Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGGUNAAN HURUF SESUAI EYD YANG BAIK DAN


BENAR
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Lyswidia Andriarsih,M.Pd

Disusun Oleh :
1. Dina Eka Oktaviana
2. Sescillia Amanda Restiandani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA (IBN) TEGAL
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah Swt atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Slawi, 10 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah sarana komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Salah satu aspek penting dalam penggunaan bahasa yang benar adalah
penggunaan huruf sesuai aturan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Makalah
ini membahas aturan-aturan penggunaan huruf sesuai EYD dalam bahasa
Indonesia serta implementasinya dalam penulisan sehari-hari.
EYD adalah panduan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia
untuk menstandarisasi penulisan bahasa Indonesia. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa komunikasi tertulis berjalan dengan efektif dan akurat.
Penulisan yang baik dan benar adalah salah satu aspek kunci dalam
penggunaan bahasa Indonesia yang efisien. Makalah ini membahas berbagai
aturan penggunaan huruf sesuai EYD, termasuk penggunaan huruf kapital
pada awal kalimat dan untuk nama-nama diri, penggunaan huruf kecil untuk
kata-kata biasa dalam kalimat, penulisan kata gabungan dan penggunaan tanda
hubung,
penggunaan huruf ganda yang jarang ditemukan dalam bahasa Indonesia
modern, penggunaan huruf aksara atau alfabet Latin.
Makalah ini juga menguraikan bagaimana aturan-aturan EYD
diimplementasikan dalam penulisan sehari-hari, baik dalam surat kabar, buku,
dokumen resmi, maupun dalam komunikasi digital. Ini mencakup penjelasan
tentang penggunaan tanda baca, penulisan tanggal, dan penggunaan huruf
kapital dalam akronim. Makalah ini mencatat bahwa aturan EYD bisa
mengalami perubahan dan pembaruan dari waktu ke waktu, dan penting untuk
selalu merujuk pada edisi terbaru panduan EYD untuk memastikan kepatuhan
dalam penulisan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penggunaan huruf abjad sesuai EYD yang baik dan benar?

C. Tujuan
Untuk mengetahui penggunaan huruf sesuai EYD yang baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut.
Pengucapan disertakan disebelahnya.

2. Huruf Vokal
Dalam EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), penggunaan huruf vokal yang baik
dan benar adalah sebagai berikut:
Huruf "a," "i," "u," "e," dan "o" adalah huruf vokal dalam bahasa Indonesia.

3. Huruf Konsonan
Penggunaan huruf konsonan sesuai dengan EYD (Ejaan Yang
Disempurnakan) yang benar adalah sebagai berikut
Huruf konsonan dalam kata-kata harus diucapkan dan dieja sesuai dengan
ejaan standar bahasa Indonesia. Penggunaan huruf konsonan bergantung pada
kata yang ditulis dan ejaannya.

4. Gabungan Vokal
a. Monoftong

b. Diftong
Huruf diftong atau vokal ganda merupakan huruf yang terjadi jika ada dua
huruf vokal yang berurutan. Kedua huruf vokal tersebut harus berada di dalam
satu suku kata dan menciptakan bunyi luncuran (bunyi yang berubah
kualitasnya). Bunyi luncuran tersebut sama lafalnya dengan bunyi yang huruf
asli. Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan
au, au, dan oi.

5. Gabungan Huruf Konsonan


Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan yaitu kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan.

Catatan :
Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain ditulis sesuai dengan
Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, kecuali jika ada pertimbangan
khusus.

6. Pemakaian Huruf Kapital


Berikut cara penulisan huruf kapital atau huruf besar dalam pelajaran bahasa
Indonesia.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contohnya :
a) Dia merasakan lapar.
b) Apa yang harus kita lakukan?
c) Kita harus berusaha lebih.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan.
Contohnya :
a) Amir Hamzah
b) Wage Rudolf Supratman
c) Alessandro Volta
Catatan
1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Contohnya :
a) Ikan mujair
b) Mesin diesel
c) 5 ampere
2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang
bermakna anak dari, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf
pertama kata tugas.
Contohnya :
a) Abdul Rahman bin Zaini
b) Indani boru Sitanggang
c) Mutiara dari Selatan
c. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contohnya :
a) Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
b) Orang itu menasehati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
c) “Besok pagi,”kata dia, “mereka akan berangkat.”
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab
suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contohnya :
a) Islam Alquran
b) Kristen Alkitab
c) Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya
e. Huruf kapital dipakai pada unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat terbagi menjadi dua, yakni :
1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama
orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Contohnya :
a) Sultan Hasanuddin
b) Haji Agus Salim
c) Agung Permana, Sarjana Hukum
2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan
kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Contohnya :
a) Selamat datang, Yang Mulia.
b) Semoga berbahagia, Sultan.
c) Selamat pagi, Dokter.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contohnya :
a) Wakili Presiden Adam Malik
b) Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
c) Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Contohnya :
a) bangsa Indonesia
b) suku Dani
c) bahasa Bali
Catatan
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar
kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
Contohnya :
a) pengindonesiaan kata asing
b) keinggris-inggrisan
c) pisang ambon
h. Huruf kapital dipakai pada nama tahun, bulan, hari, hari raya,dan peristiwa
sejarah terbagi menjadi dua, yakni.
1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
dan
hari besar atau hari raya.
Contohnya :
a) tahun Hijriah
b) tarikh Masehi
c) bulan Agustus

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa


sejarah.

Contohnya :

a) Konferensi Asia Afrika


b) Perang Dunia II
c) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Catatan

Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak
ditulis dengan huruf kapital.

Contohnya :

a) Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa


Indonesia.
b) Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contohnya :
a) Jakarta
b) Pulau Miangas
c) Amerika Serikat
d) Dataran Tinggi Dieng
e) Gunung Semeru
f) Jazirah Arab
g) Selat Lombok
h) Lembah Baliem
i) Teluk Benggala

Catatan
1) Huruf pertama nama geografis yang bukan nama diri tidak ditulis
dengan huruf kapital.

Contohnya :

a) berlayar ke teluk
b) mandi di sungai
c) menyebrangi selat

2) Huruf pertama nama diri geografis yang dipakai sebagai nama jenis
tidak ditulis dengan huruf kapital.

Contohnya :

a) jeruk bali (Citrus maxima)


b) kacang bogor (Voandzeia subterranea)
c) nangka belanda (Anona muricata)

Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat
dikontraskan dan disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.

Contohnya :

a) Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula
tebu, gula aren, dan gula anggur.
b) Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang
berbeda.

Contoh berikut bukan nama jenis.

a) Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik


Yogyakarta,dan batik Madura.
b) Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan
film Jepang.
c) Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan,
tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.
j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan,
organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan,
yang, dan untuk.
Contohnya :
a) Republik Indonesia
b) Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
c) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil
Presiden serta Pejabat Lainnya.
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur
kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah
serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di,ke, dari,
dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Contohnya :
a) Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
b) Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
c) Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, atau sapaan.
Contohnya :
a) S.H. sarjana hukum
b) S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat

c) K.H. kiai haji


d) Mgr. Monseigneur

e) Dg. daeng
f) Dt. datuk

g) Dr. doktor
h) Prof. profesor
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau
ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
Contohnya :
a) “Kapan Bapak berangkat?”tanya Hasan.
b) “Silakan duduk, Dik!”kata orang itu.
c) “Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”

Catatan

1) istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau


pengacuan.

Contohnya :

a) Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.


b) Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.

Contohnya :

a) Sudahkah Anda tahu?


b) Siapa nama Anda?

7. Huruf Miring
Berikut cara penulisan huruf kapital atau huruf besat dalam pelajaran bahasa
Indonesia.
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Contohnya :
a) Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
b) Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
c) Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan Kedua).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Contohnya :
a) Huruf terakhir kata abad adalah d
b) Dia tidak diantar, tetapi mengantar
c) Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.

c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa
daerah atau bahasa asing.

Contohnya :

a) Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang


berkunjung ke Aceh.
b) Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
c) Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia.
Catatan
1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa
asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring
2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang
akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah.
3) Kalimat atau teks berbahasa secara langsung dalam teks berbahasa
Indonesia ditulis dengan huruf miring.
8. Huruf Tebal
a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring.
Contohnya :
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa
Indonesia yang disempurnakan.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.
b. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan,
seperti judul buku, bab, atau subbab.
Contohnya :
1.1. Latar Belakang dan Masalah
Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh satu bahasa standar
dan ratusan bahasa daerah ditambah beberapa bahasa asing, terutama
bahasa Inggris membutuhkan penanganan yang tepat dalam perencanaan
bahasa. Agar lebih jelas, latar belakang dan masalah akan diuraikan secara
terpisah seperti tanpak pada paparan berikut.

n.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai