Anda di halaman 1dari 26

Assalamu’alaikum

“PENERAPAN KAIDAH EJAAN, DIKSI, DAN KALIMAT


EFEKTIF DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH”

KELOMPOK 2

DEA ANGGELITA (2115401005)


DELFIA FARADISAH (2115401006)
ERLI (2115401007)
FANY VEBRI ANDARI (2115401008)

Dosen Pengampu: Pujiati, M.Pd


MATERI
01.
Penerapan Kaidah Ejaan 02.
• Pemakaian Huruf
•Huruf Kapital
Kata Baku dan Kata Non
•Penulisan Kata Baku
•Penulisan Unsur Serapan
•Pemakaian Tanda Baca

03. 04.
Diksi Kalimat Efektif
•Hakikat Diksi •Hakikat Kalimat
•Syarat-Syarat Diksi •Kalimat Efektif
•Idiom,Peribahasa, dan Majas •Syarat Kalimat Efektif

START
01.
Penerapan Kaidah Ejaan
Pemakaian
Huruf
Huruf Konsonan
Huruf konsonan dalam bahasa
Indonesia terdiri dari huruf
Huruf Vokal b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y, dan
z. Huruf Diftong
Huruf yang melambangkan vokal
dalam bahasa Indonesia terdiri atas Huruf Diftong atau vokal ganda
huruf a,e,i,o, dan u. merupakan huruf yang terjadi jika ada dua
uruf vokal yang berurutan.

Gabungan Huruf
Konsonan
Didalam bahasa Indonesia terdapat empat
gabungan huruf yang melambangkan
konsonan. Yaitu hk, ng, ny, dan sy.Masing-
masing melambangkan satu bunyi konsonan.

HOME
“Huruf Kapital”
-Cara penulisan-

Huruf Kapital dipakai sebagai Huruf Kapital dipakai sebagai


huruf pertama kata pada awal awal kalimat dalam petikan
Huruf Kapital dipakai sebagai langsung. Contoh: “Kapan kita
kalimat.
huruf pertama unsur nama orang, pulang
termasuk julukan.

Huruf Kapital dipakai sebagai


huruf pertama setiap kata agama, Huruf Kapital di pakai sebagai
Kitab suci, dan Tuhan. Huruf Kapital dipakai pada unsur huruf pertama unsur nama
nama jabatan dan pangkat yang jabatan dan pangkat yang diikuti
diikuti nama orang nama orang atau yang dipakai
sebagai pengganti nama tertentu,
nama instansi atau nama tempat.

HOME
“Huruf Kapital”
-Cara penulisan-

Huruf Kapital dipakai sebagai


Huruf Kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama geografi.
huruf pertama nama bangsa,
Contoh: Jakarta, Pulau Mangas.
suku bangsa, dan bahasa

Huruf Kapital pada nama tahun,


bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah. Contoh:
tahun/Hijriah, tarikh Masehi,
Perang Dunia II, Proklamsi
Kemerdekaan Indonesia

HOME
Penulisan Kata

* Kata Dasar
*Gabungan Kata
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Sebuah unsur gabungan kata yang lazim sakit butka tamaje
Contohnya: Buku itu sangat menarik.
inggris, termasuk istilah khusus di tulis terpisah. Contoh:
Kambing Hitam

* Kata depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata *Kata Berimbuhan. Contohnya: Berjalan, GeOktar
yang mengikutinya. Contoh: Di mana dia sekarang.

* Singkatan dan Akronim


* Partikel Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat
Partikel -lah. -kah, -tah ditulis serangkai dengan kata yang diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
mendahuluinya. Contoh: Bacalah buku ini baik-baik Contohnya: A.H (Nasution Abdul Haris Nasution).

*Angka dan bilangan


* Bentuk Ulang
Bilangan dapat dinyatakan denga atau kata. Angka dipakai
Ditulis dengan menggunakan tanda hubung diantara
sebagai lambamg bilangan atau nomor. Di dalam tulisan
unsurunsurnya. Contohnya: Anak-anak.
lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Contoh:
Angka (2), Angka Romawi (II).

HOME
Penulisan unsur serapan

01. 02.
Unsur asing yang penulisan dan
Unsur asing yang belum pengucapannya disesuaikan dengan
sepenuhnya terserap dalam kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini,
bahasa Indonesia, seperti: force penyerapan diusahakan agar ejaannya
majeur, de facto, de jure, dan diubah seperlunya sehingga bentuk
I’exploitation de I’ homme par Indonesia dapat dibandingkan dengan
I’homme. Unsur-unsur itu dipakai bentuk asalnya. Contoh: Ee (Belanda)
dalam konteks bahasa Indonesia, menjadi e (huruf). Stratofeer system (kata
tetapi cara pengucapan dan asing), dan Stratofee Sistem (kata serapan)
penulusannya masih dipakai cara
asing.

HOME
Pemakaian Tanda Baca
• Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Contoh: Mereka duduk disana.
• Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu
pemerincian atau pembilangan.
Contoh: Telpom seluler, Komputer, atau interbet bukan
barang asing lagi.
• Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata
penghubung untuk kalimat setara yang satu dari kalimat setara
yang lain dalam kalimat tersebut.
Contoh: Hari sudah malam; anak-anak masih membaca
buku.
• Tanda TITIK dua (:)
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengap yang
diikuti pemerincian atau penjelasan.
Contoh: Mereka memerlukan peraot rumah tangga: kursi,
meja, dan lemari.

HOME
• Tanda hubung (-)
Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian garis. Contoh: Disamping cara lama, titerapkan juga ca-Ra baru…..

• Tanda Pisah ( - )
Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang mem-beri
penjelasan diluar bangun kalimat. Contoh: Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akan terapai – diperjuangkan
oelh bangsa itu sendiri.

• Tanda Tanya (?)


Tanda tanya dipakai diakhir kalimat tanya. Contoh: Kapan hari Pendidikan Nasional diperingati?

•  Tanda Seru(!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh: Mari kita dukung Gerakan Cinta Indonesia!

HOME
• Tanda Elipsis(…..)
Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam sutu kalimat atau kutipan ada bagian
yang hilang. Contoh: penyebab kemerosotan……akan diteliti lebih lanjut.

• Tanda Petik(“….”)
Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, dan
bahan tertulis lain.
Contoh: “Merdeka atau mati” seru Bung Tomo dalam pidato.

• Tanda Petik Tunggal(‘…..’)


Tanda petik tunggl dipakai sebagai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
Contoh: Tanya dia, “kau dengar bunyi ’kring-kring’ tadi?”

• Tanda Kurung ( (…….) )


Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh: Dia
memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).

HOME
• Tanda Kurung Siku ( [….] )
Tanda kusung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, dan kelompok kata sebagai koreksi
atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan didalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh: Sang sapura men[d]engar bunyi gemerisik.

• Tanda Garis Miring ( / )


Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa
satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh: Nomor. 7/PK/11/2013, Jalan Kramat III/10.

• Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)


Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka
tahun dalam konteks tertentu. Contoh: Dia ‘kan ku surati. (‘kan = akan), Malam ‘lah tiba.

HOME
02.
Kata Baku dan Non Baku
Kata Baku Kata Non Baku
Kata baku merupakan sebuah kata yang digunakan sudah Suatu kata bisa disebut dengan kata tidak baku bila
sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang sudah kata yang dipakai tidak sesuai dengan kaidah bahasa
ditentukan. Dalam KBBI edisi keempat disebutkan Indonesia. Ketidakbakuan suatu kata bukan hanya
pengertian baku adalah pokok, utama; tolak ukur untuk diakibatkan oleh salah penulisan saja, akan tetapi dapat
kuantitas dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan juga disebabkan oleh pengucapan yang salah dan
kesepakatan,standar (Setiawati, Sulis, 2016:48). penyusunan suatu kalimat yang tidak benar.

Contoh: Contoh:

• • Akherat
Akhirat
• • Asesoris
Aksesori
• • Aktip
Aktif
• • Ambulan
Ambulans

HOME
03.
Diksi
Diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan (Pradopo, 2014:55).

Syarat-Syarat Diksi

1. Membedakan secara cermat denotasi dari konotasi.


2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.
3. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
4. Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri.
5. Waspada terhadap penggunaan akhiran asing, terutama kata-kata asing yang mengandung akhiran asing:
favorable –favorit – idiom -idiomatik, progres –progresif, kultur – kultular, dan sebagainya.
6. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis: ingat akan bukan ingat
terhadap.
7. Untuk menjamin ketetapan diksi, penulis atau pembicara harus membedakan kata umum dan kata khusus.
8. Mempergunakan kata-kata indria yang menunjukan persepsi yang khusus.
9. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
10.Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.

HOME
Idiom Majas
Peribahasa
Idiom secara prinsip mempunyai Peribahasa berasal dari kata “peri” yang Majas merupakan bahasa kias yang
kekhasan bentuk dan makna di dalam berarti hal dan “bahasa” yang berarti alat digunakan penulis (penyair) untuk memberi
kebahasaan yang tidak dapat untuk menyampaikan maksud. peribahasa efek estetis dan mendukung terciptanya
diterjemahkan secara harfiah. dikatakan sebagai ungkapan yang ringkas suasana serta nada tertentu dalam sebuah
Contoh: “Malam ini Putri Salju, kemarin padat yang berisi kebenaran yang wajar, karya. Salah satunya: Majas personifikasi
Bawang Putih”. Makna kedua kata itu prinsip hidup, atau aturan tingkah laku merupakan gaya bahasa kiasan yang
berbeda dengan makna masing- menggambarkan benda-benda mati seolah-
masing kata yang menyusunnya. Putri olah memiliki sifat kemanusiaan. Contoh: “Ia
Salju adalah tokoh dongeng yang tidak diberi nasi: detik pun gerah
berasal dari Eropa. Sementara itu, berloncatan kesana ke mari”. Kutipan itu
Bawang Putih juga merupakan yang menunjukkan majas personifikasi
karakter dongeng tetapi berasal dari adalah klausa detik pun gerah berloncatan.
kebudayaan lokal. Persamaan kedua
cerita tersebut yakni penonjolan watak
tokoh yang sama-sama protagonis.
Keduanya digambarkan bersifat baik
dan jauh dari watak buruk.
HOME
04.
Kalimat Efektif
Menurut tim penulis Bahasa Indonesia
UNEJ (2007:79) Kalimat adalah suatu bagian
yang selesai dan menunjukkan pikiran yang
lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa yang
secara relatif berdiri sendiri memiliki pola
intonasi final dan secara aktual ataupun HAKIKAT kALIMAT
potensial terdiri atas klausa yang digunakan
sebagai sarana untuk menuangkan dan
menyusun gagasan secara terbuka agar dapat
dikomunikasikan kepada orang lain, atau
bagian ujaran yang mempunyai struktur
minimal subjek dan predikat.

HOME
Kalimat efektif adalah kalimat yang jelas dan memenuhi kriteria dan kaidah baik
komunikasi tulis maupun komunikasi lisan.

Semi (2009:218--219) menyatakan bahwa suatu kalimat dikatakan efektif apabila


mengandung ciri-ciri berikut ini:

1. Gramatikal, ditinjau dari aspek tata bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
2. Sesuai dengan tuntutan bahasa baku, menggunakan ejaan yang tepat dan
menggunakan bahasa baku sesuai tata bahasa.
3. Jelas, kalimat itu dipahami.
4. Ringkas dan lugas serta tidak berbelit-belit.
5 Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat yang lain,
antara satu paragraf dengan paragraf yang lain.
6. Kalimat harus hidup atau bervariasi dalam hal pilihan kata, urutan kata dalam kalimat,
bentuk kalimat, gaya bahasa, perumpamaan dan perbandingan, dan panjang pendeknya
kalimat.
7. Tidak ada unsur yang tidak berfungsi dalam kalimat.Sependapat dengan Semi,
Salah satu penerapan kalimat efektif terdapat dalam menulis karya ilmiah sederhana

HOME
Menurut Putrayasa (2007: 47) struktur kalimat efektif meliputi:

1. Struktur kalimat umum, unsur-unsur yang membangun sebuah kalimat dapat dibedakan
menjadi unsur wajib dan takwajib (manasuka). Unsur wajib adalahunsur yang harus ada dalam
sebuah kalimat (yaitu unsur subjek dan predikat), sedangkan unsur tak wajib atau unsur
manasuka adalah unsur yang boleh ada boleh tidak (yaitu kata kerja bantu,keterangan aspek,
keterangan waktu tempat, dsb).

2. Struktur kalimat paralel adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang


sama dalam susunan serial. Jika sebuah ide kalimat dinyatakan denganfrasa,
maka ide-ide yang sederajat harus dinyatakan dengan frasa.

3. Struktur kalimat periodik, pada kalimat umum, unsur-unsur yang


dikemukakan cenderung intinya, tetapi kalimat periodik, unsur-unsur
tambahan dikemukakan terlebih dahulu kemudian dimunculkan
bagianintinya.

HOME
Syarat-Syarat Kalimat Efektif
1. Kesatuan
Menurut Amran Tasaidan, kesatuan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur bahasa yang digunakan.

2. Kehematan
Meurut Finoza, kehematan dalam usaha menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. Contoh
kalimat kehematan:
- Karna ia tidak diundang, dia tidak datang kepesta itu. (Salah)
- Karena tidak diundang, dia tidak datang kepesta itu. (Benar)

3. Keparalelan
Menurut Arman Tasaidan Arifin, keparalelan merupakan kesamaan bentuk yang digunakan
dalam kalimat itu. Contoh kalimat paralelan:
- Sang guru menjelaskan, memaparkan, dan penerapan sebuah aplikasi pada para praktikan.
(Salah)
- Sangguru menjelaskan,memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi. (Benar)

4. kelogisan
Menurut Arifin Tasai, Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisnya
sesuai dengan ejaan yang berlaku. Contoh kalimat efektif kelogisan:
- Waktu dan tempat kami silahkan. (Salah)
- Bapak dosen kami silahkan. (Benar)

HOME
4. kelogisan
Menurut Arifin Tasai, Kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisnya
sesuai dengan ejaan yang berlaku. Contoh kalimat efektif kelogisan:
- Waktu dan tempat kami silahkan. (Salah)
- Bapak dosen kami silahkan. (Benar)

5. Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan antara yang padu antara tidak-tidak
pembentukan kalimat.Misalnya:
-ikan memakan adik tadi pagi. (Salah)
-Adik memakan iknan tadi pagi. (Benar)

6. Ketepatan
Menurut Finoza, ketepatan adalah sesuai atau kecocokan pemakaian tidak-tidak yang membentuk
suatu kalimatjadi pencipta pengertian yang bulat dan pasti.
Contoh kalimat ketepatan, ketepatan misalnya dibawah ini tentang kesalahan dalam penggunaan
tanda koma:
- Sidik lupa bagaimana cara melukis,mengecat dan berjahitan. (Salah)
- Sidik lupa bagaimana cara melukis,mengecat,dan menjahit. (Benar)

HOME
KESIMPULAN

Dalam kegiatan menulis harus memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku, beberapa


diantaranya yaitu penerapan kaidah ejaan, kata baku dan non baku, diksi dan juga penggunaan
kalimat efektif. diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Kalimat
Efektif adalah kalimat yang mampu mengantarkan isi dan tujuan komunikasi dengan baik. Suatu
kalimat dikatakan gramatikal apabila kalimat tersebut disusun berdasarkan kaidah
ketatabahasaan. Suatau kalimat dikatakan logis apabila informasi yang disampaikan penulis dapat
diterima oleh akal sehat. Penulisan yang bagus dan tersusun baik dapat mempermudah pembaca
dalam memahami penulisan seperti halnya didalam karyah ilmiah.

HOME
Thanks!
Wassalamualaiku
m

Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai