Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“EJAAN YANG DISEMPURNAKAN”

DOSEN PENGAMPU :
INDRA SAHPUTRA, M.SI

DISUSUN OLEH :
1.Muhammad Taqi Naufal Rambe (0202231007)

PRODI PERBANDINGAN MADZHAB


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2023/2024

KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-NYA, Penyusun bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah,
Perkembangan, Kedudukan dan Fungsi Bahasa" ini

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di prodi
Perbandingan Madzhab Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Selanjutnya, Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Indra Sahputra. M.Pd selalu dosen Mata kuliah
bahasa Indonesia

Penyusun menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan-kekurangan dalam


penyusunan makalah ini. Maka dari itu Penyusun mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Medan,18September 2023

Penulis
DAFTRA ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar isi....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah.................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan..............................................................................................
B. Macam-macam Ejaan......................................................................................
C. Ruang Lingkup Ejaan......................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan karena selain digunakan sebagai
alatkomunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi
secaratulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini,
masyarakatdituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala
aspekkehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan
tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat,
dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat
menggunakanmedia tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan
dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan dalam hal ini kita
selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata
bahasaanIndonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub
materidalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam
mengaturetika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di
sampaikandan di fahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan
aturantersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan
tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar

B. Rumusan Masalah
a.Apa pengertian dari Ejaan ?

b.Bagaimana Fungsi dari Ejaan ?

c.Bagaimana sejarah perkembangan Ejaan ?

d.Apa saja ruang lingkup Ejaan ?

C. Tujuan

a.Untuk memahami pengertian dari Ejaan.

b.Untuk memahami Fungsi dari Ejaan.

c.Untuk memahami sejarah perkembangan Ejaan.

d.Untuk mengetahui ruang lingkup Ejaan.


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Ejaan

Menurut KBBI ,ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi(kata,


kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tandabaca. Ejaan
merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demiketeraturan dan
keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturanbentuk akan berimplikasi
pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedangmengemudi kendaraan, ejaan adalah
rambu lalu lintas yang harus dipatuhi olehsetiap pengemudi. Jika para pengemudi
mematuhi rambu-rambu yang ada,terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur

B.Macam-macam Ejaan

Kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa Nasional seperti dalam

ikrar sumpah pemuda dan bahasa negara yang tercantum dalam UUD ’45

terutama sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan. Namun seiringberjalannya waktu


dan berkembangnya zaman, begitupun bahasa yang terusmengalami perubahan dan
perkembangan ragam dan variasi bahasa karenafungsi, kedudukan, serta lingkungan yang
berbeda-beda. Mulanya bahasaIndonesia ditulis dengan tulisan latin-romawi mengikuti
ejaan Belanda. Hinggapada 1972 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicanangkan.
Adapunperkembangan ejaan dari waktu ke waktu:

a) Ejaan Van OphuysenEjaan

Van Ophuysen disebut juga Ejaan Balai pustaka. Masyarakatpengguna bahasa


menerapkannya sejak tahun 1901 sampai 1947.Ejaan inimerupakan karya Ch.A. Van
Ophuysen, dimuat dalam kitab Logat Melayoe(1901). Ciri khusus ejaan Van
Ophuysen : Ejaan ini digunakan untukmenuliskan kata-kata Melayu menurut model
yang dimengerti oleh orang

Belanda, yaitu menggunakan huruf latin dan bunyi yang mirip dengan
tuturanBelanda, antara lain:

 Huruf (u) ditulis (oe) misalnya tukang ditulis toekang


 Komahamzah (k) ditulis dengan tanda (’) pada akhir kata misalnya
bapakditulis bapa
b) Ejaan Republik/Ejaan Suwandi

Ejaan Republik dimuat dalam surat keputusan Menteri Pendidikan


danKebudayaan Mr. Soewandi No.264/Bhg. A tanggal 19 maret 1947.Sebab ejaanini
disebut sebagai Ejaan Suwandi. Sistem ejaan suwandi merupakan sistemejaan latin
untuk Bahasa Indonesia. Ciri khusus Ejaan Republik/Suwandi,diantaranya
 Huruf (oe) dalam ejaan Van Ophuysen berubah menada (u).
 Tanda trema pada huruf (a) dan (i) dihilangkan.

