Anda di halaman 1dari 35

TERM & PROPOSISI

Pengertian
Pengertian diartikan sebagai hasil tangkapan akal budi
mengenai hakikat (inti atau esensi) dari suatu hal.
Pengertian memungkinkan kita memikirkan dan
membicarakan sesuatu. Dengan kata lain, tanpa
mengerti sesuatu kita sebetulnya tidak bisa
berbicara, berdiskusi dan mengatakan sesuatu. Jadi
pengertian adalah gambaran abstrak yang dibentuk
akal budi mengenai sesuatu yang dipikirkan.
Disini ada 2 proses yang bekerja sekaligus yakni
pengertian itu sendiri dan dan hasil tangkapan akal
budi.
Jika pengertian menunjuk pada sesuatu hasil
tangkapan akal budi, maka kegiatan akal budi untuk
menangkap hakikat sesuatu itu disebut abstraksi atau
aprehensi
Pengertian dari Term
Merupakan kata atau sekumpulan kata yang
membuat konsep atau idea menjadi nyata
(merupakan ekspresi verbal dari suatu
pengertian)
Contoh: Ketika berhadapan dengan sebuah
benda yang kemudian Anda simpulkan sebagai
kursi. Bukti bahwa anda memang menangkap
pengertian kursi adalah ketika anda
menyatakan pengertianmu itu dalam wujud
kursi. Pengertian yang abstrak dinyatakan
secara konkret berbentuk simbol yakni kata
kursi.
Perbedaan utama kesan (fantasma)
dan pengertian
Fantasma (Phantasm) Pengertian

