Disusun Oleh :
1. Dina Eka Oktaviana
2. Sescillia Amanda Restiandani
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah sarana komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Salah satu aspek penting dalam penggunaan bahasa yang benar adalah
penggunaan huruf sesuai aturan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Makalah
ini membahas aturan-aturan penggunaan huruf sesuai EYD dalam bahasa
Indonesia serta implementasinya dalam penulisan sehari-hari.
EYD adalah panduan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia
untuk menstandarisasi penulisan bahasa Indonesia. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa komunikasi tertulis berjalan dengan efektif dan akurat.
Penulisan yang baik dan benar adalah salah satu aspek kunci dalam
penggunaan bahasa Indonesia yang efisien. Makalah ini membahas berbagai
aturan penggunaan huruf sesuai EYD, termasuk penggunaan huruf kapital
pada awal kalimat dan untuk nama-nama diri, penggunaan huruf kecil untuk
kata-kata biasa dalam kalimat, penulisan kata gabungan dan penggunaan tanda
hubung,
penggunaan huruf ganda yang jarang ditemukan dalam bahasa Indonesia
modern, penggunaan huruf aksara atau alfabet Latin.
Makalah ini juga menguraikan bagaimana aturan-aturan EYD
diimplementasikan dalam penulisan sehari-hari, baik dalam surat kabar, buku,
dokumen resmi, maupun dalam komunikasi digital. Ini mencakup penjelasan
tentang penggunaan tanda baca, penulisan tanggal, dan penggunaan huruf
kapital dalam akronim. Makalah ini mencatat bahwa aturan EYD bisa
mengalami perubahan dan pembaruan dari waktu ke waktu, dan penting untuk
selalu merujuk pada edisi terbaru panduan EYD untuk memastikan kepatuhan
dalam penulisan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penggunaan huruf abjad sesuai EYD yang baik dan benar?
C. Tujuan
Untuk mengetahui penggunaan huruf sesuai EYD yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut.
Pengucapan disertakan disebelahnya.
2. Huruf Vokal
Dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), penggunaan huruf vokal yang baik
dan benar adalah sebagai berikut:
Huruf "a," "i," "u," "e," dan "o" adalah huruf vokal dalam bahasa Indonesia.
3. Huruf Konsonan
Penggunaan huruf konsonan sesuai dengan EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan) yang benar adalah sebagai berikut
Huruf konsonan dalam kata-kata harus diucapkan dan dieja sesuai dengan
ejaan standar bahasa Indonesia. Penggunaan huruf konsonan bergantung pada
kata yang ditulis dan ejaannya.
4. Gabungan Vokal
a. Monoftong
b. Diftong
Huruf diftong atau vokal ganda merupakan huruf yang terjadi jika ada dua
huruf vokal yang berurutan. Kedua huruf vokal tersebut harus berada di dalam
satu suku kata dan menciptakan bunyi luncuran (bunyi yang berubah
kualitasnya). Bunyi luncuran tersebut sama lafalnya dengan bunyi yang huruf
asli. Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan
au, au, dan oi.
Catatan :
Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain ditulis sesuai dengan
Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan
khusus.
Contohnya :
Catatan
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak
ditulis dengan huruf kapital.
Contohnya :
Catatan
1) Huruf pertama nama geografis yang bukan nama diri tidak ditulis
dengan huruf kapital.
Contohnya :
a) berlayar ke teluk
b) mandi di sungai
c) menyebrangi selat
2) Huruf pertama nama diri geografis yang dipakai sebagai nama jenis
tidak ditulis dengan huruf kapital.
Contohnya :
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat
dikontraskan dan disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Contohnya :
a) Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula
tebu, gula aren, dan gula anggur.
b) Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang
berbeda.
e) Dg. daeng
f) Dt. datuk
g) Dr. doktor
h) Prof. profesor
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau
ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Contohnya :
a) “Kapan Bapak berangkat?”tanya Hasan.
b) “Silakan duduk, Dik!”kata orang itu.
c) “Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
Catatan
Contohnya :
Contohnya :
7. Huruf Miring
Berikut cara penulisan huruf kapital atau huruf besat dalam pelajaran bahasa
Indonesia.
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Contohnya :
a) Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
b) Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
c) Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan Kedua).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Contohnya :
a) Huruf terakhir kata abad adalah d
b) Dia tidak diantar, tetapi mengantar
c) Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.
c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa
daerah atau bahasa asing.
Contohnya :
n.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA