Baca
Diki Hermawan 190113050028
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan lain sebagainya)
dalam tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Tanda baca (atau pungtuasi) adalah simbol yang tidak berhubungan dengan
fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda
yang dapat diamati sewaktu pembacaan.
Ejaan dalam
Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf dan Penulisan Kata
Pemakaian Kata
Huruf Abjad
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
A a a J j je S s es
B b be K k ka T t te
C c ce L l el U u u
D d de M m em V v fe
E e e N n en W w we
F f ef O o o X x eks
G g ge P p pe Y y ya
H h h Q q ki Z z zet
I i i R r er
Pemakaian Kata
01 02 03
Huruf Vokal Huruf Konsonan Huruf Diftong
Kata depan, seperti di, ke, dan Singkatan nama orang, gelar,
Imbuhan (awalan, sisipan,
dari, ditulis terpisah dari kata sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
akhiran, serta gabungan awalan
dan akhiran) ditulis serangkai yang mengikutinya. dengan tanda titik pada setiap unsur
singkatan itu.
dengan bentuk dasarnya.
Penulisan Kata
Angka atau angka Romawi lazim Kata ganti ku- dan kau- ditulis Kata si dan sang ditulis terpisah
dipakai sebagai lambang bilangan serangkai dengan kata yang dari kata yang mengikutinya.
atau nomor. mengikutinya, sedangkan -ku, Misalnya: Surat itu
Angka Biasa: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, -mu, dan -nya ditulis serangkai dikembalikan kepada si
8, 9 dengan kata yang pengirim.
Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, mendahuluinya.
VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D
(500), M (1.000), V̄ (5.000), M̄
(1.000.000)
Tanda Baca
Jenis-jenis Tanda Baca
Tanda Baca
Tanda Seru
Tanda Kurung ((....))
(!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri Tanda kurung dipakai untuk mengapit
ungkapan atau pernyataan yang tambahan keterangan atau penjelasan.
berupa seruan atau perintah yang Tanda seru dipakai untuk mengakhiri
menggambarkan kesungguhan, ungkapan atau pernyataan yang berupa
ketidakpercayaan, atau emosi yang seruan atau perintah yang menggambarkan
kuat. kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi
yang kuat.
Tanda Petik
Tunggal Tanda Garis Tanda Penyingkat
(‘...’) Miring (/) atau Apostrof (‘)
Tanda petik tunggal Tanda garis miring Tanda penyingkat
dipakai untuk dipakai sebagai atau apostrof dipakai
mengapit petikan pengganti kata dan, untuk menunjukkan
yang terdapat dalam atau, serta setiap. penghilangan bagian
petikan lain. Misalnya: kata atau bagian
mahasiswa/mahasiswi = angka tahun dalam
'mahasiswa dan konteks tertentu.
mahasiswi'
Terima
Kasih!