Anda di halaman 1dari 6

Ciri Kebahasaan Artikel

Struktur dan Kebahasaan Teks Artikel

Struktur Teks Artikel

Bagian-bagian artikel secara umum adalah bagian awal (pengenalan), batang tubuh, dan bagian akhir
(penutup).

1) Pengenalan

Bagian pengenalan merupakan bagian yang menginformasikan tentang artikel tersebut. Bagian awal
terdiri dari judul, nama penulis, dan pengantar.

a) Judul, judul merupakan kepala artikel. Judul adalah bagian dari pengenalan yang memberikan
gambaran tentang isi artikel. Judul karangan yang baik adalah (1) mencerminkan isi karangan, (2)
berupa pernyataan, bukan pertanyaan atau kalimat, (3) judul karangan tidak telalu panjang, dan
tidak terlalu pendek, (4) menarik, dan (5) menimbulkan minat pembaca untuk membacanya

Contohnya : - Misteri Dana Kampanye

- Antara Mengarang Dan Menyunting

b) Nama penulis, nama penulis ditulis sebagai tanda kepemilikan karangan tersebut. Dalam
menulis nama penulis hendaknya tidak disertai dengan pangkat, kedudukan, dan gelar akademik. Hal
ini dilakukan untuk menghindari bias terhadap senioritas dan wibawa. Pangkat, kedudukan, dan
gelar akademik tersebut dapat dituliskan pada bagian penutup.

Contohnya: - Surat Kepada SetanOleh : Putu Wijaya

c) Pengantar, pengantar ditulis sebagai pengantar isi karangan. Tujuannya agar pembaca lebih
mudah untuk masuk isi dan dapat memahami dengan mudah isi artikel.

2) Batang tubuh
Batang tubuh biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu

(1) Bagian pendahuluan, merupakan bagian awal dalam batang tubuh yang menguraikan hal -hal
yang menarik perhatian pembaca. Dalam artikel pendahuluan berupa latar belakang masalah yang
ditulis secara singkat dan jelas

.(2) Bagian isi, merupakan bagian utama dari sebuah artikel. Isi pada sebuah artikel berupa
persoalan-persoalan atau masalah-masalah yang akan dibahas. Materi tersebut dikupas secara detail
dengan sistematika yang runtut dan jelas agar pembaca benar-benar paham akan masalah tersebut.

(3) Bagian penutup merupakan bagian akhir dari sebuah artikel yang berisi simpulan dari
pembahasan masalah tersebut. Pada artikel bagian penutup hanya berupa simpulan tanpa
memberikan saran. Simpulan merupakan penegasan pendirian penulis atas masalah yang dibahas
sebelumnya.

3) Bagian akhir (penutup)

Bagian akhir (penutup) berisi identitas penulis. Identitas penulis

Kebahasaan Teks Artikel

1. Kalimat Efektif

Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik
dan benar. menurut PUEBI.

Syarat Kalimat Efektif.

1. Sesuai PUEBI, kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata
baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat
ejaannya.

2. Sistematis, adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan
objek, pelengkap, hingga keterangan.

3. Tidak Boros tidak banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele.

4. Tidak Ambigu, untuk menghindari pembaca dari multiftafsir.

Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita katakan efektif.

1. Kesepadanan Struktur, ada beberapa hal yang menyangkut ciri -ciri yang satu ini.

a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan
predikat.

b. Jangan menaruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di
dalam kalimat tersebut.

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif

:Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)

Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi
perluasan dari subjek.
Contoh:

Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)

Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)d.

Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah
menggabungkan subjek yang sama

.Contoh:

Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)

Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

2. Kehematan Kata

Contoh

Kata Jamak:Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)

Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)

Contoh Kata Sinonim:Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)

Ia masuk ke kelas

.3. Kesejajaran Bentuk, artinya kalimat harus konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan
imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.

Contoh:

Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya.
(tidak efektif)

Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya.
(efektif

)4. Ketegasan Makna

.Contoh:

Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilakan. (tidak efektif)

Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)

PENGERTIAN OPINI DAN FAKTA

Pengertian Opini - Menurut Wikipedia opini (opinion) adalah pendapat, ide atau pikiran untuk
menjelaskan suatu keadaan. Meskipun bukan merupakan sebuah fakta akan tetapi jika suatu saat
suatu opini dapat dibuktikan maka opini tersebut akan berubah menjadi sebuah fakta.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia: fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan
kenyataan; sesuatu yang benar – benar ada atau terjadi.

Kalimat yang berisi ada pelaku, tempat kejadian, waktu, jumlah, bagaimana kejadian/peristiw a
tersebut terjadi, atau ada rincian yang jelas, serta tidak bisa dibantah kebenarannya, maka kalimat
tersebut berupa kalimat fakta.
KALIMAT OPINI

contohnya

1. Lari sejauh 100 meter sudah melelahkan.

2. Makan yang berlebihan dapat mengakibatkan kegemukan.

3. Ruangan kelas itu sangat sempit

4. Tidak keramas selama 1 hari menyebabkan kepala gatal

5. Bogor adalah kota paling indah di Indonesia

6. Orang yang gemuk itu artinya hidupnya tenang

7. Jika aku hidup di Amerika pasti lebih menyenangkan

8. Jika indonesia dipimpin pemuda pasti lebih baik

CIRI-CIRI KALIMAT OPIN

Ia. Tidak dapat dibuktikan kebenaranya

.b. Bersifat subyektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau ramalan tentang
sebab dan akibat terjadinya peristiwa.

c. Tidak terdapat narasumber/atas pemikiran sendiri.

d. Tidak memiliki data yang akurat.

e. Berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas


pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau lalau apa

.f. Menunjukkan peristiwa yang belum atau akan tejadi pada masa yang akan datang (baru
berupa rencana).

g. Kalimat opini itu belum pasti kejadiannya.dan biasanya diawali dengan kata kata seperti
“menurut saya”, “sepertinya”, “saya rasa”.

h. Pendapat atau argumen seseorang

.i. Informasi yang belum dibuktikan kebenarannya.

j. Biasanya menggunakan kata-kata: bisa jadi, menurut, sangat, tidak mungkin, sebaiknya, atau
seharusnya.

KALIMAT FAKTA

CIRI-CIRI KALIMAT FAKTAa.

a. Dapat dibuktikan kebenarannya.

b. Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat ,waktu kejadian.

c. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya.


d. Bersifat obyektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi dengan data berupa
keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan.

e. Sudah dipastikan kebenaranya.

f. Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan, berapa dengan jawaban
yang pasti.

g. Menunjukkan peristiwa telah terjadi.

h. Kenyataan

i. Informasi dari kejadian yang sebenarnya.

j. menggunakan kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat argumen, misalnya “berdasarkan
tulisan Leonardo Da Vinci…”, “mengutip kata Shakespeare…”, “menurut hasil survey yang dilakukan
oleh BSI…”,

CONTOH-CONTOH KALIMAT FAKTA

a. Penduduk Indonesia mayoritas beragama islam

b. Ir. Soekarno adalah presiden pertama Indonesia

c. Denpasar adalah ibukota Bali

d. Gunung Merapi sudah meletus lebih dari satu kali

e. Matahari terbenam di barat dan terbit di timur

f. Satu jam terdiri dari 60 menit

g. Indonesia adalah negara kepulauan

h. Air akan selalu mengikuti bentuk ruang yang di tempatinya

Ciri Kebahasaan yang lain


1. Adverbia

yang sering digunakan adalah adverbia frekuentatif: kadang-kadang, selalu, sebagian besar, sering,
biasanya, jarang

2. Konjugsi ,

konjungsi yang sering digunakan konjungsi yang menyatakan urutan se perti pertama, kedua dst

konjungsi untuk memperkuat argumentasi: misalnya, padahal, justru, namun

konjugsi yang menyatakan hubungan sebab akibat; akibatnya, karena

3. kosa kata

kosa kata dalam artikel biasanya aktual, fenomenal, populer

4. menggunakan keterangan aposisi

contoh: Corona virus, yang sekarang berkembang di Inggris, merupakan varian baru.
Baca buku paket hal 131-182

Anda mungkin juga menyukai