c. Ejaan Malindo
Ejaan Malindo (Melayu-Indonesia) adalah suatu ejaan dari perumusanejaan
melayu dan Indonesia.Perumusan ini berangkat dari kongres BahasaIndonesia tahun
1954 di Medan, Sumatera Utara.Ejaan Malindo ini belumsempat diterapkan dalam
kegiatan sehari-hari karena saat itu terjadikonfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.
d. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan/EYD
Pada Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesiameresmikan
pemakaianEjaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru ituberdasarkan Putusan
Presiden No. 57,Tahun 1972. Departemen Pendidikandan Kebudayaan menyebarkan
buku kecil yang berjudul Pedoman EjaanBahasa Indonesia yang Disempurnakan,
sebagai patokan pemakaian ejaanitu.Hingga pada tanggal 12 Oktober 1972, disusun
buku Pedoman UmumEjaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang Disempurnakan yang
berupapemaparan kaidah ejaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan
danKebudayaan dengan surat putusannya No. 0196/1975 memberlakukan

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan PedomanUmum


Pembentukan Istilah.

C.Ruang Lingkup Ejaan

Secara garis besar,ruang lingkup ejaan terdiri dari :

a) Pemakaian Huruf Kapital


1. Huruf kapital atau huruf besar digunakan pada huruf pertama pada setiapawal
kalimat. Contoh: Ibu selalu pergi ke pasar pada hari minggu.

2. Huruf kapital atau huruf besar digunakan sebagai huruf pertama pada setiapkata
yang memiliki hubungan dengan nama-nama agama, kitab suci, Tuhandan termasuk
juga kata ganti Tuhan. Contoh: Islam,Kristen,Yang Maha Kuasa.

3. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama gelar kehormatan,keturunan atau
keagamaan bila diikuti nama orang. Contoh: Raja Henry,Haji Ahmad,Pangeran
Charles,Ratu Sintia,Biksu Citra Dharma

Contoh kalimat :

Saya bertemu dengan Haji Sanusi saat sedang melaksanakan shalat maghrib.(Benar)

Kata Pak Haji, “Jangan bicara sembarangan kalua tidak ada bukti” (Salah)

Iskandar Syah adalah Sultan yang sangat bijaksana. (Salah)

4. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama setiap nama jabatan, ataupangkat yang
diikuti oleh nama orang, instansi tertentu,atau tempat. Contoh:Presiden Joko Widodo,
Walikota Bandar Lampung, Menteri Pertanian.

Contoh Kalimat:Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi


istanapresiden di Bogor.(Benar)

Indonesia memiliki seorang Jendral yang gagah berani yang bernama


JendralSoedirman.(Salah)

5. Huruf kapital digunakan pada huruf awal di setiap unsur-unsur nama


orang.Contoh:Ahmad Harun,Siti Maemunah,Banyu AdinataCatatan: huruf kapital
tidak digunakan pada nama-nama pada huruf pertamakata bin, binti dan alias. Contoh:
Aria Nugraha bin Muhammd Nassir

6. Huruf kapital tidak digunakan pada huruf awal nama orang, tempatgeografis, kota,
yang digunakan sebagai nama ukuran, nama makanan dannama satuan. Contoh:
pisang ambon,tahu sumedang,15 pascal,mesindiesel,gula jawa,jeruk bali,kunci
inggris.

Contoh kalimat:
Saat berkunjung ke Ambon, Ari membeli pisang Ambon yang terkenalitu.(Salah)Ibu
menyuruhku untuk membeli jeruk bali dan gula jawa sementara ayahmemintaku
untuk membeli kunci inggris.(Benar)

7. Huruf kapital digunakan pada huruf awal nama suku, bangsa, Negara danbahasa.
Contoh: bangsa Indonesia,suku Lampung,orang Dayak,bahasaInggris

Contoh kalimat :

Suku Lampung memiliki ciri-ciri yang unik yaitu, berbicara dengan bahasaLampung,
menulis dengan aksara Lampung, dan tinggal di rumah khasLampung.

Catatan : Huruf kapital tidak digunakan jika menjadi kata sisipan.

Contoh : Keinggris-inggrisan, Pengindonesian bahasa asing

Contoh kalimat : Meskipun dia suku Batak, logat berbicaranya kejawa-jawaan.

8. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama di setiap nama bulan, tahun,peristiwa
sejarah, hari-hari khusus.Contoh: bulan Januari,tahun Masehi,hariRaya Idul
Fitri,Perang Salib,Konferensi Meja Bundar,Proklamasi Kemerdekan .

Contoh kalimat:

Tahun ini hari Raya Idul Fitri jatuh pada bulan Juli. Aku bertemu dengannya pada
hari Kamis di bulan Oktober.

9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf awal pada nama khas


dalamgeografi.Contoh: Selat Sunda,Gunung Rajabasa,Danau Toba,Bukit
BarisanSelatan,Pegunungan Semeru, Tanjung Harapan,Teluk Kiluan,Sungai Citarum.

Catatan: Huruf kapital tidak digunakan pada nama-nama geografi yang tidakkhas atau
tanpa diikuti dengan runtutan nama.

Contoh: Indonesia memiliki danau terbesar yaitu Danau Toba.

10. Huruf kapital digunakan pada huruf awal nama organisasi, badan ataulembaga,
instansi pemerintah, dan dokumen resmi Negara.

Contoh: Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila,Surat Supersemar,Kementrian


Pendidikan.
Contoh kalimat:Hukum Indonesia berdasarkan undang-undang yang telah disepakati
yaituUndang-Undang Dasar 1945.

11. Huruf kapital digunakan pada kata-kata sapan bukan kata acuan.
Contoh:Bagaimana perasaan Anda? Ada yang bisa saya bantu Tuan? sepertinya tuan
sedang bingung.

12. Huruf kapital digunakan pada setiap huruf awal pada setiap kata di judulbuku,
tulisan, artikel, dan lain-

lain. Contoh: “Berlayar ke Ujung Samudra”

Catatan : kata-kata yang tidak bisa berdiri sendiri atau hanya sebagai imbuhan

“ke, di, untuk, dari, tentang, yang” tidak menggunakan huruf kapital.

b) Pemakaian Huruf Miring

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk :

a. menuliskan nama buku, majalah surat kabar yang dikutip dalam tulisan.Misalnya:
majalah:Islam Mengabdi , buku Kimia Dasar , Koran Sindo.

b. menegaskan atau menghususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompokkata.


Misalnya : Pemakaian imbuhan yang harus diperhatikan.

c. menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan yang asing kecuali yangdisesuaikan
ejaannya. Misalnya: Nama ilmiah padi ialah Oryza sativa

.c) Penulisan Kata Ulang

a. Pengulangan Kata Dasar

Misalnya : Anak-anak, sekolah-sekolah, tinggi-tinggi

b. Pengulangan Kata Berimbuhan

Misalnya : Berkejar-kejaran,didorong-dorong,sayur-sayuran

c. Pengulangan Gabungan Kata.


Misalnya:

meja-meja tulis bukan ---- meja tulis-meja tulis

buku-buku gambar bukan ---- buku gambar-buku gambar


rumah-rumah sakit bukan ---- rumah sakit-rumah sakit

d. Pengulangan Kata yang Berubah Bunyi


Misalnya : sayur-mayur, lauk-pauk,ramah-tamahe.
e. Penulisan Gabungan Kata.
Misalnya :
limbah industri bukan ---- limbahindustri
kotak pos bukan ---- kotakpos
daur ulang bukan ---- daurulang
Ada gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata.
Misalnya :daripada, matahari, padahal, sekaligus, saputangan, bilamana. Ada
lagigabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri
sebagaisatu kata yang mengandung arti penuh. Misalnya : nonteknis, non-
Amerika,antar-SMA, antargugusKalau gabungan kata mendapat awalan dan
akhiransekaligus, penulisannya harus serangkai.Misalnya :
Pertanggungjawaban,diujicobakan
d) Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
a. Lambang bilangan dituliskan dengan angkajika berhubungandengan
ukuran(panjang, Luas, isi, berat) satuan waktu. Nilai uang atau yang
dipakaimenandai nomor jalan, rumah,kamar, kamar pada alamat yang bukan
padadokumen resmi. Misalnya : 5 sentimeter , 100 meter persegi,25
liter,300kilogram,1 jam 15 menit, Rp52.000,00, Jalan Merpati XII Nomor
14 .b. Bilangan dalam perincian dituliskan dengan angka.Misalnya :Menurut
catatan, jumlah pasien yang datang ke Puskesmaskemarin ada 15 orang, yaitu:
7 orang penderita sakit gigi, 5 orang penderitasakit mata, dan 3 orang
penderita sakit kulit.
c. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
katadituliskan dengan huruf, sedangkan yang dinyatakan lebih dari dua
angkadituliskan dengan angka. Misalnya:Panitia sudah menyediakan tiga bus
untuk keperluan karyawati. Ada 29 oang yang telah mendaftarkan diri sebagai
peserta seminar itu.
d. Lambang bilangan pada awal kalimat dituliskan dengan huruf.Misalnya:
Sepuluh karyawan teladan memperoleh piagam dari pemerintah.
e. Kata bilangan yang mendapatkan akhiran –an penulisannya sebagai
berrikut.Misalnya: 80-an atau delapan puluhan, 5.000-an atau lima ribuan
f. Bilangan yang ditulis dalam dokumen resmi,seperti akta,kuitansi,wesel
pos,dan cek dapat menggunakan angka dan huruf sekalian.Agar tidak
terjaditindakan kriminal dari orang yang tidak bertanggung jawab.Misalnya:
Telah dijualtanah seluas 2000 (dua ribu) dengan harga Rp30.000.000,00 (tiga
puluh jutarupiah)
g. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan sebagai berikut. Misalnya :
Hari Ulang Tahun ke-45 Republik Indonesia
e) Pemakaian Tanda Baca
1. Tanda Titik (.)

a.Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atauseruan.
Misalnya:
Ayahku tinggal di Solo.
Biarlah mereka duduk bersantai di sana.
b.Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,ikhtisar,
atau daftar.
Misalnya:
III. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
B. Direktorat Jenderal Agraria
C.Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yangmenunjukkan jangka waktu.
Misalnya:
1.32.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
d.Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidakberakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalamdaftar pustaka.
Misalnya:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Pustaka.
e.Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.Gempa yang terjadi semalam
menewaskan 1.231 jiwa
Catatan: tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan
ataukelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya:Ia lahir pada
tahun 1956 di Bandung.
f .Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepalakarangan
atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya: Acara Kunjungan Adam MalikBentuk dan Kebudayaan
2.Tanda Koma (,)

a.Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian


ataupembilangan.
Misalnya:
Saya membeli kertas, pena, dan tinta.Surat biasa, surat kilat, ataupun surat
khusus memerlukan prangko.
b.Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu darikalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi ataumelainkan.
Misalnya:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak
Kasim.
c.Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.Karena sibuk, ia lupa akan
janjinya.Catatan : Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat
dariinduk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
Saya tidak akan datang kalau hari hujan.Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
d.Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan
penghubungantarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di
dalamnya olehkarena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
Misalnya:
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.Jadi, soalnya tidak semudah itu
e.Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah,
aduh,kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:O, begitu?Wah, bukan main!
f .Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
laindalam kalimat. Misalnya:
Kata Ibu, ”Saya gembira sekali.”

“Saya gembira sekali,” kata Ibu, ”karena kamu lulus.”

g.Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagianalamat,
(iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah ataunegeri yang
ditulis berurutan.
Misalnya:
Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas
Kedokteran,Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
h.Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang
dibaliksusunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Hirata,Andrea.2008.Laskar Pelangi.Jakarta:Bintang Pustaka.
i.Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dlam catatan kaki.
Misalnya:
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-
mengarang(Yogyakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4
j.Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik
yangmengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga,atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
k.Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiahdan
sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya: 12,5 m Rp12,50
l.Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnyatidak
membatasi.
Misalnya:
Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.Semua siswa,baik laki-laki maupun
perempuan,mengikuti kegiatanpramuka.
m.Tanda koma dapat dipakai-untuk menghindari salah baca-di
belakangketerangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan
sikapyang bersungguh-sungguh. Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan
terima kasih.
3.Tanda Titik Dua (:)

a.Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jikadiikuti
rangkaian atau pemerian.

Misalnya:Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan


lemari.Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan itu: hidup atau
mati.Catatan : Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau perian
itumerupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

Misalnya:Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.Fakultas itu mempunyai


jurusan ekonomi umum dan ekonomi perusahaan.
b.Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukanpemerian.

Misalnya:Ketua : Ahmad WijayaSekretaris : S. HandayaniBendahara : B.


Hartawan
c.Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata
yangmenunjukkan pelaku dalam percakapan.

Misalnya:
Ibu : (meletakkan beberapa koper) “Bawa koper ini, Mir!”

Amir : “Baik, Bu.” (mengangkat koper)


d.Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii)
diantara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judulsuatu
karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalamkarangan.

Misalnya:Tempo, I (1971), 34:7 Al-Baqarah:9


4.Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya:Kapan dia berangkat?
Saudara tahu, bukan?
5.Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yangberupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,ketidakpercayaan,
ataupun emosi yang kuat. Misalnya: Alangkah indahnya taman laut ini!
Bersihkan kamar itu sekarang juga!

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakanhuruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.Perkembangan Ejaan
diawali denganadanya penggunaan huruf latin untuk bahasa melayu hingga
disusunnya PedomanUmum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI ini ialah
bentuk dari EYD (Ejaan yangDisempurnakan) yang berisikan pemaparan kaidah
ejaan dalam BahasaIndonesia.Dimana PUEBI ini,mengatur penggunaan bahasa
Indonesia dalamtulisan(khususnya), mulai dari pemakaian dan penulisan huruf
capital dan huruf miring,pemakaian tanda baca,penulisan lambang bilangan
hingga penulisan kata ulang.
2. Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan
kepadamasyarakat untuk dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang
baik danbenar.Karena bagaimanapun,bahasa memiliki peran penting dalam proses
pembangunankarakter masyarakat dalam bangsa ini.Dengan mempelajari ejaan
yang disempurnakanmaka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan
bahasa Indonesia akan menjadilebih mudah
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang


Disempurnakan.
Jakarta: Hi-Fest Publishing.Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa .1989.
Tata Bahasa Baku BahasaIndonesia.Jakarta:Balai Pustaka.
https://pustakabahasa.wordpress.com/2009/01/28/penggunaan-tanda-baca-
eyd.html?m12=0
http://www.ikhsanudin.com/2009/05/sejarah-perkembangan-bahasa-
indonesia.html?m=0
1. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu yang paling fundamental yang pertama beliau
lakukan. Karena masjid menjadi pusat pemerintahan dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan untuk mempersatukan kaum Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara mereka.
1. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu yang paling fundamental yang pertama beliau
lakukan. Karena masjid menjadi pusat pemerintahan dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan untuk mempersatukan kaum Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara mereka.
1. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu yang paling fundamental yang pertama beliau
lakukan. Karena masjid menjadi pusat pemerintahan dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan untuk mempersatukan kaum Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara mereka.
1. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu yang paling fundamental yang pertama beliau
lakukan. Karena masjid menjadi pusat pemerintahan dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan untuk mempersatukan kaum Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara mereka.
1. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu yang paling fundamental yang pertama beliau
lakukan. Karena masjid menjadi pusat pemerintahan dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan untuk mempersatukan kaum Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara mereka.
1. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu yang paling fundamental yang pertama beliau
lakukan. Karena masjid menjadi pusat pemerintahan dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan untuk mempersatukan kaum Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara mereka.
1. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu yang paling fundamental yang pertama beliau
lakukan. Karena masjid menjadi pusat pemerintahan dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan untuk mempersatukan kaum Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara mereka.
1. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu yang paling fundamental yang pertama beliau
lakukan. Karena masjid menjadi pusat pemerintahan dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan untuk mempersatukan kaum Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara mereka.

. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu
yang paling fundamental yang
pertama beliau
lakukan. Karena masjid
menjadi pusat pemerintahan
dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan
untuk mempersatukan kaum
Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara
mereka.
Masjid merupakan tempat
pembinaan dan tempat
memakmurkan umat
serta membimbing umat
supaya taat beribadah.
Berbagai masalah yang
dihadapi umat Islam, di
diskusikan di masjid. Baik itu
persoalan Individual
maupun Sosial. Masjid juga
digunakan untuk tempat
menerima serta menjamu
. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu
yang paling fundamental yang
pertama beliau
lakukan. Karena masjid
menjadi pusat pemerintahan
dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan
untuk mempersatukan kaum
Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara
mereka.
Masjid merupakan tempat
pembinaan dan tempat
memakmurkan umat
serta membimbing umat
supaya taat beribadah.
Berbagai masalah yang
dihadapi umat Islam, di
diskusikan di masjid. Baik itu
persoalan Individual
maupun Sosial. Masjid juga
digunakan untuk tempat
menerima serta menjamu

Anda mungkin juga menyukai