Kalimat Efektif
Oleh :
Syahrul Hidayat
Nur Fadilla A.R.
Visakha Thio
Muhammad Fathurahman
Teknik Arsitektur
Universitas Hasanuddin
Makassar
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami semua
kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul
“Kalimat Efektif” dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini
tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penyusun, makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia . Makalah ini membahas tentang kalimat
efektif.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pikiran secara jelas kepada
pembaca sehingga mencapai sasarannya. Kalimat efektiflah yang menyebabkan proses penyampaian
dan penerimaan pikiran dapat berlangsung dengan baik.
Kehidupan 1) Untuk kehidupan modern (tidak padu karena tidak jelas subjeknya)
modern menuntut cara berpikir dan (padu/efektiff)
bertindak yang efektif dan
efisien
2) Kehidupan Modern
menuntut cara bertindak
dan berpikir yang efektif
dan efisien
Kedua hal tersebut saling menunjang untuk menghasilkan kalimat yang logis sebagai salah satu
tanda kalimat efektif. Beberapa contoh berikut dapat menjelaskan kedua hal tersebut.
No. Contoh kalimat Keterangan
1.1 Waktu dan tempat kami (tidak logis, karena waktu dan tempat bukan subjek
1.2 persilahkan! yang dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan
Rektor, Bapak Rady A. Gany siapa)
disilakan. (logis/efektif)
2.1 Dirgahayu Proklamasi (tidak logis, karena peringatan hari ulang tahun
2.2 Kemerdekaan RI yang ke-45! kemerdekaan ke-45 hanya sehari, sedangkan kata
Dirgahayu ke-45 Republik dirgahayu mengandung arti semoga panjang umur,
Indonesia! kemudian penempatan ke-45 setelah RI
menunjukkan jumlah RI ada 45 buah)
(logis/efektif)
3.1 Penjahat itu berhasil ditangkap (tidak logis, karena yang berhasil menangkap adalah
3.2 petugas keamanan petugas keamanan)
3.3 Penjahat itu berhasil melarikan (logis/efektif)
diri (logis/efektif)
Petugas keamanan berhasil
menangkap penjahat itu.
Penonjolan atau pemsatan perhatian pada bagian-bagiantertentu dalam suatu kalimat dapat
dilakukan dengan berbagai cara tanpa mengubah makna kalimat secara keseluruhan.
a) Penempatan bagian yang ditonjolkan pada posisi awal kalimat Pemusatan perhatian
pembaca. langsung tertuju pada awal pembacaan.
1. Kita harus menyelesaikan tugas (pemusatan perhatian pada subjek sebagai pelaku)
itu selama seminggu. (pemusatan perhatian pada
a. Selama seminggu kita keterangan waktu)
harus menyelesaikan (pemusatan perhatian pada sbjek sebagai sasaran
tugas itu.Tugas itu perbuatan)
harus kita selesaikan
selama seminggu.
2. Rombongan kesenian tersebut (pemusatan perhatian pada subjek sebagai pelaku)
berangkat ke Jakarta kemarin (pemusatan perhatian pada keterangan alat)
dengan kapal laut. (pemusatan perhatian pada keterangan)
a. Dengan kapal laut,
rombongan kesenian
tersebut berangkat ke
Jakarta kemarin.
b. Kemarin, rombongan
kesenian tersebut
berangkat ke Jakarta
dengan kapal laut.
b) Pengulangan kata
Pengulanagan kata tertentu dapat memperjelas maksud penulis, tetapi harus dibatasi. Keseringan
pengulangan kata dalam kalimat, khususnya dalam bahasa tulis, dapat menimbulkan kebosanan
bagi pembaca.
Contoh:
1. Tekun membaca buku pelajaran, tekun mengikuti kuliah, dan tekun mengerjakan tugas yang
diberikan oleh dosen, dapat menjamin meningkatkan indeks prestasi mahsiswa.
Orang yang ingin maju harus berani menghadapi berbagai tantangan, baik tantangan yang
datang dari lingkungan keluarganya sendiri maupun tantangan yang datang dari masyarakat
sekitarnya.
c) Penggunaan partikel
Pemusatan perhatian dapat juga diarahkan dengan menggunakan partikel –lah, -kah, dan pun.
Ketiga partikel ini sering digunakan dalam kalimat untuk menegaskan pernyataan (-lah dan pun)
dan untuk menegaskan pernyataan (-kah).
Contoh :
Keborosan penggunaan kata dalam kalimat akan menciptakan kalimat yang kaku, sedangkan
kehematan penggunaan kata dalam kalimat akan menciptakan kalimat yang dinamis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyusunan kalimat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti yang dikemukakan pada uraian
dan contoh di atas.
Contoh–contoh yang terbatas yang dikemukakan pada bagian pelajaran ini dapat menjadi bahan
banding untuk menumbuhkan kreativitas calon penulis mengembangkan pikirannya dalam karya
tulis yang logis dan sistematis.