Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

“Pemakaian Huruf dan Kata”

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia)

Dosen Pengampu : Syihaabul Huda M.Pd

Disusun Oleh :

Anggota Kelompok 3

Inu Aulia Arba (11220182000005)

Sekar Puan Maharai (11220182000014)

Syifaus Salwa (11220182000023)

Kelas : Bahasa Indonesia 1A

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pemakaian Huruf dan Kata” Salawat dan salan juga disampaikan
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan juga keluarganya, dengan
kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Makalah ini di susun dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia
pada program studi manajemen pendididkan di Universitas Islanm Negri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Dalam penulisan makalah ini, penilis menyadari bahawa makalah ini masi jauh dari
kesempurnaan, baik dari penulisan, maupun isinya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Depok, 16 September 2022

Penyusun

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 1
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................................ 3
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................ 3
B. Rumusan masalah.............................................................................................................. 3
C. Tujuan..............................................................................................................................3

BAB II......................................................................................................................................... 4
ISI................................................................................................................................................4
A. Pemakaian Huruf...................................................................................................................... 4
B. Huruf Kapital........................................................................................................................... 5
C. Huruf Miring ..........................................................................................................................10
BAB III...................................................................................................................................... 11
PENUTUP.................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk saling berkomunikasi. Melalui bahasa
manusia dapat berinteraksi. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ada empat keterampilan
berbahasa yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Empat keterampilan tersebut yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara dan keterampilan
menulis. Dari keempat keterampilan tersebut keterampilan menulislah yang dianggap sebagian
siswa sulit. Karena tidak semua orang dapat menulis dengan mudah dan mengeluarkan apa
yuang dipikirkan dalam bentuk tulisan.
Namun pada kenyataannya, keterampilan menulis tersebut tidak sejalan dengan kemampuan
dan minat siswa dalam pembelajaran menulis terutama kemampuan pada penggunaan huruf dan
kata. Menurut Tarigan ( 1998:4 ), dalam menulis dituntut kemahiran memakai ejaan, komposisi
yang baik dalam bentuk pengembangan paragrap secara tepat, dan keterampilan dalam
memanfaatkan struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis tidak akan datang secara
otomatis, tetapi harus melalui pelatihan dan praktik secara berkesinambungan. Dengan kata lain,
untuk menjadi seorang penulis diperlukan pembiasaan menulis serta latihan dan penguasaan tata
bahasa.
Penggunaan huruf dan kata adalah suatu hal penting yang harus di kuasai oleh setiap
manusia karena penggunaan huruf dan kata lah yang nantinya akan menjadi sebuah tulisan
ataupun sebuah ucapan. Tanpa huruf dan kata setiap manusia tidak akan bisa merangkai
perkataan ataupun tulisan. Sedangkan sebagai manusia di bumi ini kita dapat berkomunikasi
antar sesame dengan cara berbicara atau menulis.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana cara penggunaan huruf dan kata yang baik dan benar?
2. Bagaimana cara penggunaan huruf kapital yang baik dan benar?
3. Bagaimana cara penggunaan huruf miring yang baik dan benar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara penggunaan huruf dan kata yang baik dan benar.
2. Untuk mengetahui cara penggunaan huruf kapital yang baik dan benar.
3. Untuk mengetahui cara penggunaan huruf miring yang baik dan benar.

3
BAB II

ISI

A. Pemakaian Huruf
a. Huruf Abjad
Abjad yang dipakai dalam ejaan Bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf.

A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g, H h, I i, J j, K k, L l, M m, N n, O o, P p, Q q, R r,
S s, T t, U u, V v, W w, X x, Y y, Z z.

b. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam Bahasa Indonesia terdiri atas lima huruf,
yaitu a, e, i, o dan u.
Contoh pemakaian dalam kata :
Api, padi, lusa, enak, petak, sore, ember, pendek, itu, simpan, murni, oleh, kota,
radio, ulang, bumi, ibu.

Keterangan :
Untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar, di akritik berikut dapat digunakan
jika ejaan kata itu dapat menimbulkan keraguan
a. Diakritik (é) dilafalkan [e]
Misalnya :
Anak- anak bermain di teras ( té ras)
Kedelai merupakan bahan pokok kecap ( ké cap)
b . Diakritik (è) dilafalkan [ɛ] .
Misalnya :
Kami menonton film seri ( sè ri)
Pertahanan militer ( militè r) Indonesia cukup kuat
c. Diakritik (ê) dilafalkan [ə]
Misalnya :
Pertandingan itu berakhir seri ( sê ri)
Upacara itu dihadiri pejabat Bank Indonesia teras ( tê ras)

c. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam Bahasa Indonesia terdiri atas 21
huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
Contoh :
Bahasa, sebut, adab, cakap, kaca, dua, ada, abad, fakir, kafan, maaf, guna, tiga,
gudeg, hari, saham, tuah, jalan, manja, mikraj, kami, paksa, politik, lekas, alas,
akal, maka, kami, diam, nama, tanah, daun, pasang, apa, siap, qariah, iqra, raih,

4
bara, putar, sampai, asli, tangkas, tali, mata, rapat, variasi, lava, wanita, hawa,
xenon, yakin, paying, zeni, lazim, juz.

d. Huruf Diftong
Di dalam Bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang di lambangkan dengan
gabungan huruf vocal ai, au, ei, dan oi.
Contoh :
Aileron, balairung, pandai, autodidak, taufik, harimau, survey, boikot, amboi.

e. Gabungan Huruf Konsonan


Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing masing melambangkan bunyi
konsonan.
Contoh :
Khusus, akhir, tarikh, ngarai, bangun, senang, nyata, banyak, musyawarah, syarat.

B. Huruf Kapital
a. Pengertian Huruf Kapital
Huruf kapital disebut juga huruf besar.Huruf kapital adalah huruf yang berukuran
dan berbentuk khusus (lebih besar dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai
huruf pertama dari kata pertamadalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan
sebagainya.

b. Aturan Penggunaan Huruf Kapital

Terdapat banyak aturan-aturan yang mengatur penggunaan huruf kapital,


Diantaranya :

a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkatyang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orangtertentu, nama instansi, atau nama tempat.
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
g. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hariraya,
dan peristiwa sejarah.
i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

5
j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumenen resmi kecuali
kata seperti dan
k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk
ulangsempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah
danketatanegaraan, serta dokumen resmi.
l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semuaunsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.
m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan.
n. Huruf kapital dipakai srbagai huruf pertama kata petunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai
dalam penyapaan dan pengacuan.

Dari aturan-aturan tersebut, terdapat pula larangan tentang penggunaan huruf


kapital, diantaranya :
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar,
kehormatan,keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkatyang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakansebagai nama sejenis atau satuan ukuran.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa,dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak
menjadi unsur nama diri.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi
yangdigunakan sebagai nama jenis.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan
namaresmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta
namadokumen resmi.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungankekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan

6
c. Pengunaan Huruf Kapital
 Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Misalnya :
 Dia mengantuk
 Apa maksudnya?

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung misalnya :


 Adik bertanya “Kapan kita pulang”
 Bapak menasehatkan “Berhati-hatilah, Nak”

 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang


berhubungan dengan nma Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk
tuhan. Misalnya :
 Allah, yang Mahakuasa. Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran,
Weda, Islam, Kristen
 Tuhan akan menunjukan jalan yang benar kepada hamba-Nya.

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,


keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya:
 Mahaputra Yamin
 Sultan Hasanuddin

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya :
 Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
 Tahun ini ia pergi naik haji

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkatyang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orangtertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya:
 Wakil Presiden Adam Malik
 Perdana Menteri Nehru

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat. Misalnya :
 Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
 Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.


Misalnya :
 Dewi Sartika
 Wage Rudolf Supratman

7
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakansebagai nama sejenis atau satuan ukuran. Misalnya :
 mesin diesel
 5 ampere

 Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya :
 bangsa Indonesia
 bahasa Inggris

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa,dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan. Misalnya :
 mengindonesiakan kata asing
 keinggris-inggrisan

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
Raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya :
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
 hari Natal

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang
tidak dipakai sebagai nama. Misalnya :
 Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
 Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya :


 Asia Tenggara
 Jalan Diponegoro

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi


yang tidak menjadi unsur nama diri. Misalnya :
 berlayar ke teluk
 Menyebrangi selat

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yangdigunak
an sebagai nama jenis. Misalnya :
 garam inggris
 gula jawa

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,lemba
ga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecualikata
seperti. Misalnya :

8
 Republik Indonesia
 Majelis Permusyawaratan Rakyat

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan
namaresmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta
namadokumen resmi. Misalnya :
 menjadi sebuah republik
 beberapa badan hukum

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya :
 Perserikatan Bangsa-Bangsa
 Undang-Undang dasar Republik Indonesia

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk


semuaunsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar,
dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke ,dari,dan, yang , dan
untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya:
 Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
 Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pang
kat, dan sapaan. Misalnya :
 Dr
 Prof

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungankekeraba


tan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan, paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan. Misalnya :
 “Kapan Bapak berangkat?” Katanya Harto.
 Surat Saudara sudah saya terima.

 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk


hubungankekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya :
 Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
 Semua kakak dan adik saya sudah bekerja

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda


 Sudahkah Anda tahu?
 Surat Anda telah kami terima

9
d. Penggunaan Huruf Kapital Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kalimat dengan setiap kata yang diawali huruf besar seharusnya berlaku
untuk judul, baik judul buku, film, sinetron, dan lain-lain. Dan itu pun ada
pengecualian untuk kata-kata tertentu yang disebut konjungsi. Dintara lain di, ke,
dari, dengan, yang, karena, tentang, agar, dan, untuk, adalah, atau, Ketika, dan
dalam. Tapi pada kenyataannya, hal itu tidak diperhatikan. Contohnya pada
sebuah acara reality show disebuah televisi. Prolog dan narasi yang ditulis, sama
sekali tidaksesuai dengan penggunaan huruf kapital yang sebenarnya. Tulisa
“yang padakallimat Tuhan yang Maha Esa ditulis Tuhan yang Maha Esapada
acara tersebut.

Contoh lain yaitu pada pembelajaran yang dilakukan oleh orang tua pada anaknya
saat ini. Sering kali orang tua memberikan contoh meulis pada anaknya tanpa
mengajarkan penggunaan hurup kapital yang tepat. Bagi para orng tua, anak sudah
pandai menulis itusudah merupakan kebahagiaan tersendiri. proses yang
sedemikian rupa berlangsung terus-menerus dan setiap orang tua melakukannya,
maka anak anak yang mereka didik akan kurang mengerti bagimana huruf kapital
seharusnnya.

C . Huruf Miring
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama
surat kabar yang di kutip dalam tulisan, termasuk daftar pustaka.
Contoh :
 Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
 Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala.
 Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagaian kata,
kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Contoh :
 Huruf Terakhir kata abad adalah d.
 Dia tidak mengantar, tetapi diantar.
 Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca. Buatlah kalimat
dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.

c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah
atau bahasa asing.
Contoh :
 Nama ilmiah buah manggis adalah Garcinia Mangostana
 Weltanschauung bermakna ‘pandangan dunia’

10
 Ungkapan bhineka tunggal ika dijadikan semboyan Negara Indonesia
Catatan :
1. Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa
asing atau bahasa daerah tidak di tulis dengan huruf miring.
2. Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik(bukan computer), bagian
yang akan dicetak miring di tandai dengan garis bawah.
3. Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip
secara langsung dalam teks berbahasa Indonesia di tulis dengan huruf
miring.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Huruf abjad terdiri dari 26 huruf, yaitu a, b, c, d, e, f, g, h, I, j, k, l, m, n, o, p, q,
r, s, t, u, v, w, x, y, z.
2. Huruf vocal terdiri dari 5 huruf, yaitu a, i, u, e, o.
3. Huruf konsonan terdiri dari 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s,
t, v, w, x, y, z.
4. Huruf diftong terdiri dari ai, au, ei, dan oi.
5. Gabungan huruf konsonan terdiri dari kh, ng, ny, sy.
6. Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih
besar dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata
pertamadalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya.
7. Cara pengunaan huruf kapital yang baik dan benar adalah dengan mengikuti
aturan baku yang telah ditetapkan dalam penggunaan huruf kapital seperti
yang sudah dituliskan di dalam makalah ini.
8. Pengunaan huruf kapital pada saat ini kurang diperhatikan penggunaan yang
sesuai dengan aturan. Hal ini dikarenakan karena kebanyakan
orang/menganggap hal itu tertalu rumit dan cenderung memilih jalan yang
praktis saja.
9. Huruf miring dipakai untuk menuliskan jududl buku, nama majalah, atau nama
surat kabar yang di kutip dalam tulisan, termasuk daftar pustaka.
10. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagaian
kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
11. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa
daerah atau bahasa asing.

11
B. SARAN
Dari pembahasan makalah ini, kami dapat menyarankan bahwa :
1. Pemahaman penggunaan huruf dan kata harus di ajarkan sejak dini agar terbiasa
tertata menggunakan bahasa yang baik sejak dini hingga dewasa nanti.
2. Penggunaan huruf kapital yang baik dan benar sedapat mungkin diajarkan sejak
dini.
3. Tayangan-tayangan yang ada di media elektronik atau cetak, sebaiknya
menggunakan penulisan huruf kapital yang benar karena secara tidak langsung
akan ditirukan oleh pemirsa dan pembacanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://bahasaindonesiasmisgs.blogspot.com/2009/03/huruf-kapital.htm/

Widya.2010. pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dan pedoman umum
pembentukan istilalah. Bandung : yrama widya

https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/PUEBI.pdf

Badan Pengembangan dan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

13

Anda mungkin juga menyukai