LOGIKA
2. Jelaskan dan berikan contoh bentuk sesat pikir (logical fallacy)! Bagaimana agar terhindar dari logical
fallacy!
JAWAB
SOAL NO 1
Term menurut bmp logika hal 2.5 di jelaskan bahwa term adalah ungkapan dari konsep, atau untuk
mengungkapkan konsep kita butuh satu atau lebih kata, satu atau lebih kata itu disebut term.
Term terdiri dari satu kata dan disebut term sederhana. Term kompleks terdiri dari lebih dari satu kata.
misalnya kata " negara " term sederhana sedangkan kata " negara berkembang " adalah contoh term kompleks
Term dibedakan atas 4 kelompok:
Referensi soal no 1 :
Materi inisiasi 2
Noor muhsin bakry,sonjoruri budiani trisakti, 2023,Logika, tangerang, Universitas Terbuka. Hal
2.5
Noor muhsin bakry,sonjoruri budiani trisakti, 2023,Logika, tangerang, Universitas Terbuka. Hal
2.15- 2.22
Soal no 2.
Sesat pikir dalam Bmp logika hal 2.29 dan materi inisiasi 2 dapat didefinisikan sebagai kekeliruan dalam
penalaran. bisa berupa percakapan yang bercorak menyesatkan di mana orang sengaja atau tidak sengaja
memasukkan hal-hal yang membuat kesimpulan mereka tidak sah atau pembuatan kesimpulan dengan cara
yang melanggar prinsip logika.
Sesat pikir dibagi menjadi 3 yaitu
1. sesat pikir formal yaitu ketika ada kesalahan dalam struktur atau gaya argumen, meskipun premisnya
benar, itu membuat argumen tidak valid, melanggar prinsip-prinsip logika dasar.
Contohnya seperti :
Setiap orang yang tinggal di Jakarta adalah penduduk Indonesia.
Ahmad tinggal di Jakarta.
Kesimpulan: Ahmad adalah penduduk Indonesia.
Ini sesat karena Kesalahan terjadi karena premis yang diberikan benar, tetapi argumen secara logis tidak valid.
meskipun mayoritas penduduk Jakarta adalah penduduk Indonesia, bukan berarti semua orang yang tinggal di
Jakarta adalah warga negara Indonesia
2. sesat pikir verbal yaitu juga dikenal sebagai "sesat pikir arti kata", adalah kesalahan dalam menafsirkan
sesuatu berdasarkan penggunaan kata yang salah atau makna ganda.
Contohnya seperti :
Semua kucing memiliki bulu.
doni adalah seseorang yang memiliki bulu.
Kesimpulan: doni adalah kucing.
Ini sesat karena "seseorang" atau "seseorang yang memiliki bulu" tidak secara eksplisit merujuk pada kucing.
Ini adalah contoh penafsiran yang salah terhadap makna kata yang menyebabkan kesimpulan yang tidak valid.
3. sesat pikir material adalah ketika terdapat kesalahan dalam premis atau asumsi yang digunakan dalam
argumen, sehingga kesimpulan yang ditarik tidak valid
contohnya seperti :
semua hewan laut berkembang biak dengan cara bertelur.
Paus adalah hewan laut.
Kesimpulan : paus berkembang biak dengan bertelur.
Ini sesat karena premis mayor yaitu “semua hewan laut berkembangbiak dengan cara bertelur” adalah salah.
Kemudian Sebagai sistem penalaran, logika memiliki kaidah atau hukum yang harus dipatuhi dan diakui
sebagai legitimasi dan komitmen berpikir. Kaidah yang diakui atau kaidah paling dasar disebut "prinsip
penalaran". maka, agar terhindar dari sesat pikir kita harus mematuhi kaidah kaidah logika atau
mengikuti prinsip penalaran.
Prinsip penalaran menurut bmp logika hal 2.29 adalah prinsip-prinsip dasar yang digunakan untuk membuat
argumen yang sah dan logis. Dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Prinsip indentitas yaitu dasar dari semua penalaran dimana prinsip ini menyatakan bahwa suatu benda
adalah benda itu sendiri.
Contonnya seperti : buku adalah buku dengan segala yang ada di dalamnya
b. Prinsip non kontradiksi yang menyatakan bahwa sesuatu tidak bisa sekaligus menjadi hal itu dan
bukan hal itu.
contohnya seperti : Tidak mungkin sebuah benda bisa berwarna hitam dan tidak hitam secara
bersamaan.
Contoh lebih lugasnya adalah : sebuah benda tidak bisa menjadi panas dan dingin pada saat yang sama.
c. Prinsip eksklusi tertii yang menyatakan tidak ada kemungkinan ketiga yang merupakan Jalan Tengah
jika sesuatu dinyatakan sebagai hal tertentu atau bukan hal tertentu.
Contohnya seperti : Sebuah hewan bisa menjadi mamalia atau bukan mamalia. Tidak ada yang lainnya.
d. Prinsip cukup alasan menyatakan suatu hal harus berubah dengan alasan yang cukup dan tidak
mungkin berubah secara tiba-tiba tanpa alasan yang mencukupi.
Contohnya seperti: Sebuah mobil bisa disebut sebagai mobil jika memiliki alasan yang cukup seperti
memiliki roda, mesin, dan kemudi. Namun jika hanya memiliki satu atau dua dari ciri-ciri tersebut,
maka tidak cukup untuk menyebutnya sebagai mobil. Misalnya, jika hanya memiliki roda tanpa mesin
dan kemudi, maka benda tersebut tidak bisa disebut sebagai mobil.
Kesimpulannya, dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut, kita dapat menghindari kesalahan
dalam penalaran dan membuat argumen yang kuat serta konsisten.
Referensi soal no 2 :
Materi inisiasi 2
Noor muhsin bakry,sonjoruri budiani trisakti, 2023,Logika, tangerang, Universitas Terbuka. Hal
2.29 -2.35