Anda di halaman 1dari 7

TERM, KONOTASI DAN DENOTASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Logika Mantiq


Dosen Pengampu : Shofiyullahul Kahfi M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 4 :

Iffatul Izzah (20172504989)


Ihda Nuzula Husna (20172504990)
Tutut Liana (20172505144)
Wasilatur Rohmah (20172505153)
Winda Astutik (20172505155)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MAKHDUM IBRAHIM
(STITMA) TUBAN
2019-2020
KATA PENGANTAR

Segala puji kami haturkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan
Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Term, Konotasi da Denotasi” ini. Shalawat dan salam,
tidak lupa kami haturkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw. yang telah
memberikan tuntunan pengabdian kepada umatnya dalam syariat yang suci ini.
Makalah ini merupakan tugas kelompok bagi semua mahasiswa yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliahnya masing-masing, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang Term, Konotasi dan Denotasi (pembahasan
kata). Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar
kepada mahasiswa, agar krativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal
dengan yang diharapkan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mengetahui definisi Term, Konotasi dan Denotasi, jenis-jenis term dan juga
batasan-batasan dari Konotasi dan Denotasi.
Semoga makalah ini bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam
belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen
pengampu mata kuliah dan juga teman-teman yang sangat saya harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Term, Konotasi dan Denotasi
B. Jenis-jenis Term
C. Batas-batas Konotasi dan Denotasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Logika ialah ilmu yang memberikan aturan-aturan berpikir valid,
artinya ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti supaya
dapat berfikir valid (menurut aturan-aturan yang sah). Dalam logika itu
terdapat suatu bagian yang dinamakan kata dan kalimat. Kata adalah bunyi
atau kesatuan bunyi yang mengandung arti tertentu, sedangkan kalimat adalah
kesatuan kata-kata atau kata yang mengandung pikiran yang lengkap. Kalimat
dalam tata bahasa sama dengan apa yang dinamai PROPOSISI dalam logika.
Proposisi ini tidaklah sama dengan “kalimat” menurut pengertian tata bahasa,
tetapi pada garis besarnya keduanya berhubungan.
Proposisi dalam logika tradisional mestilah terdiri dari tiga bagian,
yaitu: subyek, predikat dan kopula. Subyek adalah bagian yang diberitakan
atau disangkal. Predikat adalah bagian yang memberitakan atau menyangkal
sesuatu tentang subyek, sedangkan kopula adalah bagian yang menyatakan
hubungan antara subyek dan predikat tertentu. (Partap Sing Mehra dan Jazir
Burhan, 2001).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uaraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan term, konotasi dan denotasi?
2. Apa saja jenis-jenis dari term itu?
3. Apa batas-batas dari konotasi dan denotasi itu?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisannya
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian dari term, konotasi dan denotasi.
2. Untuk menyebutkan jenis-jenis dari term.
3. Untuk menjelaskan batas-batas dari konotasi dan denotasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Term, Konotasi dan Denotasi
Term adalah ungkapan pengertian dalam bentuk kata atau beberapa
kata, baik berupa istilah-istilah dalam bahasa buatan maupun kata-kata biasa
dalam kehidupan sehari-hari1. Term adalah “kata” atau “kesatuan kata-kata”
yang dapat dipergunakan sebagai subyek atau predikat dalam sebuah
proposisi logika. “Kata” atau “kesatuan kata-kata” yang tak mungkin
dipergunakan sebagai subyek atau predikat, dalam pengertian logika bukanlah
merupakan sebuah term. Jadi tidak semua kata dapat dianggap sebagai term,
meskipun setiap term itu terdiri dari kata. Kata-kata yang tanpa bantuan kata-
kata lain dapat dipergunakan sebagai term disebut kata-kata kategorimatis,
seperti misalnya: orang, putih, makan, dan lain-lain. Kata yang tidak dapat
digunakan sebagai term kalau tidak dibantu oleh kata-kata lain disebut kata-
kata sinkategorimatis. Misalnya: “Bumi adalah planet yang berputar
mengelilingi matahari”. “Bumi” dipergunakan sebagai kata kategorimatis,
sedangkan kata-kata lainnya dalam proposisi ini yang berdiri sebagai predikat
digunakan sebagai kata-kata sinkategorimatis. (Partap Sing Mehra & Jazir
Burhan.1964)
Kata-kata yang dalam tata bahasa kita kenal sebagai: kata depan, kata
bantu, kata penghubung, dan lain-laindalam pemakaiannya biasanya
merupakan kata-kata sinkategorimatis karena hanya mungkin menjadi term
apabila ia digabungkan dengan kata-kata yang berfungsi sebagai substansi
ajektif atau partisipium. Tetapi apabila kata-kata itu sendiri yang merupakan
hal yang dibicarakan atau dipergunakan sebagai substansi maka ia menjadi
kata-kata kategorimatis.
Pada umunya term mempunyai dua fungsi, yaitu berfungsi konotasi
dan denotasi. Konotasi adalah kualitas atau karakteristik dari suatu benda atau
sejumlah benda yang ditunjukkan oleh sebuah term sehingga term itu tidak

1
Abi Asmana, Berbagai macam dan pembagian term, diakses dari
http://legalstudies71.blogspot.com/2016/04/berbagai-macam-dan-pembagian-term.html?m=1 ,
tanggal 29 September 2019.
dapat lagi dipergunakan untuk benda-benda lain. Denotasi adalah nama atau
tanda dari suatu benda atau sejumlah benda yang ditunjukkan oleh term itu.
Jumlah, luas, lapangan dan sebagainya dipergunakan untuk
menyatakan denotasi, sedangjan maksud, isi, dan lain-lain dipergunakan
untuk menyatakan konotasi. Antara konotasi dan denotasi terdapat hubungan
timbal balik yang erat, artinya jika yang satu bertambah maka yang lainnya
akan berkurang, dan sebaliknya.
B. Jenis-Jenis Term
Dalam buku pengantar logika tradisional, jenis-jenis term itu ada tujuh
kelompok yaitu:
1. Term bersahaja dan komposit.
Term bersahaja yaitu apabila term itu terdiri dari hanya satu kata
saja. Misalnya: manusia, kuda, rumah dan lain-lain. Dan term
komposit yaitu apabila term itu terdiri dari lebih dari satu kata.
Misalnya: nasi putih, sapi betina, rumah mewah dan lain-lain.
2. Term khusus dan term umum.
Term khusus yaitu term yang menunjukkan satu obyek saja.
Misalnya: Presiden RI yang kedua, gunung yang tertinggi di
Indonesia, dan lain-lain. Dan term umum yaitu term yang dapat
dipergunakan bagi setiap anggota suatu kelas dengan arti yang
sama. Misalnya: buku, mahasiswa, papan tulis dan lain-lain.
3. Term kolektif dan term nonkolektif.
Term kolektif yaitu term yang dipergunakan untuk menunjukkan
sekelompok benda yang membentuk satu keseluruhan atau satu
kelas. Misalnya: juri, mahasiswa, angkatan darat, angkatan laut,
dan lain-lain. Tak ada nama yang mneyebut kebalikan term
kolektif keran itu term-term yang tak termasuk term-term kolektif
disebut term non-kolektif.
4. Term konkrit dan abstrak.
Term konkrit yaitu nama benda sedangkan term abstrak yaitu
nama kualitas atau kumpulan kualitas yang dapat dibicarakan
terlepas dari hubungannya dengan suatu benda. Suatu term
dikatakan konkrit kalau menunjukkan suatu benda, artinya bila
menunjukkan seseorang, suatu objek, suatu kenyataan, atau apa
saja yang mempunyai kualitas dan ekstensi tertentu.
5. Term positif, negatif dan privatif.
Term positif ialah term yang akan dinyatakan positif apabila
menyatakan benda atau atribut yang ada. Misalnya: meja, almari
dan lain-lain. Term negatif ialah term yang akan dinyatakan
negatif apabila menyatakan benda atau atribut yang tidak ada.
Misalnya: angin, oksigen dan lain-lain. Term privatif ialah term
yang akan menyatakan bahwa atribur atau benda tidak ada pada
waktu sekarang, tetapi mungkin dimilikinya pada waktu yang lain.
Misalnya: buta, lumpuh, tuli dan lain-lain.
6. Term absolut dan term relatif.
Term absolut ialah nama suatu benda atau atribut yang dapat
dipahami dengan sendirinya dan tidak usah dihubungkan dengan
benda atau atribut lain. Misalnya: pohon, manusia, kuda dan lain-
lain. Term relatif ialah term yang tak pernah dapat dipahami
dengan sendirinya dan selalu harus ada hubungannya dengan
benda atau kualitas yang lain. Misalnya: “Abang” adalah term
relatif karena term ini tidak akan berarti kalau tidak ada dua orang
bersaudara yang dilahirkan oleh orangtua yang sama.
7. Term konotatif dan term non-konotatif.
Term konotatif ialah term yang menunjukkan denotasi (nama
suatu benda atau sejumlah yang ditunjukkan oleh term tersebut)
dan konotasi (kualitas atau karakteristik dari suatu benda atau
sekelompok benda). Misalnya: “manusia” merupakan konotatif
karena menunjukkan semua manusia dan juga menunjukkan
kualitas. Term non-kontatif ialah term yang hanya menunjukkan
salah satunya saja. Misalnya: “kekuatan” merupakan non-konotatif
karena tidak menunjukkan denotasi apa-apa.
C. Batas-Batas Konotasi Dan Denotasi

Anda mungkin juga menyukai