Ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
KELOMPOK 6 (TESPEN)
Disusun oleh:
2019
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kami dalam penyusunan
makalah ini. Adapun judul makalah ini adalah “Kalimat”.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah hendak memenuhi tugas
mata pelajaran Bahasa Indonesia dan sebagai langkah agar kami memahami
mata pelajaran tersebut dengan baik dan benar. Dalam penyusunan makalah
ini, kami sudah melakukan yang semaksimal mungkin agar pembaca dapat
memahami isi dan menambah ilmu setelah membaca makalah ini.
Tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan pada makalah ini. Untuk memperbaiki nya, kritik dan
saran yang membangun sangat dibutuhkan. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca .
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1. Pengertian Kalimat..........................................................................................2
2.2. Unsur Kalimat.................................................................................................4
2.2.1. Subjek..........................................................................................................4
2.2.2. Predikat........................................................................................................5
2.2.3. Objek...........................................................................................................6
2.2.4. Pelengkap....................................................................................................7
2.2.5. Keterangan..................................................................................................7
2.2.6. Konjungsi....................................................................................................8
2.2.7. Modalitas.....................................................................................................9
2.3. Struktur Kalimat............................................................................................11
a) Ketepatan Urutan Kata..................................................................................12
b) Ketepatan Hubungan Antarkalimat...............................................................13
2.3.1. Pola Kalimat..............................................................................................14
a) Pola Kalimat Dasar.......................................................................................14
2.3.2. Pola Kalimat Majemuk..............................................................................17
A. Kalimat Majemuk Setara..............................................................................17
B. Kalimat Majemuk Bertingkat.......................................................................18
C. Kalimat Majemuk Gabungan Setara dan bertingkat.....................................19
BAB III........................................................................................................................20
PENUTUP...................................................................................................................20
3.1. Kesimpulan...................................................................................................20
ii
3.2. Kritik dan Saran............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan, kita telah mengenal yang namanya “kalimat”. Kalimat
sering kita nyatakan dengan lisan maupun tulisan. Kalimat juga sering disampaikan
dalam berbagai Bahasa.
Dalam kegiatan sehari – hari, kita sering menjumpai kalimat, seperti kalimat
dalam berita pagi, kalimat dalam buku yang kita baca, kalimat dari buku harian kita,
dan sebagainya. Kalimat yang kita jumpai ini tersusun oleh kata dan frasa atau
kelompok kata.
1.3. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh 1:
Contoh 2:
(1) Menulis ilmiah itu mudah. (2) Kemudahan menulis dapat di rasakan oleh
setiap orang yang mempelajarinya secara serius. (3) Kemudahan menulis itu dapat
dikelompokkan ke dalam tiga hal, yaitu: menentukan ide, mengorganisir ide, dan
2
mengeksresikan ide tersebut dengan kalimat efektif sehingga menjadi sebuah
karangan yang utuh.
Paragraf tersebut terdiri atas tiga buah kalimat. Kalimat (1) berupa kalimat
dasar terdiri atas dua bagian kalimat inti, yakni: /Menulis ilmiah itu/ mudah/. Kalimat
(2) berupa kalimat luas terdiri atas dua bagian inti dan satu bagian bukan inti:
Kemudahan menulis/ dapat dirasakan/ oleh setiap orang yang mempelajarinya secara
serius/. Kalimat (3) berupa kalimat luas terdiri dari dua bagian inti dan dua bukan
bagian inti: Kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan/ ke dalam tiga hal/ yaitu
menentukan ide, mengorganisasi ide, dan mengekspresikan ide tersebut menjadi
sebuah karangan yang lengkap.
Ciri-ciri kalimat:
(1) Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan.
Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tanda
tanya, atau tanda seru.
(2) Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat,
(3) Predikat transitif disertai objek, predikat intransitif dapat disertai pelengkap,
(4) mengandung pikiran yang utuh,
(5) menggunakan urutan logis; setiap kata atau kelompok kata yang mendukung
fungsi (subjek predikat, objek, dan keterangan) di susun dalam satuan menurut
fungsinya,
(6) mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas,
(7) dalam paragraf yang terdiri dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam
satuan makna pikiran yang saling berhubungan, hubungan dijalin dengan
konjungsi, pronomina atau kata ganti, repetisi, atau struktur sejajar.
3
2.2. Unsur Kalimat
2.2.1. Subjek
Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek
menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat dapat
mengaburkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi: (1)
membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk (2)
memperjelas makna, (3) menjadi pokok pikiran, (4) menegaskan (memfokuskan)
makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) berbentuk kesatuan pikiran.
Ciri-ciri subjek:
Subjek kalimat dapat berupa kata dan dapat pula berupa frasa.
4
Berupa frasa, misalnya:
Seekor kelinci tiba-tiba keluar dari segerombolan tanaman dekat rel kereta api.
2.2.2. Predikat
Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara
eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi: (1) membentuk kalimat
dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk (2) menjadi unsur penjelas,
yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan
kejelasan makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan
pikiran, dan (5) sebagai sebutan.
Ciri-ciri predikat:
5
Pengusaha sukses itu menemukan peluang bisnis barunya.
Bisnisnya barkembang.
Dia sukses.
2.2.3. Objek
Subjek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat,
namun objek tidaklah demikian halnya. Kehadiran objek dalam kalimat
bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat
kalimat yang berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berupa
kata kerja berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya mengambilkan, mengumpulkan;
me-i, misalnya: mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek
berfungsi: (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, (2)
memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan
pikiran.
Ciri-ciri objek:
6
Mereka mendiskusikan antikorupsi.
2.2.4. Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi
informasi,mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.
Ciri-ciri pelengkap:
(1) bukan unsur utama, tetapi tanpa pelengkap kalimat itu tidak jelas dan tidak
lengkap informasinya
(2) terletak di belakang predikat yang bukan kata kerja transitif, misalnya :
a) melengkapi struktur:
S P Pel
la / menjadi / rektor.
S P Pel
S P O Pel
2.2.5. Keterangan
Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi
pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini
7
dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian,
dan informasi yang terkait dengan waktu, sebab, dan lain-lain.
Ciri-ciri Keterangan:
1) bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi
tidak jelas, dan tidak lengkap, misalnya surat undangan, tanpa keterangan
tidak komunikatif,
2) tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah atau akhir kalimat,
3) dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara,
posesif (posesif ditandai kata meskipun, walaupun atau biarpun, misalnya:
Saya berupaya meningkatkan kualitas kerja meskipun sulit diwujudkan.), dan
pengganti nomina (menggunakan kata bahwa, misalnya: Mahasiswa
berpendapat bahwa sekarang ini sulit mencari pekerjaan).
Contoh penempatan keterangan:
8
2.2.6. Konjungsi
Konjungsi adalah bagian kalimat yang berfungsi menghubungkan
(merangkai) unsur-unsur kalimat dalam sebuah kalimat (yaitu subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan), sebuah kalimat dengan kalimat
lain, dan (atau) sebuah paragraf dengan paragraf yang lain.
9
2.2.7. Modalitas
Modalitas dalam sebuah kalimat sering disebut keterangan predikat.
Modalitas dapat mengubah keseluruhan makna sebuah kalimat. Dengan modalitas
tertentu makna kalimat dapat berubah menjadi sebuah pernyataan yang tegas,
ragu, lembut, pasti, dan sebagainya.
a. Mengubah nada: dari nada tegas menjadi ragu-ragu atau sebaliknya, dari nada
keras menjadi lembut atau sebaliknya. Ungkapan yang dapat digunakan antara
lain: barangkali, tentu, mungkin sering sering, sungguh.
10
2.3. Struktur Kalimat
Contoh:
Kalimat ini salah karena induk kalimat berbentuk aktif tetapi tanpa subjek,
subjek kalimat tersebut didahului kata depan dalam. Perbaikan dapat dilakukan
dengan mengubah tersebut menjadi bersubjek atau mengubah struktur kalimat
menjadi pasif.
1a) Rapat menegaskan bahwa bisnis adalah usaha komersial untuk mendapatkan
uang, barang, dan pelanggan.
11
1b) Dalam rapat ditegaskan bahwa bisnis adalah usaha komersial untuk mendapatkan
uang, barang dan pelanggan.
2) Rapat yang menegaskan bahwa bisnis adalah usaha komersial untuk mendapatkan
uang, barang dan pelanggan. (salah)
2a) Rapat menegaskan bahwa bisnis adalah usaha komersial untuk mendapatkan uang
barang, dan pelanggan.
3) Meskipun ia tidak kaya, tetapi ia suka memberikan bantuan kepada orang miskin.
