Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nida Nur Zainah

NIM : 030622215

Studi : S1 - Ilmu Administrasi Negara

IDE, KONSEP DAN TERM

PENGERTIAN IDE DAN KONSEP

Idea berasal dari kata Yunani "eidos" yang artinya gambar, rupa yang dilihat. Akal budi
manusia menangkap sesuatu objek melalui bentuk gambarnya. Oleh karena itu, representasi
atau wakil objek yang terdapat di dalam akal itu disebut dengan istilah "idea".

Konsep berasal dari kata Latin "concipere", artinya mencakup, mengambil, menangkap. Dari
kata concipere muncul kata benda conceptus yang berarti tangkapan. Kata konsep diambil
dari conceptus tersebut. Jadi, konsep sebenarnya berarti tangkapan. Akal manusia apabila
menangkap sesuatu terwujud dengan membuat konsep. Dengan demikian, buah atau hasil
dari tangkapan itu disebut dengan istilah "konsep". Jadi, idea dan konsep dalam logika adalah
sama artinya.

PENGERTIAN TERM

Ungkapan pengertian dalam bentuk kata atau istilah disebut dengan istilah "term", baik berupa
istilah-istilah dalam bahasa buatan maupun kata-kata biasa dalam bahasa sehari-hari. Contoh
term dalam bahasa buatan sebagai berikut :

Istilah "demokrasi". Istilah demokrasi yang dibentuk dari dua rangkaian kata Yunani demos
dan kratein. Pengertian yang terkandung dalam rangkatan dua kata itu disebut konsep atau
apa yang dimaksudkan oleh istilah demokrasi itulah yang disebut konsep atau pengertian.
Sedang istilah "demokrasi" itu adalah term.

Kata atau istilah yang untuk mengungkapkan suatu konsep disebut juga simbol dari konsep
atau pengertian. Dengan demikian, dapat dirumuskan juga bahwa:

Term adalah simbol atau kesatuan beberapa simbol yang dapat untuk menyatakan suatu
konsep atau pengertian.
Kata sebagai suatu simbol untuk menyatakan konsep atau pengertian dibedakan antara dua
macam yaitu:

- Kata Kategorimatis ialah kata yang dapat mengungkapkan sepenuhnya suatu


pengertian yang berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain, meliputi nama diri (misal
Saddam Husain), kata sifat (misal berakal), istilah yang mengandung pengertian
umum (misal manusia).
- Kata Sinkategorimatis ialah kata yang tidak dapat mengungkapkan suatu pengertian
yang berdiri sendiri jika tidak dibantu oleh kata lain, misal seperti kata adalah, Jika,
semua, maka, dan sebagainya.

Setiap term atau istilah pasti ada isi yang dimaksudkan oleh term dan juga ada luas sebagai
cakupan yang ditunjuk. Konotasi dan denotasi term merupakan hal yang mutlak penting untuk
penalaran karena term adalah unsur konstitutif dalam proses penalaran.

- Konotasi adalah keseluruhan arti yang dimaksudkan oleh suatu term. Keseluruhan arti
yang dimaksudkannya adalah kesatuan antara unsurvdasar atau term yang lebih luas
dengan sifat pembeda yang bersama-sana membentuj suatu pengertian.
Contoh : Konotasi term "demokrasi" adalah suatu bentuk pemerintahan (sebagai unsur
dasar atau jenisnya atau term yang lebih luas) yang berdasarkan atas tuntutan dari
rakyat dipertimbangkan oleh rakyat untuk kepentingan rakyat (sebagai sifat
pembedanya).
- Denotasi adalah keseluruhan hal yang ditunjuk oleh term, atau dengan kata lain
keseluruhan hal sejauh mana term itu dapat diterapkan.
Contoh : Denotasi term "demokrasi" yang didefinisikan suatu bentuk pemerintahan
berdasarkan atas tuntutan dari rakyat dipertimbangkan oleh rakyat untuk kepentingan
rakyat, dapat diterapkan pemerintahan di Amerika Serikat, Republik Indonesia, dan
bentuk-bentuk pemerintahan demokrasi yang lain.

