Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“PENGUNAAN HURUF KAPITAL BAHASA INDONESIA”

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD BAGUS SAJIWO

0321040054

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMESINAN KAPAL D-IV

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta
berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang membahas
tentang Penggunaan Huruf kapital Bahasa Indonesia dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan


dengan HurufKapital Bahasa Indonesia, dan serta informasi dari media massa yang
berhubungan dengan Huruf Kapital Bahasa Indonesia. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang
bersifat membangun demi kesempurnaanya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk membaca.

Surabaya, 28 September 2020

Muhammad Bagus Sajiwo

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………….i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN MASALAH........................................................ 2

2.1 Pengertian Huruf Kapital…..................................................... 2

2.2 Aturan Penggunaan Huruf Kapital yang Benar .................... 2

2.3 Aplikasi Penggunaan Huruf Kapital ....................................... 4

2.4 Aplikasi Huruf Kapital Pada Kehidupan Sehari-hari…………...


13

BAB III PENUTUP…………………………………………………………14

KESIMPULAN…............................................................................ 14

SARAN ............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan huruf kapital (besar) saat ini mulai jarang diperhatikan dalam
1kehidupan sehari-hari, baik penggunaan secara tertulis atau dalam hal formal
atau di instansi maupun yang lainya. Banyak orang yang melupakan atau tidak
menggunakan kaidah ini dengan benar karena merasa terlalu banyak aturan dan
tidak praktis. Padahal jika penggunaan huruf kapital dilakukan dengan benar,
maka akan banyak manfaatnya bagi kita terutama dalam hal tulis menulis. Jika
kita mengamati kaidah penggunaan huruf kapital yang benar sering kita jumpai
pada surat kabar majalah buku pendidikan yang semuanya masih bersifat
formal. Oleh karena itu, kaidah penggunaan huruf kapital yang benar sebaiknya
ditanamkan sejak dini agar nantinya bermanfaat bagi kita.
Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat keterampilan
berbahasa yang mencakup empat segi yang harus dikuasai oleh siswa. Empat
keterampilan tersebut yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan
menulis. Keempat keterampilan ini harus diajarkan sejak dini yaitu sejak SD
kelas rendah. Dari keempat keterampilan tersebut, salah satu keterampilan
yang juga perlu diajarkan dan perlu bimbingan khusus adalah keterampilan
menulis. Dalam kehidupan yang modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis
sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila dikatakan bahwa
menulis adalah suatu ciri dari orang yang terpelajar.
Menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dibina dan dilatih. Oleh
karena itu menulis tidak diperoleh dengan cara alamiah tetapi melalui proses
belajar dan dengan bimbingan baik melalui pendidikan formal di sekolah atau
melalui latihan-latihan khusus dari guru maupun dari orang tua. Dalam
menulis seseorang perlu mengetahui cara menulis yang baik sehingga apa
yang ditulis mudah dipahami oleh orang lain yang membaca tulisan tersebut
(Djuharie, 2005: 120).

1
Dari keempat keterampilan yang dirasakan sulit sulit oleh siswa adalah
keterampilan menulis. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor diantaranya
keterampilan menulis menghendaki seseorang untuk menguasai lambang atau
simbol-simbol visual serta aturan tata tulis menyangkut (EBI) atau Ejaan
Bahasa Indonesia, tata bahasa, struktur, dan kalimat. Keterampilan menulis di
sekolah dasar memerlukan perhatian lebih sehingga dapat memenuhi target
keterampilan menulis yang diharapkan, salah satu aturan tata tulis yang juga
perlu bimbingan yakni penggunaan huruf kapital, dimana masih banyak siswa
yang mengalami kesalahan dalam penggunaan huruf kapital. Kesalahan-
kesalahan dalam menulis atau penggunaan huruf kapital inilah kemudian perlu
diperbaiki sejak dini yaitu sejak di kelas rendah. Kemampuan menulis
sangatlah penting bagi siswa kelas rendah, 2 apabila siswa tidak ditanamkan
konsep menulis dasar sejak dari kelas rendah khususnya penggunaan huruf
kapital, hal ini akan menyulitkan siswa sampai pada tingkat kelas yang lebih
tinggi.
Berdasarkan kenyataan yang terjadi di lapangan, kemampuan menulis
khususnya penggunaan huruf kapital dirasa masih sulit diajarkan di kelas II.
Siswa belum bisa membedahkan mana kata yang harus menggunakan huruf
kapital dan mana kata yang tidak perlu menggunakan huruf kapital. Hal ini
karena siswa kelas II kurang dilatih menulis huruf kapital secara bertahap.
Seperti ketika siswa ditugaskan untuk menyusun kembali kalimat sederhana
dengan memilih mana kata yang harus menggunakan huruf kapital dan mana
kata yang tidak perlu menggunakan huruf kapital sebagian dari mereka belum
dapat menentukan penggunaan huruf kapital dengan tepat.

2
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakangan diatas, dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang
berkaitan dengan penggunaan huruf kapital, antara lain:

1. Apa itu huruf kapital?


2. Bagaimana cara penggunaan huruf kapital yang baik dan benar?
3. Bagaimana mengaplikasikan pengunaan huruf kapital?
4. Bagaimana Penggunaan Huruf Kapital Dalam Kehidupan Sehari-hari?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu huruf kapital.
2. Untuk mengetahui cara penggunaan huruf kapital yang baik dan benar.
3. Untuk mengetahui aplikasi penggunaan huruf kapital.
4. Untuk mengetahui Penggunaan Huruf Kapital Dalam Kehidupan Sehari-
hari.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Huruf Kapital

Huruf kapital disebut juga huruf besar. Huruf kapital adalah huruf yang dan
berbentuk khusus (lebih besar dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf
pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya.

2.2 Aturan Penggunaan Huruf Kapital

Terdapat banyak aturan-aturan yang mengatur penggunaan huruf kapital,


diantaranya:

a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
c. Huruf dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti
untuk Tuhan.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
g. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
hari raya, dan peristiwa sejarah.
i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

4
j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi
kecuali kata seperti dan.
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur kata ulang sempurna) didalam nama buku, majalah, surat
kabar, dan judull karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang,
dan, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, dan sapaan.
n. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

Dari aturan-aturan tersebut, terdapat pula larangan tentang penggunaan


huruf kapital, diantaranya:
a. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar,
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran.
d. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang
tidak dipakai sebagai nama.
f. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang
digunakan sebagai nama jenis.

5
g. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama
resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta
nama dokumen resmi.
h. Huruf kapital tidak dipakai dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau
penyapaan.

2.2 Aplikasi Penggunaan Huruf Kapital

1. Awal Kalimat
Waktu tepat pertama untuk membubuhkan huruf kapital dan
bukannya huruf kecil adalah di awal kalimat. Hal ini tentu diketahui oleh
semua orang dan sudah dipelajari sejak masuk bangku Sekolah Dasar
(SD). Setiap awal kalimat baik itu di paragraf pertama maupun kalimat
kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya dalam paragraf akan memakai
huruf besar. Jadi, setelah tanda titik maka untuk memulai kalimat baru
akan digunakan huruf besar tadi.
Contohnya adalah: Dia menulis sebuah catatan. Berharap bisa
menulis sebuah buku. Apa maksudnya? Kuharap dia tidak mencoba
melakukan hal buruk. Kita semua harus bekerja keras. Sebab kesuksesan
tidak bisa hanya turun dari langit tanpa diusahakan.

2. Petikan Langsung

Selain digunakan untuk memulai suatu kalimat dan paragraf, huruf


besar juga dipakai untuk memulai sebuah petikan. Petikan ini biasanya
muncul untuk memulai perkataan seseorang, baik yang menjadis umber
maupun objek tulisan tersebut. Khususnya untuk kalimat yang
susunannya memang dibuat sama persis dengan yang diucapkan oleh
yang mengatakannya. Mudah ditemui dalam novel, artikel di surat kabar,
dan sebagainya.

6
Contohnya adalah: Rini kemarin bertanya kepada Dika mengenai
buku favoritnya, “Dika, kamu tahu judul buku favorit aku yang sering tak
baca di depan rumah?”. Adik bertanya, “Kapan kita akan pulang?”
“Besok malam,” katanya, “Semua orang akan pergi naik kereta.”

3. Menulis Nama Seseorang

Penggunaan huruf kapital juga dilakukan saat menulis nama


seseorang, hal ini juga berlaku untuk julukan. Jadi pada saat menuliskan
nama orang, maka wajib memakai huruf besar di awal. Begitu pula jika
ada julukan di depan nama tersebut, maka di julukan dan nama masing-
masing menggunakan satu huruf besar. Contohnya adalah: Jenderal
Soedirman, Dokter Aji, dan lain sebagainya. Wage Rudolf Supratman
adalah pencipta lagu kebangsaan di tanah air. Salah satu pejuang
emansipasi wanita di tanah air adalah Dewi Sartika. Tokoh Hades dalam
sebuah film digambarkan sebagai seorang Dewa Pedang.

4. Penulisan Gelar

Penulisan gelar yang dimiliki seseorang juga dimulai dengan huruf


kapital dan ini berlaku untuk semua jenis gelar. Gelar ini bisa berupa gelar
pendidikan, gelar profesi, gelar keagamaan, gelar akademik, dan lain
sebagainya. Sehingga semua jenis gelar wajib ditulis dengan huruf besar
tersebut, tujuannya untuk memberi tanda bahwa kata tersebut adalah
gelar. Sekaligus sebagai penghormatan terhadap sosok yang gelar dan
namanya disebut. Contohnya sendiri adalah: Adit Suharman, S.H
(Sarjana Hukum), K.H (Kiai Haji) Ahmad Dahlan, Raden Roro Ningsih,
dan lain sebagainya. Pahlawan wanita cukup banyak, dan salah satunya
adalah Raden Ajeng Kartini (gelar keturunan) Siapa yang menulisnya?
Ternyata adalah Haji Agus Salim (gelar keagamaan) Pak Irwan sekarang
merupakan seorang Magister Humaniora (gelar akademik). Selamat
datang kepada Kyai Imron (sapaan gelar keagamaan).

7
5. Nama Tempat

Penggunaan berikutnya dari huruf kapital adalah ditujukan untuk


nama tempat dan geografi. Misalnya: Sungai Ciliwung, Jalan
Diponegoro, Pulau Bali, dan lain sebagainya. Hanya saja untuk nama
tempat dan geografi ini tidak berlaku lagi memakai huruf besar jika
fungsinya sebagai pelengkap. Misalnya adalah kata “jeruk bali”, dimana
kata “Bali” tidak merujuk pada “Pulau Bali” melainkan hanya sebagai
pelengkap saja.

6. Penulisan Jabatan atau Pangkat

Penulisan terhadap jabatan, pangkat, dan nama instansi dimana


jabatan tersebut dimiliki juga ditulis dengan huruf kapital di masing-
masing kata. Jadi, jika jabatan ini terdiri dari tiga kata maka di setiap kata
akan memakai huruf besar. Contohnya seperti penulisan “Gubernur DKI
Jakarta”, “Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Indonesia”, dan
lain sebagainya. S.H (Sarjana Hukum). M.M (Magister Manajemen). K.H
(Kyai Haji).

