Pitasari Rahmaningsih
SD Muhammadiyah Mulyodadi, Bantul
Abstrak
Ejaan merupakan dasar dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ejaan
digunakan sebagai bentuk baku dalam penulisan ilmiah dan resmi. Akan tetapi,
pada kenyataannya saat ini penggunaan ejaan yang baku belum sepenuhya dapat
diterapkan. Apalagi bagi siswa SD. Masih banyak siswa SD yang belum mengerti
bagaimana ejaan yang baik dan benar. Di lain pihak, dalam pengajaran ejaan
umumnya masih menggunakan metode klasikal dan kurang mendapatkan perhatian
khusus. Oleh karena itu, permasalahan yang akan dibahas pada makalah adalah
berkait pengertian ejaan, macam-macam ejaan, dan bagaimana proses pembelajaran
ejaan di SD. Komponen pembelajaran ejaan berisi tentang kesempatan menulis
setiap hari, kesempatan membaca setiap hari, dinding kata, mengoreksi naskah,
prosedur dalam kamus, pilihan ejaan dan kesadaran mengeja. Pengajaran ejaan dapat
dilakukan dengan menggunakan tes mingguan, menyesuaikan diri untuk memenuhi
kebutuhan siswa dan menilai kemampuan mengeja siswa.
60
Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 01/Tahun XX/Mei 2016
61
Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 01/Tahun XX/Mei 2016
m. dipakai sebagai huruf pertama penunjuk 1) Gabungan kata yang lazim sebut
hubungan kekerabatan seperti bapak, kata majemuk, termasuk istilah
ibu, saudara, kakak, adik, dan paman khusus, unsur-unsurnya ditulis ter-
yang dipakai dalam penyapaan dan pisah.
pengacuan, 2) Gabungan kata, termasuk istilah
n. dipakai sebagai huruf pertama kata ganti khusus yang mungkin menimbulkan
Anda. kesalahan pengertian, dapat ditulis
dengan tanda hubung untuk mene-
3. Huruf Miring gaskan pertalian di antara unsur
Penggunaan huruf miring adalah seba- yang bersangkutan.
gai berikut. 3) Gabungan kata ditulis serangkai.
a. Huruf miring digunakan untuk menu- e. Kata ganti –ku, dan kau- ditulis serang-
liskan nama buku, majalah, dan surat kai dengan kata yang mengkutinya; -ku,
kabar yang dikutip dalam tulisan. -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan
b. Huruf miring dalam cetakan dipakai kata yang mendahuluinya.
untuk menegaskan atau mengkhusukan f. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpi-
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok sah dari kata yang mengikutinya kecuali
kata. di dalam gabungan kata yang sudah
c. Huruf miring dalam cetakan dipakai lazim dianggap sebagai satu kata.
untuk penulisan kata nama ilmiah atau g. Kata si dan sang ditulis terpisah dari
ungkapan asing kecuali yang telah dise- kata yang mengikutinya.
suaikan ejaannya. h. Partikel
1) Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis
4. Penulisan Kata serangkai dengan kata yang menda-
a. Kata dasar ditulis sebagai satu ke- huluinya.
satuan. 2) Partikel pun ditulis terpisah dari kata
b. Kata turunan yang mendahuluinya.
1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhir- 3) Partikel per ditulis terpisah dari
an) ditulis serangkai dengan kata bagian kalimat yang mendahuluinya
dasarnya. atau mengikutinya.
2) Jika merupakan gabungan kata, i. Singkatan dan Akronim
awalan atau akhirn ditulis serangkai Singkatan adalah bentuk yang dipendek-
dengan kata yang langsung mengi- kan yang terdiri atas satu huruf atau
kuti atau mendahuluinya. lebih.
3) Jika bentuk dasar yang berupa ga- 1) Singkatan nama orang, nama gelar,
bungan kata mendapat awalan dan sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
akhiran sekaligus, unsur gabungan dengan tanda titik.
kata itu ditulis serangkai. 2) Singkatan nama resmi lembaga
4) Jika salah satu unsur gabungan ha- pemerintah dan ketatanegaraan, ba-
nya dipakai dala kombinasi, gabu- dan atau organisasi, serta dokumen
ngan kata itu ditulis serangkai. resmi yang terdiri atas huruf awal
c. Bentuk ulang ditulis secara lengkat kata ditulis dengan huruf kapital dan
dengan menggunakan tanda hubung. tidak diikuti dengan tanda titik.
d. Gabungan kata
62
Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 01/Tahun XX/Mei 2016
63
Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 01/Tahun XX/Mei 2016
64
Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 01/Tahun XX/Mei 2016
65
Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 01/Tahun XX/Mei 2016
66
Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 01/Tahun XX/Mei 2016
ing harus diperkenalkan di kelas dasar. positif terhadap ejaan dan kepedulian
Anak-anak dan guru berkolaborasi un- untuk menggunakan ejaan standar.
tuk mengoreksi. Dengan cara ini siswa
menerima proofreadin gsebagai bagian 2. Tes Mengeja Mingguan
alami dari mengejadan menulis. Kegi- Pada pendekatan individual untuk
atan proofreading lebih efektif untuk pengajaran ejaan, siswa memilih kata-kata
mengajarkan mengeja daripada kegiatan yang akan mereka gunakan dalam proyek
dikte. tulisan mereka. Siswa mempelajari 5-8
e. Prosedur dalam kamus (dictionary pro- kata-kata tertentu selama seminggu meng-
cedure) gunakan strategi belajar tertentu.
Siswa perlu belajar bagaimana mencari a. Daftar kata induk
ejaan kata-kata yang tidak diketahui Guru menyusun daftar kata mingguan
dalam kamus. sebanyak 25 sampai50 kata dari berba-
f. Pilihan ejaan (spelling option) gai tingkat kesulitan dan siswa memilih
Guru menunjukkan pilihan ejaan saat kata-kata tersebut untuk belajar. Daftar
mereka menulis kata-kata di dinding kata induk dapat digunakan untuk mini-
kata dan ketika siswa bertanya tentang lessons selama seminggu. Siswa dapat
ejaan suatu kata. mencari korespondensi fonem-grafem,
g. Strategi untuk mengeja kata-kata asing menambahkan kata kegrafik pilihan
(strategies for spelling unfamiliar ejaan, dan mengamati kata-kata dasar
words) Siswa perlu mengembangkan dan imbuhan.
strategi untuk mengejakata-kata asing. b. Pretest Senin
Beberapa strategi tersebut adalah: Pretest adalah komponen penting dalam
1) menemukan ejaan kata-kata ber- belajar mengeja. Pretest meniadakan
dasarkan fonologi, semantik, kata-kata yang sudah dikuasai siswa
2) mengoreksi untuk menemukan dan sehingga dapat mengarahkan belajar
membetulkan kesalahan ejaan, mereka terhadap kata-kata yang belum
3) cari kata-kata di dinding kata dan mereka ketahui.
grafik lainnya, c. Meneliti kata selama seminggu
4) memprediksi ejaan kata dengan dan Siswa menghabiskan sekitar 5 sampai
memilih alternatif terbaik, 10 menit untuk mempelajari kata-kata
5) menerapkan imbuhan untuk kata dalam daftar studi mereka setiap hari se-
dasar, lama seminggu. Strategi untuk berlatih
6) mengeja kata-kata yang tidak dike- ejaan antara lain sebagai berikut ini.
tahui dengan analogi kata-kata yang 1) Lihatlah kata dan katakan kepada
dikenal, diri sendiri.
7) cari ejaan kata-kata asing dalam 2) Ucapkan setiap huruf dalam kata
kamus atau buku sumber lainnya. kepada diri sendiri.
h. Kesadaran mengeja (a spelling con- 3) Tutup mata dan ejalah kata untuk
science) diri sendiri.
Tujuan dari pengajaran ejaan adalah un- 4) Tulis kata, dan periksa bahwa anda
tuk membantu siswa mengembangkan mengejanya dengan benar.
kesadaran mengeja, yaitu suatu sikap 5) Tulis kata sekali lagi, dan pastikan
bahwa anda mengejanya dengan
benar.
67
Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 01/Tahun XX/Mei 2016
Tim Penyusun. (2010). Ejaan Bahasa In- Tompkins, G. Hoskisson, K. (1995). Langu-
donesia yang Disempurnakan. Yogya- age Arts: Content and Teaching Stra-
karta: Pustaka Timur. tegies. Merrill, an imprint of Prentice
Hall. New Jersey. USA.
Tim Penyusun. (2012). Pedoman Umum
EYD dan Dasar Umum Pembentukan
Istilah. Yogyakarta: DIVA Press.
69