Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 4

PUEBI
Fajar Rachmadi M. 1710816210009
Hansen Rivaldo N. 1710816110003
Jayadi Fitrah 1710816210011
EYD PUEBI

• PERMENDIKBUD RI Nomor 50 Tahun 2015 Tiga perubahan yang terjadi pada PUEBI :
1. Penambahan huruf diftong
2. Penggunaan huruf tebal
Latar belakang:
3. Penggunaan huruf kapital
• Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
• Pemantapan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa
negara
PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA

• PEMAKAIAN HURUF
• PENULISAN KATA
• PEMAKAIAN TANDA BACA
• PENULISAN UNSUR SERAPAN
Pemakaian Huruf
 Huruf Abjad 26 buah
 Huruf Vokal a, i, u, e, o
 Huruf Kosonan b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q
r,s,t,v,w,x,y,z
 Huruf Diftong kh,ng, ny, ei dan sy
Penulisan Huruf
Penulisan Huruf Kapital

 Digunakan sebagai huruf pertama pada awal kalimat  Pada unsur bentuk ulang sempurna yang
 Huruf pertama pada petikan langsung terdapat pada nama badang lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, serta
 pada huruf pertama pada huruf pertama nama gelar dokumen resmi
kehormatan, keturunan, keagamaan, yang diikuti  Pada huruf pertama semua kata di dalam judul,
nama orang majalah, surat kabar, dan karagan ilmiah
 Digunakan sebagai huruf pertama nama unsur lainnya, kecuali kata depan dan kata pengubung
jabatandan pangkat  Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah
 Pada huruf pertama nama gelar kehormatan,
 Pada huruf pertama semua unsur nama
keturunan, keagamaan, yang diikuti nama orang
lembaga negara , lembaga pemerintah,
 Digunakan sebagai huruf pertama nama unsur jabatan ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi,
dan pangkat yang diikuti nama orang, pengganti nama kecuali terdapat kata penghubung
orang tertentu, instansi, dan nama tempat  Huruf pertama kata ganti Anda
 Pada huruf pertama unsur nama orang
 Pada huruf pertama nama bangsa, suku, dan nama
bahasa
Penulisan Huruf Miring
 Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
tulisan
 Menegaskan dan mengkhususkanhuruf, bagian kata, kata dan
kelompok kata
 Menuliskan istilah asing, selain bahasa baku Indonesia
Penulisan Kata

Kata Dasar Kata Turunan


Kata yang berupa kata dasar ditulis  Penulisan ditulis terpisah bila kata turunan
sebagai kestuan yang berupa gabungan kata hanya mendapat
Contoh: awalan atau akhiran, contoh : ditanda tangan
dan bertanggung jawab
Buku itu sangat menarik
 Penulisan ditulis serangkai bila kata turunan
yang berupa gabungan kata mendapat
awalan dan akhiran sekaligus, contoh :
menandatangani dan
mempertanggungjawabkan
 Penulisan ditulis serangkai jika bertemu
dengangabungan kata tertentu,seperti :
antar-, intra-, ekstra-, multi-, trans-, non-,
pro-, kontra-, maha-, adi-, dwi-, pasca-, pra-,
purna-, poli-, pramu-, sub-, semi-,
Kata Ulang
 Dwi purwa pengulangan suku kata awal , contoh :
lelaki
 Dwilingga pengulangan utuh, contoh :
Undang-undang
 Dwilingga salin suara pengulangan yang
mendapat imbuhan, contoh : bersama-sama
Penulisan Unsur Serapan
• Penyerapan unsur asing dalam pemakaian bahasa Indonesia yang dibenarkan
Sepanjang :
 Konsep yang terdapat dalam unsur asing itu tidak ada dalam bahasa indonesia
 Unsur asing itu merupakani stilah teknis sehingga tidak ada yang layak mewakili
dalam bahasa Indonesia, akhirnya dibenarkan, diterima atau dipakai dalam
bahasa indonesia
 Sebaliknya apabila dalam bahasa Indonesia sudah ada unsur yang mewakili
konsep tersebut, maka penyerapan unsur asing itu tidak perlu diterima

• Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan dua bagian, yaitu:


 Secara Adopsi, apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh , baik
lisan tulisan maupun ucapan tidak mengalami perubahan, contoh : radio, civitas
acedemica, de facto
 Secara adaptasi, apabila unsur asingitu sudah disesuaikan ke dalam kaidah
bahasa Indonesia, baik pengucapannyamaupun peulisannya, contoh : ekstra,
sistem, draf, ekonomi, sinema
Pemakaian Tanda Baca

Tanda Titik (.) Tanda Koma (,)


 Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau  Dipakai di antara bagian nama
seruan dibalik susunannya dalam daftar
 Akhir singkat nama orang pustaka
 Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan  Dipakai untuk mengapit keterangan
sapaan tambahan yang sifatnya tidak
 Singkatan atau ungkapan yang sudah sangat membatasi
umum. Bila singkatan itu terdiri atas tiga huruf  Tidak dipakai untuk memisahkan
atau lebih dipakai satu tanda titik saja petikan langsungdari bagian lain
 Dipakai untuk memisahkan bilangan atau yang mengiringinyadalam kalimat
kelipatannya jika petikan langsung itu
 Memisahkan angka jam , menit, dan detik berakhirdengan tanda tanya atau
yang menunjukkan waktu seru
 Dipakai dibelakang angka atau huruf dalam
satu bagan, ikhtisar, atau daftar
 Tidak dipakai pada akhir judul
• Tanda Tanya (?) • Tanda Titik Dua (:)
– Akhir kalimat tanya  Pada akhir suatu pernyataan lengkap
– Dipakai dalam tanda kurung untuk bila diikuti rangkaian atau pemerian
menyatakanbaian kalimat yang  Di dalam teks drama sesudah kata
diragukan atau kurang dapat
ayang menunjukkan pelaku dalam
dibuktikan kebenarannya
percakapan
• Tanda Seru(!)  Di antara jilid atau nomor dan
Tanda seru digunakan sesudah ungkapan atau halaman
pernyataan yang berupa seruan atau perintah  Di antara bab dan ayat dalm kitab
yang menggambarkan kesungguhan, suci
ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat  Di antara judul dan anak judul
• Tanda Titik Koma (;) suatu karangan
Memisahkan bagian-bagian kalimat yang  Tidak dipakai apabila rangkaian atau
sejenis setara. Memisahkan kalimat yang pemerian itu merupakan pelengkap
setara dalam kalimat majemuk sebagai kata yang meakhiri pernyataan
ganti penghubung.
• Tanda Elipsis
Tanda ini menggambarkan kalimat-kalimat yang terputus-
putus dan menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada
bagian yang dibuang. Jika yang dibuang itu di akhir
kalimat, maka dipakai empat titik dengan titik terakhir
diberi jarak atau loncatan
• Tanda Garis Miring
Tanda garis miring dipakai :
 Dalam penomoran kode surat
 Sebagai pengganti kata dan, atau, per, atau nomor
alamat
Tanda Petik (“...”) Tanda Petik Tunggal
• Digunakan untuk mengapit petikan Tanda petik tunggal dipakai :
langsung yang berasal dari • Megapit petikan yang tersusun
pembicaraan, naskah , dan bahan dalam petikan lain
lainnya • Mengapit terjemahan atau
• Digunakan untuk mengapit judul penjelasan kata atau ungkapan
puisi, karangan atau bab buku asing
dalam sebuah kalimat
• Digunakan untuk mengapit istilah
atau kata yang mempunyai arti
khusus

Anda mungkin juga menyukai