Anda di halaman 1dari 8

Nama : Vivin Amelia Awang

Nim : 1220013

Tusas Askep-04

1. Tulis dan jelaskan pengertian post Partum blues, Tanda/gejala dan


bagaimana penanganannya

2. Tulis dan jelaskan pengertian post Partum Depresi, Tanda/Gejala


dan bagaimana penanganannya

3. Tulis dan jelaskan pengertian post Partum psikosis, tanda-


tanda/Gejala dan bagaimana penanganannya

Jawaban

1. Pengertian post Partum blues

Post Partum blues adalah gangguan suasana hati yang bersifat


sementara, terjadi pada ibu pasca bersalin yang di sebabkan oleh
perubahan fisik dan perubahan emosional/Baby blues syndrome atau
sindrom baby blues adalah perubahan suasana hati setelah kelahiran
yang bisa membuat ibu merasa terharu, cemas, hingga mudah
tersinggung.

Tanda/Gejala post Partum blues

Berbagai gejala baby blues syndrome atau sindrom baby blues


adalah sebagai berikut:

 Ibu mengalami perubahan suasana hati yang cepat


 Ibu merasa cemas dan kewalahan mengurus bayi
 Ibu merasa murung dan rewel
 Ibu merasa sedih dan banyak menangis
 Ibu susah tidur (insomnia)
 Ibu mengalami penurunan nafsu makan
 Ibu tidak sabar, gelisah, dan mudah marah
 Ibu sulit berkonsentrasi

Gejala tersebut dapat muncul di masa perawatan setelah melahirkan


normal, misalnya saat Anda melakukan perawatan luka perineum.

Sementara bagi ibu yang menjalani masa pasca operasi caesar,


perawatan luka SC (caesar) perlu dilakukan agar luka bekas operasi
caesar cepat sembuh.

Penanganan post Partum Depresi

Beberapa cara untuk membantu mengatasi baby blues adalah


sebagai berikut:

 Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi guna pemulihan


diri ibu dan pemberian ASI kepada sang buah hati.
 Konsumsi multivitamin dan omega 3 untuk tetap menjaga
kesehatan ibu.
 Jangan minum alkohol karena dapat memperparah kondisi ibu.
 Setiap kali perasaan bersalah muncul, tanamkan pada diri Anda
bahwa ini bukanlah kesalahan Anda.
 Minta dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang-orang sekitar
untuk membantu pemulihan diri.
 Mengikuti terapi dan konseling secara individual atau kelompok.
 Meluangkan waktu untuk diri sendiri (me time) sejenak.
 Saling bercerita pengalaman dengan ibu baru lainnya.
 Istirahat yang cukup karena sangat diperlukan untuk pemulihan
tubuh Anda.

2. Pengertian post Partum Depresi

Depresi postpartum atau postpartum depression adalah depresi


yang terjadi setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh
ketidakseimbangan zat kimia di otak dan dialami oleh 10% ibu yang
melahirkan.

Gejala dan Tanda Postpartum Depression

Gejala postpartum depression atau postnatal depression bisa


terjadi pada awal kehamilan, beberapa minggu sesudah melahirkan,
atau hingga setahun sesudah bayi lahir. Ketika mengalami postpartum
depression, seseorang akan mengalami gejala-gejala berikut:

 Merasa cepat lelah atau tidak bertenaga.


 Mudah tersinggung dan marah.
 Menangis terus-menerus.
 Merasa gelisah tanpa alasan yang jelas.
 Mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
 Kehilangan nafsu makan atau justru makan lebih banyak dari
biasanya.
 Tidak dapat tidur (insomnia) atau tidur terlalu lama.
 Sulit berpikiran jernih, berkonsentrasi, atau mengambil
keputusan.
 Tidak ingin bersosialisasi dengan teman dan keluarga.
 Kehilangan minat terhadap kegiatan yang biasa disukainya.
 Putus asa.
 Berpikir untuk melukai dirinya sendiri atau bayinya.
 Munculnya pikiran tentang kematian dan ingin bunuh diri.

Penanganan post Partum Depresi

Jika hasil diagnosis menunjukkan ibu positif mengidap postpartum


depression, dokter biasanya akan menentukan metode
penanganan terbaik dengan mempertimbangkan tingkat
keparahan kondisi dan kebutuhan pengidap. Jadi, penanganan
bisa berbeda-beda.

Secara umum, ada 3 langkah utama dalam menangani


postpartum depression, yaitu penanganan rumahan, terapi psikologis,
dan obat-obatan.

1. Penanganan Rumahan

Langkah pengobatan ini memerlukan dukungan penuh dari suami


dan seluruh anggota keluarga. Ibu yang mengidap postpartum
depression perlu melakukan beberapa hal berikut, tentunya
dengan dukungan keluarga:
 Jangan segan untuk menceritakan kesulitan dan perasaan pada
suami, keluarga, atau teman agar mereka mengerti dan bisa
membantu.
 Tidak perlu sungkan atau gengsi untuk menerima atau
meminta bantuan, misalnya untuk urusan dapur.
 Beristirahatlah sebisanya, misalnya dengan meminta bantuan
suami untuk bergantian menjaga bayi pada malam hari.
 Luangkan waktu untuk diri sendiri agar bisa bersantai,
contohnya mendengarkan musik,
 Rutin berolahraga. Olahraga ringan terbukti dapat
memperbaiki mood.
 Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang dan
mengatur jadwal makan.
 Hindari konsumsi minuman keras atau obat-obatan terlarang.

2. Terapi Psikologis

Terapi ini dilakukan untuk membantu ibu dengan postpartum


depression dalam menemukan cara tepat untuk menghadapi
perasaan putus asa, mengatasi gangguan yang muncul, dan
berpikir positif dalam situasi tertekan.

3. Obat-Obatan
Obat biasanya baru diberikan pada ibu pengidap postpartum
depression tingkat menengah atau parah. Pada tingkatan ini,
dokter biasanya akan menganjurkan untuk mengonsumsi obat
antidepresan. Obat ini akan membantu meringankan gejala-gejala
yang muncul, sehingga ibu bisa kembali menjalani kegiatan sehari-
hari secara normal.

3. Pengertian post Partum psikosis

Psikosis postpartum adalah penyakit mental serius yang kerap


dialami ibu dalam beberapa hari atau minggu usai persalinan.

Tanda-tanda/ Gejala post Partum psikosis


Setiap kasus psikosis postpartum memiliki gejala yang
berbeda, tapi gejala yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

 Mendengar suara dan melihat hal-hal yang tidak ada


(halusinasi)
 Perubahan mood yang ekstrim (mood swings)
 Berperilaku manik (mood manic), misalnya bicara atau berpikir
terlalu banyak dan cepat, merasa terlalu senang, dan lainnya
 Merasa bingung, curiga, dan takut
 Berkhayal atau percaya pada hal yang tidak benar dan tidak
logis (delusi)
 Menunjukkan tanda depresi, menarik diri dari lingkungan, dan
gampang menangis
 Kurang berenergi, kehilangan nafsu makan, gelisah, dan sulit
tidur
 Menjadi sangat agresif atau kasar
 Merasa paranoid
 Sulit berkonsentrasi
 Memperlakukan bayi dengan cara yang tidak tepat
 Berencana untuk menyakiti diri sendiri maupun bayi
Penanganan post Partum psikosis

Penanganan untuk psikosis postpartum adalah berikut ini:

1. Pemberian obat-obatan
Masalah mental ini dapat ditangani dengan obat-obatan
antipsikotik atau antidepresan di bawah pengawasan dokter
maupun psikiater.
Berikut obat-obatan yang dapat diberikan untuk membantu
mengobati psikosis postpartum:
Antidepresan untuk meringankan depresi.
Antipsikotik untuk meringankan gejala manik dan psikotik,
seperti delusi dan halusinasi.
Penenang atau penstabil suasana hati guna mencegah gejala
berulang.
Bila diperlukan, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk
dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu.Sementara bayi
bisa diurus oleh pasangan, anggota keluarga lainnya, maupun
babysitter.

2. Terapi psikologis
Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani
terapi bicara, seperti cognitive behavioral therapy (CBT).

Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah terapi bicara yang dapat


membantu Anda mengelola masalah dengan mengubah cara
berpikir dan berperilaku.
3. Terapi elektrokonvulsif (ECT)
Terapi elektrokonvulsif atau electroconvulsive therapy (ECT)
adalah jenis stimulasi otak yang terkadang disarankan jika
semua opsi pengobatan lain gagal.

Anda mungkin juga menyukai