MAKALAH INI DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
DOSEN PENGAMPU:
SUMIHARTI,DR.,M.PD
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:
1. NAPOSO RIDHO SAPUTRA
2. MUHAMMAD GEMPA
3. MUHAMMAD RIDWAN
Puji dan Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi tugas
mata kuliah hukum Pendidikan bahasa indonesia dengan judul "EJAAN YANG
DISEMPURNAKAN"
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantukami dalam
penyusunan dan pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwamasih banyak kesalahan
serta kekeliruan yang perlu diperbaiki lagi. Denganselesainya penyusunan makalah ini Kami
harap dapat memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Hukum
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak membutuhkan penyempurnaan,
oleh karena itu besar harapan kami agar dosen pengampu pada mata kuliah ini yaitu Ibu
Sumiharti ,DR,.MPD. berkenan memberikan kritik serta saran yang bersifat membangun
agar kesalahan-kesalahan yang kami buat bisa diperbaiki sehingga kedepannya akan
menjadi lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku
penyusun makalah ini dan para pembaca pada umumnya
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
1.2.RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................5
1.3.TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................................................6
2.1.PEMAKAIAN HURUF.............................................................................................................6
2.2.PELAFALAN HURUF..............................................................................................................8
3.3.PENULISAN KATA DAN PARTIKEL...................................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................
3.1KESIMPULAN..........................................................................................................................
3.2.SARAN.....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.TUJUAN PENULISAN
Bedasarkan rumusan masalah diatas maka dapat diketahuin tujuan penulisanya
Sebagai berikut:
(1) Huruf pertama pada awal kalimat Mari kita kita pikirkan lima tahun ke depan dan kita
siapkan sekarang.Contoh:
(2) Huruf pertama kata yang berkenaan dengan agama, kitab suci, dan nama Tuhan
termasuk kata gantinya.Contoh:
Kata dosen, "Dulu yang mempunyai sumber informasi ilmiah hanya dosen. Kini, sumber
belajar banyak, mahasiswa dapat memilih yang terbaik."
2.HURUF KECIL
Huruf kecil digunakan pada posisi-posisi yang tidak menggunakan huruf besar (huruf
kapital). Penulisan kata dalam posisi ini bukan pada awal kalimat. bukan nama orang, atau
penggunaan lain yang tidak dipersyaratkan pada penggunaan huruf kapital pada bahasan
3.3. Akan tetapi, perlu diperhatikan adanya penggunaan huruf kecil yang perlu ditekankan,
misalnya penulisan nama jenis, bukan nama produk, dan bukan nama tempat dalam
geografi.
Contoh:kunci inggris (bukan kunci Inggris),pisang ambon (bukan pisang Ambon) harimau
sumatera (bukan harimau Sumatera) Sedangkan penulisan kata yang terkait dengan nama
produk harus ditulis dengan huruf kapital, misalnya: gudeg Yogya, rendang Padang, lukisan
Bali.
3.HURUF MIRING
Huruf miring digunakan dalam cetakan.dalam tulisan tangan atau ketikan yang di cetak
miring,di beri garis bawah tunggal.
Buku Bahasa Indonesia karangan Widjono Hs. dan Sintowati. Majalah Tempo Mei 2004
Contoh: Laporan ini tidak memasalahkan dampak psikologis karyawan. Ny. Indira Gandhi
bukan terbunuh melainkan dibunuh Kekayaan laut Indonesia dapat menghidupi dua ratus
juta orang.
(3) Menuliskan istilah ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang disesuaikan ejaannya
Contoh: Kata Production Desaign Centre diganti dengan Pusat Desain Produks Kreativitas
baru berbahan baku Cassava membanjiri Eropa.Pendidikan mahasiswa berbasis pada
Androgogie.
Huruf tebal digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan tangan atau ! yang akan dicetak
tebal, diberi garis bawah ganda. Huruf tebal ini berfungs menandai kata-kata yang dianggap
penting, atau perlu mendapat perhatian, judul dan subjudul dalam karangan, nama (judul)
tabel, atau kata yang me perhatian khusus.Contoh:
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Masalah
kata atau singkatan dalam bahasa Indonesia dilafalkan menurut pengucapan dan
pendengaran orang Indonesia.
DPR De pe er Di pi ar
KKN Ka ka en Ke ke en
LSM El es em El esm
uno Yu en ou U n o;yu no
Penulisan kara mencakup: kara dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, bentuk
singkatan dan akronim, kata dasar, dan kata berimbuhan
Penulisan kara dasar sering dihadapkan pada penulisan baku dan tidak baku. Penulisan
karangan ilmiah, karangan yang di dokumentasi, dan surat-menyurat resmi harus
menggunakan kata baku. Perhatikan contoh berikut ini.