Hasil langsung dari Yang ditangkap akal budi


penginderaan melalui penginderaan
kemudian diolah
Bersifat khusus, individual Bersifat umum, imaterial
dan material (karena (karena ditangkap akal budi
merupakan obyek yang melalui panca indera tetapi
langsung ditangkap panca kemudian diolah dan
indera) dilepaskan dari sifat-sifat
materialnya)
Diperoleh melalui kontak Diperoleh melalui sifat
langsung dengan obyek abstraksi
Pengertian Kata
Kata merupakan unsur bahasa terkecil yang
menjadi simbol bagi suatu pengertian yang
bersifat abstrak. Dalam Logika kata yang
berfungsi sebagai ungkapan lahiriah suatu
pengertain disebut term.
Meskipun secara sederhana kata dan term
dimengerti sebagai simbolisasi dari pengertian
keduanya tidak persis sama. Term merupakan
terminologi khusus yang dipakai dalam logika
sementara kata merupakan unsur terkecil
didalam bahasa
Perbedaan antara Term dan kata
Pertama
Setiap term mengungkapkan pengertian tertentu
Setiap kata tidak selalu mengekspresikan suatu
pengertian.
Kata yang sama dengan term disebut
kategorimatis. Contohnya : orang, pohon, rumah,
meja dsb.
Tetap ada kata yang tidak mengandung
pengertian tertentu disebut sinkategorimatis.
Kata ini tidak bisa menjadi term. Contoh: yang,
nan, andai dsb.
Kesimpulan: Setiap term adalah kata tetapi
setiap tidak setiap kata adalah term.
Kedua
Ekspresi verbal dari sebuah pengertian
Setiap term dapat berfungsi sebagai subyek
atau predikat dalam proposisi sedangkan kata
belum tentu.
Kata depan dan kata sambung intra dan
antarkalimat tidak dapat disebut sebagai term
Misalnya: pada, di, maka, karena dsb
Semua kata depan dan kata sambung ini tidak
dapat berfungsi sebagai subyek maupun
predikat dalam sebuah proposisi
Klasifikasi Term
1. Jumlah kata (komponen) : dilihat dari
jumlah kata, term meliputi:
Term tunggal adalah term yang terdiri dari
satu kata saja. Dan sudah memberikan arti.
Contoh : binatang, manusia, gunung, rumah
dsb
Term Majemuk adalah term yang terdiri
dari dua kata atau lebih. Contoh : roti
tawar, jalan raya, toko serba ada dsb
2. Luas Term di klasifikasi ke dalam tiga jenis yaitu
Term singular : dengan tegas menunjuk pada satu
individu benda atau kelompok tertentu. Contoh :
Sarinah gadis desa, kursi itu dsb
Term particular : menunjuk pada bagian dari suatu
keseluruhan. Maka term particular menunjukan
pada beberapa individu, benda atau kelompok
sekurang2nya satu dan tidak tertentu. Contoh :
Sebagian kecil bangsa Indonesia masih miskin,
Beberapa mahasiswa aktif mengikuti kuliah logika.
Term Universal : Menunjukkan seluruh lingkungan
dan bawahannya tanpa kecuali. Contoh : Setiap
dosen wajib mengajar sesuai dengan jadwalnya.
Semua mahasiswa wajib membayar uang kuliah.
SIFAT TERM
1. Term Distributif (universal) dan nondistributif
(particular)
Yang disebut distribusi dari sebuah term ialah
penggunaan term yang mencakup semua
anggotanya secara individual, satu demi satu,
dan bukan sebagai kelompok.
Term yang berdistribusi disebut term universal.
Misal: Manusia adalah makhluk sosial. Artinya
semua manusia adalah makhluk sosial.
Term yang tidak terdistribusi disebut term
particular. Misal: sebagian manusia itu egois.
Artinya sifat egois itu tidak terdistribusi ke
semua manusia, melainkan hanya sebagian saja.
2. Term Kolektif dan nonkolektif
Disebut kolektif apabila pengertian yang
terkandung dalam term tersebut tidak
dapat dikenakan kepada anggota atau
individu yang tercakup didalamnya satu
demi satu melainkan kelompok sebagai
keseluruhan.
Misal: keluarga, bangsa, korps, rombongan,
masyarakat, team dsb
ARTI TERM
Suatu term atau kata dapat digunakan
dalam arti univok, ekuivok dan analog.
1. Univok
apabila kata tersebut digunakan untuk
beberapa hal (realitas) dengan arti yang
tetap sama
Misal:
Buku pelajaran lebih mahal dari buku
novel
Wajah anak ini mirip benar dengan wajah
bapaknya
2. Ekuivok
apabila kata tersebut dimaksudkan dua
hal (realitas) yang berbeda sama sekali
(berlainan).
Misal:
Saya tahu kalau Budi suka memakan tahu
Ibu sedang pergi ke ibu kota untuk
urusan dinas
3. Analog
Apabila kata tersebut dimaksudkan dua hal
(realitas) yang sama sekaligus berbeda. Sering
digunakan untuk menyebut/membandingkan
dua hal yang mirip juga digunakan dalam
bahasa religius.
Misal:
Getaran dawai gitar yang dimainkan gitaris
itu mencerminkan getaran jiwanya sendiri.
Senyuman indah sang mentari itu mirip
dengan senyuman gadis pujaan hatinya.
FUNGSI TERM
Dalam proposisi
a. Term Subyek
term yang mengalami atau mendapatkan
pengakuan (afirmasi) atau pengingkaran
(negasi) dari predikat.
b. Term Predikat
term yang menyatakan pengakuan
(afirmasi) atau pengingkaran (negasi) dari
term subyek
Dalam sillogisme
a. Term mayor
term yang menjadi predikat dalam
kesimpulan
b. Term minor
term yang menjadi subyek dalam
kesimpulan
c. Term menengah
penghubung antara premis mayor dan
minor dari sebuah sillogisme
Pengertian Putusan dan Proposisi
Putusan : kegiatan akal budi yang mengandung
pengakuan atau pengingkaran (predikat)
terhadap yang diakui atau diingkari (subjek).
Misalnya Manusia adalah makhluk yang
berakal budi atau Manusia bukan malaikat.
Akal budi sampai pada putusan bahwa manusia
adalah makluk berakal budi.
Proposisi adalah suatu keputusan. Keputusan
yang dipermasalahkan dalam filsafat logika
adalah keputusan yang berhubungan dengan
term-term yang terangkai dalam suatu kalimat.
Jadi proposisi atau keputusan adalah
pernyataan tentang relasi yang terdapat
diantara dua buah term.
Perbedaan Antara Proposisi dengan Kalimat
Proposisi sendiri berarti data yang dapat dipercaya, disangsikan,
disangkal, atau dibuktikan benar-tidaknya. Agar pembaca dapat
menerima data secara benar maka data ini harus dirumuskan dalam
kalimat berita yang netral. Proposisi ini terbangun karena adanya
unsur yang disebut term. Term adalah kata atau kelompok kata
yang dapat dijadikan subjek atau predikat dalam sebuah kalimat
proposisi. Dengan demikian, proposisi adalah pernyataan tentang
hubungan yang terdapat dalam subjek dan predikat. Sebagai
contoh coba kita lihat kalimat di bawah ini :
Semua kaca bisa pecah Kalimat Semua kaca bisa pecah
adalah sebuah bentuk proposisi, sedang kalimat Semua kaca dan
bisa pecah adalah term.
Hal yang menjadi catatan adalah bahwa proposisi harus berupa
kalimat berita. Dalam kalimat ini pula harus dapat ditunjuk
kelompok kalimat subjek dan kelompok kalimat predikat.

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan
suatu pengertian dan pola intonasi akhir
Penjelasan Macam-Macam Putusan dan Proposisi

1. Putusan Analitis (apriori)


suatu jenis putusan dimana pengakuan atau
pengingkaran predikat (P) terhadap Subyek
(P) hanya dapat diketahui berdasarkan
analisa mental.
2. Putusan Sintetis (aposteriori)
Suatu jenis putusan dimana pengakuan atau
pengingkaran predikat terhadap subyek
dapat diketahui hanya berdasar pengalaman.
Misal: bumi itu bulat
3. Putusan dan proposisi kategoris
di dalam putusan dan proposisi ini predikat
(p) diakuia atau dipungkiri oleh subyek (s)
dengan tanpa syarat. Dengan kata lain P
menerangkan S. Dirumuskan dalam kalimat
tanya, perintah. Misal : Mengapa kamu
tertawa? Kapan kamu berangkat? Bersiap-
siaplah!
4. Putusan dan proposisi hipotesis
Predikat (P) dikui atau dipungkiri tentang
Subyek (S), tidak secara langsung tetapi
secara syarat. Diperinci sbb:
Kondisional (bersyarat): jika ... Maka ...
Disjungtif : atau ... atau
Konjungtif : tidak sekaligus ... Dan ...
1. Proposisi Universal Afirmatif.
Proposisi universal afirmatif adalah pernyataan bersifat
umum yang mengiyakan adanya hubungan antara subyek
dengan predikat, biasa disebut dengan proposisi A, yang
berasal dari huruf depan 'Affirmo' yang artinya mengiyakan
Misalnya : Setiap warga negara sama kedudukannya di
muka hukum.
2. Proposisi Universal Negatif.
Proposisi universal negatif adalah pernyataan bersifat
umum yang mengingkari adanya hubungan antara subyek
dengan predikat, biasa disebut dengan proposisi E, yang
berasal dari kata 'nEgo', yang artinya mengingkari.
Misalnya : Semua manusia bukan keturunan kera.
3. Proposisi Partikular Afirmatif.
Proposisi partikular afirmatif adalah pernyataan
bersifat khusus yang mengiyakan adanya hubungan
antara subyek dengan predikat

4. Proposisi Partikular Negatif.


Proposisi partikular negatif adalah pernyataan
bersifat khusus yang mengingkari adanya hubungan
antara subyek dengan predikat, biasa disebut dengan
proposisi O, yang berasal dari huruf keempat negO,
yang berarti mengingkari. Misalnya : Sebagian bangsa
Indonesia tidak berbangsa Cina.
Unsur unsur dalam proposisi
kategoris
Subjek: hal yang tentangnya dikatakan sesuatu,
diakui atau diingkari
Predikat : apa yang diakui atau disangkal tentang
subjek
Kata penghubung: Pemberi warna atau corak dari
suatu putusan yang menjadi penghubung antara
subjek dan predikat

1. Mahasiswa yang sebelum bulan september


belum
lulus ujiannya
2. Amir adalah mahasiswa yang belum lulus pada
ujian di bulanagustus
Menjabarkan berarti merumuskan suatu
kalimat sedemikian rupa sehingga menjadi
term subjek, predikat, dan kata penghubung
(kopula) terlihat jelas.

1. Dia telah mencuri buah buahan di


supermarket menjadi dia adalah orang yang
mencuri buah buahan di supermarket
2. Tidak semua orang yang banyak makan
akan menjadi gemuk menjadi beberapa
orang yang banyak makan adalah orang
yang akan menjadi gemuk
Klasifikasi Proposisi Kategoris
Klasifikasi proposisi dibagi menjadi tiga
kategoris
Singular: kalau term subjeknya satu dan tertentu
Partikular: kalau term subjeknya sebagian atau satu
tetapi tidak tentu
Universal: kalau term subjeknya menunjuk pada
keseluruhan

Berdasarkan kualitas, ada dua macam proposisi


kategoris
1. Proposisi afirmatif: kalau terjadi pengakuan
(afirmasi) predikat terhadap subjek.
2. Proposisi negatif: kalau terjadi pengingkaran
(negasi) predikat terhadap subjek.
Berdasarkan kualitas dan kuantitas proposisi:
Singular/ universal afirmatif
Contoh:
1. Semua pebgacara menegakkan keadilan dan kebenaran
2. Ayah saya adalah pengusaha
Partikular afirmatif
Contoh:
1. Beberapa pejabat adalah orang jujur
Singular/ universal negatif
Contoh:
1. Semua polisi tidak jujur
2. Menteri sosial tidak menginginkan bencana
Partikular negatif
Contoh:
1. Beberapa pejabat bukan orang jujur
Simbol dalam proposisi
A Lambang logika untuk proposisi universal
afirmatif dan singular afirmatif

I Lambang logika untuk proposisi partikular afirmatif

E Lambang logika untuk proposisi universal negatif


dan singular negatif

O Lambang logika untuk proposisi partikular negatif


Catatan
Berkaitan dengan penggunaan kata kata
yang mengacu pada kualitas negatif itu, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Negasi ganda
2. Penggunaan kata negasi bersama dengan
kata ada
3. Penggunaan kata tidak pada kata semua
4. Penggunaan kata tak satupun, tak
seorangpun
Luas Term Predikat
Untuk berbicara ttg penyimpulan kita perlu
berbicara tentang Luas term predikat.
Luas term predikat adalah cakupan realita
yang disebutkan oleh term tersebut.
Suatu putusan disebut universal, partikular
atau singular, jika luas subjeknya universal,
partikular, atau singular.
Beberapa ketentuan menentukan
luas term predikat
a) Dalam proposisi afirmatif, seluruh isi subjek
dipersatukan dalam luas predikat. Artinya,
seluruh isi subjek hanya merupakan sebagian
dari isi predikat. Dengan kata lain, seluruh kelas
subjek masuk dalam kelas predikat tetapi hanya
sebagian kelas predikat yang masuk dalam
subjek.
Contoh : Kelinci adalah binatang
Maka luas term predikat disini adalah partikular.
b) Dalam proposisi negatif, seluruh luas
predikat sama sekali tidak memberi
tempat pada seluruh isi subjek. Artinya,
subjek sama sekali bukan merupakan
bagian dari predikat. Seluruh predikat
bersih dari subjek. Maka dari itu luas term
disini adalah universal.
Misalnya : Kucing itu bukan ayam.
Artinya, seluruh anggota ayam tidak masuk
dalam kelas kucing.
Hukum hukum luas term
predikat
Proposisi Arifmatif
Dalam sebuah proposisi afirmatif, luas term
predikat selalu partikular, kecuali jika proposisi itu
ternyata singular. Jika proposisinya singular, luas term
predikat adalah partikular, kecuali ternyata singular.
Proposisi Negatif
Sebalikya, dalam proposisi negatif baik itu universal,
singular, maupun partikular, luas term predikat selalu
universal kecuali jika term predikat itu dengan jelas
menyebut sesuatu yg singular, akan luas term
predikatnya singular.
Putusan negatif
Dalam putusan negatif, luas term
predikatnya universal (kecuali kalau
ternyata singular). Subjek dari predikat dan
sebaiknya. Hal ini juga berlaku untuk
putusan negatif partikular.
Contoh : semua pondok bukan hotel.
Beberapa pondok bukan hotel.
Kualitas Proposisi Luas term
perdikat

Universal
AFIRMATIF Partikular
Partikular
(+) Singular

Universal
Partikular
Universal
Singular
NEGATIF (-)
Kecuali
ternyata
Singular
singular

Anda mungkin juga menyukai