Oleh :
Dosen Pembimbing:
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 1
1.3 Sasaran ...................................................................................................................... 1
II. METODE PELAKSANAAN ........................................................................................ 2
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan .............................................................................. 2
2.2 Metode ....................................................................................................................... 2
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
3.1 Profil BALITBU ........................................................................................................ 3
3.2 Hasil Kegiatan Studi Lapang .................................................................................... 3
3.3 Pembahasan .............................................................................................................. 6
IV. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 8
4.2 Saran ......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 9
DOKUMENTASI..................................................................................................................... 10
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 11
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 11
1.2 Tujuan .................................................................................................................... 11
1.3 Metode Pelaksanaan ............................................................................................... 11
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 13
2.1 Sejarah Bunga Krisan ............................................................................................. 13
2.2. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Krisan ......................................................... 13
III. PELAKSANAAN ........................................................................................................ 14
3.1 Profil Pemilik Usaha Kebun Krisan ...................................................................... 14
3.2 Sejarah Usaha Kebun Krisan ................................................................................. 14
3.3 Prospek Usaha Bunga Krisan di Solok ................................................................... 14
3.4 Perlakuan dalam Budiaya Krisan .......................................................................... 15
3.5 Kendala dalam Budiaya Krisan .............................................................................. 15
IV. KESIMPULAN ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 17
DOKUMENTASI KEGIATAN ............................................................................................... 18
ii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan wawasan dan memperdalam kompetensi
mahasiswa pada mata kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura, perlu dilakukan
kunjungan lapangan ke badan usaha yang relevan dengan bidang hortikultura.
Seperti ke Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika yang berada di Solok.
Mahasiswa juga perlu berperan aktif alam kegiatan belajar dan meningkatkan
pengetahuan, wawasan, pemahaman dalan biang konsetrasi yang sedang digeluti
dengan kurikulium yang sudah ditentukan. Melalui kegiatan kunjungan lapangan
ini pula, sosialisasi dengan instansi yang bersangkutan diharapkan dapat
membawa dampak positif, sebagai acuan salah satunya. Dalam proses kunjungan
lapang ini berlangsung banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran.
1.2 Tujuan
Sasaran yang dituju dalam kunjungan lapang ini adalah mahasiswa dan
mahasiswi dari program studi Agribisnis semester III, Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh.
1
II. METODE PELAKSANAAN
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Lokasi studi lapang yang kita kunjungi adalah Balai Penelitian Tanaman
Buah Tropika yang terletak di Jl. Raya Solok - Aripan Km. 8, Solok, Sumatera
Barat (27301). Waktu pelaksaan pada hari Kamis, tanggal 22 November 2018.
2.2 Metode
2
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Profil BALITBU
BALITBU TROPIKA atau Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
merupakan sebuah badan penelitian dan pengembangan buah di bawah
Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Alamat : Jl. Raya Solok - Aripan Km. 8, Solok, Sumatera Barat (27301)
Telepon : 0755-20592
Email : balitbu@litbang.pertanian.go.id
Website : www.balitbu.litbang.pertanian.co.id
Visi : Menjadi lembaga penelitian terkemuka panghasil teknologi dan
inovasi buah tropika modern untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan
kesejahteraan petani
Misi : - menghasilkan dan mengembangkan teknologi buah tropika
modern yang bernilai sains dengan produktifitas dan efisiensi tinggi.
3
Sarana dan prasarana yang dimiliki Balitbu yaitu:
No. Sarana Jumlah
1 Laboratorium 5
2 Kebun percobaan 6
3 Skrin house/glass house 1
4 Guest house 4
5 Asrama 14 kamar @ 2 0rang 28
6 Ruang pertemuan indoor (auditorium) @ 80 orang 1
7 Ruang pertemuan outdoor (balairung) @ 80 orang 1
8 gazebo dan pondok 5
Varietas-varietas unggul
Adapun varietas unggul yang merupakan hasil penelitian di Balai Penelitian
Tanaman Buah Tropika sebagai berikut:
4
Varietas Unggul Salak
Sari inatan 48
Sari intan 541
Sari intan 295
Teknologi Budidaya tanaman tropika
Teknologi-teknologi budidaya yang digunakan oleh peneliti-peneliti di Balai
Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok adalah
1. Teknologi pembenihan
- klonal tanaman berkayu(okulasi,grafiting,stek,dll)
- kultur jaringan pisang
5.Produk lainnya
- Agens hayati
Distribusi Benih Pisang
Distribusi benih pisang:
Lokasi: kecamatan patuk
Kabupaten gunung kidul
Jumlah: 700 benih
Kultivar: Barangan, Raja Bulu, Cavendish
Pengembangan pisang “KEPOK TANJUNG”
Lokasi - Selayo, Sumatera Barat
- Gunung Kidul, Yoyakarta
- Jawa Barat
- Kalimantan Timur
Pengembangan SALAK SARI INTAN
5
Kec.Teluk Sebung bintan
3.3 Pembahasan
Luas lahan pertanian yang digunakan untuk baik itu penelitian maupun
budidaya seluruhnya seluas 97 hektar. Nutrisi yang digunakan berasal dari pupuk
kandang. Dan pengendalian hama dan penyakit rutin dilakukan sebanya satu kali
seminggu.
3.3.1 Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
Kelebihan :
Kekurangan :
Tata Cara:
6
1. Siapkan batang bawah
2. siapkan entres (batang atas) dari mangga terpilih yang dalam keadaan
dorman (istirahat, tanpa ada tanda-tanda akan muncul tunas baru)
3. Potong batang bawah pada titik yang telah ditentukan,
4. Belah ujung batang bawah pada bagian tengah
5. Potong pangkal entres membentuk huruf “V” atau membentuk baji
6. Sisipkan entres ke dalam belahan batang bawah dengan hati-hati
7. Ikat titik sambungan dengan plastik yang tipis dan lentur sambil ditarik
memutar satu arah.
8. Tutup entres dengan pelastik gula atau pelastik es untuk mengurangi
penguapan.
Dalam sambung dan okulasi, bila batang bawah dan batang atas tidak
kompatible, maka pertumbuhannya akan cebol / tidak sempurna.
7
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
BALITBU merupakan lembaga penelitian yang didirikan untuk menemukan
varietas tanaman baru yang lebih unggul. Berbagai macam teknologi yang
diterapkan dalam balitbu ditujukan untuk memperlancar proses penelitian. Begitu
juga sarana dan prasarana yang ada.
Sesuai dengan tujuan didirikannya balitbu, Balitbu telah mensosialisasikan
hasil penemuan penelitian yang berupa varietas baru ke beberapa daerah daerah,
seperti Pisang Kepok.
Dalam budidaya buah naga, diperlukan adanya 4 hal, yaitu cahaya, air,
nutrisi dan pengendalian hama dan penyakit.
4.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Husen, S., Kuswanto dan Rebin. 2014. Efek pembungkusan terhadap kandungan
nutrisi buah mangga hibrida In “Dukungan Teknologi dan Hasil
Penelitian dalam Membangun Pertanian Bio-Industri Buah Tropika
Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Buah Tropika Nusantara II.
23-25 September 2014. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Balai Penelitian
Tanaman Buah Tropika. Solok. Hal 609-414.
9
DOKUMENTASI
10
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman hias adalah semua jenis tanaman yang memiliki nilai hias (bunga,
batang, tajuk, daun, cabang, akar, dan aroma) yang menimbulkan kesan indah dan
seni. Tanaman hias terdiri dari tanaman hias potong, tanaman hias pot, tanaman
hias lanskap/taman dan tanaman hias daun. Fungsi tanaman hias adalah
meningkatkan keindahan lingkungan, pemenuhan kepuasan estetika perorangan,
sebagai penyejuk jiwa, memberikan keuntungan materi bagi yang
mengusahakannya, menjaga kenyamanan lingkungan, menjaga kelestarian alam,
meningkatkan pendapatan petani, serta memperluas lapangan pekerjaan.
Setiap tahun beragam jenis dan varietas tanaman hias baru muncul dengan
keunikan dan keunggulannya masing-masing. Salah satu bagian yang menarik
dari tumbuhan adalah bunga. Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif,
tempat terjadinya peristiwa penyerbukan dan pembuahan yang akan menghasilkan
buah yang di dalamnya terdapat biji. Selain berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan bunga juga berfungsi sebagai sumber makanan, minuman,
penghias, bahan parfum, bahan obat, untuk keperluan budaya, dan lain-lain.
Ada beberapa jenis tanaman hias yang memiliki hasil dan nilai ekspor yang
tinggi salah satunya adalah krisan atau seruni.
Peluang agribisnis krisan tampaknya cerah, karena ketersediaan pasar dan
cara budidaya yang tidak begitu rumit membuat krisan jadi salah satu usaha yang
memiliki preospek yang bagus. Hasil kunjungan lapangan yang kami lakukan di
daerah Solok membuktikan bahwa budidaya krisan, khususnya krisan potong
memang memiliki prospek yang bagus untuk dijalankan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah :
5. Melengkapi tugas mata kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura
6. Menambah wawasan mengenai budidaya tanaman hias secara langsung ke
lapangan.
