BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Andi Ratu Walang;D51116306; 2016
Andi Muhammad Rijal; D51116311; 2016
Angelie Paskalia Taru; D51116319; 2016
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ii
( ) ( )
NIP/NIK. NIDN/NIDK.
ii
iii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Rumah adalah salah satu dari tiga kebutuhan dasar manusia. Sebagai
kebutuhan dasar manusia, rumah berfungsi sebagai wadah untuk menampung
aktivitas yang membutuhkan privasi, seperti beristirahat, bercengkrama dengan
anggota keluarga, serta berbagai aktivitas lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, rumah menjadi kebutuhan yang
cukup sulit untuk dipenuhi karena lahan yang semakin terbatas akibat pesatnya
pembangunan gedung. Keterbatasan ini mengakibatkan harga lahan terus
melonjak yang berdampak pula pada melonjaknya harga properti berupa rumah.
Bagi masyarakat dengan kelas ekonomi menengah keatas harga rumah yang
mahal bukanlah masalah, tetapi bagi masyarakat dengan kelas ekonomi menengah
kebawah, harga rumah yang terlalu tinggi cukup membebani perekonomian
mereka. Akhirnya, untuk memenuhi salah satu kebutuhan primer ini, masyarakat
dengan kelas eknomi menengah ke bawah membangun rumah seadanya di lahan
ilegal seperti di bantaran sungai atau lahan-lahan milik pemerintah karena harga
beli dari oknum licik yang jauh lebih murah dibanding lahan legal meskipun
ukurannya tidak besar. Rumah-rumah seperti ini biasanya dibangun berdempetan
karena keterbatasan lahan seperti yang telah dipaparkan diatas. Rumah yang
berdempetan dan padat, dibangun dengan material seadanya, serta minimnya
perencanaan pembangunan, mengakibatkan perumahan warga ini menjadi kumuh.
Kekumuhan ini memberikan berbagai dampak negatif terhadap rumah-rumah di
tempat tersebut, seperti yang terjadi di Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso,
Kabupaten Makassar.
Efek negatif dari kumuhnya perumahan di Kelurahan Lette, Kecamatan
Mariso, Kabupaten Makassar salah satunya adalah pencahayaan alami yang
sangat minim di rumah masyarakat bahkan pada siang hari. Minimnya
pencahayaan alami ini memberi dampak secara psikologi, kesehatan, ekonomi,
dan arsitektural.
Secara psikologi, rumah yang kurang pencahayaan alaminya membuat
pengguna merasa kurang segar dan kurang berenergi dalam menjalankan aktivitas
hariannya, sehingga produktivitas harian mereka tidak setinggi orang dengan
rumah berpencahayaan alami cukup.
Dari segi kesehatan, rumah yang kurang pencahayaan alaminya cenderung
lembab dan menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Tentunya ini memberi dampak
yang buruk terhadap kesehatan penggunanya.
Kemudian dari segi ekonomi, kurangnya pencahayaan alami pada rumah
menyebabkan penggunanya mau tidak mau menggunakan lampu sebagai
penerangan pengganti pada siang hari. Hal ini jelas membuat konsumsi listrik
menjadi bertambah dan harga yang harus dibayar pun bertambah.
Dari segi arsitektural, pencahayaan alami yang kurang dapat menurunkan
kualitas material bangunan akibat lembabnya rumah, seperti menyebabkan
dinding berlumut dan cat tembok terkelupas.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah pencahayaan alami pada
perumahan di kawasan kumuh perlu dilakukan analisis lebih lanjut.
2
2.1.1. RUMAH
Menurut UU No. 04 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman,
rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga.
Adapun pengertian lain dari rumah adalah sebuah bangunan, tempat tinggal
manusia dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga menjadi
tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu
diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu
masyarakat. Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi
warganya. Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan
yang lain, tergantung pada daerah atau
Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan
sehat apabila : (1) Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih
rendah dari udara di luar rumah, penerangan yang memadai, ventilasi yang
nyaman, dan kebisingan 45-55 dB.A.; (2) Memenuhi kebutuhan kejiwaan; (3)
Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular yaitu memiliki
penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan saluran pembuangan air
limbah yang saniter dan memenuhi syarat kesehatan; serta (4) Melindungi
penghuninya dari kemungkinan terjadinya kecelakaan dan bahaya kebakaran,
seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga yang tidak curam, bahaya kebakaran
karena arus pendek listrik, keracunan, bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas
(Sanropie, 1992; Azwar, 1996).
2.1.2. PERUMAHAN
Menurut UU No.4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman,
perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
lingkungan.
Menurut Suparno Sastra M. dan Endi Marlina, (Perencanaan dan
Pengembangan Perumahan, 2006:29) pengertian mengenai perumahan adalah
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.
lain karena berada pada lahan yang tidak sesuai dengan peruntukan/tata ruang,
kepadatan bangunan sangat tinggi dalam luasan yang sangat terbatas, rawan
penyakit sosial dan penyakit lingkungan, kualitas umum bangunan rendah, tidak
terlayani prasarana lingkungan yang memadai, membahayakan keberlangsungan
kehidupan dan penghuninya.
5300 K
Rumah tinggal:
Teras 60 1 atau 2 • •
makan
mandi
garasi 60 3 atau 4 • •
6
Pustaka:
http://eprints.undip.ac.id/59856/4/8._BAB_II.pdf
undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan
dan Permukiman
http://odexyundo.blogspot.com/2009/08/permukiman-kumuh.html
http://cosprhmos.blogspot.com/2017/01/definisi-dan-fungsi-rumah.html
http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-1048 pengertian perumahan permukiman
menurut defenisi para ahli dan aspek program penyediaan pembanguan p.html
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI-03-6197-2000 Konservasi Energi
Pada Sistem Pencahayaan
Tinjauan Pustaka menguraikan hasil temuan peneliti lain yang diperoleh dari
pustaka acuan serta menjadi landasan disusunnya proposal PKM-P. Tinjauan
Pustaka bukan kumpulan teori, namun merupakan rangkaian hasil yang sudah
dikenali dan mempunyai sebuah atau beberapa alur pikir tentang terjadinya suatu
peristiwa ilmiah dari suatu topik ilmiah yang akan dikaji atau diteliti (State of the
Art).
7
Jadwal kegiatan antara 3-5 bulan dan disusun dalam bentuk bar chart sesuai
dengan format di Tabel 4.2.
Tabel 4.1 Jadwal kegiatan
N Bulan
Jenis Kegiatan
o 1 2 3 4 5
1 Kegiatan 1
9
2 Kegiatan 2
3 ……………
4 ……………
5 ……………
6 Kegiatan ke-n
10
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad
nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang
dikutip dalam proposal penelitian yang dicantumkan di dalam daftar
pustaka.
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi
4 NIM/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP. -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.
Makassar, tanggal-bulan-tahun
Ketua/Anggota Tim
Tanda tangan
(Nama Lengkap)
12
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi
Jurusan/Prodi
Tahun Masuk-Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Makassar, tanggal-bulan-tahun
Dosen Pendamping,
Tanda tangan
13
(Nama Lengkap)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Suku cadang
- Microcontroller
- Sensor
Dengan ini menyatakan bahwa proposal <PKM isi sesuai dengan bidang> saya
dengan judul ………………………………………………………………………
yang diusulkan untuk tahun anggaran ………. adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Makassar, Tanggal-Bulan-Tahun
Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni FT-UH
Adsfasfasfd
sdfasdfsf
dfadfasdfaf