Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

SEMESTER GANJIL

2022

DISUSUN OLEH KELOMPOK G IV

Georgee Pablo Adriel (2105531113)


Hutmer Marsada Sipayung (2105531111)
Chairuman (2105531112)
Enos Chrispantja Maranatha (2105531110)
I Kadek Adi Wira Kusuma (2105531116)

Dosen Pengampu:
Ir. Anak Agung Adhi Suryawan, MT

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

Praktikum Fisika Dasar

Semester Ganjil 2022

Oleh

Kelompok I

Nama NIM Tanda Tangan


Enos Chrispanja Maranatha 2105531110
Hutmer Marsada Sipayung 2105531111
George Pablo Adriel 2105531113
Chairuman 2105531112
I Kadek Adi Wira Kusuma 2105531116

Disetujui :

Teknisi Laboratorium Fisika Dasar

I Nengah Wirawan
NIP. 197210211997031001

Mengetahui Menyetujui
Kalab Fisika Dasar Dosen Pembimbing

I Made Dwi Budiana Penindra, Ir. Anak Agung Adhi Suryawan, MT


M.MT NIP: 197706132003121003 NIP:
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : George Pablo Adriel (2105531113)


Hutmer Marsada Sipayung (2105531111)
Chairuman (2105531112)
Enos Chrispanja Maranatha (2105531110)
I Kadek Adi Wira Kusuma (2105531116)
DOSEN PEMBIMBING : Ir. Anak Agung Adhi Suryawan, MT
NO TANGGAL MATERI ASISTENSI PARAF
Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Ir. Anak Agung Adhi


Suryawan, MT
NIP:
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, dan izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan Laporan
Pratikum Fisika Dasar ini dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan yang
perlu diperbaiki. Dan kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Kami sangat berharap Laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hook Law dan Friction. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Laporan ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan Laporan kami yang akan datang.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jimbaran, Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ i

LEMBAR ASISTENSI ....................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

Percobaan 1 HOOK LAW

I. Tujuan Pratikum ........................................................................................ 1


II. Konsep Dasar ............................................................................................ 1
III. Alat dan Bahan .......................................................................................... 3
IV. Setup dan Prosedur Percobaan .................................................................. 3
V. Tugas ......................................................................................................... 7
VI. Kesimpulan ............................................................................................... 8

Percobaan 2 FRICTION

I. Tujuan Percobaan ...................................................................................... 9


II. Konsep Dasar ............................................................................................ 9
III. Alat dan Bahan .......................................................................................... 9
IV. Setup dan Prosedur Percobaan .................................................................. 10
V. Tugas ......................................................................................................... 11
VI. Kesimpulan ............................................................................................... 19

REFERENSI ........................................................................................................ 20
Percobaan I
HOOK LAW

I. Tujuan Praktikum
1. Menentukan konstanta pegas
2. Memahami karakteristik elongasi dari pita karet

II. Konsep Dasar


Beberapa bahan atau struktur dapat menunjukkan sifat elastis. Sifat elastis
dicirikan oleh kemungkinan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) ketika
suatu gaya eksternal dikenakan pada bahan atau struktur tersebut. Deformasi
tersebut dapat berupa regangan. Akan tetapi, ketika gaya eksternal tersebut
dihilangkan, bahan atau struktur tersebut kembali ke bentuk asalnya. Gaya
internal yang membentuk bahan atau struktur itulah yang mengembalikan
ke bentuk asalnya. Jika gaya eksternal yang bekerja terlalu besar, benda
akan mengalami deformasi tetap dan tidak dapat kembali lagi ke bentuk
semula. Perubahan semacam itu disebut perubahan (deformasi) plastis. Jika
gaya eksternal terus diperbesar maka selanjutnya bahan atau struktur itu
dapat mengalami kerusakan secara permanen.
Sebuah pegas, yang dapat kita temui dengan mudah dalam kehidupan
sehari-hari, merupakan suatu bentuk struktur yang dapat menunjukkan sifat
elastisitas pada rentang pembebanan tertentu. Jika sebuah pegas diberi gaya
eksternal atau beban (akibat gaya gravitasi), maka pegas akan mengalami
pertambahan panjang. Pada pegas bekerja gaya pemulih (gaya pegas), yang
berusaha melawan perubahan tersebut, sehingga tercapai suatu
kesetimbangan baru, yaitu:

Fext = FR (1.1)
Dimana

⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ (1.2)


𝐹𝑅 = −𝑘∆𝑙

Dengan ∆𝑙 adalah elongasi atau pertambahan panjang dari panjang


semulanya 𝑙0 dan k adalah tetapan pegas. Persamaan (1.2) dikenal sebagai
Hukum Hooke, yang menyatakan bahwa besar gaya pegas berbanding
secara linear terhadap pertambahan panjang pegas.

Jika suatu pegas diberi beban bermassa m, gaya eksternal yang bekerja pada
pegas adalah Fext = FW = m × g. Kesetimbangan gaya yang diberikanoleh
pers. (1.1) menjadi
𝐹𝑅 = 𝑘∆𝑙 = 𝑚𝑔 = 𝐹𝑊 (1. 3)

Sehingga diperoleh bahwa pertambahan panjang pegas sebanding dengan


besar gaya Fw, yaitu:

1
∆𝑙 = 𝑘 𝐹𝑊 (1.4)

𝑚𝑔
Atau 𝑙1 = 𝑙0 + (1. 5)
𝑘

Jika kita perhatikan pers. (4) dan pers. (5) di atas, tampak bahwa persamaan
tersebut merupakan sebuah persamaan linier dimana FW merupakan variable
independennya (sumbu x) dan 1/k merupakan factor kemiringannya.

Gambar 1.1. Pembebanan dan Gambar 1.2. Diagram


pertambahan panjang pada pegas. regangan vs. tegangan.

Sifat elastisitas dapat kita temukan juga pada berbagai bahan, bahkan pada
logam sekalipun.Pada batang atau kawat logam, kita masih bias mengamati
sifat elastic tersebut meski pada rentang pembebanan yang sempit. Untuk
batang atau kawat dengan panjang l dan
penampang A, Hukum Hooke dapat dinyatakan sebagai:

𝐹 ∆𝐿
=𝐸𝐿 (1.6)
𝐴 0
atau

𝜎 = 𝐸𝜀 (1.7)

dimana ε = ∆l/l adalah regangan atau rasio perubahan panjang, σ = F/A


adalah tegangan, dan factor proporsionalitas E adalah koefisien elastisitas
bahan batang atau sering disebut sebagai Modulus Young. Faktor
proporsionalitas itu berlaku hanya sampai pada batas tegangan tertentu.
Gambar 1.2 menunjukkan suatu diagram regangan vs. tegangan dari suatu
kawat logam. Batas proporsional umumnya terletak di bawah batase lastis.
Di atas batas elastis, benda akan berubah secara permanen,yakni benda
mengalami deformasi plastis. Jika gaya eksternal bertambah lebih besar lagi
melebihi titik patah atau batas soliditas, benda mulai mulur danpecah/putus.
Beberapa bahan ada yang tidak mengikuti hukum Hooke, bahkan ketika
diberi gaya kecil, seperti pita karet.
III. Alat-alat
1. 1 Tripod base -PASS- 02002.55
2. 1 Barrel base -PASS- 02006.55
3. 1 Support rod -PASS-, square, l = 1000 mm 02028.55
4. 1 Right angle clamp -PASS- 02040.55
5. 1 Cursors, 1 pair 02201.00
6. 1 Weight holder f. slotted weights 02204.00
7. 2 Slotted weight, 10 g, black 02205.01
8. 2 Slotted weight, 10 g, silver bronze 02205.02
9. 1 Slotted weight, 50 g, black 02206.01
10. 2 Slotted weight, 50 g, silver bronze 02206.02
11. 1 Helical spring, 3 N/m 02220.00
12. 1 Helical spring, 20 N/m 02222.00
13. 1 Silk thread, 200 m 02412.00
14. 1 Meter scale, demo, l = 1000 mm 03001.00
15. 1 Holding pin 03949.00
16. 1 Square section rubber strip, l = 10 m 03989.00

IV. Set-up dan Prosedur


A. Menentukan Konstanta Pegas
1. Susunlah set-up percobaan untuk mengukur konstanta pegas seperti
ditunjukkan pada Gambar 1.3.
2. Gantungkan tempat beban pada pegas. Pointer geser diatur keujung
bawah pegas dan posisi seperti yang ditunjukan oleh papan skala
dicatat.
3. Tambahkan beban pemberat pada pegas dengan menempatkannya
pada tempat beban dan beban. Catat berat beban dan posisi pointer.
4. Ulangi tahap (3) hingga berat beban mencapai 180 gr dan catat
hasilnya pada tabel 1.1.
5. Ulangi tahap (1) – (4) untuk pegas yang berbeda dan catat hasilnya
pada tabel 1.2.

Gambar 1.3. Setup


percobaan konstanta pegas.

Tabel 1.1. Data untuk spring 1 ( 𝑥0 = 18,5 cm, 𝑙0 = 18,5 cm)


Beban 20 40 60 80 100 120 180 140 160
(gr)
𝑋𝑖 19,5 20,5 21,45 22,4 23,4 24,35 25,4 26,3 27,3
(cm)
∆𝑙 1 2,5 2,95 3,9 4,9 5,85 6,9 7,8 8,8
(cm)
∆𝑙 (m) 0,01 0,025 0,0295 0,039 0,049 0,0585 0,069 0,078 0,088
Gaya 0,196 0,392 0,588 0,784 0,98 1,176 1,372 1,568 1,764
Luar,
FW
(N)

Tabel 1.2. Data untuk spring 2 (𝑥0 = 16,75 cm, 𝑙0 = 16,75 cm)
Beba 20 40 60 80 100 120 140 160 180
n
(gr)
𝑋𝑖 23,1 29,5 35,6 42 48,3 54,4 60,7 66,6 72,8
(cm)
∆𝑙 6,35 12,75 18,85 25,25 31,55 37,65 43,95 49,85 56,05
(cm)
∆𝑙 0,063 0,127 0,188 0,252 0,315 0,376 0,439 0,498 0,560
(m) 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Gaya 0,196 0,392 0,588 0,784 0,98 1,176 1,372 1,568 1,764
Luar,
FW
(N)
TUGAS
1. Plot data dari pertambahan panjang vs. berat beban dari tabel 1.1 dan 1.2
pada gambar 1.4 dan gambar 1.5.

HUBUNGAN BEBAN DAN


PERTAMBAHAN PANJANG SPRING 1
0.09
PERTAMBAHAN PANJANG (M)

0.08 1.764, 0.088


0.07 1.568, 0.078
0.06 1.372, 0.069
0.05 1.176, 0.0585
0.04 0.98, 0.049 y = 0.0497x + 0.0003
0.03 0.784, 0.039 R² = 0.9999

0.02 0.588, 0.0295


0.01 0.392, 0.02
0 0.196, 0.01
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
GAYA LUAR FW (N)

Gambar 1.4. Hubungan beban dan pertambahan panjang spring

HUBUNGAN BEBAN DAN


PERTAMBAHAN PANJANG SPRING 2
0.6

1.764, 0.5605
PERTAMBAHAN PANJANG (M)

0.5
1.568, 0.4985
0.4 1.372, 0.4395
1.176, 0.3765
0.3
0.98, 0.3155
0.2 0.784, 0.2525 y = 0.3169x + 0.003
R² = 0.9999
0.588, 0.1885
0.1
0.392, 0.1275

0 0.196, 0.0635
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
GAYA LUAR FW

Gambar 1.5. Hubungan beban dan pertambahan panjang spring 2

2. Dari plot tersebut, tentukanlah tetapan pegas dari masing-masing pegas.


Petunjuk : Gunakan add trend line pada excel dan pilih trend linier untuk
mendapatkan persamaan regresinya. Persamaan regresinya dalam bentuk y
1
= ax identik dengan ∆𝑙 = 𝑘 𝐹𝑊 . Berarti konstanta a (gradien) identik dengan
1/k, sehingga nilai k dapat dicari.
Persamaan regresi linier untuk spring 1:
Y = aX + b
Dimana dalam kasus ini: Y = variable akibat (∆l)
X = variable sebab (Fw)
a = koefisien kemiringan
b = konstanta
X Y XY X2
1 0,196 0,01 0,00196 0,038416
2 0,392 0,02 0,00784 0,153664
3 0,588 0,0295 0,017346 0,345744
4 0,784 0,039 0,030576 0,614656
5 0,98 0,049 0,04802 0,9604
6 1,176 0,0585 0,068796 1,382976
7 1,372 0,069 0,094668 1,882384
8 1,568 0,078 0,122304 2,458624
9 1,764 0,088 0,155232 3,111696
∑ 8,82 0,441 0,546742 10,94856

n(ΣXY) − (ΣX)(ΣY) 9 × 0,546742 − 8,82 × 0,441


𝑎= = = 0,049702381
n(ΣX2) − (ΣX)2 9 × 10,94856 − 77,7924

(𝛴𝑌)(𝛴𝑋2) − (𝛴𝑋)(𝛴𝑋𝑌) 0,441 × 10,94856 − 8,82 × 0,546742


𝑏 = =
n(ΣX2) − (ΣX)2 9 × 10,94856 − 77,7924
= 0,000291667
Sehingga y = 0,049702381x + 0,000291667, dimana y= ∆l dan x = k. Rumus
ini didapat dari tabel 1.1 menggunakan excel
Konstanta pegas spring 1:
1 1
𝑘𝑠1 = = = 20,11976048 𝑁/𝑚
𝑎 0,049702381
Persamaan regresi linier untuk spring 2:
Y = aX + b
Dimana dalam kasus ini: Y = variable akibat (∆l)
X = variable sebab (Fw)
a = koefisien kemiringan
b = konstanta
X Y XY X2
1 0,196 0,0635 0,01245 0,03842
2 0,392 0,1275 0,04998 0,15366
3 0,588 0,1885 0,11084 0,34574
4 0,784 0,2525 0,19796 0,61466
5 0,98 0,3155 0,30919 0,9604
6 1,176 0,3765 0,44276 1,38298
7 1,372 0,4395 0,60299 1,88238
8 1,568 0,4985 0,78165 2,45862
9 1,764 0,5605 0,98872 3,1117
∑ 8,82 2,8225 3,49654 10,9486

n(ΣXY) − (ΣX)(ΣY) 9 × 3,49654 − 8,82 × 2,8225


𝑎= 2 2 = = 0,316920901
n(ΣX ) − (ΣX) 9 × 10,94856 − 77,7924

(𝛴𝑌)(𝛴𝑋2) − (𝛴𝑋)(𝛴𝑋𝑌) 2,8225 × 10,94856 − 8,82 × 3,49654


𝑏 = =
n(ΣX2) − (ΣX)2 9 × 10,94856 − 77,7924
= 0,003028628
Sehingga y = 0,316920901x + 0,003028628, dimana y= ∆l dan x = k. Rumus
ini didapat dari tabel 1.1 menggunakan excel
Konstanta pegas spring 2:
1 1
𝑘𝑠2 = = = 3,15536147 𝑁/𝑚
𝑎 0,316920901

3. Jelaskanlah bagaimana karakteristik kurva gaya luar vs. pertambahan


Panjang (regangan) dari pegas tersebut
Pertambahan panjang antara spring 1 dan spring 2 berbeda. Dari percobaan,
dapat kita ketahui bahwa pertambahan panjang pada spring 1 lebih kecil dari
pada spring 2 saat diberi gaya luar (Fw). Hal itu disebabkan oleh spring 1
memiliki konstanta pegas (k) yang lebih besar dari spring 2.
V. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan untuk kedua percobaan di atas.
1. Pertambahan panjang berbanding lurus dengan beban yang diberikan.
Maka, apabila beban diperbesar,maka pertambahan akan semakin
panjang juga.
2. Konstanta pegas (k) dari kedua pegas yang digunakan pada percobaan
ini berbeda.
3. Pertambahan panjang berbanding terbalik dengan konstanta pegas (k).
Semakin besar nilai konstanta pegas (k) maka semakin kecil
pertambahan panjang.
Percobaan II
FRICTION

