Anda di halaman 1dari 3

NAMA : YUSUF BAYUN SETIAWAN

NIM : 045091232
UPBJJ : UT PURWOKERTO
TUGAS 1 LOGIKA

1. Term pada hakikatnya terbagi menjadi banyak jenis, sebut dan jelaskan 3 dari macam term
tersebut sertakan juga contohnya!
Jawab:
Term adalah kata atau rangkaian kata yang berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu
keputusan (kalimat). Misal ‘kucing itu tidur’; kata ‘kucing’ merupakan ‘subyek’, dan kata ‘tidur’
merupakan ‘predikat’nya. Dalam logika, kata-kata hanya penting sebagai term, artinya kata-kata
itu hanya penting sebagai subyek atau predikat dalam suatu kalimat.

Term bisa berupa term tunggal atau term majemuk. Term itu tunggal apabila hanya atas satu kata
saja, misalnya ‘binatang’, ‘membeli’, ‘mahal’, ‘kucing’, dan seterusnya. Term itu majemuk,
apabila terdiri dari dua atau tiga kata, dan bersama-sama merupakan suatu keseluruhan,
menunjukkan satu dan berfungsi sebagai subyek atau paredikat dalam suatu kalimat, misal ‘jam
dinding itu mati’, ‘lapangan bola kaki itu penuh rumput’, dan seterusnya.

Jenis-jenis term yang lazim ditemui:


 Term konkrit, adalah kata atau kata-kata yang menunjuk kepada suatu benda atau hal lain
yang berada dalam suatu ruang dan waktu.
Contoh: kursi, meja, kuda, dsb
 Term abstrak, adalah term yang menunjuk pada sifat atau kumpulan sifat dan juga
hubungan.
Contoh: kebajikan, kemanusiaan, bulanan, hitam peramah.
 Term umum, adalah term yang menunjukkan kepada suatu himpunan apapun.
Contoh: manusia, hewan, tumbuhan, dsb.
 Term kolektif, adalah term yang menunjuk kelompok benda atau orang yang dianggap
menjadi suatu kesatuan.
Contoh: tarian modern, ketua jurusan, pesawat luar angkasa, UIN, PERSIS, dll.
 Term tunggal, adalah term yang menunjuk sebuah benda saja atau himpunan yang hanya
beranggota satu.
Contoh: Kepala SMP Negeri 1 Malang yang kedua.
 Term relative, adalah term yang tidak dapat difahami bila tidak disertakan hubungannya
dengan benda atau hal yang lain.
Contoh: Genting.

2. Jelaskan dan berikan contoh bentuk sesat pikir (logical fallacy)! Bagaimana agar terhindar
dari logical fallacy!
Jawab:
Dilansir dari buku Dasar-dasar Logika (2006) oleh Asnanto Surajiyo, penyebab kesesatan
berpikir yaitu pemaksaan prinsip logika tanpa memerhatikan relevansinya. Seseorang akan
cenderung melemahkan argumen dengan mendistorsi, menarik kesimpulkan yang salah, serta
menyalahgunakan bukti atau bahasa.

Dikutip dari situs Effectiviology, pengertian kesesatan berpikir (logical fallacy) adalah pola
penalaran yang salah, atau kekeliruan dalam pemikiran logis. Sehingga argumen yang
disampaikan menjadi tidak valid dan tak relevan. Sederhananya, seseorang justru mengalihkan
pembicaraan dengan hal-hal tersebut untuk mengalahkan argumen orang lain.

Misalnya kekeliruan yang terjadi pada percakapan dua orang teman ini:
Andi: “Mendingan lo cuti kerja aja sehari, supaya tugas kita cepat selesai. Atau hari ini lo
selesaikan semua kerjaan yang harus dikerjakan besok. Jadi, besok bisa ambil cuti tanpa
kepikiran kerjaan," kata seseorang kepada temannya.
Budi: “Lo aja belum punya kerjaan, lo mana tau susahnya dapet izin cuti kerja,” jawab teman
tersebut dengan nada ketus.

Percakapan tersebut mengandung kekeliruan atau kesesatan berpikir. Karena orang yang bekerja
tersebut justru menyerang kepribadian temannya, alih-alih mengatakan kemungkinan bisa atau
tidaknya mengambil cuti kerja.
Cara menghindari kesesatan berpikir dalam berargumen Dilansir dari buku Rhetorical Strategies
for Composition: Cracking an Academic Code." Rowman & Littlefield (2016) karya Karen A.
Wink, cara menghindari kesesatan berpikir dalam berargumen, kita harus memastikan bahwa
kesalahan logika melemahkan argumen, dengan menggunakan bukti untuk mendukung klaim
dan memvalidasi informasi. Oleh karena itu, kita harus benar-benar memahami terlebih dahulu
apa yang ingin disampaikan. Baik dalam pengertian, alasan, contoh, juga buktinya, agar argumen
menjadi relevan. Dengan begitu, kita akan terlihat kredibel di hadapan lawan bicara atau audiens.
Selain itu, berpikir kritis dengan menyadari dan memahami kekeliruan atau kesesatan berpikir
dalam tiap argumen, dapat memperkuat kemampuan kita dengan mengevaluasinya.

Referensi:
 Buku modul matkul Logika
 https://www.slideshare.net/SwigWuNa/konsep-term-dan-definisi
 https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/23/103000469/kesesatan-berpikir-pengertian-
jenis-contoh-dan-cara-menghindarinya?page=all

Anda mungkin juga menyukai