Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

EJAAN DAN TANDA BACA


DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
DOSEN PEMBIMBING : MIDRAWATI HASIBUAN, S.Pd,MM

Disusun oleh :

1. Atika aghniya
2. Ayu andira Tarigan
3. Dian Pernando Tarigan
4. Elwina perbriani Manurung
5. Nur Hafivah Pulungan

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH LABUHANBATU
T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa kami telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang membahas EJAAN DAN TANDA
BACA dalam bentuk makalah.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi
teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dosen Midrawati Hasibuan, S.Pd,MM yang telah memberikan tugas, petunjuk,
kepada kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas ini
2. Teman-teman yang turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai
kesulitan sehingga tugas ini selesai.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai,Amin.

RANTAUPRAPAT, OKTOBER 2021

KELOMPOK

iii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 1
1.3. TUJUAN ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
EJAAN DAN TANDA BACA
1. EJAAN .............................................................................................................. 2
• PENGERTAN ....................................................................................... 2
• FUNGSI EJAAN................................................................................... 2
2. TANDA BACA ................................................................................................. 3
• PENGERTIAN ..................................................................................... 3
• JENIS TANDA BACA ......................................................................... 3
3. FUNGSI TANDA BACA ................................................................................. 15
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ejaan dan tanda baca sangat erat kaitannya dengan bahasa dan bahasa merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Penyampaian pesan, perasaan, ataupun ide hanya
akan efektif jika menggunakan bahasa. Salah satu penyampaian pesan, perasaan ataupun ide itu
dilakukan dengan menulisnya. Terkadang bahasa yang diungkapkan dalam bentuk tulisan menjadi
tidak efektif, yang menyebabkan kesalahan ejaan ataupun tanda baca.

Maka dari itu tanda baca dan ejaan menjadi penting karena penggunaan yang tidak sesuai
akan mengubah makna bahasa yang akan diungkapkan. Secara teknis ejaan merupakan penulisan
huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda baca. Sedangkan tanda baca itu sendiri dimaksudkan
agar bahasa tulis menjadi mudah untuk dipahami, sehingga pesan yang diungkapkan dapat
dipahami bersama.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Apa pengertian ejaan?
2. Apa pengertian tanda baca?
3. Bagaimana penggunaan tanda baca dalam kalimat?
4. Apa saja jenis tanda baca?

1.3. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui pengertian ejaan.
2. Untuk mengetahui pengertian tanda baca.
3. Untuk mengetahui jenis tanda baca.
4. Untuk mengetahui fungsi tanda baca.

1
BAB II
PEMBAHASAN

EJAAN DAN TANDA BACA.


1. EJAAN
• PENGERTAN
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dalam tulisan serta penggunaan
tanda baca.
Dalam buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia (2019) karya Yunus Abidin,
ejaan merupakan aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi bentuk huruf,
kata serta kalimat.
Ejaan juga bisa diartikan sebagai kumpulan peraturan penulisan huruf, kata
serta penggunaan tanda baca.
Mengutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya
Widya Fitriantiwi, yang dimaksud ejaan adalah kaidah yang harus dipatuhi oleh
pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat
tercapai.
• FUNGSI EJAAN
Menurut Siti Mutmainah dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi (2019), ejaan harus diterapkan dalam penulisan bahasa. Ejaan memiliki
sejumlah fungsi penting, yaitu:
▪ Landasan pembakuan tata bahasa.
Penggunaan ejaan dalam penulisan bahasa akan membuat tata bahasa yang
digunakan semakin baku.
▪ Landasan pembakuan kosa kata serta istilah.
Tidak hanya membuat tata bahasa semakin baku, ejaan juga membuat
pemilihan kosa kata dan istilah mennadi lebih baku.
▪ Penyaring masuknya unsur bahasa lain ke bahasa Indonesia.
Ejaan juga memiliki fungsi penting sebagai penyaring bahasa lain ke
bahasa Indonesia. Sehingga dalam penulisannya tidak akan menghilangkan
makna aslinya
▪ Membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi
Penggunaan ejaan akan membuat penulisan bahasa lebih teratur. Hal ini
membuat pembaca semakin mudah dalam memahami informasi yang
disampaikan secara tertulis.

2. TANDA BACA
• PENGERTIAN
Tanda baca adalah simbol yang tidak ada hubungannya sama suara, kata, atau
farsa dalam suatu bahasa. Tanda baca itu sendiri berperan menunjukkan sebuah
struktur tulisan, intonasi, dan jeda pada saat pembacaan.
• JENIS TANDA BACA
▪ Tanda baca TITIK ( . )
➢ Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang
bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
❖ Ayahku tinggal di Bandung.
❖ Marilah kita mengheningkan cipta
.
➢ Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya:
❖ Pukul 2.35.20 (pukul 2 lewat 35 menit 20 detik)
❖ 0.20.30 (20 menit, 30 detik)

➢ Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit
dalam daftar pustaka.
Misalnya:
❖ Pulungan, Merari. 1920. Azab dan Sengsara, Welte- vreden:
Balai Poesta.
➢ Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya.
Misalnya:
❖ Kota itu berpenduduk 52.200 orang.
❖ Tsunami yang terjadi semalam menewaskan 2.231 jiwa.

➢ Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau


kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
❖ Nomor Gironya 5645546

➢ Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
❖ Acara Kunjungan Adam Malik
❖ Bentuk dan Kebudayaan (Bab I UUD'45)

▪ Tanda baca KOMA ( , )


➢ Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian
atau pembilangan.
Misalnya:
❖ Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
❖ Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan
perangko.

➢ Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu


dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi
atau melainkan.
Misalnya:
❖ Saya ingin datang, tetapi sedang hujan.
❖ Ayu bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.

9
➢ Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
❖ Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
❖ Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

➢ Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung


antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di
dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan
tetapi.
Misalnya:
❖ Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
❖ Lagi pula, saya tidak menyukainya.

➢ Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti oh, ya, dan wah
dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
❖ Oh, begitu?
❖ Wah, bukan main!
❖ Hati-hati ya, nanti jatuh.

➢ Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik


susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
❖ Alisjahbana, Sutan Makmur. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa
Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.

➢ Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar


akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan
nama diri, keluarga, atau marga.

5
Misalnya:
❖ Ny. Elwina, M.A.
❖ H. Dian, S.E.

➢ Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau diantara


rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
❖ 5,5 m
❖ Rp.44,50

➢ Tanda koma dgunakan untuk memisahkan Petikan Langsung


Misalnya:
❖ Kata Paman, “Jangan menengok ke belakang ketika berjalan di
tengah kuburan”
❖ “Astagfirullah,” Sahut Bu Fatima, ”Saya tidak percaya apa yang
saya dengar.”

▪ Tanda baca TITIK KOMA ( ; )


➢ Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan
bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misalnya:
❖ Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

➢ Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti


kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang
setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
❖ Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk bekerja di
dapur.
❖ Saya sibuk mengerjakan tugas; sedangkan abang saya sibuk
bermain game online

6
▪ Tanda baca TITIK DUA ( : )
➢ Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap
jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
❖ Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja,
dan lemari.
❖ Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan itu: hidup
atau mati.

➢ Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian itu merupakan


pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya:
❖ Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
❖ Fakultas itu mempunyai jurusan ekonomi umum dan jurusan
ekonomi perusahaan.

➢ Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang


memerlukan pemerian.
Misalnya:
❖ a. Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : S. Handayani
Bendahara : B. Hartawan
b. Tempat Sidang : Ruang 104
Tempat Acara : Bambang S.
Hari : Senin
Waktu : 09.30

➢ Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
❖ Ibu :Amir, tolong hapus coretan dipapan tulis!
Amir : Baik bu.

7
▪ Tanda baca HUBUNG ( - )
➢ Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah
oleh pergantian baris.
Misalnya:
Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas

➢ Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.


Misalnya:
❖ anak-anak
❖ berulang-ulang
❖ kemerah-merahan

➢ Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja


satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Misalnya:
❖ P-A-N-I-T-I-A
❖ 19-09-2002

➢ Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-


bagian kata atau ungkapan dan penghilangan bagian kelompok kata.
Misalnya:
❖ ber-evolusi.
❖ tanggung jawab dan kesetiakawanan-sosial.

➢ Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata


berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka,
angka dengan -an, dan singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan
atau kata, dan nama jabatan rangkap.
Misalnya:
❖ se- Indonesia
❖ se-Jawa Barat
❖ hadiah ke-2

8
❖ tahun 50-an
❖ mem-PHK-kan
❖ hari-H
❖ sinar-X

➢ Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia


dengan unsur bahasa asing.
Misalnya:
❖ Di-smash.
❖ Pen-tackle-an.

▪ Tanda baca TANYA ( ? )


➢ Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya ataupun prasa yang
bertujuan untuk menyanyakan sesuatu.
Misalnya:
❖ Sejak kapan mereka pergi ke Papua?
❖ Kamu tahu, tidak?

➢ Tanda tanya tidak digunakan dalam kalimat tanya yang berubah


menjadi penjelas
seperti:
❖ Dian masih tidak tahu mengapa gurunya selalu memberikan nilai
yang jelek kepadanya.
❖ Budi paham bagaimana cara mengoperasikan komputer dengan
sistem operasi LINUX.

➢ Tanda tanya digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan


bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
Misalnya:
❖ Agung lahir di tahun 1995 (?)
❖ Total tabungan Andi ada 400 juta rupiah (?)

9
▪ Tanda baca PISAH ( -- )
➢ Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
Misalnya:
❖ Kemerdekaan bangsa itu─saya yakin akan
tercapai─diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

➢ Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi


atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi
lebih jelas.
Misalnya:
❖ Rangkaian temuan ini─evolusi, teori kenisbian, dan kini juga
pembelahan atom─telah mengubah konsepsi kita tentang alam
semesta.

➢ Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat


dengan arti 'sampai'.
Misalnya:
❖ 1910─1945
❖ Tanggal 5─10 April 1970
❖ Jakarta─Bandung

CATATAN
Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan
dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi
sebelum dan sesudahnya.

▪ Tanda baca ELIPSIS ( ... )


➢ Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-
putus.
Misalnya:
❖ Kalau begitu ...ya, marilah kita bergerak

10
➢ Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah
ada bagian yang dihilangkan.
Misalnya:
❖ Sebab-sebab kemerosotan ...akan diteliti lebih lanjut.

Catatan:
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu
dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan
teks dan satu untuk
menandai akhir kalimat.

▪ Tanda baca SERU ( ! )


➢ Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
❖ Alangkah seramnya peristiwa itu!
❖ Bersihkan kamar itu sekarang juga!
❖ Merdeka!

▪ Tanda baca KURUNG ( ( ) )


➢ Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
Misalnya:
❖ Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian
Kegiatan) kantor itu.

➢ Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan


yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Misalnya:
❖ Sajak Tranggono yang berjudul "Ubud" (nama dan tempat yang
terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
❖ Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus
perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.

11
➢ Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam
teks dapat dihilangkan.
Misalnya:
❖ Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.

➢ Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang


memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya:
❖ Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja,
dan (c) modal.

▪ Tanda baca KURUNG SIKU ( [ ] )


➢ Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau
kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu
memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
❖ Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.

➢ Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam


kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Misalnya:
❖ Persamaan kedua proses ini (perbedaannya [lihat halaman 35-38]
tidak dibicarakan) perlu dibentangkan di sini.

▪ Tanda baca PETIK ( “..” )


➢ Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.

Misalnya:
❖ "Saya belum siap," kata Devi, "tunggu sebentar!”

11
❖ Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah bahasa
Indonesia."

➢ Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab


buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
❖ Bacalah "Bola Lampu " dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu
Tempat.
❖ Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor Nilai
Prestasi di SMA" diterbitkan dalam Tempo.

➢ Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:
❖ Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan
ralat" saja. Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja
dikenal dengan nama "cutbrai".

➢ Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan


langsung.
Misalnya:
❖ Kata Tono, "Saya juga minta satu.”

➢ Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat


ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit
kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus
pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
Misalnya:
❖ Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
❖ Bang Komar sering disebut "pahlawan", ia sendiri tidak tahu
sebabnya.

11
CATATAN:
Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada
pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah
atas baris.

▪ Tanda baca GARIS MIRING ( / )


➢ Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan
nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun
yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
❖ No. 7/PK/1973
❖ Jalan Kramat II/10
❖ tahun anggaran 1985/1986

➢ Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata


dan, atau, atau tiap.
Misalnya:
❖ mahasiswa/mahasiswi
❖ harganya Rp150,00/lembar.

▪ Tanda baca PENYINGKAT ATAU APOSTROF ( ‘ )


➢ Tanda penyingkat atau apostrof menunjukkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
Misalnya:
❖ Ali 'kan kusurati. ('kan = akan)
❖ Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
❖ 1 Januari '88 ('88 = 1988)

▪ Tanda baca PETIK TUNGGAL ( ‘...’ )


➢ Tanda petik tunggal kutip satu berfungsi untuk mengapit petikan
yang ada dalam petikan yang lain.

14
Misalnya:
❖ Tanya dia, "Apa mendengar bunyi 'kring-kring' tadi?"

➢ Tanda petik tunggal kutip satu berfungsi untuk mengapit makna,


terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
Misalnya:
❖ Pada saat itu, bahasa Melayu digunakan sebagai lingua franca
'bahasa perhubungan' di seluruh nusantara.

▪ FUNGSI TANDA BACA (Dapat membantu pembaca untuk memahami


jalan pikiran penulisnya). Sedang fungsi dari masing-masing tanda baca
adalah sebagai berikut:
a) Tanda baca titik
Berfungsi untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan
atau seruan.
b) Tanda baca koma
Berfungsi untuk memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilang.
c) Tanda baca titik koma
Berfungsi untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau
setara.
d) Tanda baca hubung
Berfungsi untuk menyambung unsur-unsur kata ulang dan merangkai
unsur bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
e) Tanda baca elipsis
Berfungsi untuk mengungkapkan kalimat yang terputus-putus atau
menunjukkan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.
f) Tanda baca titik dua
Berfungsi untuk penggunaan pada akhir dari suatu pernyataan lengkap.
Namun tidak dipakai bila perincian tersebut merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan
g) Tanda baca tanya
Berfungsi untuk menunjukkan bahwa kalimat itu adalah kalimat
interogatif atau kalimat tanya.

15
h) Tanda baca pisah
Berfungsi untuk penanda jika ingin menyisipkan suatu kata maupun
kalimat yang memberkan penjelasan di luar kalimat.
i) Tanda baca seru
Berfungsi untuk mengungkapkan suatu pernyataan berupa perintah
yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi
yang kuat.
j) Tanda baca kurung
Berfungsi untuk tambahan keterangan suatu penjelasan dalam sebuah
kalimat.
k) Tanda baca siku
Berfungsi untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah
asl yang ditulis orang lain.
l) Tanda baca petik
Berfungsi untuk mengapit kutipan langsung yang berasal dari
seseorang, sumber pustaka, atau bahan tulis lain.
m) Tanda baca garis miring
Berfungsi untuk untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan serta kelebihan di
dalam naskah asli yang ditulis oleh orang lain.
n) Tanda baca penyingkat atau Apostrof
Berfungsi untuk menunjukkan bagian kata atau bagian angka tahun
yang dihilangkan.
o) Tanda baca petik tunggal
Berfungsi untuk mengapit kutipan yang terdapat dalam kutipan lain.

17
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dalam tulisan serta penggunaan tanda baca.
Fungsi ejaan yaitu: Landasan pembakuan tata bahasa, Landasan pembakuan kosa kata
serta istilah, Penyaring masuknya unsur bahasa lain ke bahasa Indonesia, dan Membantu
pemahaman pembaca dalam mencerna informasi.

Tanda baca adalah simbol yang tidak ada hubungannya sama suara, kata, atau farsa
dalam suatu bahasa. Tanda baca itu sendiri berperan menunjukkan sebuah struktur
tulisan, intonasi, dan jeda pada saat pembacaan.
Tanda baca terdiri dari, tanda titik (.), tanda koma (,), tanda hubung (-), tanda kurung
((…)), tanda garis miring (/), tanda petik (“…”), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:),
tanda tanya (?), tanda pisah (--), tanda elipsis (...), tanda seru (!), tanda kurung siku ([...]),
tanda penyingkat atau apostrof (‘), dan tanda petik tunggal (‘...’).
Fungsi tanda baca yaitu dapat membantu pembaca untuk memahami jalan pikiran
penulisnya.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://fitridwilestari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/52082/BAB+4.+EJAN+DAN+TA
NDA+BACA.pdf

Abidin, Yunus. 2019. Konsep Dasar Bahasa Indonesia

Fitriantiwi, Widya. 2020. Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia

Mutmainah, Siti. 2019. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi

18

Anda mungkin juga menyukai