(salah)
Kalimat ini merupakan penggabungan anak kalimat. (3i) Meskipun ia kaya, dan
(3ii) Tetapi ia suka memberikan bantuan kepada orang miskin. Kalimat yang benar
harus utuh dan lengkap, bukan anak kalimat. Perbaikan dapat dilakukan dengan
mengubah kalimat tersebut menjadi dua kalimat tunggal yang terpisah atau mengubah
salah anak kalimat menjadi induk kalimat sehingga menghasilkan kalimat majemuk
bertingkat.
3b) Meskipun tidak kaya, la suka memberikan bantuan kepada orang miskin.
3c) la suka memberikan bantuan kepada orang miskin meskipun tidak kaya.
3d) la tidak kaya tetapi suka memberikan bantuan kepada orang miskin.
12
1. Dalam kerjanya mereka mengerjakan laporan kegiatan dan menyusun
perencanaan kemudian melaksanakan (salah, urutan tidak logis)
10a) Mereka menyusun rencana kerja, melaksanakan, dan melaporkan hasil
pelaksanaannya. (benar, urutan logis)
10b) Setelah melaksanakan rencana kerjanya, mereka melaporkan hasilnya.
(benar, urutan logis)
10cc) Mereka melaporkan hasilnya setelah melaksanakan rencana kerjanya.
(benar, urutan logis)
Kata-kata, frasa, atau klausa yang mendukung fungsi (subjek, predikat, atau
keterangan) tidak dikelompokkan menjadi satu fungsi.
11) Adalah merupakan suatu kenyataan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa
persatuan. (salah)
11c) Sudah merupakan suatu kenyataan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa
persatuan.
Misalnya,
13
12) Gadis itu cantik. Tambahan pula ia kaya. (salah/tidak cermat, cantik tidak ada
hubungannya dengan kaya).
12a) Gadis itu cantik. Tambahan pula, ia pandai berhias. (benar cermat, kepandaian
berhias menambah kecantikan gadis itu)
Baca dan cermati pola kalimat dasar kalimat di bawah ini. Perhatikan kesamaan,
perbedaan unsur-unsur, dan struktur pola-pola kalimat tersebut.
14
Kalimat dasar tersebut dapat dikembangkan menjadi bermacam-macam kalimat
yang tidak terbatas jumlahnya. Kalimat dasar tersebut dapat dijadikan kalimat luas
dengan menambah keterangan-keterangan pada subjek, predikat, atau objek, sesuai
dengan keperluan. Namun, unsur-unsur dasar tersebut harus terungkap secara
eksplisit (jelas). Selain itu, dengan kalimat dasar ini kalimat yang
Kalimat Dasar:
1) Kami / berdiskusi.
S P
S P
S P O
S P O
S P Pel
S P Pel
S P O Pel
S P O Pel
15
9) Para kepala negara Asean / sedang bersidang / di Bali
S P K
S P O K
16
2.3.2. Pola Kalimat Majemuk
17
B. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat disusun berdasarkan jenis anak kalimatnya.
Kalimat majemuk bertingkat ada 8 macam, dibedakan berdasarkan jenis anak kalimat
(AK).
18
Bahwa ia menjadi presiden sudah mereka maklumi.
Presiden menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus menegakkan hukum.
(1) Bangsa Indonesia bekerja keras mengejar ketinggalan ekonomi setelah krisis
politik berkepanjangan dan krisis keamanan mulai membaik.
(2) Kinerja bisnis mulai membaik dan perkembangan ekonomi mulai stabil
setelah berhasil melangsungkan pemilu secara demokratis.
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Ada
beberapa unsur kalimat yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, keterangan,
konjungsi, dan modalitas. Kalimat harus disusun berdasarkan struktur yang benar,
pengungkapan gagasan secara baik: singkat, cermat, tepat, jelas maknanya, dan
santun. Sebuah kalimat sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat.
Selain itu, kalimat harus lengkap, tidak berupa anak kalimat atau penggabungan
anak kalimat.
Kalimat yang jumlah dan ragamnya begitu banyak, pada hakikatnya disusun
berdasarkan pola-pola tertentu yang amat sedikit jumlahnya. Pola kalimat dasar
sekurang-kurangnya terdiri atas subjek (S) dan predikat (P). Pola kalimat
majemuk terdiri dari kalimat majemuk setara dan bertingkat yang masing-masing
mempunyai karakter berbeda.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://rahmadesitp.blogspot.com/2018/01/makalah-kalimat-dalam-bahasa-
indonesia.html?m=1
http://taufiqabd.blogspot.com/2016/10/makalah-k-l-i-m-t.html?m=1
https://moondoggiesmusic.com/contoh-daftar-pustaka/
21