Anda di halaman 1dari 19

HALAMAN SAMPUL

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


ASAL ADA KAMU

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Andi Ratu Walang;D51116306; 2016
Andi Muhammad Rijal; D51116311; 2016
Angelie Paskalia Taru; D51116319; 2016

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ii

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Analisis Pencahayaan Alami pada


Perumahan Padat Penduduk di
Kawasan Kumuh
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Andi Ratu Walang
b. NIM : D51116306
c. Jurusan : Departemen Arsitektur
d. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Poros Malino, Kelurahan
Bontoramba, Kecamatan Somba Opu,
Gowa/ 08534184817
f. Email : andiratu.walang09@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : …………………
b. NIDN/NIDK : …………………
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : …………………
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikit : Rp. …………………
b. Sumber lain (sebutkan …..) : Rp. …………………
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : ………….. Bulan

Makassar, 11 Oktober 2017


Menyetujui
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan,
dan Alumni

( ) (Andi Ratu Walang )


NIP. NIM. D51116306

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping,


dan Alumni

( ) ( )
NIP/NIK. NIDN/NIDK.

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN .............................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .....................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................3
BAB 3. METODE PENELITIAN...........................................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................................................8
4.1. Anggaran Biaya ..................................................................................8
4.2. Jadwal Kegiatan ..................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................11

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Rumah adalah salah satu dari tiga kebutuhan dasar manusia. Sebagai
kebutuhan dasar manusia, rumah berfungsi sebagai wadah untuk menampung
aktivitas yang membutuhkan privasi, seperti beristirahat, bercengkrama dengan
anggota keluarga, serta berbagai aktivitas lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, rumah menjadi kebutuhan yang
cukup sulit untuk dipenuhi karena lahan yang semakin terbatas akibat pesatnya
pembangunan gedung. Keterbatasan ini mengakibatkan harga lahan terus
melonjak yang berdampak pula pada melonjaknya harga properti berupa rumah.
Bagi masyarakat dengan kelas ekonomi menengah keatas harga rumah yang
mahal bukanlah masalah, tetapi bagi masyarakat dengan kelas ekonomi menengah
kebawah, harga rumah yang terlalu tinggi cukup membebani perekonomian
mereka. Akhirnya, untuk memenuhi salah satu kebutuhan primer ini, masyarakat
dengan kelas eknomi menengah ke bawah membangun rumah seadanya di lahan
ilegal seperti di bantaran sungai atau lahan-lahan milik pemerintah karena harga
beli dari oknum licik yang jauh lebih murah dibanding lahan legal meskipun
ukurannya tidak besar. Rumah-rumah seperti ini biasanya dibangun berdempetan
karena keterbatasan lahan seperti yang telah dipaparkan diatas. Rumah yang
berdempetan dan padat, dibangun dengan material seadanya, serta minimnya
perencanaan pembangunan, mengakibatkan perumahan warga ini menjadi kumuh.
Kekumuhan ini memberikan berbagai dampak negatif terhadap rumah-rumah di
tempat tersebut, seperti yang terjadi di Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso,
Kabupaten Makassar.
Efek negatif dari kumuhnya perumahan di Kelurahan Lette, Kecamatan
Mariso, Kabupaten Makassar salah satunya adalah pencahayaan alami yang
sangat minim di rumah masyarakat bahkan pada siang hari. Minimnya
pencahayaan alami ini memberi dampak secara psikologi, kesehatan, ekonomi,
dan arsitektural.
Secara psikologi, rumah yang kurang pencahayaan alaminya membuat
pengguna merasa kurang segar dan kurang berenergi dalam menjalankan aktivitas
hariannya, sehingga produktivitas harian mereka tidak setinggi orang dengan
rumah berpencahayaan alami cukup.
Dari segi kesehatan, rumah yang kurang pencahayaan alaminya cenderung
lembab dan menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Tentunya ini memberi dampak
yang buruk terhadap kesehatan penggunanya.
Kemudian dari segi ekonomi, kurangnya pencahayaan alami pada rumah
menyebabkan penggunanya mau tidak mau menggunakan lampu sebagai
penerangan pengganti pada siang hari. Hal ini jelas membuat konsumsi listrik
menjadi bertambah dan harga yang harus dibayar pun bertambah.
Dari segi arsitektural, pencahayaan alami yang kurang dapat menurunkan
kualitas material bangunan akibat lembabnya rumah, seperti menyebabkan
dinding berlumut dan cat tembok terkelupas.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah pencahayaan alami pada
perumahan di kawasan kumuh perlu dilakukan analisis lebih lanjut.
2

1.2. Pembatasan Masalah


Kepadatan bangunan pada perumahan padat di kawasan kumuh yang
menyebabkan kurangnya pencahayaan alami pada rumah-rumah warga.

