Anda di halaman 1dari 2

Nama : WAHYU PATTIPEILOHY

NIM : 03151576

PROPORSI KATEGORIS

Proposisi kategoris adalah suatu pernyataan yang terdiri dari hubungan dua term sebagai subyek dan
predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Hubungan ini berbentuk pengiyaan atau pengingkaran.

Unsur-unsur proposisi kategoris, yaitu sebagai berikut :

Term sebagai subyek, yaitu hal yang diterangkan dalam pernyataan, yang sering disimbolkan dengan 'S'.

Term sebagai predikat, yaitu hal yang menerangkan dalam pernyataan, yang sering disimbolkan dengan
'P'.

Kopula, yaitu hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subyek dan predikat, dapat mengiyakan
atau mengingkari, yang menunjukkan kualitas pernyataan.

Kuantor, yaitu pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh subyek, dapat
berbentuk universal atau partikular, yang sekaligus juga menunjukkan kuantitas pernyataan.

Penjelasan dari unsur-unsur proposisi kategoris, adalah sebagai berikut :

Kedua unsur yang pertama (poin 1 dan 2), adalah sebagai subyek dan predikat inilah yang merupakan
materi pokok proposisi.

Unsur pada poin 3, adalah sebagai pemberi bentuk, kopula ini tidak diperlihatkan, hanya diperkirakan
saja, misalnya : semua manusia berakal budi.

Unsur pada poin 4 tersebut juga sering tidak diperlihatkan, yaitu dalam proposisi yang menunjukkan
pengertian kesemuanya yang dimaksudkan subyek, misalnya semua bangsa Indonesia ber-Pancasila. Kata
'semua; adalah kuantor, dan kata ini dapat dihilangkan tanpa merubah makna yang dimaksudkan, yaitu
dinyatakan : bangsa Indonesia ber-Pancasila.

Suatu proposisi dapat benar, dapat juga salah. Proposisi disebut juga sebagai bentuk lahir dari pendapat,
sedangkan term yang merupakan unsur proposisi adalah bentuk lahir dari pengertian. Sehingga dapatlah
dikatakan bahwa pendapat adalah hubungan dua pengertian yang mempunyai nilai benar dan salah.
Atau dengan kata lain pendapat itu mempunyai dua kemungkinan, mungkin benar mungkin juga salah.
Unsur yang merupakan materi proposisi kategoris adalah term sebagai subyek dan term sebagai
predikat, yang keduanya tersebut merupakan hal yang harus ada. Jika salah satu tidak ada, maka
pernyataan itu tidak dapat disebut sebagai proposisi kategoris, melainkan hanya merupakan proposisi
tunggal.

1. Term sebagai Subyek.

Term sebagai subyek selalu berhubungan dengan sejauh mana term itu dapat dikenakan, dan merupakan
kuantitas proposisi. Term sebagai subyek dapat dibedakan menjadi :

Subyek universal, yaitu mencakup semua yang dimaksud oleh subyek. Misalnya, seluruh bangsa
Indonesia, yang dirumuskan dengan "semua S".

Subyek partikular, yaitu hanya mencakup sebagian dari keseluruhan yang disebutkan oleh subyek.
Misalnya, sebagian bangsa Indonesia, yang dirumuskan dengan "sebagian S".

2. Term sebagai Predikat.

Term sebagai predikat selalu berhubungan dengan isinya dan merupakan kualitas proposisi. Term sebagai
predikat dibedakan antara :

Predikat afirmatif, yaitu sifat megiyakan adanya hubungan predikat dengan subyek, yang dirumuskan
dengan "adalah P".

Predikat negatif, yaitu sifat mengingkari adanya hubungan predikat dengan subyek, atau sifat
meniadakan hubungan subyek dengan predikat, yang dirumuskan dengan "bukan P'.

Anda mungkin juga menyukai