DOSEN PENGAMPU :
INDRA SAHPUTRA, M.SI
DISUSUN OLEH :
1.Muhammad Taqi Naufal Rambe (0202231007)
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-NYA, Penyusun bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah,
Perkembangan, Kedudukan dan Fungsi Bahasa" ini
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di prodi
Perbandingan Madzhab Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Selanjutnya, Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Indra Sahputra. M.Pd selalu dosen Mata kuliah
bahasa Indonesia
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Medan,18September 2023
Penulis
DAFTRA ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar isi....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah.................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan..............................................................................................
B. Macam-macam Ejaan......................................................................................
C. Ruang Lingkup Ejaan......................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
a.Apa pengertian dari Ejaan ?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A.Pengertian Ejaan
B.Macam-macam Ejaan
ikrar sumpah pemuda dan bahasa negara yang tercantum dalam UUD ’45
Belanda, yaitu menggunakan huruf latin dan bunyi yang mirip dengan
tuturanBelanda, antara lain:
c. Ejaan Malindo
Ejaan Malindo (Melayu-Indonesia) adalah suatu ejaan dari perumusanejaan
melayu dan Indonesia.Perumusan ini berangkat dari kongres BahasaIndonesia tahun
1954 di Medan, Sumatera Utara.Ejaan Malindo ini belumsempat diterapkan dalam
kegiatan sehari-hari karena saat itu terjadikonfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.
d. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan/EYD
Pada Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesiameresmikan
pemakaianEjaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru ituberdasarkan Putusan
Presiden No. 57,Tahun 1972. Departemen Pendidikandan Kebudayaan menyebarkan
buku kecil yang berjudul Pedoman EjaanBahasa Indonesia yang Disempurnakan,
sebagai patokan pemakaian ejaanitu.Hingga pada tanggal 12 Oktober 1972, disusun
buku Pedoman UmumEjaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang Disempurnakan yang
berupapemaparan kaidah ejaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan
danKebudayaan dengan surat putusannya No. 0196/1975 memberlakukan
2. Huruf kapital atau huruf besar digunakan sebagai huruf pertama pada setiapkata
yang memiliki hubungan dengan nama-nama agama, kitab suci, Tuhandan termasuk
juga kata ganti Tuhan. Contoh: Islam,Kristen,Yang Maha Kuasa.
3. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama gelar kehormatan,keturunan atau
keagamaan bila diikuti nama orang. Contoh: Raja Henry,Haji Ahmad,Pangeran
Charles,Ratu Sintia,Biksu Citra Dharma
Contoh kalimat :
Saya bertemu dengan Haji Sanusi saat sedang melaksanakan shalat maghrib.(Benar)
Kata Pak Haji, “Jangan bicara sembarangan kalua tidak ada bukti” (Salah)
4. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama setiap nama jabatan, ataupangkat yang
diikuti oleh nama orang, instansi tertentu,atau tempat. Contoh:Presiden Joko Widodo,
Walikota Bandar Lampung, Menteri Pertanian.
6. Huruf kapital tidak digunakan pada huruf awal nama orang, tempatgeografis, kota,
yang digunakan sebagai nama ukuran, nama makanan dannama satuan. Contoh:
pisang ambon,tahu sumedang,15 pascal,mesindiesel,gula jawa,jeruk bali,kunci
inggris.
Contoh kalimat:
Saat berkunjung ke Ambon, Ari membeli pisang Ambon yang terkenalitu.(Salah)Ibu
menyuruhku untuk membeli jeruk bali dan gula jawa sementara ayahmemintaku
untuk membeli kunci inggris.(Benar)
7. Huruf kapital digunakan pada huruf awal nama suku, bangsa, Negara danbahasa.
Contoh: bangsa Indonesia,suku Lampung,orang Dayak,bahasaInggris
Contoh kalimat :
Suku Lampung memiliki ciri-ciri yang unik yaitu, berbicara dengan bahasaLampung,
menulis dengan aksara Lampung, dan tinggal di rumah khasLampung.
8. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama di setiap nama bulan, tahun,peristiwa
sejarah, hari-hari khusus.Contoh: bulan Januari,tahun Masehi,hariRaya Idul
Fitri,Perang Salib,Konferensi Meja Bundar,Proklamasi Kemerdekan .
Contoh kalimat:
Tahun ini hari Raya Idul Fitri jatuh pada bulan Juli. Aku bertemu dengannya pada
hari Kamis di bulan Oktober.
Catatan: Huruf kapital tidak digunakan pada nama-nama geografi yang tidakkhas atau
tanpa diikuti dengan runtutan nama.
10. Huruf kapital digunakan pada huruf awal nama organisasi, badan ataulembaga,
instansi pemerintah, dan dokumen resmi Negara.
