Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Andi Irawan

NIM : 030963453
PRODI : ILMU ADNE
UPBJJ-UT : Bandung
1.
A. Pengertian Ide atau Konsep

Berbicara masalah term maka tidak bisa tidak kita harus membahas apa yang
menjadi penopang term itu sendiri, ada dua unsur penopang dalam yaitu ide dan konsep.
Lalu apa itu ide? Dalam buku logika scientifika karya DR.W.Poespoprodjo, S.H.,
S.S., B.Ph., L.Ph. ide adalah sebuah kata yang berasal dari kata Yunani eidos,eidos berarti
‘yang orang lihat’, ‘penampakan’, ‘bentuk’, ‘gambar’, ‘rupa’ yang dilihat.
Lalu yang disebut konsep? Dalam buku yang sama konsep berasal dari kata
Latin: concipere, yang artinya mencakup, mengandung, mengambil, menyedot,
menangkap. Dari kata concipere muncul kata benda conceptus yang berarti tangkapan.
Dalam keterangan yang lain konsep adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa
latin conceptus (kata benda masculinum) yang dibentuk dari kata conceptumyang berasal
dari kata kerja (konjugasi III) concipio. Kata ini berarti ‘mengambil ke dalam dirinya’ atau
‘menangkap’.
Penangkapan ide atau konsep bisa terjadi dengan benar atau tidak benar, maka
aprehensi sederhana juga dapat diragukan atau ditolak. Apabila ide atau konsep kita
tangkap secara tidak sah atau secara tidak benar, maka hal tersebut akan berakibat pada
keputusan yang juga tidak sah dan tidak benar.

B. Pengertian Term

Setelah kita mengetahui pengertian tentang ide dan konsep maka apa itu term? Menurut
DR.W.Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph. term merupakan ide atau konsep yang
dinyatakan dalam sebuah kata atau lebih. Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah
term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata.
Sebagai catatan, suatu term, sebagai suatu kegiatan tahu, di dalam fenomologi
modern selalu menyandang ciri intensional. Suatu tangkapan selalu merupakan suatu
kegiatan menangkap ke arah sesuatu yang lain yakni sesuatu yang atas kesadaran
spontan tidak bergantung pada kegiatan menangkap tersebut. Karena tangkapan-
tangkapan tersebut berciri abstrak, maka ia mengungkapkan benda-benda secara tidak
penuh, tetapi di lain pihak mengungkapkan suatu isi tertentu yang tidak jelas.
C. Term Sinkategorimatis dan Term Kategorimatis

Seperti yang telah diungkapkan pada yang telah lalu, bahwa apa disebut term
adalah setiap kata atau kumpulan kata yang mempunyai arti, keterkaitan antara kata yang
mempunyai arti dengan konsep atau ide karena kata merupakan suatu pengejawantahan
dari ide atau konsep itu sendiri. Dengan kata lain term merupakan pernyataan lahiriah dari
konsep atau ide.
Jika sebuah kata-kata tidak memiliki pengertian tertentu sehingga tidak dapat
digunakan sebagai term tanpa bantuan kata-kata yang lain, maka ia tidak disebut dengan
term atau juga disebut dengan Term Sinkategorimatis. Contoh: kepada, dari, dsb.
Sebaliknya jika sebuah kata telah memiliki pengertian tertentu tanpa bantuan
dengan kata yang lain biasa disebut dengan Term Kategorimatis. Contoh: hewan,
manusia, dsb.
Term Kategorimatis dapat dibedakan menjadi tiga jenis:
1. Term Kategorimatis Univokal, yaitu term yang dikenakan kepada beberapa hal atau
benda dalam arti yang sama, seperti contoh kalimat-kalimat berikut: “Adam adalah
manusia”, “Tuti adalah manusia”, “jhon adalah manusia”. Term “manusia dalam contoh ini
digunakan dalam arti yang sama.
2. Term Kategorimatis Equivokal, yaitu term yang dikenakan kepada beberapa hal atau
benda dalam arti yang berbeda-beda, contoh kalimat-kalimat berikut: “kambing itu
adalah kambing hitam”, “Hidayat adalah orang yang sering dijadikan kambing
hitam”. Kambing hitam yang pertama merupakan kambing yang memang berwarna hitam,
sedangkan yang kedua adalah dimaksudkan orang yang sering dipersalahakan.
3. Term Kategorimatis Analogis, yaitu term yang digunakan kepada beberapa hal atau
benda dalam arti yang berlainan namun dari segi tertentu memiliki kesamaan, seperti
contoh term sakit untuk “orang sakit” dan “rumah sakit”.
D. Komprehensi dan Ekstensi

