Anda di halaman 1dari 16

Ejaan dan Tanda

Baca
Diki Hermawan 190113050028

Fenny Sylvania 190113050013

Irfan Syaputra 190113050001

Fuad Nur Subagiyo 190113050076

Lani Nurhasanah 190113050037


Pengertian Ejaan dan Tanda baca

Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan lain sebagainya)
dalam tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Tanda baca (atau pungtuasi) adalah simbol yang tidak berhubungan dengan
fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda
yang dapat diamati sewaktu pembacaan.
Ejaan dalam
Bahasa Indonesia
Pemakaian Huruf dan Penulisan Kata
Pemakaian Kata
Huruf Abjad
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama

A a a J j je S s es
B b be K k ka T t te
C c ce L l el U u u
D d de M m em V v fe
E e e N n en W w we
F f ef O o o X x eks
G g ge P p pe Y y ya
H h h Q q ki Z z zet
I i i R r er
Pemakaian Kata

01 02 03
Huruf Vokal Huruf Konsonan Huruf Diftong

Huruf yang melambangkan Huruf yang melambangkan Di dalam bahasa Indonesia


vokal dalam bahasa Indonesia konsonan dalam bahasa terdapat empat diftong yang
terdiri atas lima huruf, yaitu a, Indonesia terdiri atas 21 huruf, dilambangkan dengan
e, i, o, dan u. yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, gabungan huruf vokal ai, au,
n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. ei, dan oi.
Huruf Kapital

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya:


Dia membaca buku.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,
termasuk julukan. Misalnya: Ahmad Juna.
 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya:
Jakarta.
Huruf Miring

 Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah,


atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam
daftar pustaka.
 Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
 Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing.
Huruf Tebal

 Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah


ditulis miring. Misalnya: Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti
'dan'.
 Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan,
seperti judul buku, bab, atau subbab.
Penulisan Kata

Kata Dasar Bentuk Ulang Gabungan Kata

Bentuk ulang ditulis dengan Unsur gabungan kata yang lazim


Kata dasar ditulis sebagai satu disebut kata majemuk, termasuk
menggunakan tanda hubung (-)
kesatuan. istilah khusus, ditulis terpisah.
di antara unsur-unsurnya.

Kata Berimbuhan Kata Depan Singkatan

Kata depan, seperti di, ke, dan Singkatan nama orang, gelar,
Imbuhan (awalan, sisipan,
dari, ditulis terpisah dari kata sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
akhiran, serta gabungan awalan
dan akhiran) ditulis serangkai yang mengikutinya. dengan tanda titik pada setiap unsur
singkatan itu.
dengan bentuk dasarnya.
Penulisan Kata

Angka dan Bilangan Kata Ganti Kata Sandang

Angka atau angka Romawi lazim Kata ganti ku- dan kau- ditulis Kata si dan sang ditulis terpisah
dipakai sebagai lambang bilangan serangkai dengan kata yang dari kata yang mengikutinya.
atau nomor. mengikutinya, sedangkan -ku, Misalnya: Surat itu
Angka Biasa: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, -mu, dan -nya ditulis serangkai dikembalikan kepada si
8, 9 dengan kata yang pengirim.
Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, mendahuluinya.
VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D
(500), M (1.000), V̄ (5.000), M̄
(1.000.000)
Tanda Baca
Jenis-jenis Tanda Baca
Tanda Baca

Tanda Titik (.) Tanda Koma (,)


Tanda titik dipakai pada akhir Tanda koma dipakai di antara unsur-
kalimat pernyataan. unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilangan.

Tanda Titik Koma (;) Tanda Titik Dua (:)


Tanda titik koma dapat dipakai Tanda titik dua dipakai pada akhir
sebagai pengganti kata penghubung suatu pernyataan lengkap yang
untuk memisahkan kalimat setara diikuti pemerincian atau penjelasan.
yang satu dari kalimat setara yang
lain di dalam kalimat majemuk.
Tanda Baca

Tanda Hubung (-) Tanda Elipsis (....)


Tanda hubung dipakai untuk Tanda elipsis dipakai untuk
menandai bagian kata yang menunjukkan bahwa dalam suatu
terpenggal oleh pergantian baris. kalimat atau kutipan ada bagian yang
dihilangkan.

Tanda Pisah ( – ) Tanda Tanya (?)


Tanda pisah dapat dipakai untuk Tanda tanya dipakai pada akhir
membatasi penyisipan kata atau kalimat kalimat tanya.
yang memberi penjelasan di luar
bangun kalimat.
Tanda Baca

Tanda Seru
Tanda Kurung ((....))
(!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri Tanda kurung dipakai untuk mengapit
ungkapan atau pernyataan yang tambahan keterangan atau penjelasan.
berupa seruan atau perintah yang Tanda seru dipakai untuk mengakhiri
menggambarkan kesungguhan, ungkapan atau pernyataan yang berupa
ketidakpercayaan, atau emosi yang seruan atau perintah yang menggambarkan
kuat. kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi
yang kuat.

Tanda Kurung Siku Tanda Petik


([...]) 1 (“...”)
Tanda petik dipakai untuk mengapit
Tanda kurung siku dipakai untuk
mengapit huruf, kata, atau kelompok petikan langsung yang berasal dari
kata sebagai koreksi atau tambahan pembicaraan, naskah, atau bahan
atas kesalahan atau kekurangan di tertulis lain.
dalam naskah asli yang ditulis orang
lain.
Tanda Baca

Tanda Petik
Tunggal Tanda Garis Tanda Penyingkat
(‘...’) Miring (/) atau Apostrof (‘)
Tanda petik tunggal Tanda garis miring Tanda penyingkat
dipakai untuk dipakai sebagai atau apostrof dipakai
mengapit petikan pengganti kata dan, untuk menunjukkan
yang terdapat dalam atau, serta setiap. penghilangan bagian
petikan lain. Misalnya: kata atau bagian
mahasiswa/mahasiswi = angka tahun dalam
'mahasiswa dan konteks tertentu.
mahasiswi'
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai