Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“PENULISAN HURUF MIRING DAN TEBAL”

DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH:Muhammad Arif,S.Pd.,M,pd

Anggota:

 Hairun nida{2114050002}
 Kasmawati{2114050007}
 Rukma {2114050012}

Tahun pembelajran 2021/2021


Akademi Kebidanan Aisyah Pangkep

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia
serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah penilisan huruf miring dan tebal .
meskipun masih banyak kekurangan didalam makalah ini. Dan juga kami berterima kasih
kepada pak Muhammad Arif,S.Pd.,M,pd selaku dosen mata kuliah Bahasa indosenia yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita terhadap penulisan huruf miring
dan tebal. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan yang membangun guna memperbaiki makalah yang akan kami buat di masa
mendatang. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi para pelajar. Dan juga
semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi kita semua. Sebelumnya kami
mohon maaf sebesar-besarnya jika ada keselahan dalam penyusunan kata. Tak ada yang yang
sempurna di dunia ini terkecuali sang Maha Pencipta.

Pangkep ,18 November 2021

penyusun

2
Daftar isi
KATA
PENGANTAR............................................................................................................,.............2.

DAFTAR ISI...............................................................................................................3.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan ................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian huruf miring.....................................................................................5


2.2 Tata cara prnggunaan huruf miring...................................................................5
2.3 Penggunaan huruf miring....................................................................................6
2.4 Contoh penulisan huruf miring............................................................................6
2.5 Contoh kesalahan penggunaan huruf miring ......................................................7
2.6 Pengertian huruf tebal.........................................................................................9
2.7 Penggunaan huruf tebal......................................................................................9

BAB PENUTUP

3.1.kesimpulan...............................................................................................................13
3.2 saran........................................................................................................................13
Daftar pustaka ...............................................................................................................14

3
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Kemampuan berbahasa indonesia adalah salah satu syarat yang harus di penuhi masyarakat
indonesia,tidak terkecuali para mahasiswa.dalam pendidikan dan perguruan tinggi .dalam
pembelajaran mengenai penulisan huruf miring dan tebal mahasiswa wajib mengetahui apa agar
ketika menulis makalah atau sekeripsa tidak ada kesalah saat penulisan.

Huruf miring kalimat ditulis dengan huruf yang dicetak miring untuk membedakan dari
huruf ,kata atau kalimat lain dalam sebuah kata, kalimat, paragraf, atau karangan
utuh.Sedamgkan huruftebal dapat diartikan huruf yang dituliskan dengan jarak yang lebih
besar daripada huruf pada umumnya. Huruf tebal terlihat lebih besar jika dibandingkan
dengan huruf yang biasa.

2.1 Rumusan masalah


1. Apa pengertian huruf miring?
2. Bagaimana tata cara menggunnakan huruf miring?
3. Cara menggunakan huruf miring
4. Menyebutkan contoh pemulisan huruf miring?
5. Sebutkan contoh kesalahan penggunaan huruf miring?
6. Apa itu huruf tebal?
7. Sebutkan penggunaan huruf tebal?
3.1 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian huruf miring
2. Menyebutkan tata cara menggunakan huruf miring
3. Menyebutkan penggunaan huruf miring
4. Menyebutkan contoh penulisan huruf miring
5. Menyebutkan contoh kesalah dan pembenarannya dalam menulis huruf miring
6. Menyebutkan apa itu huruf miring
7. Menyebutkan penggunaan huruf tebal

4
Bab II

Pembahasan

2.1 pengertian huruf miring

Huruf miring adalah sebuah huruf, kata, atau kalimat ditulis dengan huruf yang dicetak
miring untuk membedakan dari huruf ,kata atau kalimat lain dalam sebuah kata, kalimat,
paragraf, atau karangan utuh. Huruf yang dicetak miring adalah penanda yang mengacu pada
beberapa informasi si Komo antara lain sebagai penekanan, penegasan huruf, kutipan dari
bahasa asing, istilah latin, nama penerbit (nama buku, majalah, judul karangan dan lain-lain)

2.2 .Tata cara penggunaan huruf miring

1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, judul karangan atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka

Misalnya:

a. Saya sudah membaca buku salah asuhan karangan Abdul Moeis

b. Majalah poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan

c. Berita itu muncul dalam surat kabar cakrawala

2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata kata atau
kelompok kata dalam kalimat

Misalnya:

a. Huruf terakhir kata abad adalah d

b. Dia tidak diantar, tetapi mengantar

c. Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan

3. Huruf miring dipakai untuk menulis kata atau ungkapan dalam nama ilmiah bahasa daerah
atau bahasa asing ataupun istilah latin

Misalnya:

a. Upacara Peusijuek(tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke


Aceh

b. Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana

c.weltanschauung bermakna"pandangan dunia"

5
2.3 Penggunaan huruf miring

a.judul karya

Huruf miring dipakai untuk menuliskan setiap unsur dari judul karya seperti nama buku
nama majalah nama situs ataupun nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan

Penulisan miring tersebut juga berlaku dalam daftar pustaka, contohnya:

a. Buku favorit saya adalah dunia Sophie karya jostein gaarder

b. Berita tersebut bisa dibaca di laman resmi republik Indonesia

C. Kenneth krane. 1988. Introduction to nuclear physics.bew York: John Wiley and sons

b. Penegasan kata

Huruf miring dapat dipakai untuk menegaskan atau mengusulkan kata suatu kata atau
kelompok kata dalam kalimat. Sehingga dapat menegaskan apa yang ingin disampaikan
dalam suatu kalimat, seperti:

1. Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani

2. Isilah soal pilihan ganda berikut dengan melingkari jawaban yang benar

3. Kode + 62 digunakan oleh penggunaan nomor ponsel dari Indonesia

4 tidak ada ular di negara Islandia

c. Ungkapkan, bahasa daerah dan bahasa asing

Huruf miring digunakan untuk menulis kan ungkapan bahasa Indonesia bahasa daerah
dan juga bahasa asing dalam suatu kalimat, contohnya:

1.di umurnya yang masih muda anak itu sudah makan asam garam kehidupan

2. Honey badger memiliki nama latin mellivora cepenis adalah hewan paling tak kenal takut
di dunia

3. Tidak ada yang menduga jika Barcelona dibuat bertekuk lutut oleh Hercules pada
pertandingan 11 September 2010

4. Setiap kali merasa takut, ingatlah pepatah latin audentes Fortuna iuvat yang artinya
keberuntungan berpihak pada yang berani

2.4 Contoh penulisan huruf miring dalam kalimat:

1. Buku cerita yang dibelikan ayah tadi siang berjudul si kancil dan buaya.(judul buku
karangan, majalah)

6
2. Kami diwajibkan menggunakan seragam batik setiap hari Rabu dan seragam putih setiap
hari Jumat (penegasan)

3 Martani, dwi.2012. akuntansi keuangan menengah. Salemba empat: Jakarta. (Daftar


pustaka)

4.oryza sativa merupakan salah satu jenis tanaman yang mengandung karbohidrat dan
menjadi makanan pokok di Indonesia (nama latin)

5. Laporan keuangan merupakan hasil akhir atau output dari proses akuntansi Sofyan Syafri
(kutipan)

6. Adik sangat suka sarapan dengan oatmeal yang dicampur dengan susu dan buah segar.
(Istilah asing)

7. Majalah Bobo adalah majalah anak-anak yang sering ku baca di masa kecilku. (Nama
majalah)

2.5 Contoh Kesalahan Penggunaan Huruf Miring dan Pembenarannya

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan baiknya menjadi pelajaran atau
bahan untuk introspeksi diri kita sebagai seorang penulis untuk tetap berusaha menyesuaikan
kaidah-kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia. Di bawah ini adalah beberapa contoh
kesalahan penggunaan huruf miring dan pembenarannya.

1. Kesalahan penulisan judul

Kesalahan penulisan judul buku, majalah, artikel, puisi, dan sebagainya, contohnya adalah
sebagai berikut.

 “Analisis Stilistika dalam Kumpulan Puisi Buku Latihan Tidur Karya Joko Pinurbo.”

Pada contoh judul di atas terdapat kesalahan, yaitu judul buku puisi tidak dicetak miring.
Aturan kaidah dalam bahasa Indonesia mengharuskan judul buku atau puisi tersebut dicetak
miring, oleh karena itu judul yang benar adalah “Analisis Stilistika dalam Kumpulan Puisi
Buku Latihan Tidur karya Joko Pinurbo”.

 “Seekor Anjing Ditabrak Honda Astrea Dini Hari Tadi adalah kumpulan cerpen karya
Doni Iswara”.

Pada kalimat di atas terdapat kesalahan, yaitu kesalahan cetak miring yang seharusnya pada
judul bukunya, bukan pada penulisnya. Oleh karena itu, kalimat yang benar adalah sebagai
berikut; “Seekor Anjing Ditabrak Honda Astrea Dini Hari Tadi adalah kumpulan cerpen
karya Doni Iswara”.

2. Kesalahan penulisan dalam menegaskan atau pengkhususan bagian (huruf, kata, dsb.)

7
Kesalahan penulisan dalam menegaskan atau pengkhususan (huruf, kata, dan sebagainya)
dalam kalimat, contohnya adalah sebagai berikut.

 “Peraturan di tempat ini sudah jelas, dilarang merokok.”

Pada contoh di atas terdapat kesalahan, yaitu penegasan tidak dicetak miring. Aturan atau
kaidah dalam bahasa Indonesia, penegasan yang berupa huruf, kata, dan sebagainya ditulis
miring. Oleh karena itu, kalimat yang benar adalah “Peraturan di tempat ini sudah jelas,
dilarang merokok”.

3. Kesalahan penulisan bahasa asing atau bahasa daerah

Kesalahan penulisan bahasa asing atau bahasa daerah, dan sebagainya, contohnya adalah
sebagai berikut:

 “Saya menemukan informasi tersebut baru saja di Twitter.”

Pada contoh di atas terdapat kesalahan, yaitu nama produk asing tidak perlu dicetak miring. Aturan
atau kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia mengenai nama produk berbahasa asing tidak perlu
dicetak miring. Oleh karena itu, kalimat yang benar adalah “Saya menemukan informasi tersebut
baru saja di Twitter.”
 “Penelitian ini mengkaji mengenai penggunaan media sosial WhatsApp dan
Instagram dibandingkan dengan Bukalapak dalam aspek jual beli daring.”

Pada kalimat di atas terdapat kesalahan, yaitu nama produk berbahasa daerah atau asing tidak
perlu dicetak miring. Oleh karena itu, kalimat yang benar adalah sebagai berikut; “Penelitian
ini mengkaji mengenai penggunaan media sosial WhatsApp dan Instagram dibandingkan
dengan Bukalapak dalam aspek jual beli daring.”

4. Kesalahan penulisan alamat situs web atau tautan dalam kalimat

Kesalahan penulisan alamat website atau tautan, dan sebagainya, contohnya adalah sebagai
berikut.

 “Penerbit Deepublish bisa dikunjungi di situs web penerbitdeepublish.com.”

Pada contoh di atas terdapat kesalahan, yaitu nama situs web dalam kalimat tersebut tidak
dicetak miring. Aturan atau kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia mengharuskan nama
situs web ditulis miring. Oleh karena itu, penulisan yang benar adalah “Penerbit Deepublish
bisa dikunjungi di situs web penerbitdeepublish.com.”

5. Kesalahan penulisan kalimat yang dikutip dari buku, majalah, atau pernyataan seseorang

Kesalahan penulisan kalimat yang dikutip dari buku, artikel, puisi, pernyataan seseorang, dan
sebagainya, contohnya adalah sebagai berikut:

8
 “Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang hanya
berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang
tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir
dengan pensiun tidak seberapa,” kata Seno Gumira Ajidarma.

Pada contoh di atas terdapat kesalahan, yaitu yang seharusnya dicetak miring adalah
kutipannya, bukan pada nama penulisnya. Oleh karena itu, pengutipan yang benar adalah
sebagai berikut; “Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang
hanya berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang
tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan
pensiun tidak seberapa,” kata Seno Gumira Ajidarma.

2.6 Pengertian Huruf Tebal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “tebal” bermakna berjarak lebih besar. Huruf
tebal dapat diartikan huruf yang dituliskan dengan jarak yang lebih besar daripada huruf pada
umumnya. Huruf tebal terlihat lebih besar jika dibandingkan dengan huruf yang biasa.

Istilah huruf tebal digunakan untuk huruf yang dicetak tebal. Dalam cetakan komputer,
penulisan huruf tebal lebih mudah dilakukan karena ada ikon “Bold”. Akan tetapi dalam
ketikan manual atau tulisan tangan, huruf tebal ditandai dengan garis bawah ganda pada kata
yang dimaksud.

2.7 Penggunaan Huruf Tebal sesuai EYD

Dalam bahasa Indonesia, tata cara penulisan juga sangat diperhatikan. Tata cara penulisan
sangat penting karena makna yang ditimbulkan akan berbeda jika menggunakan tata cara
penulisan yang salah. Oleh karena itu pemerintah, khususnya kementerian pendidikan,
menyusun pedoman tentang tata tulis dalam bahasa Indonesia. Tata tulis ini ditujukan agar
adanya keseragaman dalam penulisan, yang bahasan ini tentunya tentang penggunaan huruf
tebal.

Pada mulanya penggunaan huruf tebal diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Republik
Indonesia No.46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Akan tetapi belum lama ini telah disusun pedoman ejaan yang telah
diperbaharui. Pedoman tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Republik
Indonesia No.50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Secara
ringkas namun lengkap, beberapa pedoman dalam penulisan huruf tebal adalah:

1. Huruf Tebal dalam Laporan atau Karya Ilmiah


Penggunaan huruf tebal dalam laporan atau karya ilmiah digunakan untuk
menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang/ simbol,
daftar pustaka, indeks, dan lampiran.

Contoh:

Judul : Implementasi Algoritma Bco (Bee Colony Optimization) Dalam Penyelesaian


Traveling Salesman Problem

9
 Bab  :

BAB I     PENDAHULUAN

BAB II    DASAR TEORI

BAB III   METODE PENELITIAN

BAB IV   PEMBAHASAN

BAB V    PENUTUP

 Bagian Bab :

A. Algoritma

1. Dasar Algoritma

2. Penyajian Algoritma

B. Graf

1. Dasar – dasar Graf

2. Keterhubungan (Connectivity)

3. Jenis – jenis Graf

4. Representasi Graf dalam Matriks

C. Traveling salesman problem

D. Algoritma Optimasi

1. Swarm Intelligence (SI)

2. Konsep Dasar Algorima BCO

3. Deskripsi Algorima BCO

 Daftar dan lampiran:

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

10
DAFTAR SIMBOL

DAFTAR PUSTAKA

INDEKS

LAMPIRAN

2. Huruf Tebal dalam Cetakan Kamus

Penggunaan huruf tebal dalam cetakan kamus berfungsi untuk menuliskan lema dan sublema.
Selain itu, huruf tebal ditujukan untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan
polisemi. Polisemi adalah suatu kata yang bermakna lebih dari satu.

Contoh:

(contoh berikut diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)

 Pakai  v cak 1 mengenakan; ber-…: pelajar SLTP – seragam putih biru; 2 dibubuhi
dengan …; diberi ber-…; dengan: satu gelas es teh – gula;
 Memakai  v 1 mengenakan: ~ baju kebaya; ~ pending emas; ~ jas hujan; 2
menggunakan; mempergunakan (dalam arti yang luas): ~ huruf Braille; 3 mematuhi;
mengindahkan: ~ aturan permainan; 4 memerlukan; menghabiskan: pembangunan
gedung itu ~ biaya yang besar; 5 naik; menumpang: ~ pesawat terbang; 6
mempekerjakan: ia ~ dua orang pembantu; 7 mengikuti: penduduk daerah itu masih
~ adat lama;
 Tangisan  n 1 tangis; perihal (perbuatan) menangis: hatinya tersayat mendengar ~
anaknya; 2 sesuatu yang ditangisi: apakah gerangan makna ~ anak itu?;buah ~
beruk, pb gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang

3. Huruf Tebal pada Kata yang Ditulis Miring

Pada kata yang telah ditulis miring, huruf tebal dapat digunakan. Perhatikan contoh berikut:

 Arti kata et pada ungkapan divide et impera adalah ‘dan’.


