TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna
memperoleh derajad sarjana S-2 Magister Manajemen
Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro
Oleh:
Ken Hermanto Agung
NIM C4A005056
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “ANALISIS
PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KOMITMEN, DAN KEPERCAYAAN
TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan
SIMPEDA Bank JATENG)”
Tesis ini diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh derajad sarjana S-2
Magister Manajemen Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro.
Tak lupa penulis mengucapkan ucapan terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini, terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Suyudi Mangunwiharjo, selaku Ketua Program Studi Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
2. Bapak Drs. H. Daryono Rahardjo, MM, selaku pembimbing pertama, yang
dengan tulus dan sabar membimbing dan memberi arahan kepada penulis
3. Bapak Drs. H. Sutopo, MS, selaku pembimbing ke dua, yang juga tak pernah
lelah memberikan petunjuk kepada penulis
4. Ibu dan Bapak, yang Alhamdulillah, selalu dan tak pernah lelah memberikan
kasih sayang, rasa cinta, rasa peduli kepada penulis.
5. Adik – adik, yang selalu memberikan dorongan dan motivasi yang tak pernah
mengharapakan timbal balik
6. Bidadari kecil yang sipit, selalu terus menerus memberikan suntikan semangat di
saat penulis membutuhkannya
7. Sahabat - sahabat, terutama kelas B Sore angkatan 24 MM Undip, yang selalu
membuat penulis mengerti arti persahabatan.
2
8. Nasabah Tabungan SIMPEDA Bank JATENG, yang telah meluangkan waktunya
yang berharga.
9. Pihak – pihak yang telah membantu selesainya penulisan tesis ini yang tidak bias
penulis ucapkan satu – persatu.
Tesis ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna memberikan arahan penulis untuk bias berbuat lebih
banyak lagi.
Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat untuk referensi penelitian – penelitian
di tahun – tahun mendatang
Penulis
3
ABSTRAKSI
4
ABSTRACT
5
Sertifikasi
Saya, Ken Hermanto Agung, yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tesis
yang saya ajukan ini adalah hasil karya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk
mendapat gelar pada program magister manajemen ini ataupun pada program lainnya.
Karya ini adalah milik saya, karena itu pertanggungjawabannya sepenuhnya berada di
pundak saya
6
PENGESAHAN TESIS
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
7
Tesis ini khusus dipersembahkan
kepada Ibu dan Bapak, yang tak pernah lelah memberikan semua
8
ABSTRAKSI
9
ABSTRACT
10
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul:
“ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KOMITMEN, DAN
KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus Pada
Nasabah Tabungan SIMPEDA Bank JATENG)”
Tesis ini diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh derajad sarjana S-2
Magister Manajemen Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro.
Tak lupa penulis mengucapkan ucapan terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan tesis ini, terutama kepada :
10. Bapak Prof. Dr. Suyudi Mangunwiharjo, selaku Ketua Program Studi Magister
Manajemen Universitas Diponegoro Semarang
11. Bapak Drs. H. Daryono Rahardjo, MM, selaku pembimbing pertama, yang
dengan tulus dan sabar membimbing dan memberi arahan kepada penulis
12. Bapak Drs. H. Sutopo, MS, selaku pembimbing ke dua, yang juga tak pernah
lelah memberikan petunjuk kepada penulis
13. Ibu dan Bapak, yang Alhamdulillah, selalu dan tak pernah lelah memberikan
kasih sayang, rasa cinta, rasa peduli kepada penulis.
14. Adik – adik, yang selalu memberikan dorongan dan motivasi yang tak pernah
mengharapakan timbal balik
15. Bidadari kecil yang sipit, selalu terus menerus memberikan suntikan semangat di
saat penulis membutuhkannya
16. Sahabat - sahabat, terutama kelas B Sore angkatan 24 MM Undip, yang selalu
membuat penulis mengerti arti persahabatan.
17. Nasabah Tabungan SIMPEDA Bank JATENG, yang telah meluangkan waktunya
yang berharga.
11
18. Pihak – pihak yang telah membantu selesainya penulisan tesis ini yang tidak bias
penulis ucapkan satu – persatu.
Tesis ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna memberikan arahan penulis untuk bias berbuat lebih
banyak lagi.
Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat untuk referensi penelitian – penelitian
di tahun – tahun mendatang
Penulis
12
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul......................................................................................................................i
Halaman Pengesahan Tesis..................................................................................................ii
Sertifikasi............................................................................................................................iii
Persembahan.......................................................................................................................iv
Abstraksi..............................................................................................................................v
Abstract...............................................................................................................................vi
Kata Pengantar...................................................................................................................vii
Daftar Isi.............................................................................................................................ix
Daftar Tabel.......................................................................................................................xii
Daftar Gambar..................................................................................................................xiii
Daftar Rumus....................................................................................................................xiv
BAB I - Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian.........................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................3
1.4 Kegunaan Penelitian......................................................................................................3
13
2.1.8 Pengaruh Komitmen Terhadap Loyalitas Pelanggan....................................10
2.1.9 Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan................................10
2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis.......................................................................................10
2.3 Penelitian Terdahulu....................................................................................................12
14
4.3 Pengujian Hipotesis…………………….…………………………………………...43
4.3.1 Pengujian Hipotesis 1.................................................................................43
4.3.2. Pengujian Hipotesis 2..................................................................................43
4.3.3 Pengujian Hipotesis 3..................................................................................44
4.3.4 Pengujian Hipotesis 4..................................................................................44
4.3.5 Pengujian Hipotesis 5..................................................................................44
4.4 Simpulan Bab IV.........................................................................................................44
Daftar Referensi
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran - lampiran
15
DAFTAR TABEL
Tabel
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar
17
DAFTAR RUMUS
Rumus
Penentuan Sampel………………………………………………………………………16
Uji Reabilitas……………………………………………………………………………40
Variance Extract………………………………………………………………………....41
18
BAB I
PENDAHULUAN
19
TABEL 1.1
REALISASI JUMLAH NASABAH TABUNGAN SIMPEDA
BANK JATENG TAHUN 2005
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa dari penurunan jumlah nasabah tabungan
Simpeda sebesar -14 %. Tentunya hal ini perlu diperhatikan dalam kondisi pasar yang
semakin ketat ini.
Paparan di atas semakin menguatkan dugaan peneliti bahwa selain variabel
kualitas layanan, variabel komitmen dan variabel kepercayaan turut berpengaruh dalam
menentukan loyalitas pelanggan. Kaitan antara kualitas layanan terhadap loyalitas
pelanggan dikemukakan oleh Zeithaml, et al (1996). Sedangkan kaitan antara komitmen,
kepercayaan dan loyalitas pelanggan dikaji oleh Morgan and Hunt (1994) serta
Bendapudi and Berry (1997). Dalam penelitian ini juga dikaji pengaruh kualitas layanan
terhadap komitmen dan kepercayaan seperti yang diteliti oleh Crosby, et al (1990).
20
Dari paparan di atas dapat diajukan rumusan masalah penelitian Bagaimanakah
meningkatkan loyalitas konsumen?
Dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh kualitas layanan terhadap komitmen dan kepercayaan?
2. Bagaimanakah pengaruh kualitas layanan, komitmen dan kepercayaan terhadap
loyalitas konsumen?
21
BAB II
TELAAH PUSTAKA
22
diterimanya. Sedangkan menurut Kotler (1991), kualitas pelayanan pada prinsipnya
mengandung pengertian bahwa kualitas harus dimulai dari kebutuhan dan keinginan
pelanggan, dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa citra kualitas
yang baik bukan dilihat dari persepsi perusahaan, melainkan berdasarkan pada persepsi
pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan, merupakan penilaian yang
menyeluruh atas keunggulan suatu produk atau jasa. Kualitas pelayanan dibentuk oleh
perbandingan antara kondisi ideal dan persepsi dari kinerja dimensi kualitas (Oliver,
1993). Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas produk atau jasa merupakan penilaian
pelanggan terhadap kesempurnaan performansi atas produk atau jasa yang dikonsumsi
(Mowen, 1995).
Bowers et al (1994) mengemukakan dimensi dari kualitas pelayanan, meliputi
Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. Tangibles
menunjukkan fasilitas fisik yang nampak, termasuk penampilan produk. Reliability
menunjukkan kesesuaian kualitas produk sesuai dengan yang dijanjikan. Responsiveness
merujuk pada kemauan produsen dalam menanggapi keluhan konsumen. Assurance
menunjukkan adanya jaminan yang diberikan produsen terhadap produk yang dibeli.
Sedangkan Empathy menunjukkan perhatian produsen untuk dapat memposisikan diri
sebagai konsumen.
2.1.2 Komitmen
Bowen dan Shoemaker (1998) mengungkapkan bahwa dalam perkembangan
terbaru, industri bisnis kini lebih banyak menggunakan pendekatan relationship
marketing dibanding pendekatan transaksional. Hal tersebut patut dipahami mengingat
pendekatan transaksional memiliki banyak kelemahan, antara lain pendekatan tersebut
mudah ditiru oleh pesaing. Sedangkan pendekatan relationship marketing akan
mendapatkan pelanggan yang loyal, dimana hal tersebut tidak mudah ditiru oleh pesaing.
Agar lebih jelas dalam memahami relationship marketing, berikut dapat dilihat
perbandingan antara relationship marketing dengan pemasaran tradisional yang lebih
menekankan pada pemasaran transaksional:
Tabel 2.1
Perbandingan relationship marketing dan tradisional marketing
23
Relationship marketing Traditional Marketing
Orientasi pada pembelian ulang Orientasi pada penjualan sesaat
konsumen
Interaksi berkelanjutan dengan Interaksi terjadi hanya pada saat
konsumen transaksi.
Fokus pada nilai konsumen Fokus pada fitur produk
Orientasi jangka panjang Orientasi jangka pendek
Penekanan pada layanan konsumen Sangat sedikit yang memperhatikan
layanan konsumen
Komitmen tinggi dalam mencapai Komitmen dalam mencapai harapan
harapan konsumen konsumen sangat rendah
Perhatian dan pemahaman pada kualitas Perhatian pada kualitas hanya oleh
tersebar pada seluruh karyawan. karyawan bagian produksi
Sumber: Dwyer, Schurr and Oh, 1987.
24
memberikan suatu keuntungan jangka panjang bagi kedua belah pihak yang
berhubungan. Sebagai salah satu aspek dalam relationship marketing, komitmen
merupakan keinginan yang berkelanjutan untuk membangun suatu hubungan yang
bernilai (Moorman, Zaltman, dan Despandhe, 1992). Hal tersebut menunjukkan bahwa
komitmen akan ada jika hubungan benar-benar dianggap memiliki arti penting.
Dalam literatur pertukaran sosial, komitmen juga dibahas secara mendalam. Hal
tersebut dapat ditunjukkan oleh McDonald (1981) yang menyatakan bahwa yang
membedakan dalam tipe-tipe pertukaran sosial adalah mutu dari kepercayaan sosial dan
komitmen yang dihasilkan sebagai bagian dari individu untuk membangun dan
memelihara hubungan. Pendapat tersebut didukung oleh Berry dan Parasuraman (1991)
yang menyatakan secara tegas bahwa hubungan dibangun berdasarkan mutu dari
komitmen.
Anderson dan Weitz (1992) menyatakan bahwa komitmen terdiri dari tiga
dimensi, yaitu “ sebuah hasrat untuk membangun hubungan yang stabil, kemauan
untuk memberikan pengorbanan dalam membangun suatu hubungan, dan
kepercayaan dalam hubungan yang stabil”.
25
(Moorman, Zaltman, Deshpande 1992) karena memiliki kredibilitas dan kebajikan
(Ganesan 1994). Kredibilitas menunjukkan kepercayaan yang didapat dari pihak lain
karena memiliki keahlian yang dikehendaki untuk melakukan suatu tugas, dan
kepercayaan yang didapat karena melakukan cara yang baik kepada pihak lain dalam
suatu hubungan. Garbarino dan Johnson (1998) menyatakan bahwa keterpercayaan
muncul dari kemampuan untuk membuktikan sesuatu, reliabilitas dan
intensionalitas.
Seperti halnya komitmen, kepercayaan juga dipelajari secara luas dalam literatur
pertukaran sosial. Secagai contoh, dalam dunia pemasaran jasa, yang menyatakan
efektivitas pemasaran jasa tergantung dari manajemen kepercayaan karena konsumen
secara khusus harus membeli dahulu sebelum merasakannya (Berry dan Parasuraman,
1991).
26
Kaitan antara loyalitas pelanggan dan kualitas layanan juga dikemukakan oleh
Zeithaml,et al (1996) . Dalam penelitiannya, dikemukakan bahwa kualitas layanan
berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku konsumen untuk loyal terhadap suatu
layanan/produk. Hal tersebut didukung pula oleh penelitian yang dilakukan oleh
Parasuraman, et al (1988).
Dari paparan di atas dapat diajukan hipotesis berikut:
H3: Semakin tinggi kualitas layanan, semakin tinggi loyalitas pelanggan.
27
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
H2
Kualitas
layanan Kepercayaan
H1 H3
H5
H4 Loyalitas
Kom itm en Konsum en
Sumber: Morgan, Robert M & Hunt, 1994, Zeithaml and Bitner, 1996, Crosby, 1990,
Roberts, Varki and Brodie, 2003, dikembangkan untuk tesis ini, 2006.
28
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Zeithaml, et al (1996) mengembangkan pemikiran
tentang konsekuensi perilaku yang dihasilkan dari suatu kualitas layanan yang baik.
Dalam penelitiannya, Zeithaml menunjukkan bahwa kualitas layanan yang baik akan
berdampak pada terbentuknya perilaku konsumen yang positif, seperti pembelian ulang,
menurunnya sensitifitas terhadap harga, dan peningkatan nilai layanan di mata konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh Morgan dan Hunt (1994) mengungkapkan
komponen-komponen yang melahirkan relationship marketing, yaitu kepercayaan dan
komitmen. Dari kedua komponen tersebut muncul perilaku konsumen yang mengarah
pada loyalitas.
Crosby, et al (1990) dalam penelitiannya tentang perusahaan asuransi
menunjukkan bahwa kepercayaan yang merupakan salah satu dimensi dari relationship
marketing akan meningkatkan efektivitas penjualan bagi tenaga pemasaran.
Roberts, et al (2003) melakukan penelitian yang mengkaji hubungan kausalitas
antara kualitas layanan, relationship marketing, dan loyalitas. Dalam penelitiannya
didapatkan bukti empiris pada hubungan antara ketiga variabel tersebut.
Berbagai penelitian yang dilakukan oleh para ahli pemasaran di atas dapat dilihat
pada rangkuman dalam tabel berikut:
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
29
Kepercayaan
CM = Komitmen
LY = Loyalitas
2 Service Zeithaml and Deskript Kaitan erat
Marketing Bitner/ 1996 SQ CS if antara kualitas
layanan dan
kepuasan
konsumen
Keterangan:
SQ = Kualitas
Layanan
CS = Kepuasan
Konsumen
3 Relationships Crosby, SEM Pengaruh
quality in Lawrence, Evans, SQ C kualitas
M
services Kenneth & terhadap
selling: an Cowles, Deborah/ komitmen yang
interpersonal 1990 merupakan
influence Keterangan: dimensi dari
perspective SQ = Kualitas relationship
Layanan marketing
CM = Komitmen
4 Measuring Roberts, K., SEM Pengaruh
the quality of Varki, S., and SQ kualitas layanan
relationships Brodie, R/ 2003 dan relationship
LY
in consumer quality terhadap
RQ
services: an loyalitas
empirical konsumen.
study Keterangan:
SQ = Kualitas
Layanan
30
RQ = Kualitas
Hubungan
LY = Loyalitas
Konsumen
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendahuluan
Dalam tesis ini penelitian yang akan dilakukan termasuk dalam jenis
expalanatory. Menurut Singarimbun (1989) penelitian explanatory adalah menjelaskan
hubungan kausal dan pengujian hipotesa.
Selanjutnya akan digambarkan lapangan penelitian yang diarahkan untuk
menganalisa sebuah model keterkaitan antara kualitas layanan, komitmen, kepercayaan
dan loyalitas pelanggan. Sebuah kerangka pemikiran teoritis dan model telah
dikembangkan pada bab sebelumnya yang akan dipakai sebagai landasan untuk teori
penelitian.
3.2.2.Data Sekunder
Merupakan jenis data yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Data ini
diperoleh melalui literatur-literatur, jurnal-jurnal penelitian terdahulu, majalah maupun
data dokumen yang sekiranya diperlukan untuk menyusun penelitian ini.
3.3.1. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu atau obyek penelitian yang memiliki kualitas-
kualitas serta ciri-ciri yang ditetapkan. Berdasarkan kualitas dan ciri tersebut, populasi
dapat dipahami sebagai sekelompok individu atau obyek pegamatan yang minimal
32
memiliki satu persamaan karakteristik (Cooper, Emory, 1999). Untuk penelitian ini
populasi yang digunakan adalah seluruh nasabah Tabungan Simpeda Bank Jateng yang
berjumlah 222.273 nasabah.
3.3.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probabilitas. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
dimana peneliti memiliki kriteria atau tujuan tertentu terhadap sampel yang akan diteliti
(Indriantoro, 1999). Adapun kriteria yang dimaksud adalah nasabah Tabungan Simpeda
Bank Jateng yang masih aktif dalam jangka waktu minimal 1 tahun.
Sementara itu penentuan jumlah responden menurut Hair et. al (1995, dalam
Ferdinand, 2000) memegang peranan penting dalam estimasi dan interprestasi hasil
terutama bila menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM). Ukuran
responden yang ideal dan representatif adalah tergantung pada jumlah indikator dikalikan
5 - 10. Dengan demikian responden untuk penelitian ini adalah:
Jumlah indikator : 14
Responden minimal : 14 x 5 = 70
Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus berikut (Rao,
1996):
n = N
1 + N(moe)2
n = jumlah sampel
N = populasi
moe = margin of error max, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang
masih dapat ditoleransi.
33
1 + 222.273 (10%)2
n = 99,95
≅ 100
Dengan demikian sampel yang digunakan untuk responden dalam penelitian ini
berjumlah 100 orang.
Data dikumpulkan menggunakan metode wawancara berdasarkan daftar
pertanyaan kepada para responden. Metode wawancara merupakan percakapan dua arah
atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden (Cooper, Emory,
1997). Adapun keuntungan menggunakan wawancara adalah pewawancara dapat
menggunakan kemampuannya untuk mengeksplorasi topik penelitian secara lebih
mendalam, dan melakukan kontrol atas pertanyaan yang diajukan, serta mengatasi
situasi-situasi unik yang mungkin dihadapi.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan tertutup
Daftar pertanyaan tertutup yaitu daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan
data tentang dimensi-dimensi dari. Pernyataan-pernyataan dalam daftar pertanyaan
tertutup dibuat dengan menggunakan skala 1 - 10 untuk mendapatkan data yang bersifat
interval dan diberi skor atau nilai sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
34
Adapun penggunaan SEM dalam model dan pengujian hipotesis adalah karena
SEM merupakan sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian
sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Yang dimaksudkan
dengan model yang rumit adalah model-model simultan yang dibentuk melalui lebih dari
satu variabel dependen yang dijelaskan oleh satu atau beberapa variabel independen dan
dimana sebuah variabel dependen pada saat yang sama berperan sebagai variabel
independen bagi hubungan berjenjang lainnya (Ferdinand, 2000:3)
Sebagai sebuah model persamaan struktur, AMOS telah sering digunakan dalam
pemasaran dan penelitian manajemen strategik. Model kausal AMOS menunjukkan
pengukuran dan masalah yang struktural dan digunakan untuk menganalisa dan menguji
model hipotesis. AMOS sangat tepat untuk analisis seperti ini, karena kemampuannya
untuk : (1) memperkirakan koefisien yang tidak diketahui dari persamaan linier
struktural, (2) mengakomodasi model yang meliputi latent variabel, (3) mengakomodasi
kesalahan pengukuran pada variabel dependen dan independen, (4) mengakomodasi
peringatan yang timbal balik, simultan dan saling ketergantungan. Hal ini seperti yang
diterangkan oleh Arbuckle (1997) dan Bacon (1997) dalam penelitian Ferdinand (1999).
Penelitian ini menggunakan dua macam teknik analisis yaitu :
- Analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis) pada SEM yang
digunakan untuk mengkonfirmasikan faktor-faktor yang paling dominan dalam satu
kelompok variabel.
- Regression weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar
variable-variabel komunikasi pemasaran, orientasi pasar, brand image dan keputusan
pembelian saling mempengaruhi.
Menurut Hair, Anderson, Tatham dan Black (1995), ada 7 (tujuh) langkah yang
harus dilakukan apabila menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) yaitu:
1). Pengembangan model teoritis
Dalam langkah pengembangan model teoritis, hal yang harus dilakukan adalah
melakukan serangkaian eksplorasi ilmiah melalui telaah pustaka guna mendapatkan
justifikasi atas model teoritis yang akan dikembangkan. SEM digunakan bukan untuk
menghasilkan sebuah model, tetapi digunakan untuk mengkonfirmasi model teoritis
tersebut melalui data empirik.
35
2). Pengembangan diagram alur (path diagram)
Dalam langkah kedua ini, model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama
akan digambarkan dalam sebuah path diagram, yang akan mempermudah untuk melihat
hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji. Dalam diagram alur, hubungan antar
konstruk akan dinyatakan melalui anak panah. Anak panah yang lurus menunjukkan
sebuah hubungan kausal yang langsung antara satu konstruk lainnya. Sedangkan garis-
garis lengkung antar konstruk dengan anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan
korelasi antara konstruk.
Konstruk yang dibangun dalam diagram alur dapat dibedakan dalam dua
kelompok, yaitu :
- Konstruk eksogen (exogenous constructs), yang dikenal juga sebagai source
variables atau independent variables yang akan diprediksi oleh variabel yang lain
dalam model. Konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh garis dengan satu
ujung panah.
- Konstruk endogen (endogen constructs), yang merupakan faktor-faktor yang
diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi
satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya dapat
berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Diagram alur pada penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1.
Diagram Alur
36
e9 e10 e11
1 1 1 1
e1 x1
1
x9 x10 x11
e2 x2 1
1 Kualitas
e3 x3 Kepercayaan
layanan
1 1
e4 x4 1
z2
1
e5 x5
1
x12 e12
1
z1 1 Loyalitas 1
Komitmen x13 e13
Konsumen
1
1
1
x14 e14
x6 x7 x8 z3
1 1 1
e6 e7 e8
Tabel 3.1
37
Model Pengukuran
Model Struktural
Komitmen = γ1 kualitas layanan + Z1
Kepercayaan = γ2 kualitas layanan + Z2
Loyalitas pelanggan = γ3 kualitas layanan + β1 komitmen + β2
kepercayaan + Z2
Sumber : dikembangkan untuk tesis ini,2006
Sisi sebelah kiri dari tiap persamaan dari model pengukuran yang diajukan
merupakan observed variables dan sisi sebelah kanan untuk variabel-variabel latent
variables. Variabel latent endogenous pada penelitian ini adalah komitmen, kepercayaan
dan loyalitas pelanggan. Sementara variabel latent exogenous adalah kualitas layanan.
Seperti yang terlihat pada model, variabel terukur yang pertama dari tiap latent variable
adalah dikhususkan memiliki factor loading dari λ = 1 (λ adalah terminologi yang
digunakan oleh LISREL, serupa dengan koefisien dari model yang diukur - berbobot
regresi pada AMOS) untuk menentukan unit-unit yang diukur pada unobserved variables
(Arbuckle, 1997).
4). Memilih matriks input dan estimasi model
SEM menggunakan input data yang hanya menggunakan matriks
varians/kovarians atau matriks korelasi untuk keseluruhan estimasi yang dilakukan.
Matriks kovarian digunakan karena SEM memiliki keunggulan dalam menyajikan
38
perbandingan yang valid antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda, yang
tidak dapat disajikan oleh korelasi. Hair et.al (1996) menyarankan agar menggunakan
matriks varians/kovarians pada saat pengujian teori sebab lebih memenuhi asumsi-asumsi
metodologi dimana standar error yang dilaporkan akan menunjukkan angka yang lebih
akurat dibanding menggunakan matriks korelasi.
Untuk ukuran sampel, Hair et.al (1995) menemukan bahwa ukuran sampel yang
sesuai untuk SEM adalah 100 - 200. Sedangkan untuk ukuran sampel minimum adalah
sebanyak 5 observasi untuk setiap estimate parameter. Bila estimated parameternya
berjumlah 14 maka jumlah sampel minimum adalah 100.
5). Kemungkinan munculnya masalah identifikasi
Problem identifikasi pada prinsipnya adalah problem mengenai ketidakmampuan
dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik. Bila setiap kali
estimasi dilakukan muncul problem identifikasi, maka sebaiknya model dipertimbangkan
ulang dengan mengembangkan lebih banyak konstruk.
39
nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1.0 (perfect fit). Nilai yang tinggi dalam
indeks ini menunjukkan sebuah "better fit" (Ferdinand, 2000).
- AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index), dimana tingkat penerimaan yang
direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar
dari 0,90 (Hair et.al., Hulland et.al, dalam Ferdinand, 2000).
- CMN/DF, adalah The Minimum sample Discrepancy Function yang dibagi dengan
Degree of Freedom. CMN/DF tidak lain adalah statistik chi-square, χ2 dibagi Dfnya
disebut χ2 relatif. Bila nilai χ2 relatif kurang dari 2.0 atau 3.0 adalah indikasi dari
acceptable fit antara model dan data (Arbuckle, 1997).
- TLI (Tucker Lewis Index), merupakan incremental index yang membandingkan
sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model, dimana sebuah model ≥
0,95 (Hair et.al., 1995) dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit
(Arbuckle, 1997).
- CFI (Comparative Fit Index), dimana bila mendekati 1, mengindikasi tingkat fit yang
paling tinggi (Arbuckle, 1997). Nilai yang direkomendasikan adalah CFI ≥ 0,95
(Ferdinand, 2000)
Dengan demikian indeks-indeks yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah
model adalah seperti dalam tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2
Indeks pengujian Kelayakan Model
40
7. Interpretasi dan modifikasi model
Tahap terakhir ini adalah menginterpretasikan model dan memodifikasi model
bagi model-model yang tidak memenuhi syarat pengujian yang dilakukan. Hair
et.al (1995) memberikan pedoman untuk mempertimbangkan perlu tidaknya
modifikasi sebuah model dengan melihat jumlah residual yang dihasilkan oleh
model. Batas keamanan untuk jumlah residual 5%. Bila jumlah residual lebih
besar dari 5%
BAB IV
ANALISIS DATA
Dalam bab ini akan disajikan profil dari data penelitian dan proses menganalisis
data-data tersebut untuk menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesis yang telah
diajukan pada bab II dan bab III.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah confirmatory factor
analysis dan full model dari Structural Equation Model (SEM) dengan tujuh langkah
untuk mengevaluasi kriteria goodness-of-fit, seperti yang akan dibahas dalam bab IV ini.
Lingkup bab IV dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.1.
Lingkup Bab IV
41
4.4 Simpulan Bab IV
42
4.1. Deskriptif Responden
Adapun dari data deskriptif yang telah diperoleh, memberikan gambaran berikut
ini:
Laki-laki 61 61
Perempuan 39 39
2. Umur responden, dari 100 responden tersebut, usia responden berkisar antara 24
tahun hingga 53 tahun. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:
43
Tabel 4.2
Umur Responden
Usia Responden Frekuensi Persentase
24-28 tahun 32 32
29-33 tahun 35 35
34-38 tahun 17 17
39-43 tahun 6 6
44-48 tahun 6 6
49-53 tahun 4 4
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden berusia dalam kisaran 29-33 tahun
sebanyak 35%. Sedangkan yang paling sedikit (4%) adalah responden yang berusia
dengan kisaran waktu antara 49-53 tahun.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah Structural
Equation Modeling (SEM) yang terdiri dari tujuh tahap yaitu :
1. Pengembangan model yang berdasarkan teori
Kerangka Pemikiran Teoritik dalam penelitian ini telah digambarkan pada
gambar 2.1 di bab II. Model penelitian tersebut terdiri dari 14 indikator untuk
menguji adanya hubungan kausalitas antara Kualitas layanan, komitmen,
kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
2. Pengembangan diagram alur path (path diagram)
Diagram alur untuk pengujian model penelitian telah digambarkan pada
gambar 3.1 pada bab III yang dibuat berdasarkan kerangka pemikiran teoritis
pada gambar 2.1 pada bab II.
3. Konversi diagram alur ke dalam persamaan
44
Persamaan untuk model penelitian telah dibuat seperti yang telah dijelaskan
pada tabel 3.1 pada bab III.
4. Memilih matriks input dan estimasi model
Input data yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks varians /
kovarians atau matriks korelasi untuk keseluruhan estimasi. Ukuran sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden dari nasabah
Tabungan Simpeda Bank Jateng. Program Komputer yang digunakan adalah
AMOS 4.0 dengan maximum likelihood estimation.
5. Menganalisis apakah model dapat diidentifikasi
Problem identifikasi model pada prinsipnya adalah problem mengenai
ketidakmampuan model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi
yang unik. Gejala-gejala problem identifikasi antara lain :
- Standard error pada satu atau beberapa koefisien sangat besar.
- Muncul angka-angka yang aneh seperti varians error yang negatif.
- Muncul korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi (>0,90).
6. Evaluasi kriteria goodness of fit
Pengujian kesesuaian model dilakukan melalui telaah terhadap kriteria
goodness of fit seperti yang telah diuraikan pada bab III. Secara singkat
kriteria indeks pengujian kelayakan model (goodness of fit) seperti tabel 4.3
berikut.
Tabel 4.3
Indeks Pengujian Kelayakan Model
45
AGFI ≥ 0.90
CMIN/DF ≤ 2.00
TLI ≥ 0.95
CFI ≥ 0.95
Uji Hipotesis
Chi-square = 10.745
Sig.Probability = .057
DF = 5
.68 GFI = .958
e1 x1 AGFI = .873
TLI = .958
CFI = .979
.66 .82 Cmin/df = 2.149
RMSEA = .108
e2 x2
. .82
.65 .81
e3 x3 Kualitas
layanan
.81
.66 46
e4 x4 .71
.50
Sumber: diolah untuk tesis ini,2006
Tabel 4.4
Standardized Regression Weight
Kualitas Layanan
47
Dari hasil analisis ini dapat dilihat bahwa setiap dimensi-dimensi dari masing-
masing dimensi memiliki nilai loading factor (koefisien λ) atau regression weight atau
standardized estimate yang signifikan dengan nilai Critical Ratio atau C.R. ≥ 2,00. Hasil
di atas juga menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang tinggi antara koefisien
estimasi (< 0.9). Dengan demikian semua indikator dapat diterima.
Uji Hipotesis
e9 e10 e11
.74 .71 .62 Chi-square = 22.044
x9 x10 x11 Sig.Probability = .577
DF = 24
.86 .84 .78 GFI = .956
AGFI = .918
.54 TLI = 1.006
Kepercayaan CFI = 1.000
Cmin/df = .919
RMSEA = .000
.59 .72
x12 e12
.85
.80
Loyalitas .89 x13 e13
Komitmen Konsumen
.70 .82
.82 .80 .78 .67
x14 e14
x6 x7 x8
.67 .63 .60
e6 e7 e8
48
Sumber: diolah untuk tesis ini, 2006
49
Tabel 4.5
Standardized Regression Weight Komitmen, Loyalitas, dan Kepercayaan
Stand.Esti Estimat
m e S.E. C.R. P
x1 Loyalitas_Konsum
2 <-- en 0.851 1.000
x1 Loyalitas_Konsum
3 <-- en 0.894 1.056 0.100 10.612 0.000
x1 Loyalitas_Konsum
4 <-- en 0.820 0.978 0.102 9.615 0.000
x1
0 <-- Kepercayaan 0.844 0.928 0.096 9.639 0.000
x1
1 <-- Kepercayaan 0.785 0.833 0.096 8.676 0.000
Dari hasil analisis faktor konfirmatori 2 dapat dilihat bahwa setiap indikator dari
masing-masing dimensi memiliki nilai loading factor (koefisien λ) atau regression
weight atau standardized estimate yang signifikan dengan nilai Critical Ratio atau C.R. ≥
2,00. Dengan demikian semua indikator dapat diterima.
50
Setelah model dianalisis melalui analisis faktor konfirmatori, maka masing-
masing indikator dalam model yang fit tersebut dapat digunakan untuk mendefinisikan
konstruk laten, sehingga full model SEM dapat dianalisis. Hasil pengolahannya dapat
dilihat pada gambar 4.4 dan tabel 4.6 berikut.
51
Gambar 4.4
Structural Equation Modeling
Uji Hipotesis
.68 e9 e10 e11
e1 x1 .73 .73 .60 Chi-square = 82.141
.64 .83 x9 x10 x11 Sig.ProbabilityDF = .194
= 72
e2 x2 .80 .86 .86 .78 GFI = .901
.63 .47 AGFI = .856
.79 Kualitas TLI = .984
e3 x3 Kepercayaan
.82 layanan .22 CFI = .988
.67 Cmin/df = 1.141
e4 x4 .71 RMSEA = .038
z2
.51 .25
e5 x5 .62 .29 .74
x12 e12
.86
.76
.39 .42 Loyalitas .87 x13
z1 Komitmen e13
Konsumen
.82 .75 .82 .67
.81 .59
x14 e14
x6 x7 x8 z3
.67 .66 .57
e6 e7 e8
34
Tabel 4.6
Standardized Regression Weight Structural Equation Modeling
35
Tabel 4.7
Indeks Pengujian Kelayakan Structural Equation Modeling
Normalitas univariate dan multivariate data yang digunakan dalam analisis ini
dapat diuji normalitasnya, seperti yang disajikan dalam tabel 4.8
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio sebesar ±
2,58 pada tingkat signifikansi 0,01 (1%), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
36
ada data yang menyimpang. Uji normalitas data untuk setiap indikator terbukti
normal. Jadi data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki sebaran yang normal.
Namun demikian secara multivariate, tampak bahwa nilai c.r. mencapai 18,572 atau
dengan kata lain melebihi tingkat signifikansi yang ditentukan. Hal ini didukung oleh
Hair (1995, p.64) yang menyatakan bahwa data yang normal secara multivariate pasti
normal pula secara univariate. Namun sebaliknya, jika secara keseluruhan data
normal secara univariate, tidak menjamin akan normal pula secara multivariate.
Tabel 4.8
Normalitas Data
Outliers merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang
terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi yang lain dan muncul dalam
37
bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabel-variabel
kombinasi ( Hair, et al, 1995). Adapun outliers dapat dievaluasi dengan dua cara,
yaitu analisis terhadap univariate ouliers dan analisis terhadap multivariate outiers
(Hair, et al, 1995).
Descriptive Statistics
38
4.2.4.2. Multivariate Ouliers
Evaluasi terhadap multivariate outliers perlu dilakukan karena walaupun data
yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi
observasi-observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah dikombinasikan. Jarak
Mahalonobis (The Mahalonobis distance) untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung
dan akan menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam
sebuah ruang multidimensional (Hair, et al, 1995 ; Norusis, 1994 ; Tabacnick &
Fidell, 1996 dalam Fedinand, 2000). Untuk menghitung mahalonobis distance
berdasarkan nilai chi-square pada derajat bebas sebesar 14 (jumlah variabel) pada
tingkat p<0,001 adalah λ2 (14. 0,001) = 36.123 (berdasarkan tabel distribusi λ2).
Jadi data yang memiliki jarak mahalonobis lebih besar dari 39,25 adalah multivariate
outliers. Namun dalam analisis ini outliers yang ditemukan tidak akan dihilangkan
dari analisis karena data tersebut menggambarkan keadaan yang sesungguhnya dan
tidak ada alasan khusus dari profil responden yang menyebabkan harus dikeluarkan
dari analisis tersebut (Ferdinand, 2000).
39
4.2.6 Pengujian terhadap Nilai Residual
(∑ std. loading)2
Construct-Reliability = ----------------------------------
(∑ std. Loading)2 + ∑ εj
40
Keterangan :
∑ (std. loading)2
Variance Extract = --------------------------------
∑ (std. loading)2 + ∑ εj
Keterangan :
41
Tabel 4.10
Uji Reliability Construct dan Variance Extract
VARIABEL Kualitas Layanan Komitmen Kepercayaan Loyalitas Pelanggan
INDIKATOR Construct Error C E C E C E
x1 0.83 0.31
x2 0.80 0.36
x3 0.79 0.38
x4 0.82 0.33
x5 0.71 0.50
x6 0.82 0.33
x7 0.81 0.34
x8 0.75 0.44
x9 0.86 0.26
x10 0.86 0.26
x11 0.78 0.39
x12 0.86 0.26
x13 0.87 0.24
x14 0.82 0.33
SUM OF STDRD
LOADING 3.95 2.38 2.50 2.55
SUM OF MEASUR.
ERR. 1.87 1.11 0.91 0.83
CONSTRUCT REL. 0.892949122 0.836271297 0.872612532 0.886672303
THRESHOLD
VALUE > 0.70 > 0.70 > 0.70 > 0.70
VARIANCE
EXTRACT 0.6259 0.630333333 0.695866667 0.722966667
THRESHOLD
VALUE >0.50 >0.50 >0.50 >0.50
42
Berdasarkan hasil pengukuran reliabilitas data diperoleh nilai reliabilitas data dalam
penelitian ini memiliki nilai ≥ 0,7. Dengan demikian penelitian ini dapat diterima,
sedangkan hasil pengukuran variance extract dapat diterima karena memenuhi
persyaratan yaitu ≥ 0,50. Sehingga konstruk-konstruk dalam penelitian ini dapat diterima.
43
4.3.3 Pengujian Hipotesis 3
H3: Semakin tinggi kualitas layanan, semakin tinggi loyalitas pelanggan
Parameter estimasi antara kualitas layanan dengan loyalitas pelanggan
menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai C.R = 2,016 atau C.R ≥ ± 2,00
dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 (5%). Dengan demikian hipotesis 3 dapat
dibuktikan.
Pada bab ini telah dilakukan analisis data dan pengujian terhadap 5 hipotesis
penelitian sesuai model penelitian empiris yang telah diuraikan pada bab II. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa semua hipotesis dapat dibuktikan. Model teoritis telah
diuji dengan kriteria goodness of fit dan mendapatkan hasil yang baik. Selanjutnya uraian
mengenai kesimpulan dan implikasi kebijakan atas diterimanya hipotesis-hipotesis
tersebut akan dijelaskan dalam bab V.
44
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
1. Kualitas layanan
2. Komitmen
3. Kepercayaan
4. Loyalitas pelanggan
45
Kaitan antara kualitas layanan dan komitmen dikemukakan oleh Crosby, et al
(1990) yang menyatakan bahwa relationship marketing akan menjadi suatu hal yang
penting apabila mandapatkan dukungan dari kualitas layanan yang baik.
46
melakukan konsumsi ulang. Morgan dan Hunt (1994) menambahkan pula, bahwa
tingginya kepercayaan akan dapat berpengaruh terhadap menurunnya kemungkinan untuk
melakukan perpindahan terhadap penyedia jasa lain.
47
2. Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepercayaan. Hal tersebut
memperkuat secara empirik teori yang menyatakan bahwa kepercayaan
dipengaruhi secara positif oleh kualitas layanan seperti yang dikemukakan oleh
Sharma and Patterson (1999)
3. Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Hal tersebut
memperkuat secara empirik teori yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan
dipengaruhi secara positif oleh kualitas layanan seperti yang dikemukakan oleh
Zeithaml,et al (1996)
4. Komitmen berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Hal tersebut
memperkuat secara empirik teori yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan
dipengaruhi secara positif oleh komitmen seperti yang dikemukakan oleh Nielsen
(1998)
5. Kepercayaan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan. Hal tersebut
memperkuat secara empirik teori yang menyatakan bahwa loyalitas pelanggan
dipengaruhi secara positif oleh kepercayaan seperti yang dikemukakan oleh
Foster and Cadogan (1999).
48
menampilkan kualitas layanan yang prima sehingga citra perusahaan di mata konsumen
menjadi lebih baik.
Dalam pada itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap seberapa besar komitmen
nasabah yang berhasil dikelola oleh perusahaan. Evaluasi tersebut hendaknya dilakukan
secara rutin agar perusahaan senantiasa mampu mengenali kebutuhan nasabah dan
meresponnya dengan cepat. Komitmen nasabah dapat pula ditingkatkan dengan lebih
mengedepankan hubungan yang akrab dengan nasabah. Program-program yang melekat
dibenak nasabah akan mampu menjadi perekat dalam membina hubungan dengan
nasabah. Misalnya dengan memberikan bonus hadiah bagi nasabah yang memiliki
simpanan yang tinggi.
Kepercayaan sebagai salah satu prediktor loyalitas pelanggan dapat ditingkatkan
melalui peningkatan kemampuan karyawan bank dalam melayani nasabah. Selain itu,
kepercayaan nasabah dapat pula dibangun dari sikap karyawan bank yang
mengedepankan kejujuran dan tidak mengambil keuntungan jangka pendek, sehingga
hubungan yang telah terjalin dengan nasabah dapat dipertahankan dengan baik.
49
2 Pada penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan untuk menambah
variabel lain yang merupakan kelanjutan maupun anteseden dari loyalitas
pelanggan
3 Untuk penelitian mendatang hendaknya menguji model penelitian empiris dari
sudut pandang penyedia jasa.
50
DAFTAR REFERENSI
Arbucle, J.L. 1997, Amos User's Guide, Version 3.6. Chicago: Smallwaters Corporation.
Bendapundi, B., Berry, L.L. 1997. Customers’ Motivation for Maintaining Relationship
with Service Providers. Journal of Retailing. 73(1).
Cooper, R.D dan Emory W.C., 1995, Business Research Methods 5th et. London,
Richard D Irwin, Inc.
Crosby, Lawrence, Evans, Kenneth & Cowles, Deborah. 1990. Relationships quality in
services selling: an interpersonal influence perspective. Journal of
Marketing, 54 (July), 68-81.
Dwyer, F. Robert, Shurr, Paul H. & Oh, Sejo. 1987. Developing buyer-seller
relationships. Journal of Marketing, 51 (2), 11-27.
Fornell, C., and Wernerfelt, B., 1987, Defensive marketing strategy by customer
complaint management; a theoretical analysis, Journal of Marketing
Research, Vol.24, pp.337-46.
Hair Jr, Joseph .F, Rolph E Anderson, Ronald L. Tatham and William C. Black 1995,
Multivariate Data Analysis with Readings, Fourth Edition, Prentice Hall
International Editions.
51
Hulland, J., Chow, Y. H. & Lam, S. 1996. Use of causal models in marketing research:
A. review, International Journal of Research in Marketing, 13, pp, 181-197.
Kotler, Philip, & Armstrong, Gary, 1991, Principles of Marketing, 5th ed., Engelwood
Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc
Reischheld, F.F., & Sasser, W.E. Jr., 1990. Zero Deffections: Quality Comes to Services,
Harvard Business Review, September-October,pp.105-11
Roberts, K., Varki, S., and Brodie, R., 2003, Measuring the quality of relationships in
consumer services: an empirical study, European Journal of Marketing, Vol.
37, No.1/2.
Sekaran, Uma, 1992., Research Methods for Business: A Skill Building Approach,
Second ed. John Willey and Sons inc. Singapore.
Singarimbun, Masir, Sofian Effendi 1989, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta.
Zeithaml, V.A., and Bitner, M.J., 1996, Service Marketing, The McGraw-Hill
Companies, Inc., Singapore.
52
RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN
PEKERJAAN
Agustus 2006 – Sekarang : PT Pustaka Insan Madani, Jogjakarta (PT Intan Pariwara
Grup)
Agustus 2004 – Agustus 2006: PT Techpack Asia, Semarang (ALCAN Group)
53
54
55