I. Tujuan Praktikum
1. Mengukur gaya yang dibutuhkan untuk menarik sebuah balok kayu di
meja.
2. Menentukan koefisien gesekan static dan kinetic untuk material, berat
dan permukaan kontak yang berbeda
II. Konsep Dasar
Kita sering kali berhubungan dengan gesekan dalam kehidupan
sehari-hari dan juga dalam pemanfaatan teknologi. Tanpa kecuali setiap
gerakan di bumi terhubung dengan gesekan, sehingga terjadi perubahan
energy dan keausan suatu benda. Tanpa gesekan, gerakan tidak akan
mungkin terjadi sama sekali. Kita tidak bisa berjalan, berhenti, berpegang
pada sesuatu, dll tanpa adanya gesekan. Gaya Gesek disebabkan oleh daya
tarik molekul antara kedua permukaan. Gaya-gaya ini harus dapat diatasi
dalam proses menggerakkan tubuh contohnya. Benda yang berada dalam
keadaan diam memiliki lebih banyak kontak dengan permukaan, sehingga
tarik menarik molekul lebih besar. Oleh karena itu, gaya gesek static selalu
lebih besar dari gaya gesek kinetik. Agar benda dapat bergerak, kontak
dengan permukaan harus dikurangi.
Gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan benda (misalnya
apakah permukaan halus atau permukaan kasar). Semakin kecil gaya gesek,
semakin mudah benda dapat dipindahkan. Benda yang dilapisi
permukaannya dengan kertas akan lebih mudah bergerak dibandingkan jika
dilapisi permukaannya dengan karet. Besar gaya gesek juga bergantung
pada berat suatu benda. Semakin besar berat benda, semakin besar pula gaya
geseknya. Akan tetapi, gaya gesek tidak tergantung pada luas permukaan
kontak. Butiran-butiran kecil seperti pasir atau serbuk gergaji bias
mengurangi kontak permukaan sehingga dapat mengurangi besar gaya
gesek.
III. Alat-alat dan Bahan
1. 1 Cobra4 Wireless Manager 12600.00
2. 1 Cobra4 Wireless Link 12601.00
3. 1 Cobra4 Sensor Unit Gaya ± 4 N 12642.00
4. 1 Balok Gesek 02240.01
5. 1 Pin Pemegang 03949.00
6. 1 Beban, 50 g, black 02206.01
7. 1 Senar, l. 20m 02089.00
8. 1 Software Cobra4 - Single user dan lisensi sekolah 14550.61
9. 1 Komputer dengan konektor USB, Windows XP atau
lebih tinggi.
10. 1 Lembar Kertas, DIN A5 atau A4
11. 1 Papan kayu atau meja kayu
IV. Set-up dan Prosedur
A. Set- up Peralatan
1. Hidupkan computer dengan system operasi Windows.
2. Pasang Cobra4 Wireless Manager ke port USB komputer.
3. Pasang Cobra4 Sensor - Unit Force 4N ke Cobra4 Wireless Link.
4. Potong kira-kira 15 cm tali/senar pancing dan buat lingkaran pada
kedua ujungnya.
5. Buka penutup dari sensor gaya (Force Sensor) dan pasangkan ujung
tali / senar pancing di pengait pada sensor gaya.
6. Letakkan Balok Gesek (friction block) dengan permukaan kayu
menempel di meja dan kaitkan ujung tali / senar pancing di pengait
Balok Gesek. Pastikan tali pancing antara Balok Gesek dan sensor
gaya mengendur (tidak mengencang).
7. Jalankan software “Measure” atau klik ikon di komputer.
8. Nyalakan Wireless Link. Sensor gaya akan terdeteksi otomatis dan
terdaftar di navigator.
9. Buka Percobaan "Friction". Selanjutnya Pra – Instalasi untuk
merekam nilai-nilai pengukuran akan dijalankan otomatis.
10. Klik dua kali tombol Sensor Gaya di navigator . Jendela untuk
pengaturan pengukuran "Gaya F" akan terbuka.
11. Klik sekali pada tombol “tare”, sehingga tombol berubah dari
(tidak aktif) menjadi (aktif ) dan menutup jendela dengan
menekan tombol .
12. Seharusnya pada jendela sekarang akan muncul Gaya 0,000 N.
Peralatan sudah siap untuk digunakan.