1.3. Rumusan Masalah


1. Bagaimana hubungan kepadatan rumah terhadap pencahayaan alami pada
rumah?
2. Bagaimana solusi atas minimnya pencahayaan alami pada perumahan
padat di kawasan kumuh?
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. KAWASAN KUMUH

2.1.1. RUMAH
Menurut UU No. 04 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman,
rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga.
Adapun pengertian lain dari rumah adalah sebuah bangunan, tempat tinggal
manusia dan melangsungkan kehidupannya. Disamping itu rumah juga menjadi
tempat berlangsungnya proses sosialisasi pada saat seorang individu
diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu
masyarakat. Jadi setiap perumahan memiliki sistem nilai yang berlaku bagi
warganya. Sistem nilai tersebut berbeda antara satu perumahan dengan perumahan
yang lain, tergantung pada daerah atau
Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan
sehat apabila : (1) Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih
rendah dari udara di luar rumah, penerangan yang memadai, ventilasi yang
nyaman, dan kebisingan 45-55 dB.A.; (2) Memenuhi kebutuhan kejiwaan; (3)
Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular yaitu memiliki
penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan saluran pembuangan air
limbah yang saniter dan memenuhi syarat kesehatan; serta (4) Melindungi
penghuninya dari kemungkinan terjadinya kecelakaan dan bahaya kebakaran,
seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga yang tidak curam, bahaya kebakaran
karena arus pendek listrik, keracunan, bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas
(Sanropie, 1992; Azwar, 1996).

2.1.2. PERUMAHAN
Menurut UU No.4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman,
perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
lingkungan.
Menurut Suparno Sastra M. dan Endi Marlina, (Perencanaan dan
Pengembangan Perumahan, 2006:29) pengertian mengenai perumahan adalah
kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.

2.1.3. PERMUKIMAN KUMUH


Kumuh atau slum adalah permukiman atau perumahan orang-orang miskin
kota yang berpenduduk padat, terdapat di pinggir-pinggir jalan atau lorong-lorong
yang kotor dan merupakan bagian dari kota secara keseluruhan atau juga biasa
disebut dengan wilayah pencomberan oleh Suparlan. Tetapi pada perincian ini
permukiman kumuh dianggap sebagai tempat anggota masyarakat kota yang
mayoritas berpenghasilan rendah dengan membentuk permukiman tempat tinggal
dalam kondisi minim. (Raharjo, 2005:147)
Menurut UU No. 4 Pasal 22 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman, Permukiman Kumuh adalah Permukiman tidak layak huni antara
4

lain karena berada pada lahan yang tidak sesuai dengan peruntukan/tata ruang,
kepadatan bangunan sangat tinggi dalam luasan yang sangat terbatas, rawan
penyakit sosial dan penyakit lingkungan, kualitas umum bangunan rendah, tidak
terlayani prasarana lingkungan yang memadai, membahayakan keberlangsungan
kehidupan dan penghuninya.

2.2. PENCAHAYAAN ALAMI


Pencahayaan alami adalah pemanfaatan cahaya yang berasal dari benda
penerang dalam seperti matahari, bulan, dan bintang sebagai penerang ruang.
Karena berasal dari alam, cahaya alami bersifat tidak menentu, tergantung pada
iklim, musim, dan cuaca. Diantara seluruh sumber cahaya alami, matahari memiliki
kuat sinar yang paling besar sehingga keberadaanya sangat bermanfaat dalam
penerangan dalam ruang. Cahaya matahari yang digunakan untuk penerangan
interior disebut dengan Daylight.
Daylight memiliki fungsi yang sangat penting dalam karya arsitektur dan
interior. Distribusi cahaya alami yang baik dalam ruang berkaitan langsung dengan
konfigurasi arsitektural bangunan, orientasi bangunan, kedalaman, dan volume
ruang. Oleh sebab itu daylight harus disebarkan merata dalam ruangan. Menurut Sir
John Soane, daylight dapat memberikan suasana ruang dalam yang lebih hangat.
Sir John berhasil membuktikan bahwa daylightapabila dikelola dengan baik akan
menimbulkan dampak suasana yang menyenangkan (Honggowidjaja, 2003: 13).

2.2.1. FAKTOR PENCAHAYAAN ALAMI


Menurut SNI No.03-2396-2001 Tentang tata Cara Perancangan Sistem
Pencahayaan Alami,Faktor pencahayaan alami siang hari adalah perbandingan
tingkat pencahayaan pada suatu titik dari suatu bidang tertentu di dalam suatu
ruangan terhadap tingkat pencahayaan bidang datar di lapangan terbuka yang
merupakan ukuran kinerja lubang cahaya ruangan tersebut. Faktor pencahayaan
alami siang hari terdiri dari 3 komponen meliputi:
a. Komponen langit (faktor langit-fl) yakni komponen pencahayaan langsung dari
cahaya langit.
b.Komponen refleksi luar (faktor refleksi luar -frl) yakni komponen pencahayaan
yang berasal dari refleksi benda-benda yang berada di sekitar bangunan yang
bersangkutan.
c.Komponen refleksi dalam (faktor refleksi dalam frd) yakni komponen
pencahayaan yang berasal dari refleksi permukaan-permukaan dalam ruangan, dari
cahaya yang masuk ke dalam ruangan akibat refleksi benda-benda di luar ruangan
maupun dari cahaya langit
5

2.2.2. PENCAHAYAAN ALAMI SIANG


Menurut SNI No 03-2396-2001 Tentang tata Cara Perancangan Sistem
Pencahayaan Alami,Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik apabila :
a.Pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan jam 16.00 waktu setempat,
terdapat cukup banyak cahaya yang masuk ke dalam ruangan.
b.Distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak menimbulkan
kontras yang mengganggu.
Pencahayaan alami siang hari harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) cahaya alami siang hari harus dimanfaatkan sebaik-baiknya;
b) dalam pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi matahari langsung ke
dalam bangunan harus dibuat seminimal mungkin. Cahaya langit harus
diutamakan dari pada cahaya matahari langsung;
c) pencahayaan alami siang hari dalam bangunan gedung harus memenuhi
ketentuan SNI 03-2396-1991 tentang "Tata cara perancangan pencahayaan alami
siang hari untuk rumah dan gedung"

2.2.3. TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUMAH


Menurut SNI No. 03-6297-2000, Tingkat pencahayaan rata-rata, renderansi
dan temperatur warna yang direkomendasikan adalah:

Fungsi Tingkat Kelompok Temperatur warna

ruangan pencahayaan renderasi warm white Cool white Daylight


(Lux) warna <3300 K 3300 K ̶ >5300 K

5300 K

Rumah tinggal:

Teras 60 1 atau 2 • •

Ruang tamu 120-150 1 atau 2 •

Ruang 120-250 1 atau 2 •

makan

Ruang kerja 120-250 1 • •

Kamar tidur 120-250 1 atau 2 • •

Kamar 250 1 atau 2 • •

mandi

Dapur 250 1 atau 2 • •

garasi 60 3 atau 4 • •
6

Tabel1: Tingkat pencahayaan rata-rata, renderansi dan temperatur warna yang


Direkomendasikan

Pustaka:
http://eprints.undip.ac.id/59856/4/8._BAB_II.pdf
undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan
dan Permukiman
http://odexyundo.blogspot.com/2009/08/permukiman-kumuh.html
http://cosprhmos.blogspot.com/2017/01/definisi-dan-fungsi-rumah.html
http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-1048 pengertian perumahan permukiman
menurut defenisi para ahli dan aspek program penyediaan pembanguan p.html
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI-03-6197-2000 Konservasi Energi
Pada Sistem Pencahayaan

Tinjauan Pustaka menguraikan hasil temuan peneliti lain yang diperoleh dari
pustaka acuan serta menjadi landasan disusunnya proposal PKM-P. Tinjauan
Pustaka bukan kumpulan teori, namun merupakan rangkaian hasil yang sudah
dikenali dan mempunyai sebuah atau beberapa alur pikir tentang terjadinya suatu
peristiwa ilmiah dari suatu topik ilmiah yang akan dikaji atau diteliti (State of the
Art).
7

BAB 3. METODE PENELITIAN

Bab ini mengungkapkan metode penelitian yang akan diterapkan disertai


tahapan penelitian yang akan dilaksanakan, prosedur, luaran, indikator capaian
yang terukur di setiap tahapan, teknik pengumpulan data (PKM-P yang
menggunakan metode survey agar melampirkan kuisener lengkap, diletakkan
setelah Lembar Daftar Pustaka dan tidak dihitung sebagai Halaman INTI) dan
analisis data, cara penafsiran, dan penyimpulan hasil penelitian.

Gambar 3.1 Contoh gambar


8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

Rekomendasi bagi pengalokasian dan penggunaan dana PKM-PE dan


PKM-PSH, untuk operasional dan administrasi adalah 80 dan 20%
masing-masingnya. Khusus untuk biaya perjalanan PKM-PE, dilakukan seefisien
dan seminimal mungkin (at cost). Sedangkan untuk PKM-PE atau PKM-PSH
yang berbasis aktivitas lapangan, biaya perjalanan disusun seefisien dan seoptimal
mungkin mengacu kepada peraturan Menteri Keuangan RI.
Dengan memperhatikan proses pengelolaan PKM berbasis ON LINE, item
biaya yang tidak diperkenankan diusulkan dalam RAB PKM-P adalah:
1. Fee atau Honorarium untuk Tim, Dosen Pendamping atau Pihak ke 3
2. Konsumsi untuk Tim, Dosen Pendamping atau Pihak ke 3
3. Pembelian atau penyewaan Komputer PC, Labtop, Printer,
Ponsel,Kamera, Handycam, sewa laboratorium, peralatan laboratorium lainnya
(jika sifatnya wajib agar besarannya tidak melebihi Rp 1.500.000,-) termasuk
peralatan gelas
4. Penyusunan, penggandaan dan penjilidan Laporan Kemajuan, Laporan
Akhir (kecuali PTS, atau PTN yang mewajibkan hardcopy)
5. Kertas lebih dari 2 rim, ATK sesuai kebutuhan (eceran)
6. Perjalanan seminar Luar Kota

Rekapitulasi rencana anggaran biaya disusun sesuai dengan kebutuhan dan


disusun mengikuti format pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Ringkasan anggaran biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan
2 Bahan habis pakai
3 Perjalanan
4 Lain-lain:
Jumlah

4.2. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan antara 3-5 bulan dan disusun dalam bentuk bar chart sesuai
dengan format di Tabel 4.2.
Tabel 4.1 Jadwal kegiatan
N Bulan
Jenis Kegiatan
o 1 2 3 4 5
1 Kegiatan 1
9

2 Kegiatan 2
3 ……………
4 ……………
5 ……………
6 Kegiatan ke-n
10

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad
nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang
dikutip dalam proposal penelitian yang dicantumkan di dalam daftar
pustaka.
11

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1.1. Biodata Ketua/Anggota

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi
4 NIM/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP. -

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Makassar, tanggal-bulan-tahun
Ketua/Anggota Tim
Tanda tangan
(Nama Lengkap)
12

Lampiran 1.2. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi
4 NIM/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP. -

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi
Jurusan/Prodi
Tahun Masuk-Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1
2
3
C.2. Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1
2
3
C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat
No. Judul Pengabdian kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P

Makassar, tanggal-bulan-tahun
Dosen Pendamping,

Tanda tangan
13

(Nama Lengkap)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Suku cadang
- Microcontroller
- Sensor

SUB TOTAL (Rp.)


2. Bahan Habis Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Bahan kimi lab
- Bahan logam/kayu dan
sejenisnya
- Kanvas dan cat
SUB TOTAL (Rp.)
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

SUB TOTAL (Rp.)


4. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

SUB TOTAL (Rp.)


TOTAL 1+2+3+4 (Rp.)
SUB TOTAL (Rp.)
(Terbilang ……………………………………………..)
14

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Uraian
No Nama / NIM Waktu
Studi Ilmu Tugas
(jam/minggu)
1
2
3
4
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN 15
JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN KM. 10 MAKASSAR - 90245
TELEPON (0411) 586128, 585647, 586200, 584002 FAX. (0411) 586128, 585188

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ………………………
NIM : ………………………
Program Studi : ………………………
Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal <PKM isi sesuai dengan bidang> saya
dengan judul ………………………………………………………………………
yang diusulkan untuk tahun anggaran ………. adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan


ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan
sebenar-benarnya.

Makassar, Tanggal-Bulan-Tahun
Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni FT-UH

Materai Rp. 6000


Tanda tangan
( ) ( )
NIP. NIM. …………………..
16

Adsfasfasfd
sdfasdfsf

dfadfasdfaf

Anda mungkin juga menyukai