Term pada hakikatnya terbagi menjadi banyak jenis, sebut dan jelaskan 3
dari macam term tersebut sertakan juga contohnya!
2. Jelaskan dan berikan contoh bentuk sesat pikir (logical fallacy)!
Bagaimana agar terhindar dari logical fallacy!
JAWABAN :
a. Termumum.
Term umum yaitu dapat mencakup keseluruhan hal-hal yang ditunjuk tiada
terkecualinya. Term umum dibedakan menjadi :
Universal, yaitu sifat umum yang berlaku di dalamnya tidak terbatas oleh ruang
dan waktu. Misalnya : manusia, bangsa, hewan, dan lain sebagainya.
Kolektif, yaitu sifat umum yang berlaku di dalamnya menunjuk pada suatu
kelompok tertentu sebagai kesatuan. Misalnya : rakyat Indonesia, bangsa
Indonesia, dan lain sebagainya.
b. Termkhusus.
Term khusus yaitu hanya menunjuk sebagian dari keseluruhan sekurang-
kurangnya satu bagian atau satu hal. Term khusus dibedakan menjadi :
Partikular, yaitu sifat khusus yang berlaku di dalamnya hanya menunjuk sebagian
tidak tertentu dari suatu keseluruhan. Misalnya : sebagian manusia, sebagian
mahasiswa, dan lain sebagainya.
Singular, yaitu sifat khusus yang berlaku di dalamnya hanya menunjuk pada satu
hal atau suatu himpunan yang mempunyai hanya satu anggota. Misalnya :
Presiden pertama Republik Indonesia, Rektor Universitas Indonesia, dan lain
sebagainya.
a. Predikamensubstansi.
Predikamen substansi yaitu hakekat zat terdapat dalam diri yang dapat berdiri
sendiri.
Substansi, hakekat zat sesuatu yang adanya terdapat di dalam dirinya sendiri
sebagai pendukung sifat-sifat. Misalnya : manusia, hewan, pohon, yaitu semua
pengertian atau predikat yang dinyatakan dalam kata yang dalam gramatika
umumnya disebut kata-kata substantif.
b. Predikamenaksidensia.
Predikamen aksidensia yaitu peserta zat sebagai pemberi bentuk yang tidak dapat
berdiri sendiri.
1. Kuantitas, jumlah atas sekian banyak diri ataupun satu diri yang mempunyai
besaran. Misalnya : besar, kecil, panjang, pendek, dan lain sebagainya.
2. Kualitas, sifat perwujudan sebagai ciri atau yang ada pengenal. Misalnya : putih,
panas, dingin, bagus, cantik, dan lain sebagainya.
3. Aksi, tindakan yang mempengaruhi dalam perbuatan. Misalnya : membangun,
mengajar, dan lain sebagainya.
4. Passi, kesan yang dipengaruhi dari perbuatan. Misalnya : dibangun, diajar, dan
lain sebagainya.
5. Relasi, hubungan dengan berbagai hal lain. Misalnya : mirip, sama, bawahan,
atasan, guru, murid, dan lain sebagainya.
6. Ruang, tempat yang menyertai di mana sesuatu itu ada. Misalnya : di sini, di situ,
di rumah, dan lain sebagainya.
7. Waktu, tempo yang menyertai kapan sesuatu itu ada. Misalnya : sekarang,
kemarin, besok, dan lain sebagainya.
8. Posisi, kedudukan sesuatu itu berada dalam suatu tempat. Misalnya : duduk,
berdiri, berlutut, dan lain sebagainya.
9. Keadaan, kepunyaan khusus yang menyertai kedudukan. Misalnya : bersenjata,
berpakaian, dan lain sebagainya.
2.) pengertian kesesatan berpikir (logical fallacy) adalah pola penalaran yang
salah,atau kekeliruan dalam pemikiran logis. Sehingga argumen yang disampaikan
menjadi tidak valid dan tak relevan. Sederhananya, seseorang justru mengalihkan
pembicaraan dengan hal-hal tersebut untuk mengalahkan argumen orang lain.
>Misalnya kekeliruan yang terjadi pada percakapan dua orang teman ini: Andi:
“Mendingan lo cuti kerja aja sehari, supaya tugas kita cepat selesai. Atau hari ini
lo selesaikan semua kerjaan yang harus dikerjakan besok. Jadi, besok bisa ambil
cuti tanpa kepikiran kerjaan," kata seseorang kepada temannya. Budi: “Lo aja
belum punya kerjaan, lo mana tau susahnya dapet izin cuti kerja,” jawab teman
tersebut dengan nada ketus.
Percakapan tersebut mengandung kekeliruan atau kesesatan berpikir. Karena
orang yang bekerja tersebut justru menyerang kepribadian temannya, alih-alih
mengatakankemungkinanbisaatautidaknyamengambilcutikerja.