Gambar 2.1. Set-up percobaan Gambar 2.2. Contoh grafik hasil


penarikan beban gesekan
Catatan

 Grafik hasil pengukuran sensor menunjukkan gaya yang terjadi


ketika menarik Balok Gesek. Ketika Balok Gesek tersebut
dalam keadaan tidak ditarik, besar gaya adalah 0.
 Ketika Anda mulai menariknya, gaya meningkat tiba-tiba dan
kemudian berkurang atau meningkat dengan konstan saat ditarik
dengan kecepatan konstan.
 Ketika Anda berhenti menarik atau mengedurkan tali, gaya
kembali menjadi 0. Gaya maksimum yang terjadi pada saat
Balok Gesek mulai digerakkan disebut Gaya Gesek Statik F1.
Gaya konstan yang terjadi selama bergerak, ketika Balok Gesek
ditarik secara konstan, disebut Gaya Gesek Kinetik F2.
B. Prosedur Percobaan

1. Kaitkan Balok Gesek pada Sensor Gaya (Force Sensor) seperti


dalam Gambar 2.1.
2. Tegakkan Wireless Link dengan Sensor Gaya di atas meja.
3. Pastikan bahwa tali antara Sensor Gaya dan Blok Gesek masih
dalam keadaan mengendur.
4. Mulai pengukuran dengan menekan tombol•.
5. Sekarang berikan gaya dengan menarik Sensor Gaya sehingga
Balok Gesek bergerak perlahan dan merata di atas meja (cobalah
untuk menjaga kecepatan agar konstan).
6. Pastikan bahwa tidak ada gaya lain terjadi, yaitu tali pancing
tidak lagi menegang ketika Balok Gesek berhenti.
7. Hentikan pengukuran dengan menekan tombol ■ dan pindahkan
nilai yang terukur ke software “Measure” .
8. Pada jendela akan tampil grafik seperti ditunjukkan oleh
Gambar 2.2.
9. Gunakan tombol "pilihan tampilan" di “Measure” untuk
pemberian nama percobaan di bawah "Nama".
10. Ulangi prosedur (1)-(9) tetapi sekarang dengan posisi bagian
karet Balok Gesek berada di atas meja.
11. Pindahkan nilai-nilai hasil pengukuran ke “Measure”. Beri
nama yang sesuai untuk percobaan ini.
12. Potong selembar kertas sesuai dengan ukuran Balok Gesek dan
letakkan balok di atas kertas dengan sisi kayu menempel di
kertas. Ulangi pengukuran.
13. Selanjutnya, lakukan percobaan dengan sisi karet Balok Gesek
dan berikan Pemberat 50 g (slotted weight). Untuk percobaan ini
pasang Pin Penahan (Holding Pin) ke dalam lubang pada Balok
Gesek, kemudian letakkan Pemberat di Pin Penahan.
14. Lakukan percobaan terakhir dengan menempelkan salah satu sisi
yang panjang balok gesek di meja, ini akan mengurangi kontak
permukaan Balok Gesek dengan meja.
15. Ulangi percobaan dengan memberikan bedak, oli dan air pada
landasan

V. Tugas
 F1 dan F2 dapat dievaluasi melalui fungsi "pengukuran" di program
“Measure” . Jarak pada grafik dapat diukur di sini. Setelah mengklik
tombol, tanda persegi panjang akan muncul di grafik, yang memiliki
kotak kecil di kedua sudutnya, seperti ditunjukka noleh Gambar 3. Pada
kotak kecil ini Anda dapat mengubah ukuran persegi panjang dengan
mouse dan kemudian dapat mengukur daerah lain di grafik. Untuk
melakukan ini, klik tombol kiri mouse pada salah satu dari dua kotak
dan tahan tombol mouse. Tarik kotak kecil sekarang ketempat yang
diinginkan dan kemudian lepaskan tombol mouse. Lakukan hal yang
sama dengan persegi lain

Gambar 2.3. Cara penentuan F1 dan F2 dar i grafik hasil pengukuran


Dalam program utama , pilih "pengukuran" dengan tombol untuk
Gaya gesek kinetic, F2 (N)menentukan F1 dan F2 untuk semua
pengukuran. Masukkan nilai dalam table seperti Tabel 2.1.

Tabel 2.1. F1 dan F2 (pada sisi kayu, sisi karet dan kertas di Balok Gesek)

Gaya Gaya
No Jenis Permukaan gesek gesek
statik kinetik
1 Kayu 0,100 0,562
2 Karet 0,045 0,494
3 Sisi panjang kayu 0,00 0,472
Balok Gesek
4 Kayu dengan 0,315 0,652
beban 50gr
5 Karet dengan 0,427 0,742
beban 50gr
6 Sisi Panjang kayu 0,045 0,921
Balok Gesek
dengan beban 50gr
Massa balok gesek = 50 (gr)
Dimensi balok gesek:

3 cm

5,2 cm

7,1 cm
Tabel 2.2. F2 Gaya Gesek dengan kertas, dengan pemberat dan sisi panjang Balok Gesek

F2 (N)
F1 F2 Rata-rata
Kertas 0.157 0,539 0,348
Pembarat, 50gram 0,360 0,674 0,517

Tabel 2.3. F1 dan F2 balok gesek (kayu) dengan sudut, 5⁰, 10⁰ dan 15⁰ beban 50 gr

Kemiringan Gaya gesek Gaya gesek


statik kinetik
5⁰ 0,315 0,674
10⁰ 0,382 0,944
15⁰ 0,247 1,101

1. Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada balok dan tentukan koefisien


gesek (static dan kinetic) untuk jenis permukaan gesek.
A. Penentuan koefisien gesek Kayu (sisi lebar) tanpa beban
Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔
0,562 = 𝜇𝑘 .0,05 . 9,8 0,100 = 𝜇𝑠. 0,05 . 9,8
𝜇𝑘 = 0,871886121 𝜇𝑠 = 4,9
B. Penentuan koefisien gesek Kayu (sisi lebar) beban 50gr

Total massa 50g+50g= 0,1 Kg


Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔
0,921 = 𝜇𝑘 . 0,1 . 9,8 0,045 = 𝜇𝑠. 0,1 . 9,8
𝜇𝑘 = 1,0640608 𝜇𝑠 = 21,7778
C. Penentuan koefisien gesek Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 5°

Total massa 50g+50g= 0,1 Kg


θ = 5°
Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔. 𝑐𝑜𝑠5𝑜 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔. 𝑐𝑜𝑠5𝑜
0,674 = 𝜇𝑘. 0,1. 9,8. 𝑐𝑜𝑠5𝑜 0,315 = 𝜇𝑠. 0,1. 9,8. 𝑐𝑜𝑠5𝑜
𝜇𝑘 = 1,4484729914 𝜇𝑠 = 3,0992723689
D. Penentuan koefisien gesek Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 10°

Total massa 50g+50g= 0,1 Kg


θ = 10°
Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔. 𝑐𝑜𝑠10𝑜 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔. 𝑐𝑜𝑠10𝑜
0,944 = 𝜇𝑘. 0,1. 9,8. 𝑐𝑜𝑠10𝑜 0,382 = 𝜇𝑠. 0,1. 9,8.
𝑐𝑜𝑠10𝑜
𝜇𝑘 = 1,0223639778 𝜇𝑠 = 2,526470144
E. Penentuan koefisien gesek Kayu (sisi lebar) beban 50gr sudut 15°

Total massa 50g+50g= 0,1 Kg


θ = 15𝑜
Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔. 𝑐𝑜𝑠15𝑜 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔. 𝑐𝑜𝑠15𝑜
1,101 = 𝜇𝑘. 0,1. 9,8. 𝑐𝑜𝑠15𝑜 0,247 = 𝜇𝑠. 0,1. 9,8. 𝑐𝑜𝑠15𝑜
𝜇𝑘 = 0,8597704847 𝜇𝑠 = 3,8324182332
F. Penentuan koefisien gesek Karet (sisi lebar) tanpa beban

Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis


𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔
0,494 = 𝜇𝑘 . 0,05 . 9,8 0,045 = 𝜇𝑠. 0,05 . 9,8
𝜇𝑘 = 0,991902834 𝜇𝑠 = 10,88889
G. Penentuan koefisien gesek Karet (sisi lebar) beban 50gr

Total massa 50g+50g= 0,1 Kg


Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔
0,742 = 𝜇𝑘 . 0,1 . 9,8 0,427 = 𝜇𝑠. 0,1. 9,8
𝜇𝑘 = 1,32075472 𝜇𝑠 = 2,29508197
H. Penentuan koefisien gesek Kayu (sisi panjang) tanpa beban

Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis


𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔
0,427 = 𝜇𝑘 . 0,05 . 9,8 0,100 = 𝜇𝑠. 0,05. 9,8
𝜇𝑘 =1,14754098 𝜇𝑠 = 4,9

I. Penentuan koefisien gesek Kayu (sisi Panjang)beban 50gr

Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis


𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔
0,921 = 𝜇𝑘 . 0,1 . 9,8 0,045= 𝜇𝑠. 0,1 . 9,8
𝜇𝑘 = 1,0640608 𝜇𝑠 = 21,7777778
J. Penentuan koefisien gesek Kertas

Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis


𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔
0,348 = 𝜇𝑘 . 0,05 . 9,8 0,157 = 𝜇𝑠. 0,05. 9,8
𝜇𝑘 = 1,40804598 𝜇𝑠 = 3,12101911
K. Penentuan koefisien gesek Kertas dengan pemberat 50gr
Total massa 50g+50g= 0,1 Kg
Koefisien Gesek Kinetis Koefisien Gesek Statis
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘. 𝑚. 𝑔 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠. 𝑚. 𝑔
0,674 = 𝜇𝑘 . 0,1 . 9,8 0,360 = 𝜇𝑠. 0,1 . 9,8
𝜇𝑘 = 1,45400593 𝜇𝑠 = 2,7222222

2. Bandingkan nilai dari F1 dan F2 dari setiap percobaan dan jelaskan


perbedaannya !.
Jawab : Nilai F2 (F kinetis) lebih besar nilainyaa daripada F1 (F statis),
karena koefisien gesek (μ) yang berbeda.
3. Bandingkan gaya F2 untuk percobaan dengan kayu, karet dan kertas.
Jelaskan terjadinya perbedaan tersebut.
Jawab : Gaya F2 cenderung berbeda. hal ini disebabkan oleh perbedaan
permukaan gesek. Semakin kasar permukaan gesek maka gaya gesek
kinetic yang timbul pun akan semakin besar juga dan berlaku
sebaliknya. Maka dapat kita simpulkan bahwa F2 berurutan dari
terkecil ke terbesar adalah kayu, karet, kemudian kertas.
4. Apakah beban mempengaruhi gaya gesek dan koefisien gesek?
Sesuaikan penjelasan anda dengan data hasil percobaan
Jawab : Beban mempengaruhi gaya dan koefisien gesek. Dapat dilihat
dari persamaan gaya gesek (Fk) yang menyatakan Fk = μ . N (dimana
N = beban x gravitasi). Maka kita simpulkan bahwa beban
mempengatuhi nilai dari gaya gesek dan koefisien gesek.
5. Apakah kemiringan mempengaruhi besarnya gaya gesek dan koefisien
gesek? Sesuaikan penjelasan anda dengan data hasil percobaan.
Jawab : Kemiringan mempengaruhi besarnya gaya gesek dan koefisien
gesek karna kemiringan akan berpengaruh pada nilai gaya normal (N)
yang dimana gaya normal (N) akan mempengaruhi gaya dan koefisien
gesek.
6. Apakah luas bidang gesek mempengaruhi besarnya gaya gesek dan
koefisien gesek? Sesuaikan penjelasan anda dengan data hasil
percobaan.
Jawab : luas bidang gesek mempengaruhi besarnya gaya gesek dan
koefisien gesek karna apabila semakin besar bidang gesek akan
semakin banyak pula bagian dari permukaan benda yang menghasilkan
gaya gesek.
VI. Kesimpulan
1. Koefisien gesek suatu benda dipengaruhi oleh kekasaran permukaan
bidang benda.
2. Kemiringan suatu permukaan mempengaruhi gaya gesek serta
koefisien gesek benda karena kemiringan mempengaruhi nilai dari gaya
normal (N) yang dimana gaya normal (N) akan mempengaruhi gaya &
koefisien gesek.
3. Luas bidang gesek mempengaruhi gaya gesek serta koefisien
geseknya. Semakin luas bidang gesek, maka akan semakin banyak pula
bagian dari permukaan gesek yang menghasilkan gaya gesek.

Anda mungkin juga menyukai