DISUSUN OLEH :
Jusrita (225210379)
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Sejarah Perkembangan Ejaan
dan Penggunaan Huruf" dalam bentuk maupun isinya yag sangat sederhana.
Selanjutnya penulis juga ingin berterima kasih kepada ibu Dr. Ftmawati., S.pd., M.pd
yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Bahasa Indonesia
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan. Penulis menyadari bahwasanya kami
hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sehingga dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran akan senantiasa menjadi koreksi bagi penulis yang akan menjadi evaluasi diri dan juga
untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Rumusan Maslah.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Sejarah Perkembangan Ejaan...............................................................................2
B. Penggunaan Huruf...............................................................................................6
C. Penulisan Kata.....................................................................................................18
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sebab selain digunakan sebagai
alat komunikasi secara pribadi, bahasa juga bisa digunakan sebagai alat komunikasi secara
tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat
dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek
kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut,
bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan sempurna, dengan
penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan warga dapat menggunakan media
tersebut secara baik dan benar.
Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah kiprah hukum
standar tersebut di gunakan dalam hal ini kita selaku masyarakat Negara yang baik
hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yg baik dan
sahih. Ejaan yg Disempurnakan (EYD) merupakan sub materi pada ketata bahasaan
Indonesia, yang memilik kiprah yang cukup akbar pada mengatur etika berbahasa secara
tertulis sehingga diharapkan gosip tersebut bisa di sampaikan serta di fahami secara
komprehensif dan terarah. dalam prakteknya diperlukan hukum tadi dapat digunakan pada
keseharian masyarakat sebagai akibatnya proses penggunaan tata bahasa Indonesia bisa
dipergunakan secara baik dan benar.
B. Perumusan Masalah
a) Bagaimana sejarah perkembangan ejaan?
b) Bagaimana penggunaan huruf yang benar?
c) Bagaimana penulisan kata yang benar?
C. Tujuan Masalah
a) Memahami sejarah perkembangan ejaan
b) Memahami tentang penggunaan huruf yang benar
c) Memahami penulisan kata yang baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
Kedudukan bahasa Indonesia yaitu sebagai bahasa Nasional seperti dalam ikrar
sumpah pemuda sebagai alat pemersatu bangsa dalam suku yang berbeda-beda, dan
bahasa negara yang tercantum dalam UUD ’45 terutama sebagai bahasa pengantar di duni
pendidikan
Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, begitupun bahasa
yang terus mengalami perubahan dan perkembangan ragam dan variasi bahasa karena
fungsi, kedudukan, serta lingkungan yang berbeda-beda. Mulanya bahasa Indonesia
ditulis dengan tulisan latin-romawi mengikuti ejaan Belanda. Hingga pada 1972 Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD) dicanangkan. Berikut 5 sejarah perkembangan ejaan dari
masa ke masa.
Van Ophuijsen atau seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda. Buku berjudul
Makische Spraakhunst Tata Bahasa Melayu karya Ch. A. Van Ophuijsen menjadi acuan
ejaan pertama yang ada di nusantara, oleh karena itu, acuan ejaan tersebut dikenal
dengan nama ejaan Van Ophuijsen. Ejaan ini diakui sebagai acuan baku ejaan bahasa
melayu di nusantara dan kemudian pemerintah kolonial belanda meresmikan ejaan
tersebut pada tahun 1901.
Ejaan Van Ophuijsen memiliki enam ciri khusus yaitu:
1) Huruf i untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran yang disuarakan
tersendiri seperti diftong., misal mulai dan ramai, dan untuk menulis
huruf y misal Soerabaia.
2) Huruf j untuk menuliskan kata-kata, misalnya jang, saja, wajang.
3) Huruf oe untuk menuliskan kata-kata, misalnya doeloe, akoe, repoeblik.
4) Tanda diakritis, seperti koma ain dan tanda trema untuk menuliskan kata-
kata ma’moer, jum’at, ta’ dan pa’.
5) Huruf tj dieja menjadi c seperti Tjikini, tcara, pertjaya.
6) Huruf ch yang dieja kh seperti achir, chusus, machloec’.
b. Sejarah Ejaan Soewandi
B. Penggunaan Huruf
1. Huruf Abjad
2. Huruf Vokal
Vokal dalam bahasa Indonesia dilambangkan menjadi lima huruf, yaitu a, e, I, o, dan
u.
Misalnya:
a) Monoftong
6. Huruf Kapital
Apa maksudnya?
Tolong ambilkan buku itu!
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam 1 jam.
2) Huruf capital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan.
Contoh :
Amir Hamzah
Dewi Sartika
André-Marie Ampère
James Watt
Mujair
Rudolf Diesel
3) Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai jenis atau satuan ukuran.
Contoh :
5 ampere
ikan mujair
mesin diesel
4) Huruf kapital digunakan pada nama orang seperti pada nama teori, hukum, dan
rumus.
Contoh :
teori Darwin
hukum Archimedes
rumus Phytagoras
7) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam hal tertentu yang berkaitan
dengan nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti
Tuhan serta singkatan nama Tuhan.
Contoh:
Buddha
Hindu
Islam
Kristen
Konghucu
Al-Qur'an
Alkitab
Weda
Allah
Tuhan
Allah Yang Maha Kuasa akan menunjukkan jalan-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba ke jalan yang Engkau beri rahmat.
Tuhan YME (Yang Maha Esa)
Allah Swt. (Subhanahuwataala)
8) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
kebangsawan, keturunan, agama, akademik yang diikuti nama orang dan gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
Contoh :
Mahaputra Yamin
Teuku Umar
La Ode Khairudin
Kiai Haji Hasjim Asy'ari
Doktor Mohammad Hatta
Irwansyah, Magister Humaniora
9) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang
digunakan sebagai sapaan.
Contoh :
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Raden.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Siap, Jenderal.
10) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang,
nama instansi, atau nama tempat.
Contoh :
11) Huruf kapital digunakan sebgai huruf pertama seperti nama bangsawan, suku,
bahasa, dan aksara
Contoh :
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Tolaki
aksara Kaganga
12) Huruf kapital tidak digunakan pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara yang
berupa bentuk dasar kata turunan.
Contoh :
13) Huruf kapital digunakan pada huruf pertama, seperti pada nama tahun, bulan, hari,
dan hari besar atau hari raya.
Contoh :
tahun Hijriah
bulan Agustus
hari Jumat
hari Lebaran
tarikh Masehi
14) Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh :
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Hari Pendidikan Nasional
15) Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama ditulis
dengan huruf nonkapital.
Contoh :
Kami memperingati proklamasi kemerdekaan setiap tahun.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
Contoh :
Benua Afrika
Asia Tenggara
Pulau Miangas
Jazirah Arab
Dataran Tinggi Dieng
Gunung Semeru
Pegunungan Himalaya
Bukit Barisan
Danau Toba
Ngarai Sianok
Lembah Baliem
Sungai Mamberamo
Tanjung Harapan
17) Huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti nama diri ditulis dengan huruf
nonkapital.
Contoh :
berlayar ke teluk
mandi di sungai
menyeberangi selat
berenang di danau
18) Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis ditulis
dengan huruf nonkapital.
Contoh :
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan
atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
19) Huruf kapital digunakan untuk nama geografi yang menyatakan asal daerah.
Contoh :
batik Cirebon
bubur Manado
film Indonesia
kopi Gayo
satai Madura
soto Banjar
tari Bali
20) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur
bentuk ulang utuh) seperti pada nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau
dokumen, kecuali kata tugas.
Contoh :
Bosnia dan Herzegovina
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019
tentang Penggunaan Bahasa Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa
21) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur bentuk
ulang utuh) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta nama media
massa, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh :
Contoh :
Hj. Hajah
Pdt. Pendeta
Dg. Daeng
Dt. Datuk
Kol. Colonel
23) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, dan adik serta kata atau ungkapan lain
(termasuk unsur bentuk ulang utuh) yang digunakan sebagai sapaan.
Contoh :
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Hanya teman Anda yang mengerti masalah itu.
Misalnya:
Misalnya:
7. Huruf Miring
a) Huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku, judul film, judul album lagu,
judul acara televisi, judul siniar, judul lakon, dan nama media massa yang dikutip
dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Misalnya:
c) Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah
atau bahasa asing.
Misalnya:
Catatan:
a. Nama diri, seperti nama orang, lembaga, organisasi, atau merek dagang dalam
bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.
b. Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan
dicetak miring ditandai dengan garis bawah satu.
8. Huruf Tebal
a) Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring.
Contohnya:
Catatan:
Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian
yang akan dicetak tebal ditandai dengan garis bawah dua.
b) Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian karangan, seperti bab atau
subbab.
Contohnya :
BAB I PENDAHULUAN
C. Penulisan Kata
1. Kata Dasar
Kata dasar ditulis secara mandiri.
Misalnya:
kantor
pergi
ramai
sangat
2. Kata Turunan
1) Kata Berimbuhan
a. Kata yang mendapat imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan
awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan imbuhannya.
Contohnya :
berjalan
mempermudah
menulis
dijual
pembaca
semula
terbatas
b. Kata yang mendapat bentuk terikat ditulis serangkai jika mengacu pada
konsep keilmuan tertentu.
Contohnya :
adibusana bikarbonat
aerodinamika biokimia
antargolongan dekameter
antikekerasan demoralisasi
awahama
c. Kata yang diawali huruf kapital dan mendapat bentuk terikat dirangkaikan
dengan tanda hubung (-).
Contohnya :
non-Indonesia pro-Barat
non-Korpri
pan-Afrika
pasca-Orba
d. Kata yang ditulis dengan huruf miring dan mendapat bentuk terikat
dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Contohnya :
anti-mainstream
pasca-reshuffle
pra-Aufklaerung
super-jegeg
e. Bentuk terikat maha- dan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu
pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital
sebagai pengkhususan.
Contohnya :
Yang Maha Esa
Tuhan Yang Maha Kuasa
Yang Maha Pengasih
Tuhan Yang Maha Pengampun
Tuhan Yang Maha Pemberi Rezek
2) Bentuk Ulang
a. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara
unsur-unsurnya.
Contohnya :
anak-anak kuda-kuda
berjalan-jalan kupu-kupu
biri-biri kura-kura
buku-buku lauk-pauk
cumi-cumi mencari-cari
hati-hati
b. Bentuk ulang
buku-sejarah baru 'buku sejarah yang baru, bukan gabungan
buku bekas' kata ditulis
buku sejarah-baru 'buku tentang sejarah baru' dengan
ibu-bapak kami 'ibu dan bapak kami' mengulang
unsur
pertama.
Contohnya :
3) Gabungan kata
a. Unsur gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.
Contohnya :
dilipatgandakan penghancurleburan
menggarisbawahi pertanggungjawaban
menyebarluaskan
d. Gabungan kata yang hanya mendapat awalan atau akhiran ditulis terpisah.
Contohnya :
acapkali belasungkawa
adakala bilamana
apalagi bumiputra
bagaimana
barangkali
beasiswa
3. Pemenggalan Kata
pan-dai
sau-da-ra
sur-vei
am-boi
ba-pak
de-ngan
ke-nyang
la-wan
mu-ta-khir
mu-sya-wa-rah
e. Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Ap-ril
ban-tu
man-di
som-bong
swas-ta
f. Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang
masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di
antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua
Contohnya :
am-bruk
ben-trok
in-fra
ul-tra
in-stru-men
ba-nyak
kong-res
makh-luk
masy-hur
me-ma-kai pe-mi-kir
me-ngun-ci pe-nga-rang
me-nu-tup pe-no-long
me-nya-pu pe-nye-but
c. Pemenggalan kata yang mendapat sisipan dilakukan seperti pada kata
dasar.
Contohnya :
ge-lem-bung
ge-mu-ruh
ge-ri-gi
si-nam-bung
te-lun-juk
biografi bio-grafi
biodata bio-data
fotografi foto-grafi
fotokopi foto-kopi
introspeksi intro-speksi
introjeksi intro-jeksi
kilogram kilo-gram
kilometer kilo-meter
pascapenen pasca-panen
pascasarjana Beberapa pendapat mengenai masalah itu telah
pasca-sarjana
disampaikan oleh pembaca.
Walaupun makanan itu gratis, mereka tidak mau
4) mengambilnya.
Penerapan protokol kesehatan adalah cara termudah meng-
akhiri pandemi ini
Nama orang yang terdiri atas dua kata atau lebih pada akhir baris dipenggal di
antara kata tersebut.
Contohnya :
4. Kata depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contohnya :
5. Partikel
1) Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contohnya :
3) Bentuk pun yang merupakan bagian kata penghubung seperti berikut ditulis
serangkai.
adapun biarpun
andaipun jikapun
ataupun kalaupun
bagaimanapun kendatipun
maupun sementangpun
meskipun sungguhpun
sekalipun walaupun
Contohnya :
4) Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', 'mulai', atau 'melalui' ditulis terpisah dari
kata yang mengikutinya.
Contohnya :
6. Singkatan
1) Singkatan nama orang, gelar, sapaan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik
di setiap unsur singkatan itu.
Contohnya :
2) Singkatan nama orang dalam bentuk inisial ditulis tanpa tanda titik.
Contohnya :
LS Lilis Suryaningsih
SDD Sapardi Djoko Damono
STA Sultan Takdir Alisjahbana
3) Singkatan, termasuk akronim, yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contohnya :
KTP kartu tanda penduduk
KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia
PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa
PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia
PT perseroan terbatas
SD sekolah dasar
UI Universitas Indonesia
WHO World Health Organization
4) Singkatan yang terdiri atas lebih dari dua huruf yang lazim digunakan dalam
dokumen atau surat-menyurat diikuti dengan tanda titik.
Contohnya :
dkk. dan kawan-kawan
dll. dan lain-lain
dsb. dan sebagainya
dst. dan seterusnya
hlm. Halaman
sda. sama dengan di atas
ttd. Tertanda
ybs. yang bersangkutan
yth. yang terhormat
5) Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim digunakan dalam dokumen
atau surat-menyurat diikuti tanda titik pada setiap huruf.
Contohnya :
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
s.d. sampai dengan
u.b. untuk beliau
u.p. untuk perhatian
6) Singkatan yang lazim digunakan dalam penulisan alamat dapat ditulis dengan
dua huruf atau lebih dan diakhiri tanda titik.
Contohnya :
7) Singkatan satuan ukuran, takaran, dan timbangan; lambang kimia; dan mata
uang tidak diikuti tanda titik.
Contohnya :
kVA kilovolt-ampere
km Kilometer
kg Kilogram
l Liter
Cu Kuprum
Gd. Tabrani
Rp Gedung Tabrani
Rupiah
Jl. Rawamangun Jalan Rawamangun
8) Gg. Kelinci Gang Kelinci Akronim nama diri
yang Kav. 5 Kaveling 5 berupa gabungan
Km. 57 Kilometer 57 huruf dan suku kata
atau Lt. 2 Lantai 2 gabungan suku kata
dari No. 9 Nomer 9 deret kata ditulis
dengan huruf awal kapital.
Contohnya :
Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Bulog Badan Urusan Logistik
Kalteng Kalimantan Tengah
Kowani Kongres Wanita Indonesia
Mabbim Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-
Malaysia
Suramadu Surabaya-Madura
Wita Waktu Indonesia Tengah
9) Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf dan suku kata atau
gabungan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf nonkapital.
Contohnya :
2) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika digunakan secara berurutan seperti dalam perincian.
Contohnya :
3) Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran, seperti ukuran panjang, berat,
luas, isi, dan waktu, serta (b) nilai, seperti nilai uang dan persentase.
Contohnya :
0,5 sentimeter
5 kilogram
4 hektare
Rp5.000,00
US$3,50
£5,10
4) Bilangan berupa angka pada awal kalimat yang terdiri atas lebih dari satu kata
didahului kata seperti sebanyak, sejumlah, dan sebesar atau diubah susunan
kalimatnya.
Contohnya :
5) Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf
supaya lebih mudah dibaca.
Contohnya :
6) Angka digunakan sebagai bagian dari alamat, seperti jalan, rumah, apartemen,
atau kamar.
Contohnya :
7) Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau bagian kitab suci.
Contohnya :
abad ke-7
abad ketujuh
Perang Dunia II
Perang Dunia Ke-2
Perang Dunia Kedua
11) Bilangan seperti yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, akta, atau
kuitansi dapat ditulis dengan angka dan diikuti oleh huruf.
Contohnya :
Kelapadua
Limapuluhkoto
Rajaampat
Simpanglima
Tigaraksa
8. Kata Ganti
1) Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contohnya :
2) Kata ganti kau yang bukan bentuk terikat ditulis terpisah dengan kata yang lain.
Contohnya :
2) Kata sang ditulis dengan huruf awal kapital jika merupakan unsur nama Tuhan.
Contohnya :
A. Kesimpulan
Ejaan bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf di dalam abjadnya dari A sampai Z.
Beberapa diantaranya merupakan usaha memajukan ejaan bahasa Indonesia sehinnga dapat
mengikuti perkembangan kosa kata.Penggunaan huruf-huruf tersebut terdiri dari huruf abjad,
huruf vocal, huruf konsonan, gabungan huruf kapital, gabungan huruf konsonan, huruf kapital,
huruf miring, huruf tebal.
Penulisan kata terdiri dari kata dasar, kata turunan, pemenggalan kata, kata depan,
partikel,singkatan, angka dan bilangan, kata ganti, dan kata sandang sandang si dan sang.
B. Saran
Dalam aturan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar dibuat untuk panduan para
orang-orang yang sedang menulis sebuah karya atau karangan,oleh karena itu dalam menulis
harus disesuaikan ejaaan yang disempurnakan.Sebagai warga Negara Indonesia tidak ada
salahnya menerapkan pemakaian huruf dan dan penulisan kata, misalnya dalam penulisan
surat, membuat karya tulis, membuat laporan, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA