Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KAJIAN KEBAHASAAN

HAKIKAT KATA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

1.Rizna Zetty(23111018)

2.Suci Ramadani(23111029)

3.Nadia Dwi Putri(23111009)

4.Dina Setia Ayu Rahmi(23111026)

5.Alya Nafrida(23111002)

1A

Dosen Pengampu:

Zherry Putria Yanti, M.Pd.

PROGRA STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS ADZKIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna bertujuan memenuhi tugas mata
kuliah Kajian Kebahasaan dengan judul “ HAKIKAT KATA” dan Dosen Pengampu Zherry
Putria Yanti, M.Pd.

Makalah ini kami susun dengan maksimal, terlepas dari semua itu saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang hakikat kata ini. Dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Padang, 25 Oktober 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................

A.Latar Belakang...............................................................................
B.Rumusan Masalah..........................................................................
C.Tujuan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................

I.1 Pengertian Kata.............................................................................

I.2 Ciri-Ciri Kata................................................................................

I.3 Pembentukan Kata........................................................................

I.4 Jenis Kata......................................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................

II.1 Kesimpulan.................................................................................

II.2 Saran...........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakikat kata adalah suatu unit dari sebuah bahasa yang mengandug arti dan terdiri
dari satu atau lebih morfem. Kata juga merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri.
Pada umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks.

Kata adalah kumpulan bunyi ujaran yang mengandung sebuah arti yang jelas. Dengan
demikian apabila ada kumpulan bunyi ujaran atau kumpulan beberapa huruf abjad namun
tidak mengandung arti yang jelas, maka itu tidak dinamakan kata.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kata?

2. Bagaimana ciri-ciri kata?

3. Apa saja pembentukan kata?

4. Apa saja jenis kata?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

• mengetahui pengertian kata

• mengetahui ciri-ciri kata

• mengetahui pembentukan kata

• mengetahui jenis kata


BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian Kata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti dari kata adalah unsur bahasa
yang diucapkan dan dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran
yang dapat digunakan dalam berbahasa. Sementara itu, dalam linguistik, arti dari kata adalah
satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya batu, rumah,
datang) atau gabungan morfem (misalnya pejuang, pancasila, mahakuasa). Arti dari bahasa
yaitu morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil
yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas.

Arti dari kata adalah sebuah unsur bahasa yang susunannya terdiri dari kumpulan
huruf atau unit yang memiliki sebuah arti, sehingga dapat berfungsi untuk membentuk
kalimat, frasa, dan klausa. Arti dari kata bertujuan sebagai satuan gramatikal terkecil yang
mempunyai makna serta arti, sehingga bisa disusun menjadi suatu bentuk kalimat, klausa,
dan frasa. Arti dari kata sangat penting dalam bahasa karena mampu menunjukkan dan
menerangkan tentang suatu benda, waktu, sifat, dan sebagainya

2. Ciri- Ciri Kata

1. Kata Benda

Kata benda adalah nama dari sebuah benda dan segala yang dibendakan. Menurut wujudnya,
kata benda dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Kata benda konkrit

Kata benda konkrit adalah kata benda yang wujud bendanya nampak kelihatan dengan jelas
dan dapat ditangkap oleh pancaindera. Contoh : buku, kertas, rumah, dan sebagainya.

b. Kata benda abstrak


Kata benda abstrak adalah kata bnda yang wujud bendanya tidak nampak kelihatan
dan tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, namun keberadaannya ada. Contoh : ide, udara,
ilmu, dan sebagainya

Ciri-ciri kata benda :

1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan : ke-, pe-, ke-an, pe-an, per-an, -an, dan–nya.

2) Kata-kata tersebut dapat diperluas dengan menambahkan kata yang dan kata sifat.

2. Kata Kerja

Kata kerja adalah kata yang menyatakan perbuatan atau tingkah laku. Kata kerja juga
disebut verba. Kata kerja dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang selalu diikuti objek. Contoh : membeli,
menangkap, menabrak, dan sebagainya

b.Kata kerja intransif aalah kata kerja yang tidak diikuti secara langsung oleh objek. Contoh :
menyanyi, menari, dan sebagainya.

Ciri-ciri kata kerja :

1) Terdiri dari beberapa imbuhan yaitu me, di, ber, ter, me-kan, di-kan, ber-an, memper-kan,
diper-kan, dan memper-i.

2) Pada awal kalimat dapat diawali dengan kata telah, sedang, akan, hampir, dan segera.

3) Dapat diperluas dengan menambahkan kata dengan + kata sifat.

Contoh : menghitung dengan teliti, lari dengan cept, dan sebagainya.

3. Kata Sifat

Kata yang menyatakan sifat atau hal keadaan dari suatu benda atau sesuatu yang
dibendakan.

a. Kata sifat menurut bentuk :


1) Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar.

Contoh : kuat, lemah, jauh, dan sebagainya.

2) Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian.

Contoh : terindah, mengecil, terbaru, dan sebagainya.

3) Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang.

Contoh : kekanak-kanakan, pontang-panting, gelap-gulita dan sebagainya.

4) Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan.

Contoh : amoral, kreatif, super, dan sebagainya.

5) Kata sifat yang terbentuk dari frase atau kelompok kata.

Contoh : murah hati, keras kepala, kepala batu, dan sebagainya.

Ciri-ciri kata sifat :

1) Terbentuk dengan tambahan imbuhan ter- yang mengandung arti paling.

2) Dapat diterangkan atau didahului dengan kata kata lebih, agak, paling, sangat, cukup.

3) Dapat diperluas dalam bentuk se + reduplikasi ( pengulangan kata ) + nya.

Contoh : secantik-cantiknya, setinggi-tingginya, dan sebagainya.

4. Kata ganti

Kata yang dipergunakan untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan.

Kata ganti dibedakan menjadi :

a. Kata ganti orang

Kata ganti yang digunakan untuk menggantikan nama orang atau nama benda lain.

1) Kata ganti orang pertama tunggal : aku, saya, hamba, dan sebagainya.

2) Kata ganti orang pertama jamak : kami, kita.

3) Kata ganti orang kedua tunggal : kamu, dikau, kau, anda, dan sebagainya.
4) Kata ganti orang kedua jamak : kalian.

5) Kata ganti orang ketiga tungal : ia, dia, beliau.

6) Kata ganti orang ketiga jamak : mereka.

b. Kata ganti kepunyaan

Kata ganti yang digunakan untuk menyatakan kepemilikan.

Contoh : Baju saya, sepatu kamu, sepedaku, mobilnya, dan sebagainya.

c. Kata ganti petunjuk

Kata ganti yang digunakan untuk menunjuk suatu tempat atau benda.

Contoh : Ini, itu, sana, dan sebagainya.

d. Kata ganti penghubung

Kata ganti yang dipakai untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.

Contoh : Baju Rafi yang berwarna merah itu mahal harganya.

e. Kata ganti tanya

Kata ganti yang digunakan untuk menanyakan tentang benda, orang, atau tentang
suatu hal.

Contoh : apa, mana, siapa.

f. Kata ganti tak tentu

Kata ganti yang digunakan untuk menunjukan atau menggantikan benda atau orang
yang jumlahnya tak tentu.

Contoh : masing-masing, seseorang, sesuatu, para, dan sebagainya.

5. Kata keterangan

Semua kata yang memberi keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata bilangan atau seluruh
kalimat.

Bagian-bagian kata keterangan :


a. Kata keterangan tempat

Semua kata yang menjelaskan suatu tempat lokasi, misal : Disini, disitu, di rumah,
dan sebagainya.

b. Kata keterangan wkatu

Semua kata yang menjelaskan berlangsungnya sesuatu dalam waktu yang tertentu,
misal : Sekarang, nanti, minggu depan, dan sebagainya.

c. Kata keterangan alat

Kata yang menjelaskan dengan atau sesuatu itu berlangsung. Contoh : Dengan tongat,
dengan pisau, dengan membabi buta, dan sebagainya.

d. Kata keterangan syarat

Kata yang menenrangkan terjadinya suatu proses dibawah syarat-syarat tertentu, misal
: Jikalau, seandainya, bila, dan sebagainya.

e. Kata keterangan sebab

Kata yang memberi keterangan mengapa sesuatu itu bisa berlangsung. Misal : Sebab,
karena, oleh karena itu, dan sebgainya.

