Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KELOMPOK 4 KELAS 1 CC 2

PENGGUNAAN HURUF KAPITAL, MIRING, DAN TEBAL

Dosen Pembimbing :

Linda Sari Wulandari, M.Hum

Disusun oleh :

David Stefan

Fadhilrahman

Naffikri Indriarno

Rafli Akbar Audi Putra

Setyo Aji Wibowo

Wahyu Adi Pamungkas

Continuing Education Center for Computing and Information Technology

Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Depok 16424
Daftar Isi

Daftar Isi .................................................................................................................................... ii

Bab I (Pendahuluan) ................................................................................................................. 1

1.1.............................................................................................................................................. La
tar Belakang ....................................................................................................................... 1
1.1.2...........................................................................................................................................Ru
musan Masalah ................................................................................................................. 1
1.1.3...........................................................................................................................................Tuj
uan Penulisan .................................................................................................................... 2
Bab II (Pembahasan) ................................................................................................................ 3
.1. Pengertian Huruf Kapital .................................................................................................. 3
.2. Aturan Penggunaan Huruf Kapital ................................................................................... 3
.3. Pengertian Huruf Miring .................................................................................................. 5
.4. Aturan Penggunaan Huruf Miring .................................................................................... 5
.5. Pengertian Huruf Tebal ..................................................................................................... 6
.6. Aturan Penggunaan Huruf Tebal ...................................................................................... 6
Bab III (Kesimpulan) ................................................................................................................ 8
Referensi .................................................................................................................................... 9

2
BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Selain memperhatikan tanda baca, dalam kegiatan menulis kita juga harus
memperhatikan penggunaan huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal. Meskipun
terkesan sederhana, tetapi dalam penggunaan huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal
tidak sesuai dengan aturannya. Kesalahan tersebut bisa menimbulkan kesan berbeda
dengan maksud yang diharapkan penulis atau bahkan menimbulkan kalimat ambigu yang
menimbulkan perdebatan. Agar karya tulis yang dihasilkan sesuai dengan aturan
penulisan ejaan yang telah ditentukan, maka penulis harus tahu kapan penggunaan huruf
kapital, huruf tebal, dan huruf miring dalam penulisannya. Penggunaan huruf tebal, huruf
miring, dan huruf kapital di dalam tulisan pada dasarnya memiliki tujuan tersendiri,
sesuai dengan tempat penggunaannya serta menjadi suatu penekanan atau penegasan
terhadap suatu kata tertentu dalam kalimat.

Oleh karena itu, kita memerlukan buku rujukan yang dapat dijadikan pedoman
dan acuan berbagai kalangan pengguna bahasa Indonesia, terutama dalam pemakaian
bahasa tulis, secara baik dan benar. Beberapa buku rujukan yang menjelaskan tentang
penggunaan bahasa Indonesia adalah buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PEUBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam hal ini, penulis mengangkat
judul tentang penggunaan huruf kapital, huruf tebal, dan huruf miring.

.2. Rumusan Masalah


 Apa pengertian huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal?
 Bagaimana penggunaan huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal yang baik dan
benar?

1.3. Tujuan Penulisan

1
Tujuan penulisan makalah ini, yaitu :
1. Membahas tentang penggunaan huruf kapital, huruf tebal, dan huruf miring yang
sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia;
2. Menambah ilmu pengetahuan dalam berbahasa Indonesia;
3. Mengetahui penyebab kendala-kendala masyarakat dalam penggunaan huruf tebal,
huruf kapital, dan huruf miring.

BAB II
Pembahasan

.1. Pengertian Huruf Kapital

Huruf kapital “huruf besar” merupakan huruf yang berukuran dan berbentuk khusus
“lebih besar dari pada huruf biasa”, biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata
pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri dan sebagainya seperti A, B, H (KBBI).

.2. Aturan Penggunaan Huruf Kapital

2
Dalam penggunaan huruf kapital (huruf besar) turut diatur dalam penulisan Bahasa
Indonesia. Beberapa aturan penggunaan huruf kapital telah menjadi pengetahuan umum,
seperti pada penulisan nama dan awal kalimat.

Penggunaan huruf kapital tidak hanya pada konteks kalimat tersebut, akan tetapi juga
pada beberapa konteks penulisan yang jarang menjadi fokus perhatian penulisan umumnya.

Berikut ini merupakan penjelasan tentang tata cara penulisan huruf kapital dalam
kaidah Bahasa Indonesia, yaitu:

 Huruf kapital dipakai pada awal kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan
langsung.
Contoh: “Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh: “Dia membaca buku”
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan termsuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: Allah, Maha Esa, Alkitab, Al-Qur’an, rahmat-Nya.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
bangsawan, keagamaan atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
Contoh: Sultan Hasanuddin, Haji Syafi’i, Imam Malik, Doktor Muhammad Hatta, dan
Agung Permana, Sarjana Hukum.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
bangsawan, keagamaan, profesi serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai
sebagai sapaan.
Contoh : Selamat pagi, Dokter.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
Contoh : Mutmainah, Kamali, dan Amir Hamzah.
Catatan :
1. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan
nama jenis atau satuan ukuran. Contoh : ikan mujair, 5 ampere, dan mesin diesel.
2. Huruf capital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna
‘anak dari’ seperti bin, binti, dan van, atau huruf pertama kata tugas. Contoh :
Abdulah Rahman bin Zaini, Robien van Persie, dan Mutiara dari Selatan.

3
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikitu nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama tertentu, nama instansi,
atau nama tempat.
Contoh : Wakil Presiden jusuf Kalla, Sekretaris Jendral Kementerian Pertanian, dan
Gubernur Jawa Tengah.
 Huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya dan peristiwa sejarah. Misalnya:
Perang Badar, hari Sabtu, bulan Maret, tahun Hijriah, hari Raya Idul Fitri, hari raya
Nyepi.
 Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa.
Contoh : suku Asmat, bahasa Spanyol, bangsa Indonesia.
Catatan : Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar
kata keturunan tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya : kejawa-jawaan, dan
keinggris-inggrisan.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua nama geografi.
Contoh : Selat Malaka, Samudera Pasifik, Laut Jawa, Gunung Merapi, Kali Progo,
Terusan Suez
Catatan :
1. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf
capital. Contoh : Mandi di sungai, menyebrangi selat, dan berenang di danau.
2. Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis
dengan huruf kapital. Contoh : Jeruk bali, kacang bogor, dan petai cina.

 Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk
ulan sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali
kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Contoh : Ikatan Ahli kesehatan Masyarakat Indonesia, Keputusan Presiden,
RepublikIndonesia, Mahkamah Agung, Dewan Perwakilan Rakyat, dan
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
.3. Pengertian Huruf Miring

Huruf miring ialah huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut
italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata.
Disamping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang
berasal dari bahasa asing.

.4. Aturan Penggunaan Huruf Miring

4
 Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat
kabar, yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Contoh : Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
 Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Contoh :
1. Huruf pertama kata abad ialah a;
2. Dia bukan menipu tetapi ditipu;
3. Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf capital;
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.
 Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau
bahasa asing.
Contoh :
1. Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang
berkunjung ke Aceh;
2. Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia.
3. Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostama.

.5. Pengertian Huruf Tebal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “tebal” bermakna berjarak lebih
besar. Huruf tebal dapat diartikan huruf yang dituliskan dengan jarak yang lebih besar
daripada huruf pada umumnya. Huruf tebal terlihat lebih besar jika dibandingkan dengan
huruf yang biasa.

Istilah huruf tebal digunakan untuk huruf yang dicetak tebal. Dalam cetakan
komputer, penulisan huruf tebal lebih mudah dilakukan karena ada ikon “Bold”. Akan
tetapi dalam ketikan manual atau tulisan tangan, huruf tebal ditandai dengan garis bawah
ganda pada kata yang dimaksud.

.6. Aturan Penggunaan Huruf Tebal


 Huruf Tebal dalam Laporan atau Karya Ilmiah

Penggunaan huruf tebal dalam laporan atau karya ilmiah digunakan untuk
menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang/
simbol, daftar pustaka, indeks, dan lampiran.

 Huruf Tebal dalam Cetakan Kamus

5
Penggunaan huruf tebal dalam cetakan kamus berfungsi untuk menuliskan lema
dan sublema. Selain itu, huruf tebal ditujukan untuk menuliskan lambang bilangan
yang menyatakan polisemi. Polisemi adalah suatu kata yang bermakna lebih dari satu.

 Huruf Tebal pada Kata yang Ditulis Miring

Pada kata yang telah ditulis miring, huruf tebal dapat digunakan. Perhatikan contoh
berikut :

1. Arti kata et pada ungkapan divide et impera adalah ‘dan’.


2. Suku kata logi pada kata psikologi menunjukkan suatu keilmuan yang dipelajari,
dalam hal ini berhubungan dengan perilaku kejiwaan manusia.
3. Kata adenium pada nama ilmiah bunga kamboja yaitu adenum obseum
menunjukan genus.

 Huruf Tebal Tidak Dipakai untuk Penegasan Huruf atau Kata Tertentu

Penegasan atau pengkhususan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata tidak
menggunakan huruf tebal melainkan huruf miring.

6
BAB III

Kesimpulan

7
Referensi

 https://www.gurupendidikan.co.id/huruf-kapital-pengertian-tata-cara-penggunaan/
 https://www.dosenpendidikan.co.id/huruf-miring-pengertian-cara-penulisan-contoh/
 https://dosenbahasa.com/penggunaan-huruf-tebal
 https://www.edutafsi.com/2016/09/aturan-penggunaan-huruf-kapital-huruf-miring.html
 Kemendikbud RI. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta : Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa.

8
9

Anda mungkin juga menyukai