Kata ulang ditulis ancara lengkap dengan menggakan unda (-)Bahasan kata ulang
mencakup gabungan kata dasar, gabungan kata berimbuhan, gabungan Kata dasar berubah
bunyi dan pengungan gabungan kata harus divulis berdasarkan pedoman baku sebagai
berikut.
Pengulangan kata datar tidak menggunakan angka dua pada akhir kata, tetapi
menggunakan tanda penghubung.contoh.
pandai-pandai,rajin rajin,
Gabungan kata terdiri atas dua kata atau lebih. Jika gabungan kara itu diulang cukup
mengulang kais pertama saja Contoh.
Salah:buku berkualitas buku berkualitas, gedung tinggi-gedung tinggi meja tulis-meja tulis,
sumberdaya sumberdaya berkualitas
Benar:jasa marga, kereta api cepat, kerja sama tanggung jawab, tata surya, uji coba, wesel
pos
Kata depan di dan ke dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya.sedangkan awalan di
dan ke dituliskan serangkai dengan kata yang mengiringnya.
Kata depan di diikuti kata benda (tempat),menyatakan arah atau tempat.sedangkan awalan
di diikuti kata kerja. Awalan di dapat diikuti kata benda. misalnya dicangkul (dapat disertai
akhiran -kan, misalnya: dicangkulkan, dirumahkan). Kata depan di dapat diganti dengan kata
depan dari atau ke.sedangkan awalan de- tidak dapat Ketiga, kata depan di tidak dapat
diganti dengan awalan me,sedangkan awalan di-dapat
Kata depan di dan kata depan ke selalu diikuti kata yang menyatakan arah atau tempat:
kata depan ke dapat diganti dari(misalnya: di pantai, ke pantai/dari pantai). Sedangkan
awalan ke- membentuk kata benda (misalnya kekasih). Awalan ke- berkombinasi akhiran -
kan membentuk kata kerja perintah (misalnya: Kerjakan). Awalan ke- tidak dapat diganti dari.
Kata ganti dalam bahasa Indonesia, seperti aku, saya, kita, kau, kamu, engkau, dia, dan
mereka yang digunakan secara lengkap seperti itu harus ditulis terpisah. Akan tetapi,kata
ganti yang dipendekkan aku menjadi ku kamu menjadi mu engkau menjadi kau atau dia
menjadi nya harus ditulis serangkai Kata ganti ku dan kau dituliskan serangkai dengan kata
yang mengikutinya. Sedangkan -- mu, dan nya dituliskan serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Benar:kauamati,kuperjuangkan,bukumu,bukunya
Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah.Dilihat dari
taraf penyerapannya ada tiga macam kata serapan Yaitu:
1.Kata asing yang sudah diserap sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia.misalnya kab,
irsak, iklan, perlu hadir badan waktu, kamar, botol sekolah dan embe
Akhiran dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh. Jadi, kata seperti
standardisasi,implementasi, dan objektif diserap secara utuh di samping diserap juga kata
anda, implemen, dan objek
Penulisan lambang bilangan ada tiga cara, yaitu 1) angka arab 2) angka (1) Lambang
bilangan dituliskan dengan angka jika berfungsi sebagai: ukuran (panjang, luas, isi, berat),
satuan waktu, nilai uang, nomor (nama) jalan, rumah, kamar, alamat yang bukan dokumen
resmi.romawi, dan 3) huruf. Kesalahan terjadi karena mempertukarkan kedua cara ini
Lambang bilangan yang seharusnya ditulisdengan angka dituliskan dengan huruf.atau
sebaliknya. Perbedakan kedua cara tersebut adalah sebagai berikut.
1.Lambang bilangan dituliskan dengan angka jika berfungsi sebagai:ukuran (panjang, luas,
isi, berat), satuan waktu, nilai uang, nomor (nama) jalan, rumah, kamar, alamat yang
bukan dokumen resmi.
3.Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan sanu atau dua kata dimulakan dengan
huruf,sedangkan yang dinyatakan lebih dari dua kats dinuliskan dengan angka.
1. Bentuk singkat adalah bentuk pendek yang diambil atas dipotong dari benk lengkapnya.
Penulisannnya menggunakan huruf kecil semua
2.Singkatan adalah bentuk pendek yang diambil dari huruf-huruf pertama mara frasa
Singkaran dieja huruf demi huruf Penulisannya menggunakan huruf kapital semua tanpa
titik Misalnya:APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja),BPPT (Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi),CSIS (Centre for Strategic and International Studies)
3.Akronim adalah bentuk pendek yang diambil dari sebuah frasa. Surunan akronim
bervariasi. Ada akronim yang dibentuk dari 1) suku kata pertama, seperti orha pelits dan
naker 2) suku kata pertama ditambah tiga huruf berikutnya, seperti kancah, kodamar, dan
foamil, 3) suku pertama ditambah saku kata berikutnya seperti deplu dan muide.
Penulisan: 1) nama diri dituliskan dengan huruf awal kapital, seperti Depkes, Perda DKI, dan
Puudiknas, 2) nama mekanis/ teknis, dengan huruf kecil, seperti nilang nader, dan kemling
11.Pemenggalan Kata
1.Pemenggalan Kata dasar
1) Kalau di tengah kara dasar ada dua huruf vokal pemenggalan dilakukan di antara kedua
huruf vokal itu
2) Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan di antara dua huruf vokal, maka
pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan itu
Gabungan huruf ng pada kata bangun, kh pada kata akhir, dan ny pada kata hanyut
dianggap sebagai satu kesatuan karena sesungguhnya gabungan huruf-huruf itu
melambangkan sebuah fonem. Pemenggalannya dilakukan sebelum gabungan huruf
tersebut
Jika di tengah kara datar terdapat tiga huruf konsonan berurutan yang bukan gabungan
konsonan, pemenggalan dilakukan di antara konsonan pertama. termasuk gabungan huruf
konsonan dengan huruf yang kedua.
Kalau di tengah kata dasar terdapar tiga huruf konsonan atau lebih, pemenggalan dilakukan
di antara konsonan yang pertama, termasuk gabungan huruf konsonan dengan huruf yang
kedua
1) Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk dan partikel- partikel
seperti kab dan lab yang biasanya ditulis serangkai de-ngan kata dasarnya, pemenggalan kata
dipisahkan sebagai satu kesatuan. Contoh: a-sub-an, di-am-lah, sa-ya-kah, ke-pe-ra-wan-an,
mem-be-ri-kan
Kata kompleks yaitu kata yang terdiri dua unsur atau lebih, pemenggalan berdasarkan
pada unsur-unsur bentukan kata. Contoh: fo-to-gra-fi, ten-si-me-ter, bi-o-lo-gi, ki-lo-me-ter,
me-nya-tu-ra-ga-kan
12.Tanda Baca
Tanda baca merupakan unsur yang penting dalam bahasa tulis. Tanda baca dapat
membantu pembaca untuk dapat memahami jalan pikiran penulisnya. Alangkah sulitnya
kita memahami suatu tulisan yang tidak dilengkapi dengan tanda baca.
Pemakaian tanda baca dalam ejaan bahasa Indonesia meliputi pemakaiaan (1) tanda titik,
(2) tanda koma, (3) tanda titik koma, (4) tanda titik dua. (5) tanda hubung. (6) tanda pisah,
(7) tanda elipsis, (8) tanda tanya, (9) tanda seru, (10) tanda kurung, (11) tanda kurung siku,
(12) tanda petik, dan (13) tanda apostrof (penyingkat). Untuk mendalami penggunaan
tanda baca berdasarkan EYD, Anda diharapkan membaca Pedomanan EYD ini pada
halaman-s.d.-- Tulisan berikut ini akan membahas beberapa tanda baca yang kurang
mendapat perhatian oleh pemakai bahasa Indonesia.
Penulisan singkatan nama perusahaan dengan huruf kapital tidak disertai titik. Sebaliknya,
singkatan gelar akademik dan singkatan nama orang harus mengguna-kan titik. Perhatikan
contoh berikut.
Ada dua ketentuan yang menyangkut pemakaian tanda koma dalam tulisan, yaitu: (1)
tanda koma wajib digunakan dan (2) tanda koma tidak boleh digunakan
Penggunakan tanda koma: 1. Tanda koma wajib digunakan di antara unsur-unsur dalam
suatu atau pembilangan
Misalnya:
(1) Air kelapa diberi bumbu lengkuas, daun salam, bawang putih, dan garam.
(3) Kini kita memerlukan tenaga kesehatan yang terampil, disiplin, dan jujur
Berdasarkan EYD, rincian dua unsur sebelum kata dan (atau), serta rincian tiga unsur atau
lebih sebelum kata dan (atau) juga dibubuhkan tanda koma.
2.Tanda koma wajib digunakan untuk kalimat majemuk setara, baik majemuk setara
berlawanan, gabungan, urutan, maupun pilihan.
3) Tanda koma tidak digunakan pada kalimat majemuk bertingkat yang diawali dengan induk
kalimat. Sebaliknya, kalimat yang diawali dengan anak kalimat dan diikuti induk kalimat
harus dipisahkan oleh koma. Perhatikan contoh berikut:(1) la membatalkan rencana itu
karena harus menyelesaikan tugasnya. (2) karena harus membiayai ketiga anaknya yang
kuliah di perguruan tinggi, ia bekerja giat
4) Tanda koma wajib digunakan untuk memisahkan kata transisi penghubung antarkalimat.
Misalnya:Bahkan, Di samping itu, Kemudian, Lagi pula, Meskipun begitu. Misalnya, Tetapi,
Oleh karena itu. Sehubungan dengan itu, Selain itu, Setelah itu,Walaupun demikian.
5)Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga.Misalnya
M. Samiaji, S.K.M. N.
6) Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Keterangan tambahan adalah keterangan yang disisipkan dalam kalimat yang sudah
lengkap.Bagian ini terletak di luar bangun kalimat karena dibuangpun tidak akan
mengganggu makna yang dikandung di dalam kalimat tersebut.Selanjutnya, yang dimaksud
dengan keterangan aposisi adalah keterangan yang sifatnya saling menggantikan. Perhatikan
contoh berikut:
(1) Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, melantik Kepala Bapedalda yangbaru kemarin.
(2) Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono, menghadiri pemakaman jenasah Yasser Arafat
Titik dua sering digunakan secara tidak tepat, terutama dalam kalimat yang mengandung
rincian. Hal itu tidak akan terjadi jika para penulis memperhatikan kaidah berikut.
1) Tanda titik dua digunakan pada kalimat lengkap yang diberi rincian berupa kata atau frasa
Misalnya:
Mahasiswa harus rajin belajar: membaca buku, berdiskusi, dan mengikuti evaliasi
2) Titik dua tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap kalimat Yang
mengakhiri pernyataan.misalnya:
Sifat-sifat sapi yaitu bertulang belakang, berkaki empat, makan rumput, dan memamah biak.
3) Titik dua harus diganti dengan titik satu pada kalimat lengkap yang dikuti suatu rincian
berupa kalimat lengkap, dan tanda akhir rincian diakhiri titik. Misalnya:
Syarat mahasiswa teladan, antara lain, harus memenuhi syarat-syarat ini. 2 Mahasiswa
tersebut menghadiri kuliah 90 s.d. 100 persen.
Misalnya:
2)Selain digunakan pada kata ulang, tanda hubung digunakan untuk merangkaikan.
a) unsur terikat dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di
luar bangun kalimat. menegaskan adanya aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat
menjadi lebih jelas. Selain itu, tanda pisah juga digunakan di antara dua bilangan atau
tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti
sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti ke atau sampar. Tanda pisah dapat
juga dilambang-kan dengan tanda hubung dua. Perhatikan contoh berikut.
1. Kemerdekaan bangsa itu saya yakin akan tercapai -, diperjuangkan oleh bangsa itu
sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
1.Ejaan bahasa Indonesia yang berlaku saat ini adalah Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 03/A.1/72, tanggal 20 Mei 1972, dan diresmikan penggunaannya dengan
Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 57, tanggal 17 Agustus 1972
a) Huruf kapital
b)Huruf kecil
c)Huruf miring
d)Huruf tebal
3.Pelafalan huruf bisa diartikan sebagai suatu cara seseorang atau kelompok dalam
mengucapkan suatu kata. Pelafalan juga bisa diartikan sebagai tata pengucapan kata
DAFTAR PUSTAKA
Kahfi. 2010. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
Yogyakarta: Indonesia Tera.
Alek,dan Achmad H.P. 2011. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Aqib,Zaenal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual (Inovatif). Bandung: CV. Yrama Widya.
Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA,
SMK. Bandung: CV. Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Arikunto,Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Asrori,Muhammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana
Prima.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Berdianti,Ika. 2008a. Membuat Pantun Masa Kini. Semarang: PT. Sindur Press.
__________. 2008b. Membuat Puisi. Semarang: PT. Sindur Press.
Darmadi,Hamid. 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. Alfabeta.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
E. Ribut W dan Arif B. W. 2007. Penerapan Alat Penilaian Berbasis
Kompetensi Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa SD Muhammadiyah 1
Malang. Jurnal DEDIKASI, Volume 4 nomer 2, hlm: 83-94.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hanafi, Imam. 2012. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A
Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menjumlahkan pecahan
biasa di kelas V SDN 2 Dataran Bulan.