7. Mengetahui secara langsung bagaimana budidaya tanaman Krisan di
daerah Sumatera Barat, Solok.
1.3 Metode Pelaksanaan
11
Hari/tanggal : Kamis, 22 November 2018
Tempat : Kota Solok
12
II. TINJAUAN PUSTAKA
Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain
seruni atau bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning
berasal dari dataran Cina dikenal dengan Chrysanthemum indicum(kuning),
Chrysanthemum morifolium (ungu dan pink) dan Chrysanthemum daisy (bulat
pompom) di Jepang abad ke-4 mulai membudidayakan krisan dan tahun 797
bunga krisan dijadikan sebagai symbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen
Of The East (Reginawanti, 1999)
13
III. PELAKSANAAN
14
Padang tepatnya di “ Pondok Pasar Cina “. Sedangkan untuk pemasaran di daerah
solok dan sekitarnya mereka menerima pesanan secara langsung diantaranya
adalah saat ada acara wisuda, pesanan untuk acara pernikahan, karangan bunga
sebagai ucapan selamat atau karangan bunga untuk duka, pesta daerah, dan acara
lainnya.
Sampai saat ini menurut Pak May usaha budiaya krisan potong masih punya
prospek yang bagus. Beliau mengatakan itu karena bukti dari pengalaman beliau
sebelumnya suah ada, dimana budidaya krisan ini mendatangkan untung ataupun
laba yang lumayan besar.
3.4 Perlakuan dalam Budiaya Krisan
Bibit
Bibit yang ditanaman Pak May merupakan bibit unggulan yang diterima
dari daerah Cipanas, Jawa. Vrietas yang dimilikinya berjumlah 12 macam dengan
kualitas dan mutu yang baik. Sedangkan bibit yang kami gunakan khususnya
kelompok A1 pada praktek budidaya krisan menggunakan bibit dengan varietas
60 F1. Semakin baik bibit yang digunakan maka tentunya hasil panen krisan juga
akan baik. Karena untuk mendapatkan hasil yang baik dimulai dari bibit yang baik
dan bermutu pula.
Penyinaran buatan
Penyinaran buatan yang dilakukan oleh Pak May adalah dengan
menggunakan Lampu pijar yang digantung diatas tanaman dengan posisi jarak ±
2,5 meter dari permukaan tanah. Hal itu dilakukan agar krisan terus menerus dapat
menerima cahaya, sehingga pertumbuhan tinggi batang akan terkontrol seiring
dengan munculnya bunga. Tinggi krisan yang baik untuk dipanen jika telah
muncul bunga itu adalah sekitar 50 – 60 cm.
3.5 Kendala dalam Budiaya Krisan
Hasil kunjungan lapangan dan wawancara yang kami lakukan dengan Pak
May tentang kendala yang mereka hadapi selama budidaya krisan adalah musim
hujan disertai angin yang sangat besar. Hal ini menyebabkan green house menjadi
rusak, sehingga menyebabkan bunga krisan banyak yang terkena hujan langsung.
Angin ribut bisa membuat tanaman krisan menghasilkan prouksi yang buruk.
Bibit
15
IV. KESIMPULAN
Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain
seruni atau bunga emas (Golden Flower) yang berasal dari dataran Cina. Krisan
kuning berasal dari dataran Cina dikenal dengan Chrysanthemum indicum
(kuning), Chrysanthemum morifolium (ungu dan pink) dan daisy (bulat pompom).
Berdasarkan hasil kunjungan luar kampus pada mata kuliah Manajemen
Usaha Tanaman Hortikultura yang kami lakukan pada hari Kamis 22 November
2018, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara budidaya krisan yang
dilakukan petani Solok dengan budiaya krisan yang kami praktekkan. Perbedaan
tersebut terletak pada bibit, jarak tanam, penyinaran, penggunaan pupuk, sistem
drainase, dan manajemen pemeliharaan yang diterapkan.
Prospek krisan di solok memang bagus. Cara budiaya yang tidak terlalu
rumit dan ketersediaan pasar dapat menjadi alasan utama mengapa usaha ini
mempunyai prospek yang cukup baik. Budiaya krisan tidaklah sulit jika kita
punya kemauan untuk melakukannya. Dengan luas lahan ± 200 m2 yang dimiliki
oleh Pak May dan Istrinya, mereka bisa memperoleh omzet rata-rata Rp.
7.000.000 per sekali panen.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
DOKUMENTASI KEGIATAN
18