 Suku kata logi pada kata psikologi menunjukkan suatu keilmuan yang dipelajari,
dalam hal ini berhubungan dengan perilaku kejiwaan manusia.
 Kata adenium pada nama ilmiah kamboja yaitu adenium obseum menunjukkan
genus.

11
4. Huruf Tebal Tidak Dipakai untuk Penegasan Huruf atau Kata Tertentu

Penegasan atau pengkhususan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata tidak
menggunakan huruf tebal melainkan huruf miring.

Contoh:

No. Penggunaan yang Salah Penggunaan yang Benar


Pemerintah sedang menggalakkan program Pemerintah sedang menggalakkan
1. transmigrasi ke beberapa daerah selain di luar program transmigrasi ke beberapa
pulau Jawa. daerah selain di luar pulau Jawa.
Polisi menembak mati teroris yang berusaha Polisi menembak mati teroris yang
2.
melarikan diri dari penjara. berusaha melarikan diri dari penjara.
Penulisan akhiran –kan tidak dipisah dari kata Penulisan akhiran –kan tidak dipisah
3.
dasar. dari kata dasar.
4. Nama ilmiah padi adalah oryza sativa. Nama ilmiah padi adalah oryza sativa.
Aku menemukan berita menyedihkan ini dari Aku menemukan berita menyedihkan
5.
surat kabar Harian Jogja. ini dari surat kabar Harian Jogja.
Penggunaan huruf tebal dan huruf miring sering terbalik. Kata yang seharusnya di tulis menggunakan
huruf tebal terkadang ditulis dengan huruf miring. Begitu juga sebaliknya, kata yang seharusnya di
tulis menggunakan huruf miring terkadang ditulis dengan huruf tebal. Atau terkadang malah tidak
ditulis baik menggunakan huruf tebal maupun huruf miring. Oleh karena itu, memahami cara
penulisan yang benar dalam bahasa Indonesia sangatlah diperlukan.

Bab III

12
Penutup

3.1 Kesimpulan
Huruf miring adalah sebuah huruf, kata, atau kalimat ditulis dengan huruf yang dicetak
miring untuk membedakan dari huruf ,kata atau kalimat lain dalam sebuah kata, kalimat,
paragraf, atau karangan utuh. Huruf yang dicetak miring adalah penanda yang mengacu
pada beberapa informasi si Komo antara lain sebagai penekanan, penegasan huruf,
kutipan dari bahasa asing, istilah latin, nama penerbit (nama buku, majalah, judul
karangan dan lain-lain).

Huruf tebal dapat diartikan huruf yang dituliskan dengan jarak yang lebih besar daripada
huruf pada umumnya. Huruf tebal terlihat lebih besar jika dibandingkan dengan huruf yang
biasa.

3.2 saran
semoga setelah mempelajari huruf miring dan tebal kita dapat menggunakan nya
dengan benar dan baik dan tepat. Setelah kami membuat makalah ini semoga
bermanfaat untuk para pelajar diharapkan untuk senantiasa memperbaiki, apa yang
salah pada makalah ini. Mengritik sesuatu yang dipelajari jauh lebih berguna untuk
pembelajaran selanjutnya.

Daftar pustaka

13
diah,nurma.2021.”Makalah Kelompok 2-Penulisan Huruf Miring Dan Penulisan Kata”,
https://id.scribd.com/document/501701718/Makalah-Kelompok-2-Penulisan-Huruf-Miring-Dan-
Penulisan-Kata

https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/04/115851969/penggunaan-huruf-miring-dan-
tebal

https://dosenbahasa-com.cdn.ampproject.org/v/s/dosenbahasa.com/contoh-penulisan-huruf-
miring-dalam-kalimat/amp?usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D&amp_js_v=a6&amp_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&csi=0&ampshare=https%3A%2F%2Fdosenbahasa.com%2Fcontoh-
penulisan-huruf-miring-dalam-kalimat

https://cerdika-com.cdn.ampproject.org/v/s/cerdika.com/huruf-miring/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&amp&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16370623973669&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fcerdika.com%2Fhuruf-miring%2F

https://penerbitdeepublish.com/kesalahan-penggunaan-huruf-miring/

https://dosenbahasa.com/penggunaan-huruf-tebal

14

Anda mungkin juga menyukai