Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : MIRA SALVIANI, M. Pd

OLEH :

1.Erviana Khairunnisa [2131030054]

2.Muhammad Arma Rivaldi [2131030059]

3.Indah Rahmadita [2131030064]

KELAS A

JURUSAN ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang selalu memberikan
taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tepat
waktu.Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Rosulullah
Muhammad SAW.Semoga syafaatnya mengalir dihari akhir kelak.Amin.
Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu MIRA
SALVIANI, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia,selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan penulis.
Kami pun menghaturkan terimakasih kepada ibu sebagai Dosen Pengampu dari
mata kuliah “Bahasa Indonesia” yang tak pernah lelah dan bosan memberikan bimbingan
dan arahannya yang selalu membangunkan semangat kepada para mahasiswanya.
Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
benar.Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu,kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 14 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................i
KATA PENGANTAR......................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................1
C. Tujuan Pembahasan............................................1
BAB II ISI
A. Petik Tunggal......................................................2
B. Petik Ganda.........................................................3
C. Titik Ganda.........................................................4
D. Tanda Pisah.........................................................5
E. Tanda Hubung.....................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................8
B. Saran ...................................................................8
C. Penutup................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanda baca sering kali luput dalam perhatian kita ketika menulis.Tanpa sadar
kita sering sekali salah dalam menggunakan tanda baca atau bahkan tidak
menggunakannya sama sekali. Padahal menggunakan nanda baca adalah salah
satindikator baku tidaknya kalimat tersebut.Tanda baca adalah simbol yang tidak
berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu
bahasa,melainkan berperan untuk menunjukan struktur organisasi suatu
tulisan,dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu membacaan.
Aturan tanda baca berbeda antara bahasa,lokasi,waktu, dan terus berkembang.
Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenannya
tergantung pada pilihan penulis. Pedoman penulisan beberapa tanda baca akan
diuraikan pada makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis tanda baca ?
2. Apa fungsi dari setiap tanda baca tersebut ?
3. Bagaimana contoh penggunaan tiap-tiap tanda baca ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Dapat memahami fungsi dari tanda baca yanga ada
2. Dapat memahami tata cara dan letak dalam penggunaan tanda baca
3. Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baik dan benar
4. Dapat memahami dan mengembangkan tulisan dengan tanda baca yang baik
dan benar.

BAB II

PEMBAHASAN

1
A. TANDA PETIK TUNGGAL (‘...’)

1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam

petikan lain.

Misalnya :

Tanya dia, “Kaudengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”

“Kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang!’, dan rasa letihku

lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.

“Kita bangga karena lagu ‘Indonesia Raya’ berkumandang di arena

olimpiade itu,” kata Ketua KONI.

2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau

penjelasan kata atau ungkapan.

Misalnya :

tergugat ‘yang digugat’

retina ‘dinding mata sebelah dalam’

noken ‘tas khas Papua’

tadulako ‘panglima’

marsiadap ari ‘saling bantu’

policy ‘kebijakan’

wisdom ‘kebijaksanaan’

money politics ‘politik uang’

B. TANDA PETIK GANDA (“...”)

2
1. Tanda petik ganda dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal

dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Misalnya :

“Merdeka atau mati” seru Bung Tomo dalam pidatonya.

“Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya.

“Besok akan dibahas dalam rapat.”

Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan.”

2. Tanda petik ganda dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron,

artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

Misalnya :

Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman125 buku itu.

Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!

Film “Ainun dan Habibie” merupakan kisah nyata yang diangkat dari

sebuah novel.

Saya sedang membaca “Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa

Indonesia” dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat

Madani.

Makalah “Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif” menurut perhatian

peserta seminar.

Perhatikan “Pemakaian Tanda Baca” dalam buku Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia.

3
3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau

kata yang mempunyai arti khusus.

Misalnya :

“Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi.

Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas.

C. TANDA TITIK KOMA (;)

1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk

memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain dalam

kalimat majemuk.

Misalnya :

Hari sudah malam; anak anak masih membaca buku.

Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca

cerita pendek.

2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.

Misalnya :

Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah

(1) berkewarganegaraan Indonesia;

(2) berijazah sarjana S-1;

(3) berbadan sehat; dan

(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian

dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.

4
Misalnya :

Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang,

apel, dan jeruk.

Agenda rapat ini meliputi

a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;

b. penyusunan anggaran dsar, anggaran rumah tangga, dan program

kerja; dan

c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

D. TANDA PISAH

1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat

yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.

Misalnya :

Kemerdekaan bangsa itu_saya yakin akan tercapai_diperjuangkan

oleh bangsa sendiri.

Keberhasilan itu_kita sependapat_dapat dicapai jika kita mau

berusaha keras.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan

aposisi atau keterangan yang lain.

Misalnya :

Soekarno-Hatta_Proklamator Kemerdekaan RI_diabadikan menjadi

nama bandar udara internasional.

Rangkaian temuan ini_evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan

atom_telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

5
Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia_amanat Sumpah

Pemuda_harus terus digelorakan.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang

berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’

Misalnya :

Tahun 2010_2013

Tanggal 5_10 April 2013

Jakarta_Bandung

E. TANDA HUBUNG

1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh

pergantian baris.

Misalnya :

Di samping cara lama, diterapkan juga cara baru....

Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-put laut.

Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas.

2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.

Misalnya :

anak-anak

berulang-ulang

kemerah-merahan

mengorek-ngorek

6
3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang

dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja

satu-satu.

Misalnya :

11-11-2019

4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau

ungkapan.

Misalnya :

ber-evolusi meng-ukur

dua-puluh-lima ribuan (20 x 1.000)

mesin hitung-tangan

Bandingkan dengan

be-revolusi

dua-puluh lima-ribuan (20 x 5.000)

mesin-hitung tangan

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai.

a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-

Indonesia, se-Jawa Barat);

b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);

c. angka dengan –an (tahun 1950-an);

d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H,

sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan);

e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);

7
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan

g. kata ganti –ku, -mu, dan –nya dengan singkatan yang berupa huruf

kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku)

BAB III
PENUTUP

8
A. Kesimpulan
Begitu banyak yang sering kali kita lakukan tentang penggunaan kata serapan
dan tanda baca baik disengaja maupun tidak disengaja. Maka dengan disebutnya
makalah ini penyusun berharap kita dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang
tidak kita lakukan.
Bangsa indonesia memang banyak sekali mengambil kata-kata asing ataupun
kata daerah salah satu bentuk perkembangan bahasa indonesia adalah berupa
penyerapan kata kedalam bahasa indonesia yang berasa dari bahasa-bahasa asing
pemberi pengaruh. Begitu juga dengan penggunaan tanda-tanda baca. Karena
dengan salahnya penggunaan tandabaca,maka akan menimbulkan makna ganda
dalam kalimat tersebut.
B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini
jadinpenulis menyarankan apabila terdapat kekuranggan atau isi dari makalah ini
maka saran-saran kritik dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan
kami dan menjadikan semua itu guna menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan
menyempurnakan makalah kami.
C.Penutup
Demikian yang dapat penulis paparkan yang menjadi pokok bahasa dalam
makalah ini,tentunya masih banyak kekurangan karena penulis masih dalam tahap
belajar. Semoga laporan kegiatan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Suparlan. 2016. ” Panduan lengkap ejaan yang disempurnakan “. Pustaka


baru press: Yogyakarta.

9
Ernawati Waridah. 2015. “ Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. B Media.
http://oktaview.blogspot.co.id/2013/01/makalah-bahasa-indonesia-tanda-baca
_439.html.
http://briliand7.blogspot.co.id/2015/03/makalah-tanda-baca_73.html

10

Anda mungkin juga menyukai