7. Nama Lembaga, Badan, Negara, dan Organisasi

Huruf kapital juga digunakan untuk menulis nama lembaga,


badan, negara, dan juga termasuk penulisan nama organisasi. Jika di
dalam nama badan tersebut ada kata penghubung seperti ke, di, dari, dan
semacamnya. Maka penulisan kata penghubung akan memakai huruf
kecil, sebab fungsinya sebagai penghubung atau pelengkap. Sedangkan
kata diluar kata penghubung nantinya memakai huruf besar. Contohnya
adalah: “Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa”, “Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan”, dan lain sebagainya. Beliau adalah anggota dari Ikatan
Ahli Kesehatan Indonesia. Negara Republik Indonesia.

8
8. Judul Sebuah Tulisan

Huruf besar atau huruf kapital juga dipakai ketika menyebut judul
suatu tulisan di dalam sebuah karangan atau karya tulis. Sehingga ketika
menyebutkan judul buku, surat kabar, majalah, karangan, dan sebagainya
akan memakai huruf besar. Contohnya seperti “Surat Kecil untuk Tuhan”,
“Perahu Kertas”, “Negeri 5 Menara”, dan lain sebagainya. Jadi, untuk
kata penghubung di dalam judul nantinya memakai huruf kecil dan selain
itu memakai huruf besar. Tulisan tersebut ternyata sudah dimuat di dalam
majalah Horison. Dia sendiri merupakan agen dari surat kabar Suara
Merdeka. Naskah tersebut berjudul Hari Kebangkitan Pancasila.

9. Nama Bangsa, Suku, dan Bahasa

Penulisan untuk bangsa, suku, dan juga jenis bahasa di dunia juga
menggunakan huruf kapital. Sehingga saat menulis bahasa penting untuk
memakai huruf besar di semua awal kata. Misalnya “Bahasa Indonesia”,
“Bahasa Inggris”, “Suku Dayak”, “Bangsa Melayu”, dan lain sebagainya.

10. Nama untuk Tahun, Bulan, dan Hari

Huruf besar juga dipakai untuk menulis nama tahun, bulan, dan
juga hari. Sehingga penulisan tanpa angka terhadap ketiganya nanti akan
dimulai dari huruf besar. Contohnya seperti: Bulan Muharram, Hijriyah,
Hari Natal, Idul Fitri, dan lain sebagainya. Bulan Mei besok dirinya akan
berulang tahun. Momen hari lebaran besok perlu diisi dengan kegiatan
yang bermanfaat. Sekarang adalah 1445 tahun Hijriyah.

11. Nama untuk Agama, Kitab Suci, dan Tuhan

Huruf besar juga digunakan pada saat menyebut agama, kitab suci,
dan juga Tuhan dalam sebuah tulisan. Misalnya menuliskan Tuhan Yang
Maha Esa, Islam, Katolik, Budha, Al-Qur’an, Injil, dan lain

9
sebagainya. Terima kasih atas rahmat-Mu Ya Allah. Setiap kali membaca
Alkitab, perempuan tersebut menangis haru. Dia merupakan penganut
Islam yang terbilang taat.

Penggunaan huruf kapital memang tidak bisa asal-asalan, karena


aktualnya ada sejumlah aturan yang menyertainya. Jadi, jika hendak
menulis karya ilmiah maupun karya tulis non-ilmiah dalam bentuk buku.
Sebaiknya paham aturan penggunaanya sesuai penjelasan di atas.

12. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat.

Misalnya:

• Dia mengantuk.
• Apa maksudnya?

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

Misalnya:

• Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”


• Bapak menasihatkan, “Berhati-hati, Nak!”

14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti
untuk Tuhan.

Misalnya:

• Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran,


Weda, Islam, Kristen
• Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.

10
15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya:

• Mahaputra Yamin
• Sultan Hasanuddin

16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya:

• Wakil Presiden Adam Malik


• Perdana Menteri Nehru

17. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.

Misalnya:

• Siapa gubernur yang baru dilantik itu?


• Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor
jenderal

18. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Misalnya:

• Mesin diesel
• 5 ampere

11
19. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

Misalnya:

• Bangsa Indonesia
• Bahasa Inggris

20. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.

Misalnya:

• mengindonesiakan kata asing


• keinggris-inggrisan

21. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah
yang tidak dipakai sebagai nama.

Misalnya:

• Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.


• Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

22. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Misalnya:

• Asia Tenggara
• Jalan Diponegoro

12
23. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang
tidak menjadi unsur nama diri.

Misalnya:

• berlayar ke teluk
• menyeberangi selat

24. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang
digunakan sebagai nama jenis.

Misalnya:

• garam inggris
• gula jawa

25. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi
kecuali kata seperti dan.

Misalnya:

• Republik Indonesia
• Majelis Permusyawaratan Rakyat

26. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama
resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama
dokumen resmi.

Misalnya:

• menjadi sebuah republik


• beberapa badan hukum

13
27. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk
ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Misalnya:

• Perserikat Bangsa-Bangsa
• Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

28. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabat, dan
judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dan, yang, dan untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.

Misalnya:

• Dr.
• Prof.

29. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

Misalnya:

• Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.


• Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

30. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

Misalnya:

• Sudahkah Anda tahu?


• Surat Anda telah kami terima.

14
2.3 Penggunaan Huruf Kapital Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kalimat dengan setiap kata yang diawali huruf besar seharusnya berlaku
untuk judul, baik judul buku, film, sinetron, dan lain-lain. Dan itu pun ada
pengecualian untuk kata-kata tertentu yang disebut konjungsi. Antara lain: di, ke,
dari, dengan, yang, karena, tentang, agar, dan, untuk, adalah, atau, ketika, dan
dalam. Tapi pada kenyataannya, hal itu tidak diperhatikan. Contohnya pada sebuah
acara reality show di sebuah televisi. Prolog dan narasi yang ditulis, sama sekali
tidaksesuai dengan penggunaan huruf kapital yang sebenarnya. Tulisan “yang”
pada kalimat Tuhan Yang Maha Esa ditulis Tuhan yang Maha Esa pada acara
tersebut.

Contoh lain yaitu pada pembelajaran yang dilakukan oleh orang tua pada
anaknya saat ini. Seringkali orang tua memberikan contoh menulis pada anaknya
tanpa mengajarkan penggunaan huruf kapital yang tepat. Bagi para orang tua, anak
sudah pandai menulis itu sudah merupakan kebahagiaan tersendiri. Jika proses yang
sedemikian rupa berlangsung terus-menerus dan setiap orang tua melakukannya,
maka anak-anak yang mereka didik akan kurang mengerti bagaimana penggunaan
huruf kapital seharusnya.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar
dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama
dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya.

2. Cara pengunaan huruf kapital yang baik dan benar adalah dengan mengikuti
aturan baku yang telah ditetapkan dalam penggunaan huruf kapital seperti yang
sudah dituliskan di dalam makalah ini.

3. Pengunaan huruf kapital pada saat ini kurang diperhatikan penggunaannya yang
sesuai dengan aturan. Hal ini dikarenakan karena kebanyakan orang menganggap
hal itu tertalu rumit dan cenderung memilih jalan yang praktis saja.

3.2 SARAN

Dari pembahasan makalah ini, kami dapat menyarankan bahwa:


1. Penggunaan huruf kapital yang baik dan benar sedapat mungkin diajarkan sejak
dini.
2. Tayangan-tayangan yang ada di media elektronik atau cetak, sebaiknya
menggunakan penulisan huruf kapital yang benar karena secara tidak langsung akan
ditirukan oleh pemirsa dan pembacanya.

16
DAFTAR PUSAKA

Yrama Widya. 2010. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia Yang


Disempurnakan dan pedoman umum pembentukan istilah.
http://bahasaindonesiasmisgs.blogspot.com/2009/03/huruf- kapital.html.
28:09:2021

Wibisono Wahyudha. 2021. 11 Fungsi Dan Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar.
https://www.duniadosen.com/huruf-kapital/. 28:09:2021

17

Anda mungkin juga menyukai