11. Huruf kapital digunakan pada kata-kata sapan bukan kata acuan.
Contoh:Bagaimana perasaan Anda? Ada yang bisa saya bantu Tuan? sepertinya tuan
sedang bingung.
12. Huruf kapital digunakan pada setiap huruf awal pada setiap kata di judulbuku,
tulisan, artikel, dan lain-
Catatan : kata-kata yang tidak bisa berdiri sendiri atau hanya sebagai imbuhan
“ke, di, untuk, dari, tentang, yang” tidak menggunakan huruf kapital.
a. menuliskan nama buku, majalah surat kabar yang dikutip dalam tulisan.Misalnya:
majalah:Islam Mengabdi , buku Kimia Dasar , Koran Sindo.
c. menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan yang asing kecuali yangdisesuaikan
ejaannya. Misalnya: Nama ilmiah padi ialah Oryza sativa
Misalnya : Berkejar-kejaran,didorong-dorong,sayur-sayuran
a.Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atauseruan.
Misalnya:
Ayahku tinggal di Solo.
Biarlah mereka duduk bersantai di sana.
b.Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,ikhtisar,
atau daftar.
Misalnya:
III. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa
B. Direktorat Jenderal Agraria
C.Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yangmenunjukkan jangka waktu.
Misalnya:
1.32.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
d.Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidakberakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalamdaftar pustaka.
Misalnya:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltervreden: Balai Pustaka.
e.Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.Gempa yang terjadi semalam
menewaskan 1.231 jiwa
Catatan: tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan
ataukelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya:Ia lahir pada
tahun 1956 di Bandung.
f .Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepalakarangan
atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya: Acara Kunjungan Adam MalikBentuk dan Kebudayaan
2.Tanda Koma (,)
g.Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagianalamat,
(iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah ataunegeri yang
ditulis berurutan.
Misalnya:
Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas
Kedokteran,Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
h.Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang
dibaliksusunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Hirata,Andrea.2008.Laskar Pelangi.Jakarta:Bintang Pustaka.
i.Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dlam catatan kaki.
Misalnya:
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-
mengarang(Yogyakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4
j.Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik
yangmengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga,atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
k.Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiahdan
sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya: 12,5 m Rp12,50
l.Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnyatidak
membatasi.
Misalnya:
Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.Semua siswa,baik laki-laki maupun
perempuan,mengikuti kegiatanpramuka.
m.Tanda koma dapat dipakai-untuk menghindari salah baca-di
belakangketerangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan
sikapyang bersungguh-sungguh. Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan
terima kasih.
3.Tanda Titik Dua (:)
a.Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jikadiikuti
rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Ibu : (meletakkan beberapa koper) “Bawa koper ini, Mir!”
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan
menggunakanhuruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.Perkembangan Ejaan
diawali denganadanya penggunaan huruf latin untuk bahasa melayu hingga
disusunnya PedomanUmum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). PUEBI ini ialah
bentuk dari EYD (Ejaan yangDisempurnakan) yang berisikan pemaparan kaidah
ejaan dalam BahasaIndonesia.Dimana PUEBI ini,mengatur penggunaan bahasa
Indonesia dalamtulisan(khususnya), mulai dari pemakaian dan penulisan huruf
capital dan huruf miring,pemakaian tanda baca,penulisan lambang bilangan
hingga penulisan kata ulang.
2. Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum pelajar untuk selalu mengingatkan
kepadamasyarakat untuk dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang
baik danbenar.Karena bagaimanapun,bahasa memiliki peran penting dalam proses
pembangunankarakter masyarakat dalam bangsa ini.Dengan mempelajari ejaan
yang disempurnakanmaka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan
bahasa Indonesia akan menjadilebih mudah
DAFTAR PUSTAKA
. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu
yang paling fundamental yang
pertama beliau
lakukan. Karena masjid
menjadi pusat pemerintahan
dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan
untuk mempersatukan kaum
Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara
mereka.
Masjid merupakan tempat
pembinaan dan tempat
memakmurkan umat
serta membimbing umat
supaya taat beribadah.
Berbagai masalah yang
dihadapi umat Islam, di
diskusikan di masjid. Baik itu
persoalan Individual
maupun Sosial. Masjid juga
digunakan untuk tempat
menerima serta menjamu
. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu
yang paling fundamental yang
pertama beliau
lakukan. Karena masjid
menjadi pusat pemerintahan
dan pusat spiritual.
Masjid juga digunakan
untuk mempersatukan kaum
Muslim dan
mempertalikan jiwa diantara
mereka.
Masjid merupakan tempat
pembinaan dan tempat
memakmurkan umat
serta membimbing umat
supaya taat beribadah.
Berbagai masalah yang
dihadapi umat Islam, di
diskusikan di masjid. Baik itu
persoalan Individual
maupun Sosial. Masjid juga
digunakan untuk tempat
menerima serta menjamu