Kita telah meneropong pengertian ide atau konsep dan juga term, maka penulis
merasa perlu juga untuk membahas ruang lingkup dari ide atau konsep itu sendiri, dalam
ide atau konsep ada yang disebut dengan Komprehensi dan Ekstensi.
Menurut DR.W.Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph. komprehensi adalah
keseluruhan arti yang tercakup dalam suatu konsep atau term. Yang dimaksudkan dengan
keseluruhan arti adalah suatu unit (kesatuan) arti-arti yang kompleks yang terdapat pada
suatu konsep. Contoh: term manusia komprehensinya rasional, beradab, berbudaya, dan
sebagainya.
Sedangkan Ekstensi lebih mengacu pada luas cakupan, kuantitas, bidang,
lingkungan konsep suatu term. Dengan kata lain, ekstensi adalah keseluruhan luas
lingkungan dan bidang serta keseluruhan jumlah dari suatu konsep yang terkandung
dalam suatu term. Contoh: Ekstensi term manusia ialah semua manusia tanpa terkecuali
dan pembatasan apapun juga.
Catatan:
· Semakin miskin komprehensi, semakin luas ekstensi, contoh: ide atau konsep
tentang hewan jika tanpa keterangan yang lebih lanjut, maka ide tentang hewan tersebut
akan mengacu pada hewan apa saja, bisa saja kucing, ular, anjing dsb.
· Semakin kaya komprehensi, semakin sempit ekstensi, contoh: idehewan yang
meringkik keterangan yang meringkik memperkaya komprehensi karenanya maka
ekstensinya menjadi sempit dan hanyakuda yang dapat ditunjuk dengan ide atau
konsep hewan yang meringkik.

E. Jenis-Jenis Term

Term biasanya dibedakan atas lima jenis:


1. Term konkret, yaitu term yang mengarah kepada suatu benda konkret, dalam logika
tradisional termasuk pula nama diri (proper name). misalnya: kursi, meja, kuda, dsb.
2. Term abstrak, yaitu term yang mengacu pada kualitas, sifat, dan hubungan dari
sesuatu. Misalnya: kebajikan, kemanusiaan, keindahan, bulatan, hitam, peramah, dsb.

3. Term tunggal, term yang mengacu kepada satu benda atau perorangan, atau kepada
suatu himpunan yang terdiri atas sebuah pengertian yang menunjuk kepada suatu diri.
Misalnya: kepala SMP Negeri 30 Jakarta yang kedua, direktur utama Garuda Indonesia
yang ketujuh, dsb.
4. Term kolektif, yaitu term yang mengacu kepada suatu himpunan atau kelompok dari
hal-hal atau benda yang dilihat selaku satu kesatuan. Misalnya: UIN, PERSIS, dsb.
5. Term umum, yaitu term yang mengacu kepada suatu himpunan tanpa pembatasan
kuantitas ataupun kualitas (berlaku umum) contoh: manusia, hewan, dsb.

SUMBER
PENGANTAR LOGIKA asas-asas penalaran sistematis karya jan handrik rapar.
logika scientifika karya DR.W.Poespoprodjo, S.H., S.S., B.Ph., L.Ph.
wikipedia.org

2. Sesat pikir adalah kekeliruan dalam proses penalaran berupa penarikan kesimpulan-
kesimpulan dengan langkah-langkah yang tidak sah karena dilanggarnya kaidah-kaidah logika.
Penalaran tersebut tidak logis, salah arah, dan menyesatkan tanpa memperhatikan
relevansinya.Kesesatan dapat terjadi pada siapa saja, bukan karena kesesatan dalam fakta-
fakta, tetapi dari bentuk penarikan kesimpulan yang sesat karena tidak dari premis-premis
yang menjadi acuannya.Sesat pikir dapat terjadi ketika menyimpulkan sesuatu lebih luas dari
dasarnya, seperti berikut:

Kucing berkumis. Ali berkumis. Jadi, Ali Kucing.

Silogisme di atas merupakan sesat pikir dalam menyimpulkan, karena Ali dikatakan kucing.
Kesimpulan ini menyesatkan dan dapat menimbulkan kesalah pahaman terhadap pihak-pihak
tertentu yang bersangkutan.Salah satu bentuk sesat pikir adalah pembagian, misalnya
pembagian musim, yaitu musimtanam, musim kemarau, musim hujan, dan musim panen.
Dalam pembagian ini telah terjadiyang sesat pikir, yaitu musim panen dan musim tanam karena
kedua musim tersebut bukanmusim yang sebenarnya, melainkan kegiatan yang terjadi selama
periode tertentu.Dari pengertian dan contoh sesat pikir di atas, kalimat yang mengandung sesat
pikir dapat memberikan makna yang berbeda kepada setiap orang yang membacanya. Atas
dasar inilah perlu bagi kita untuk mengetahui lebih lanjut tentang sumber, jenis-jenis dan
strategi untuk menghindari terjadinya proses sesat pikir tersebut.
SUMBER
http://firman25.blogspot.com/2013/09/sesat-pikir.html

Anda mungkin juga menyukai