Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH IDE, KONSEP, DAN TERM 

A. Pengertian Ide dan Konsep 

Berbicara masalah term maka kita harus membahas apa yang menjadi penopang term itu
sendiri, terdapat dua unsur di dalamnya yaitu ide dan konsep. 

Dalam buku logika scientifika karya DR.W.Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph. ide adalah
sebuah kata yang berasal dari kata Yunani eidos, eidosberarti ‘yang orang lihat’, ‘penampakan’,
‘bentuk’, ‘gambar’, ‘rupa’ yang dilihat. 

Dalam buku yang sama konsep berasal dari kata Latin: concipere, yang artinya mencakup,
mengandung, mengambil, menyedot, menangkap. Dari kata concipere muncul kata benda
conceptus yang berarti tangkapan. 

Dalam keterangan yang lain konsep adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa latin
conceptus (kata benda masculinum) yang dibentuk dari kata conceptumyang berasal dari kata
kerja (konjugasi III) concipio. Kata ini berarti ‘mengambil ke dalam dirinya’ atau ‘menangkap’. 

Penangkapan ide atau konsep bisa terjadi dengan benar atau tidak benar, maka aprehensi
sederhana juga dapat diragukan atau ditolak. Apabila ide atau konsep kita tangkap secara tidak
sah atau secara tidak benar, maka hal tersebut akan berakibat pada keputusan yang juga tidak
sah dan tidak benar. 

B. Pengertian Term 

Term adalah ‘kata” atau ‘kesatuan kata-kata “ yang dapat di pergunakan sebagai subjek
atau predikat dalam sebuah proposisi logika.(pengantar logika tradisional.1964). Term adalah
perntyatan lahiriah dari pengertian, atau sebagai ungkapan pengertian jika terdiri atas satu kata
( dasar-dasar logika,2007).

Sebagai catatan, suatu term, sebagai suatu kegiatan, di dalam fenomologi modern selalu
menyandang ciri intensional. Suatu tangkapan selalu merupakan suatu kegiatan menangkap ke
arah sesuatu yang lain yakni sesuatu yang atas kesadaran spontan tidak bergantung pada
kegiatan menangkap tersebut. Karena tangkapan-tangkapan tersebut berciri abstrak, maka ia
mengungkapkan benda-benda secara tidak penuh, tetapi di lain pihak mengungkapkan suatu isi
tertentu yang tidak jelas. 

C. Term Sinkategorimatis dan Term Kategorimatis 

Seperti yang telah diungkapkan pada yang telah lalu, bahwa apa disebut term adalah setiap
kata atau kumpulan kata yang mempunyai arti, keterkaitan antara kata yang mempunyai arti
dengan konsep atau ide karena kata merupakan suatu pengejawantahan dari ide atau konsep
itu sendiri. Dengan kata lain term merupakan pernyataan lahiriah dari konsep atau ide. 

Jika sebuah kata-kata tidak memiliki pengertian tertentu sehingga tidak dapat digunakan
sebagai term tanpa bantuan kata-kata yang lain, maka ia tidak disebut dengan term atau juga
disebut dengan Term Sinkategorimatis. Contoh: kepada, dari, dsb. 

Sebaliknya jika sebuah kata telah memiliki pengertian tertentu tanpa bantuan dengan kata yang
lain biasa disebut dengan Term Kategorimatis. Contoh: hewan, manusia, dsb. 

D. Term Kategorimatis dapat dibedakan menjadi tiga jenis: 

1. Term Kategorimatis Univokal, yaitu term yang dikenakan kepada beberapa hal atau benda
dalam arti yang sama, seperti contoh kalimat-kalimat berikut: “Adam adalah manusia”, “Tuti
adalah manusia”, “jhon adalah manusia”. Term “manusia dalam contoh ini digunakan dalam arti
yang sama. 

2. Term Kategorimatis Equivokal, yaitu term yang dikenakan kepada beberapa hal atau benda
dalam arti yang berbeda-beda, contoh kalimat-kalimat berikut: “kambing itu adalah kambing
hitam”, “Hidayat adalah orang yang sering dijadikan kambing hitam”. Kambing hitam yang
pertama merupakan kambing yang memang berwarna hitam, sedangkan yang kedua adalah
dimaksudkan orang yang sering dipersalahakan. 

3. Term Kategorimatis Analogis, yaitu term yang digunakan kepada beberapa hal atau benda
dalam arti yang berlainan namun dari segi tertentu memiliki kesamaan, seperti contoh term sakit
untuk “orang sakit” dan “rumah sakit” 
E. Jenis – jenis Term 
Dalam buku pengantar logika tradisional ada tujuh kelompok janis term

1. Term Bersahaja dan term Komposit

Term bersahaja ialah term yang terdiri hanya satu kata saja. Example : manusia, kuda, rumah
dan lain-;ain
Term komposit ialah term yang terdiri lebih dari saru kata. Example : penyair modern, kuda
putih, rumah besar dan lain-lain.

2. Term Khusus dan term Umum

Term umum ialah term yang dapat dipergunakan bagi setiap anggaota suatu kelompok atau
perkumpulan dengan arti yang sama. Exampel : manusia, buku mahasiswa dan lain-lain.
Di dalam term khusus ini para ahli-ahli logika membagi term khusus menjadi dua sub kelas
yaitu term tunggal signifikan dan term tunggal non signifikan. Term tunggal signifikan term
khusus yang menunjukan objek de3ngan menunjukan kualitas tertentu. Exampel : gunung yang
tertiunggi di indonesia, Presiden RI yang pertama sdan lain-lain. Sedangkan term tunggal non
signifikan merupakan term khusus yang tidak menunjukan objek dengan mengemukakan
kualitas yang tertentu. Example : gunung yang tertinggi, Presiden RI dan lain-lain.

3. Term Kolektif dan Term non-Kolektif

Term Kolektif ialah term yang dipergunakan untuk menunjukan sekelompok benda yang
membentuk satu keseluruhan atau satu kelomok. Example :juri, mahasiswa, angkatan darat
dan lain-lain.
Term non-Kolektif ialah term yang yang tidak menyatakan kelompok benda-benda yang
mengandung keseluruhan. Example : orang-orang indonesia, mahasiswa IAIN Cirebon dan lain-
lain.

4. Term Kongkrit dan term Abstrak

Term kongkrit ialah nama benda. Example : meja, kursih dan lain-lain
Term abstrak ialah nama kualitas atau kumpulan kualitas yang dapat dibicarakan terlepas dari
hubunganya denganm benda lain. Example : persegi, putih, merah dan sebagainya.
5. Term Positif, Negatif dan Privatif

Term positif ialah term yang akan dinyatakan positif apabila menyatakan benda atau artibut
yang ada. Example : meja, kersih dan lain-lain
Term negatif ialah term yang akan dinyatakan negatif apabila menyatakan benda atau artibut
yang tidak ada. Example : angin, oksigen dan lain-lain
Term privatif ialah term yang menyatan bahwa artibut atau benda itu tidak ada pada waktu
sekarang, tetapi mungkin dimilikinya pada waktu yang lain. Example : buta, lumpuh, tuli dan
lain-lain.

6. Term Absolut dan term Relatif

Term absolut ialah nama suatu benda atau artibut yang dapat dipahami dengan sendirinya dan
tidak usah dihubunbgkan dengan denda lain. Example : pohon manusia kuda dan lain-lain.
term Relatif ialah term yang tak pernah dapat di pahami dengan sendirinya dan selalu harus
ada hubunganya dengan benda lain. Example : “Abang” adalah term relatif karena term ini
akan berlaku apabila ada dua saudara yang dilahirkan dari orang tua yang sama. Demikian pula
halnya denga suami, anak kandung, orang tua dan lain-lain.

7. Term konotatif dan term non-Konotatif

Term konotatif ialah term term yang menunjukan denotasi (nama suatu benda atau sejumlah
yang ditunjukan oleh term tersebut) konotasi (kualitas atau karakteristik dari suatu benda atau
sekelompok benda). Example : “manusia” adalah konotatif karena menunjukan semua manusia
dan juga menunjukan kualitas.
Term non-Konotatif ialah term yang hanya menunjukan salah satunya saja konotasinya saja
atau denokasinya saja. Example : “kekuatan” adalalah non-Konotatif karena tidak menunjukan
denokasi apa-apa.

Sedangkan dalam buku Dasar-dasar logika yang dikarang Drs. Surajiyo, Drs. Sugeng Astanto
dan Dra. Sri Andiani terdapat empat kelompok besar jenis-jenis pembagian term yaitu :

1. Pembagian term menurut komprehensi ( lingkungan , hakikat dan sifat)

Term yang mempunyai persamaan satuan dalam satu makna tanpa ada tingkatan menurut
hakikatnya. Term ini di bagi dua cangkupan sifat yaitu
a. Kongkret yaitu menuju ke “hal”-nya suatu kenyatan atau apa saja yang
berkualitas dan bereksistensi tertentu, misalnya manusia, kera dan
sebagaiunya.
b. Abstrak yaitu menyatakan kualitas yang terlepas dari eksitensi tertentu,
masalnya kemanusiaan, kebenaran dan sebagainya.
2. Pembagian term menurut Ekstensi (cangkupan)

Berdasarkan Ekstensi (cangkupan ) term dapat di bedakan menjadi


Term umum
a.       universal, sifat umum yang berlaku didalamnya tidak terbatas ruang dan waktu. Misalnya,
organisme, manusia, bangsa, mahasiswa dan sebagainya.
b.      Kolektif, sifat umum yang berlaku didalamnya menunjuk pada suatu kelompok tertentu
sewbagai suatu kesatuan. Misalnya, rakyat Indonesia, bagsa Cina dan sebagainya.
Term Khusus
a.       Partikular, sifat khusus yang berlaku didalamnyahanya menunjukan sebagian tidak tertentu
dari satu keseluruhan. Misalnya, sebagian manusia , ada Mahasiswa dan sebagainya.
b.      Singular, sifat khusus yang berlaku didalamnya hanya menunjuk pada satu hal atau suatu
himpunan yang hanya mempunyai satu anggaota. Misalnya, Presiden RI pertama, Nama dan
sebagainya.

3. Pembagian term menurut predikabilia (cara menerangkan sesuatu)

Predikabilia yang dimaksud cara menerangkan sesuatu. Predikabilia ini ada lima macam yaitu:

a. Genius ialah himpunan golongan yang menunjukan hakikat berbeda bebtuk,


tetapi terpadu oleh kesaamaan sifat. Misalnya, golongan manusia, golongan
hewan ( kera , kerbau, sapi)
b. Spesies ialah himpunan sesuatu yang menunjukan hakikat bersamaan bentuk
maupun sifatnya sehingga dapat memisahkan dari golongan ini. Misalnya,
genius ilmu spesiesnya ialah berupa Hukum, Ekonomi, Kimia, Matematika dan
sebagainya
c. Diferensia ialah sifat pembeda yang menunjukan hakikat suatu golongan
sehingga terwujud kelompok diri. Misalnya, term Manusia Diferensianya berakal,
term api Diferensianya panas dan sebagainya.
d. Propium ialah sifat khusus sebagai predikat yang niscaya terletak pada hakikat
sesuatu diri sehingga dimiliki oleh seluruh anggaota golongan. Misalnya,
berpolitik , bebrkehendak bebas, bersifat sosial dan sebagainya.
e. Aksidens ialah sifat kebetulan sebagai predikat yang tidak bertalian dengan
hakikat diri sehinga tidak dimiliki oleh seluruh anggaota golongan.
Misalnya,berambut pirang, berkulit putih adalah golongan darah “O”, dan
sebagainya.
4. pembagian term menurut kategori

Terdapat sepuluh kategori dalam term yaitu :

a. substansi, hal yan terlepaas dari hal-hal lainya. Misalnya, kursi, meja, rumah dan
sebagainya.
b. Kuantitas, yaitu sifat yang menunjuk pada pengertian yang luas dan jumlah atau
menunjuk pada banyak sedikitnya substansi. Misalnya, besar, kecil, bundar,bulat
dan sebagainya.
c. Kualitas, yaitu suatu sifat yang menunjukan pada pengertian artubut substansi.
Misalnya, bagus, baik, indah dan sebagainya.
d. Relasi, yaitu hubungan antara satu hal dengan hal lainya. Misalnya, majikan,
bawahan bagianya dsan sebagainya.
e. Aksi, yaitu suatu tundakan dan dengan tindakan tersebut dapat mempengaruhi
yang lain. Misalnya, menulis, membaca, mengajar dan sebagainya.
f. Passi, yaitu sesustu tindak oleh yang lain dipengaruhi yang lain. Misalnya.
dibangun, tertulis, dilempar, dipotong dan sebagainya.
g. Ruang/tempat, yaitu yang menyertai perwujudan dimana sesuatu itu ada.
Misalnya, di Desa, di Kota, di Lemari, di Jakarta dan sebagainya.
h. Waktu, yaitu sesuatu yang menyatakan ketika terjadinya kejadian tertentu.
Misalnya, kemarin, sekarang, besok dan sebagainya.
i. Sikap, yaitu suatu keadaan tertentu. Misalnya, duduk, berdiri,jongkok dan
sebagainya.
j. Keadaan, yaitu term suasana tertentu. Misalnya, gembira, sedih, sakit dan
sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA 
PENGANTAR LOGIKA asas-asas penalaran sistematis karya jan handrik rapar.
LOGIKA SCIENTIFIKA karya DR.W.Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph.
https://id.wikipedia.org/wiki/Konsep

https://en.wikipedia.org/wiki/Idea

https://ilkomut.blogspot.com/2016/12/dasar-dasar-penalaran-logis.html

Anda mungkin juga menyukai