6. Kata bilangan

Kata yang menyatakan jumlah kumpulan dan urutan atau tingkatan suatu benda
sesuatu yang dibendakan.

Macam-macam kata bilangan :

a. Kata bilangan utama

Kata bilangan yang menyatakan satuan jumlah dalam angka.

Contoh : Satu, seratus, seribu, dan sebagainya.

b. Kata bilangan bertingkat

Kata bilangan yang menunjukan tingkatan atau susunan jumlah sesuatu.

Contoh : Kesatu, kedua, keseribu, dan sebagainya.


c. Kata bilangan tak tentu

bilangan yang menyatakan jumlah satuan sesuatu yang tak tentu.

Contoh : Beberapa, sebagian, segerombolan, dan sebagainya.

d. Kata bilangan bilangan

Kata bilangan pelengkap yang menunjuk pada satuan obyeknya.

Contoh : Sehelai, secarik, sekunyum, sebutor, seonggok, sebuah, sepiring,dan sebagainya.

7. Kata sambung

Kata yang berfungsi untuk meyambungkan bagian-bagian dalam kalimat atau


menggabungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain bahkan satu paragraf dengan
paragraf yang lain.

Jenis-jenis kata sambung :

a. Kata sambung menyatakan gabungan, contoh : Dan, lagi, serta.

b. Kata sambung menyatakan pertentangan, contoh : Tetapi, akan tetapi, melainkan,tidak


hanya, dan sebagainya.

c. Kata sambung menyatakan waktu, contoh : Bila, selama, sesudah, sehabis, dan sebagainya.

d. Kata sambung menyatakan tujuan, contoh : agar, supaya, biar, dan sebagainya.

e. Kata sambung menyatakan sebab, contoh : Sebab, karena, sebab itu, dan sebagainya.

f. Kata sambung menyatakn akibat, contoh : Hingga, sampai, dan sebagainya.

g. Kata sambung menyatakan pilihan, contoh : atau, maupun.

h. Kata sambung menyatakan syarat, contoh : Jika, apabila, andaikata, dan sebgainya.

i. Kata sambung menyatakan perbandingan, contoh : Ibarat, seperti, bak, dan sebagainya.

j. Kata sambung menyatakan tingkat, contoh : Semakin, kian, dan sebagainya.

k. Kata sambung menyatakan penjelas, contoh : Bahwa.

l. Kata sambung menyatakan cara, contoh : Sambil, sembari dan sebagainya.


m. Kaata sambung menyatakan pengantar kalimat, contoh : Alkisah, konon, dan
sebagainya.

8. Kata depan

Kata yang berfungsi merangkaikan kata/kelompok kata satu dengan kata atau kelompok kata
yang lain dalam suatu kalimat sekaligus menentukan jenis hubunganya.

Kata depan berdasarkan fungsi :

a. Di, ke, dari

Digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang menyatakan tempat atau sesuatau yang
dianggap tempat. Contoh : di Jakarta, ke Surabaya, dari Bandung.

b. Pada

Digunakan untuk menyatakan orang, nama orang, atau nama binatang, nama waktu
atau kiasan. Contoh : Pada suatau hari, pada bapak, dan sebagainya.

c. Dengan

Digunakan untuk menyatakan alat atau cara. Contoh : Saya berjalan dengan cepat.

d. Untuk, kepada, buat, tentang, akan, kepada

Digunakan sebagai pengantar objek tak langsung. Contoh : Kami berdiskusi tentang
pelajaran.

9. Kata sandang

Fungsi kata sandang yaitu menjadika sebuah kata itu sebagai kata benda. Contoh :
Tuhan sang Pencipta alam.

10. Kata seru

Kata yang sudah jelas menyatakan suatu maksud tertentu, yaitu seruan yang terdapat
dalam kalimat perintah.

Contoh : Hai, datanglah kemari !


11. Kata tanya

Uraian kata tanya dimasukan kata ganti tanya.

Macam-macam kata tanya : Apa, kapan, siapa, dimana, berapa, bagaimana, mengapa

3.Pembentukan Kata

Pembentukan kata berdasarkan proses morfologis sebagai berikut:

a. Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan.

Contoh: ke + dingin + an = kedinginan

b. Reduplikasi atau proses pengulangan adalah proses pembentukan kata dengan mengulang
satuan bahasa baik secara keseluruhan maupun sebagian.

Contoh: berjalan menjadi berjalan-jalan

c. Komposisi atau pemajemukan (perpaduan) adalah penggabungan dua kata atau lebih dalam
membentuk kata.

Contoh: mata + pelajaran = mata pelajaran

4.Jenis Kata

1. Verba (kata kerja)

Kata kerja adalah kata/ kelompok kata yang digunakan untuk menggambarkan/
menyatakan suatu perbuatan, kejadian, peristiwa, eksistensi, pengalaman, keadaan, dan
pertalian antara dua benda.[3] Sebagai contoh kata menggigit dalam kalimat "Drakula
menggigit korban-korbannya di bagian leher".

2. Nomina (kata benda)

Kata benda adalah kata atau kelompok kata yang menyatakan suatu nama. Kata benda
merupakan nama orang, binatang, tempat, benda, aktivitas, sifat, atau gagasan.[3] Fungsi
dasar kata benda adalah menamai sesuatu (seseorang, tempat, benda, ide, binatang, sifat, atau
perbuatan). Contohnya "Saya senang menonton badminton".

3. Pronomina (kata ganti)

Kata ganti adalah kata yang digunakan sebagai kata benda atau frase kata benda. Kata
ganti menunjuk orang atau benda tanpa memberi/ menyebut nama orang atau benda yang
sesungguhnya. Kata ganti mengambil posisi kata benda dan berfungsi seperti kata benda.

Contohnya "Rony absen karena ia sakit", kata ia di sini menunjukkan pronomina.

4. Numeralia

Numeralia adalah kata (frasa) yang menunjukkan bilangan atau kuantitas; kata
bilangan.[4] Dalam istilah linguistik, numeralia menyatakan beberapa kali perbuatan terjadi,
misal sekali, dua kali, dan sebagainya.

5. Adjektiva

Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan,
membatasi, memberi sifat, dan menambah suatu makna pada kata benda atau kata ganti.[3]
Contohnya kata enam puluh dalam kalimat "Ada enam puluh orang guru di sekolah ini".

6. Adverbia

Adverbia atau kata keterangan adalah kata yang digunakan untuk membatasi dan
memberikan informasi lebih banyak tentang kata kerja, kata keterangan yang lain, atau
keseluruhan kalimat.[3] Atau, kata yang digunakan untuk menerangkan bagaimana, di mana,
kapan, dan mengapa suatu perbuatan dilakukan atau terjadi.[3] Contoh: "Mereka hidup
dengan gembira"
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan
yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa.
Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian
terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang
memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil.

III.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan
saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah
DAFTAR PUSTAKA

Kusuma Ningsih Dewi, dkk. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia. Yogyakarta : Andi offset

Mahayana Maman. 2015. Bahasa Indonesia Kreatif. Jakarta : Penaku

http://studyinglathif.blogspot.com/p/hakekat-kata-jenis-kata-dan-diksi.html?m=1

Albert Yuralaits, 2016 Merdeka.com Cara Membentuk Kata Dalam Bahasa


Indonesia.

https://www.merdeka.com/pendidikan/bagaimana-cara-membentuk-kata-dalam-bahasa-
indonesia.html

skak, Ahmad, dkk (2008).Bahasa Indonesia.Jakarta:Penerbit Erlangga.Hal 134

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Kelas_kata

Anda mungkin juga menyukai