HUBUNGAN KONOTASI DAN DENOTASI

Antara konotasi dan denotasi term terdapat suatu hubungan yang berbalikan atau dasar
terbalik, maksudnya adalah jika yang satu bertambah maka yang lain akan berkurang,
demikian sebaliknya. Dalam hubungan tersebut terdapat empat kemungkinan, yaitu :

1. Semakin bertambah konotasi, akan semakin berkurang denotasi.

2. Semakin berkurang konotasi, akan semakin bertambah denotasi.

3. Semakin bertambah denotasi, akan semakin berkurang konotasi.


4. Semakin berkurang denotasi, akan semakin bertambah konotasi.

Sebagai contoh adalah term negara. Jika penggunaan term negara ini sebagai konotasinya
adalah organisasi masyarakat dalam suatu wilayah yang bertujuan kesejahteraan umum dan
tunduk pada satu pemerintahan pusat, maka denotasinya adalah semua negara-negara yang
ada di dunia sejak dulu sampai sekarang. Jika pada konotasi term negara ditambahkan
dengan 'tunduk pada pemerintahan pusat yang dipilih oleh rakyat', maka penambahan ini
melahirkan pengertian 'negara demokrasi'. Dengan demikian denotasinya tidak memasukkan
negara-negara totaliter dan negara-negara absolut dan bentuk-bentuk negara yang lainnya.

Jadi, semakin banyak sifat-sifat yang ditambahkan dalam konotasi, maka semakin sempit
lingkungan yang ditunjuk oleh term itu, dan sebaliknya makin banyak hal-hal yang
ditambahkan dalam denotasi, semakin berkurang sifat-sifat yang dinyatakan term tersebut.

MACAM-MACAM TERM

TERM BERDASARKAN KONOTASI

1. Lingkungan hakikat, yaitu term yang mempunyai persamaan satu dalam satu makna tanpa
ada perbedaan tingkatan menurut hakikatnya, misalnya "manusia". Pengertian manusia
ini baik yang berkulit putih maupun hitam sama dalam arti kemanusiaannya. Term dalam
lingkungan hakikat ada dua macam yaitu sebagai berikut.
- Hakikat konkret, yaitu menunjuk ke "halnya suatu kenyataan atau apa saja yang
berkualitas, seperti bentuk, berat, rupa dan bereksistensi, seperti waktu tertentu,
tempat tertentu, mempunyai hubungan dengan objek lain, misalnya manusia, kera.
- Hakikat abstrak, yaitu menyatakan suatu kualitas yang tidak bereksistensi tertentu
atau kualitas yang terlepas dari eksistensi, misalnya kemanusiaan, kebenaran.

2. Lingkungan sifat, yaitu term yang di dalam halnya itu ada perbedaan tingkatan, misalnya
"berbadan", arti yang dikandung dalam term ini terdapat suatu perbedaan kekuatan dan
kelemahan, yaitu berbadannya manusia lain dengan berbadannya binatang, tumbuh-
tumbuhan, dan lain pala dengan berbadannya benda mati. Term dalam lingkungan sifat
ada dua macam yaitu sebagai berikut.
- Sifat konkret, yaitu menunjuk sifatannya suatu kenyataan atau apa saja yang
berkualitas dan bereksistensi, misalnya berbadan merah, persegi, berindra.Sifat
abstrak, yaitu menyatakan persifatan yang terlepas eksistensi tertentu, misalnya
kerasionalan, kebijaksanaan.
- Sifat abstrak, yaitu menyatakan persifatan yang terlepas dari eksistensi tertentu,
misallnya kerasionalan, kebijaksanaan.

TERM BERDASARKAN DENOTASI

1. Term umum, yaitu dapat mencakup keseluruhan hal-hal yang ditunjuk tiada terkecualinya.
Term umum ini dibedakan antara dua macam yaitu:
- Universal, sifat umum yang berlaku di dalamnya tidak terbatas oleh ruang dan waktu,
misalnya organisme, manusia, kemanusiaan, mahasiswa, persatuan, hewan.
- Kolektif, sifat umum yang berlaku di dalamnya menunjuk suatu kelompok tertentu
sebagai kesatuan, misalnya rakyat Indonesia, bangsa Cina, persatuan Indonesia,
mahasiswa UGM, mahasiswa Indonesia.

2. Term khusus, yaitu hanya menunjuk sebagian dan keseluruhan sekurang kurangnya satu
bagian atau satu hal. Term khusus juga dibedakan menjadi dua macam yaitu:
- Partikular, sifat khusus yang berlaku di dalamnya hanya menunjuk sebagian tidak
tertentu dari suatu keseluruhan, sebagian manusia, sebagian yang dapat hidup di air,
beberapa pejabat pemerintah. Khusus partikular disebut juga eksistensial.
- Singular, sifat khusus yang berlaku di dalamnya hanya menunjuk pada satu hal atau
suatu himpunan yang mempunyai hanya satu anggota, misalnya presiden pertama
Republik Indonesia, seorang proklamator yang menjadi presiden. Khusus singular
sering jugs disebut dengan individual.

TERM BERDASARKAN PREDIKAMEN

Predikamen yang dimaksud adalah cara beradanya sesuatu. Dalam menghadapi sesuatu
yang masih asing dan mengetahui lebih dalam lagi, maka pertama yang perlu ditempuh
adalah mengadakan penguraian secara kategoris. Penguraian secara kategoris adalah
pemerincian menurut cara beradanya sesuatu, yang pembagiannya ada sepuluh kategori
yang merupakan pembagian term universal yang melingkupi keseluruhan aspek sesuatu.

Pembagian sepuluh kategori atau predikamen yang dimaksudkan dan menunjukkan cara
beradanya yang paling umum, yang pembagiannya secara terperinci adalah sebagai berikut.

a. Predikamen Substansi.
Predikamen substansi yaitu hakekat zat terdapat dalam diri yang dapat berdiri sendiri.
Substansi, hakekat zat sesuatu yang adanya terdapat di dalam dirinya sendiri sebagai
pendukung sifat-sifat. Misalnya : manusia, hewan, pohon, yaitu semua pengertian atau
predikat yang dinyatakan dalam kata yang dalam gramatika umumnya disebut kata-kata
substantif.

b. Predikamen Aksidensia.
Predikamen aksidensia yaitu peserta zat sebagai pemberi bentuk yang tidak dapat berdiri
sendiri.
o Kuantitas, jumlah atas sekian banyak diri ataupun satu diri yang mempunyai besaran.
Misalnya : besar, kecil, panjang, pendek, dan lain sebagainya.
o Kualitas, sifat perwujudan sebagai ciri atau yang ada pengenal. Misalnya : putih, panas,
dingin, bagus, cantik, dan lain sebagainya.
o Aksi, tindakan yang mempengaruhi dalam perbuatan. Misalnya : membangun,
mengajar, dan lain sebagainya.
o Passi, kesan yang dipengaruhi dari perbuatan. Misalnya : dibangun, diajar, dan lain
sebagainya.
o Relasi, hubungan dengan berbagai hal lain. Misalnya : mirip, sama, bawahan, atasan,
guru, murid, dan lain sebagainya.
o Ruang, tempat yang menyertai di mana sesuatu itu ada. Misalnya : di sini, di situ, di
rumah, dan lain sebagainya.
o Waktu, tempo yang menyertai kapan sesuatu itu ada. Misalnya : sekarang, kemarin,
besok, dan lain sebagainya.
o Posisi, kedudukan sesuatu itu berada dalam suatu tempat. Misalnya : duduk, berdiri,
berlutut, dan lain sebagainya.
o Keadaan, kepunyaan khusus yang menyertai kedudukan. Misalnya : bersenjata,
berpakaian, dan lain sebagainya.

TERM BERDASARKAN PREDIKABEL.

Yang dimaksud dengan Predikabel adalah cara menerangkan sesuatu. Predikabel juga
merupakan cara untuk menyatakan diri yang dapat terlepas dari beradanya sesuatu, atau cara
tertinggi yang dipergunakan oleh predikamen-predikamen untuk menyatakan diri.
Predikabel tersebut terbagi dalam lima macam, yaitu :

a. Genus
- Genus jauh, yaitu genus yang tidak ada genus lain di atasnya dan memuat genus-
genus di bawahnya. Misalnya : ada yang fana, substansi, dan lain sebagainya. Genus
ini disebut juga summum genus atau genus hakiki.
- Genus tengah, yaitu genus yang di atasnya ada genus yang lebih umum, dan di
bawahnya ada genus yang lebih khusus. Misalnya : organisme, badan. Genus di
atasnya adalah substansi, dan genus di bawahnya adalah hewan.
- Genus dekat, yaitu genus yang langsung berada di atas golongan. Misalnya : hewan
dalam hubungannya dengan term manusia, binatang melata dalam hubungannya
dengan ular, buaya, dan lain-lain yang sejenis.

b. Spesies
Spesies yaitu himpunan sesuatu yang menunjukkan hakekat bersamaan bentuk maupun
sifatnya sehingga dapat memisahkan dari lain-lain golongan. Spesies juga merupakan
suatu konsep predikat yang menyatakan hakekat dari suatu hal secara lengkap dan utuh.
Spesies ada tiga macam, yaitu :
o Spesies jauh, spesies ini sama dengan genus tengah yaitu term universal yang
menghimpun golongan-golongan yang dapat berlaku sebagai genus. Misalnya :
organisme.
o Spesies tengah, spesies ini sama dengan genus dekat yaitu term universal yang
langsung menghimpun golongan-golongan yang tidak dapat berlaku sebagai genus.
Misalnya : hewan.
o Spesies dekat, spesies ini disebut infima spesies atau spesies hakiki, yaitu term
universal yang di bawahnya hanya ada satuan khusus saja yang sangat sempit
denotasinya, sehingga tidak mungkin menjadi suatu genus. Misalnya : manusia di
bawahnya terdapat Umar, Ali, dan lain sebagainya.

Yang perlu diperhatikan adalah genus dan spesies adalah nama-nama himpunan sebagai
term universal yang berhubungan. Denotasi spesies merupakan bagian dari denotasi
genus.

c. Diferensia
Diferensia yaitu sifat pembeda yang menunjukkan hakekat suatu golongan sehingga
terwujud kelompok diri. Diferensia merupakan konsep predikat yang menentukan dalam
menyatakan hakekat sehingga dapat membatasi dan memisahkan suatu spesies dengan
spesies lainnya dalam genus yang sama. Diferensia disebut juga sebagai ciri pembeda,
dibedakan menjadi :
- Diferensia generik, yaitu ciri pembeda yang membuat genus lebih tinggi menjadi lebih
rendah. Misalnya : subatansi material, badan berjiwa, organisme berperasa, dan lain
sebagainya.
- Diferensia spesifik, yaitu ciri pembeda yang membuat genus terdekat menjadi spesies.
misalnya hewan berakal budi, hewan menyalak, dan lain sebagainya.

d. Propium
Propium yaitu sifat khusus sebagai predikat yang niscaya terletak pada hakekat sesuatu
diri sehingga dimiliki oleh seluruh anggota golongan. Propium terbagi menjadi dua macam,
yaitu :
- Propium generik, yaitu sifat khusus yang berakar dalam jenis sesuatu. Misalnya : sifat
'dapat mati' yang dihubungkan dengan manusia, maka disebut sifat khusus jenis,
karena secara langsung timbul dari suatu jenis dari pengertian manusia, yaitu benda
hidup atau organisme. Dengan demikian seorang dapat mati, bukan karena dia
berakal budi, bukan karena dia berindera, melainkan karena dia merupakan suatu
organisme yang hidup.
- Propium spesifik, yaitu sifat khusus yang berakar dalam hakekat yang utuh dari
sesuatu. Misalnya : sifat 'berpolitik' yang dihubungkan dengan manusia, maka disebut
sifat khusus spesies, karena secara langsung timbul dari spesies manusia, yaitu
manusia itu sendiri sebagai spesies. Dengan demikian seseorang berpolitik, karena
dia berakal budi, sesuatu tidak dapat berpolitik jika tidak berakal budi, dan yang
berakal budi adalah manusia.

e. Aksidens
Aksidens yaitu sifat kebetulan sebagai predikat yang tidak bertalian dengan hakekat
sesuatu diri sehingga tidak dimiliki oleh seluruh anggota golongan. Aksidens terbagi
menjadi dua macam, yaitu :
- Aksidens predikamental, yaitu sifat kebetulan yang menyertai cara beradanya sesuatu
dan yang melekat pada subyek. Sifat ini sama dengan yang melekat pada predikamen
aksidensia yang merupakan pasangan predikamen substansi tersebut di atas.
Misalnya : sifat terpelajar, pendidik, tinggi besar untuk manusia, panas dan dingin
untuk udara, dan lain sebagainya. Sifat seperti ini adalah ada dengan yang lain.
- Aksidens predikabel, yaitu sifat kebetulan yang menyertai cara menyatakan sesuatu
yang tidak mutlak. Sifat ini berlawanan dengan sifat khusus. Misalnya : berambut
pirang untuk manusia, persegi untuk badan benda. Sifat seperti ini adalah tidak mutlak.

Lima predikabel di atas ditinjau dari segi lingkungan zat dan lingkungan sifat, maka yang
masuk dalam :

- Lingkungan zat adalah genus dan spesies.


- Lingkungan sifat adalah diferensia, propium, dan aksidens.

Sementara berdasarkan uraian pengertian tiap-tiap predikabel dapat ditinjau dari segi
substansi dan aksidensia atau sering disebut juga esensia dan aksidensia, maka yang masuk
dalam :

- Esensia adalah genus, spesies, dan ferensia karena ketiganya menyatakan tentang
hakekat sesuatu.
- Aksidensia adalah propium dan aksidens.

Antara propium dan aksidensia jika merupakan satu kesatuan cukup dinyatakan aksidensia
saja, karena mengikuti penyebutan yang terlemah.

Sumber Referensi :

- Bakry, Noor Mushin. Sonjoruri Budiani Trisakti. 2022. Logika. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
- https://legalstudies71.blogspot.com/2016/04/pengertian-dan-hubungan-antara-
konotasi.html?m=1
- https://legalstudies71.blogspot.com/2016/04/berbagai-macam-dan-pembagian-
term.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai