Anda di halaman 1dari 65

UNSUR-UNSUR FUNDAMENTAL DALAM LOGIKA

Mr. Don Bosco Doho, S.Phil,MM Jakarta 27 September 2011

Konsep Kata/ Kelompok Kata


a. TERM :

Term adalah kata atau sejumlah kata yang merupakan ekspresi verbal dari suatu pengertian dapat berfungsi sebagai predikat atau subyek dalam sebuah proposisi, atau sebagai penghubung antara dua proposisi dalam sebuah silogisme. Berdasarkan pengertian di atas maka, term bisa dirumuskan sebagai bagian dari proposisi, yang berfungsi sebagai subyek atau predikat.

Term

selalu mengandung sebuah pengertian tetapi kata tidak selalu mengandung pengertian. Kata yang mengadung pengertian (term) disebut kategorimatis. Kata yang tidak mengandung pengertian disebut sinkategorimatis

b.TERM DAN KATA


Term adalah kata, tetapi tidak semua kata

atau kumpulan kata adalah term. Karena tidak semua kata pada dirinya sendiri merupakan ekspresi verbal dari pengertian dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi. Contoh: Kata semua, tetapi, beberapa, Karena, dengan dan kata keterangan, kata depan, kata penghubung, serta kata sandang biasanya berfungsi sebagai kata-kata sinkategorimatis.

Misalnya:

Berjalan adalah suatu kata kategorimatis, artinya dapat difungsikan sebagai term dalam proposisi. Tetapi dengan cepat adalah kata sinkategorimatis, karena tidak mengungkapkan suatu pengertian, jadi tidak dapat difungsikan sebagai term dalam sebuah proposisi. Jadi: kata-kata sinkategorimatis selalu tergantung pada kata-kata kategorimatis untuk membentuk sebuah term.

Pembagian Term dan Kata


A. Berdasarkan Luas atau Kuantitas 1.Term Singular adalah term yang menyebut hanya satu individu atau obyek tertentu. atau term yang mengatakan tentang satu hal tertentu. Contoh: Budiono, Meja ini. Mahasiswa yang terpandai di kelas ini, dsb 2. Term Partikular adalah term yang menyebut hanya sebagian dari seluruh luasnya atau paling sedikit satu tetapi tidak seluruhnya dan tidak tertentu. Contoh: beberapa mahasiswa, beberapa

3. Term Universal adalah term yang menyebut seluruh lingkungan dan bawahannya masing-masing tanpa ada yang dikecualikan. Atau term yang mengatakan tentang seluruh luasnya. Contoh: semua manusia, hewan, kucing, tikus, tak seorangpun.
Sehubungan dengan jenis term di atas, jika suatu term terdapat kata sinkategorimatis yang menunjuk pada kuantitas (itu, ter., seorang, beberapa, semua, setiap,tak seorangpun atau berupa nama diri (Anton, Jakarta, dsb) maka tidak sulit menentukan luas term tersebut. Dalam praktek kita sering berhadapan dengan term-term yang tidak disertai dengan kata-kata

Apabila kita perhatikan proposisi2 berikut maka

kita tentu mengerti mengapa luas term subyek dua proposisi yang pertama adalah universal, sedangkan luas term subyek dua proposisi yang terakhir adalah partikular.
1. Kucing

adalah binatang buas (mengatakan tentang seluruh kucing) 2. Mahasiswa angkatan 2011 tidak diperkenankan merokok di kampus (mengatakan tentang seluruh mahasiswa angkatan 2011) 3. Orang Bali pandai menari (mengatakan tentang sebagian besar orang Bali). 4. Wanita lebih tajam intuisinya daripada pria (mengatakan tentang sebagian wanita)

Berdasarkan Sifat 1.Term Distributif Suatu term bersifat distributif jika pengertian yang terkandung dalam term itu dapat mencakup setiap anggota yang ditunjuk dengan term tersebut satu demi satu/ secara individual. Contoh: term manusia dapat dikatakan untuk setiap manusia.
B.

2. Term Kolektif Suatu term bersifat kolektif bila pengertian yang terkandung dalam term tersebut dapat mengatakan tentang suatu kesatuan (dari suatu lingkungan), tetapi tidak mengatakan tentang setiap anggota dari term tersebut, melainkan hanya dapat mengatakan seluruh anggota sebagai kesatuan. Misalnya term kesebelasan bersifat kolektif. Karena

Sementara itu bila ditinjau dari luasnya, term

subyek yang bersifat kolektif (sekali lagi: sejauh tidak disertai kata sinkategorimatis yang menunjuk pada kuantitas) selalu merupakan term singular. Perhatian contoh proposisi berikut ini: 1. Kesebelasan adalah suatu team dalam olahraga sepakbola (mengatakan tentang semua kesebelasan) 2. Konser sangat mengandalkan kekompakan (mengatakan tentang semua konser) Tetapi coba perhatikan proposisi berikut: Kesebelasan Persipura bermain sangat buruk pada pertandingan semalam). Luas term subyek ini tentu saja bukan universal melainkan singular, karena hanya mengatakan tentang satu kesebelasan tertentu.

Kata

itu yang langsung mengikuti term subyek dalam satu proposisi dapat berfungsi baik sebagai kata penunjuk maupun sebagai kopula. (Kata penghubung antara term subyek dan predikat yang biasanya dilambangkan dengan adalah/ tanda =). Hal ini berpengaruh terhadap luas term subyek bersangkutan. Untuk membedakan apakah kata itu sebagai penunjuk atau kopula, perlu dipahami fungsi kata itu dalam kalimatnya. Contoh: Kebun itu penuh dengan bunga anggrek. Besi itu logam

C. Berdasarkan Arti
1. Term Univokal (sama bunyi, sama arti) yaitu

suatu kata yang digunakan untuk banyak hal (bawahannya) dengan arti yang persis sama.. Atau term yang dapat disebutkan oleh dua atau lebih orang dengan bunyi yang sama dan dengan arti yang persis sama. Contoh: mata adiku, mata ibuku, majalah remaja, majalah wanita. Mata dan majalah diterapkan untuk bawahannya dengan arti yang sama.

2. Term Ekuivokal (sama bunyi tetapi arti lebih dari

satu) yaitu suatu kata yang digunakan untuk beberapa hal dalam arti yang sama sekali berbeda. Contoh: genting: tutup atap rumah yang terbuat

3. Term Analogis (sama bunyi, arti sebagian sama dan sebagian berbeda) yaitu term yang disebutkan dengan bunyi yang sama, tetapi artinya sebagian sama dan sebagian berbeda. Contoh: kaki meja dan kaki seorang wanita, kaki manusia dan kaki gunung, obat sehat dan orang sehat.

D. Berdasarkan Komponen 1. Term Tunggal (terdiri dari hanya satu kata) Contoh: kuda, kambing, dsb. 2. Term Majemuk (terdiri dari sekumpulan kata) Contoh: kuda lumping, kambing hitam, dsb. E. Berdasarkan Fungsi 1. Term Subjek 2. Term Predikat 3. Term Menengah (Middle Term)

Putusan/Kalimat Logis/ Proposisi


Arti Proposisi: Proposi adalah ekspresi verbal dari putusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu (predikat) terhadap sesuatu yang lain (subyek) yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi adalah kalimat tetapi tidak semua kalimat adalah proposisi. Yang menjadi proposisi adalah kalimat berita. Unsur-unsur Proposisi. 1.Term subyek 2.Term predikat 3.Kopula

KLASIFIKASI PROPOSISI
1. Proposisi kategoris adalah proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkaran tidak disertai dengan syarat. 2.Proposisi Hipotetis adalah proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkarannya selalu disertai dengan syarat

Klasifikasi Proposisi Kategoris


1.

Berdasarkan jenis kata pada term subyek dan predikat. (a). Proposisi kategoris standar. (b). Proposisi kategoris tidak standar

2. Berdasarkan kuantitasnya. (a). Proposisi singular (b). Proposisi partikular (c). Proposisi universal 3. Berdasarkan kualitasnya. (a). Proposisi afirmatif (b). Proposisi negatif

4. Berdasarkan kuantitas dan kualitasnya

(a)

Proposisi universal afirmatif. A (b) Proposisi Partikular afirmatif. I (c) Proposisi singular afirmatif. A (d) Proposisi universal negatif. E (e) Proposisi partikular negatif. O (f).Proposisi singular negatif. E
Proposisi Universal Singular Partikular I O Affirmatif A Negatif E

Keterangan

Huruf A dan I, diambil dari

kata affirmo/affirmare, berarti saya mengakui/ mengiyakan. Huruf O dan E, diambil dari kata Nego/negare, berarti saya menyangkal

LUAS TERM PREDIKAT Luas term subjek sama dgn luas proposisi. Jika subjek singular maka proposisi singular. Jika subjek partikular maka proposisi partikular, dstnya. Sementara luas term predikat mempunyai ketentuan tersendiri Proposisi sbb : Kualitas Luas Term Predikat
Afirmatif Partikular Universal Singular Negatif Universal Partikular Singular Kecuali ternyata Singular Singular Universal Partikular

Singular

Luas term subjek sama dgn luas proposisi. Jika subjek singular maka proposisi singular. Jika subjek partikular maka proposisi partikular, dstnya. Sementara luas term predikat mempunyai ketentuan tersendiri sbb :
Proposisi Semua Pejabat adalah Jujur Sebagian Pejabat adalah Jujur Robert, mahasiswa LSPR 2011 adalah Jujur Semua Pejabat Tidak Jujur Sebagian Pejabat Tidak Jujur Robert adl bukan Mahasiswa LSPR Robert, seorang Pejabat Pemda DKI, Tidak Jujur Simbol A I A E O E E Luas Term Predikat Partikular Partikular Singular Universal Universal Universal Singular

DIAGRAM VENN Cara membuat 1.Buat 2 buah

lingkaran yang saling berpotongan sebagai lambang dari sebuah proposisi 2.Bagian lingkaran adalah simbol dari sebuah kelas tertentu 3.Tanda-tanda yang dipakai dalam diagram : Tanda silang (X) artinya kelas beranggota Tanda arsir artinya kelas kosong atau tidak beranggota

PROPOSISI

SIMBOL

TANDA DIAGRAM

LETAK

CONTOH

Universal dan Singular Afirmatif

Arsir (dan silang)

Di kiri / kanan tergantung subjek Di tengah

X
S P

Universal Negatif

Arsir

X Partikular Afirmatif I Silang Di tengah


S P

X Partikular Negatif O Silang Di kiri / kanan tergantung subjek

LAMBANG BOOLE Unsur-unsur dalam Lambang Boole : P Lambang dari sebuah kelas yang berfungsi sbg
Predikat S Lambang dari sebuah kelas yg berfungsi sbg Subyek

P Negasi dari P S Negasi dari S O Lambang dari kelas kosong (tidak beranggota) SP Lambang dari sebuah kelas yg memiliki ciri S dan P = melambangkan kesamaan. melambangkan ketidaksamaan. Kelas kosong, yang disimbolkan dengan O, adalah

Tanda Diagram Venn

Tanda Lambang Boole

Artinya Beranggota Tidak beranggota / kelas kosong

Proposisi Simbol

0 =0
Tanda Diagram

Letak

Diagram Venn

Lambang Boole

Universal dan Singular Afirmatif Universal Negatif

Arsir (dan silang)

Di kiri / kanan tergantung subjek


P

X
S

SP = 0

Arsir

Di tengah
S P

SP = 0

Partikular Afirmatif

Silang

Di tengah X S
P

SP 0

Partikular Negatif

Silang

Di kiri / kanan tergantung

SP 0

Perlawanan Antara Proposisi


Perlawanan atau oposisi adalah suatu hubungan antara 2 proposisi yang memiliki kelas subjek dan predikat yang sama tetapi berbeda dalam segi kuantitas dan/atau kualitas. JENIS PERLAWANAN
Jenis Perlawanan Kontradiktoris Kontraris Sub Kontraris Sub Alterna Antara Proposisi AO EI AE IO A I EO Berbeda dlm hal Kuantitas dan Kualitas Kualitas Kualitas Kuantitas

Hukum Perlawanan
1. Hukum Perlawanan Kontradiktoris Jika satu proposisi benar, mk proposisi yg lain

salah Jika satu proposisi salah, mk proposisi yg lain benar Tidak bisa dua proposis sama-sama benar atau salah
2. Hukum Perlawanan Kontraris Jika satu proposisi benar, mk proposisi yg lain

salah Jika satu proposis salah, mk proposisi yg lain bisa B/S


3. Hukum Perlawanan Sub Kontraris Jika satu proposisi salah, mk proposisi yg lain

4. Hukum Perlawanan Subalterna Jika proposisi universal benar, mk proposisi partikular benar Jika proposisi partikular benar, mk proposisi universal B/S Jika proposisi universal salah, mk proposisi partikular B/S Jika proposisi partikular salah, mk proposisi universal salah Hukum perlawanan ini dpt dirumuskan demikian :
Universal Benar Partikular Salah Universal Salah Partikular Benar 2 proposisi benar 2 proposisi salah Proposisi awal / titik tolak Nilai kebenaran

1 proposisi benar, 1 proposisi salah, dan 2 proposisi B/S

Beberapa Contoh Soal :


1. Jika

pernyataan sebagian mahasiswi LSPR cantik terbukti benar maka bagaimana nilai kebenaran dari proposisi berikut ini : a. Tidak ada mahasiswi LSPR yang tidak cantik b. Tidak semua mahasiswi LSPR itu cantik c. Semua mahasiswi LSPR cantik d. Tidak ada mahasiswi LSPR yang cantik

2. Jika pernyataan semua politisi itu tidak jujur

terbukti salah maka bagaimana nilai kebenaran dari proposisi berikut ini : a. Ada politisi yang tidak jujur b. Semua politisi jujur c. Beberapa politisi jujur

SILOGISME Silogisme adl sebuah argumen yg terdiri dari 3 proposisi, 2 proposisi pertama disebut premis, dan berdasarkan 2 proposisi ini diturunkan proposisi ke tiga yg disebut kesimpulan atau konklusi. Contoh : Semua kerbau bertanduk Si gemuk adl nama seekor kerbau Jadi, si gemuk bertanduk JENIS SILOGISME 1. Silogisme Kategoris 2. Silogisme Hipotetis

SILOGISME KATEGORIS Selain ada 3 Proposisi terdapat juga 3 Term : Term Subjek, Term Predikat dan Term Menengah. Dlm 3 proposisi itu ada 2 premis : Premis Mayor dan Premis Minor. Premis Mayor Premis dimana terdapat term predikat. Premis Minor Premis dimana terdapat term subjek. Hukum Silogisme Kategoris : 1.Hukum ttg Term a. Jumlah term hanya 3 tidak lebih dan kurang b. Luas term Menengah (M) paling kurang 1 universal, tidak boleh dua-duanya partikular c.Luas term subjek atau predikat pada kesimpulan boleh lebih besar dari term yang sama terdapat pada premis. d.Term menengah (M) tdk boleh terdapat tidak kali tidak yang pada

2. Hukum tentang Proposisi Premis


No 1. 2. 3. 4. Jika Dua Premis Afirmatif Satu Premis Negatif Satu Premis Partikular Satu Premis Partikular dan Negatif

Proposisi
Maka Kesimpulan Afirmatif Kesimpulan Negatif Kesimpulan Partikular Kesimpulan Partikular dan Negatif

5. 6.

Dua Premis Negatif Dua Premis Partikular

Kesimpulan tidak sahih Kesimpulan tidak sahih

MODUS DAN FIGUR Modus Silogisme Kategoris adl susunan yg memperlihatkan kombinasi proposisi (Premis Mayor, Premis Minor, dan Kesimpulan). Dlm sebuah silogisme kategoris dilihat dari segi kuantitas dan kualitasnya. Contoh : (A)Semua mahasiswa LSPR senang musik klasik (I)Beberapa artis adl mahasiswa LSPR (II)Jadi, beberapa artis senang musik klasik. AII adl modus dari silogisme kategoris dlm cnth di atas Figur adl susunan term menengah (M) dlm premispremis silogisme kategoris. Berdasarkan letak term menengah maka ada 4 macam figur : Sub-pre, Pre-pre, Sub-sub, dan Pre-sub

Contoh :

Semua koruptor tidak disukai masyarakat Sebagian koruptor adalah pejabat Jadi sebagian pejabat tidak disukai masyarakat
Modus dari silogisme ini adl E I O dan figurnya adl sub-sub (subjek- subjek). Figurnya disebut sub-sub karena susunan term M terdiri dari subjek-subjek dlm kedua premis.

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Contoh : - Besi bila dipanaskan memuai - Bung Tomo adalah pahlawan Semua pernyataan pikiran yang mengungkapkan keinginan dan kehendak serta tidak dapat dinilai benar dan salahnya, bukanlah proposisi. Contoh : - Ambilkan aku segelas air - Semoga Tuhan selalu melindungimu

PROPOSISI
Proposisi menurut bentuknya menjadi 3 macam, yaitu : dibedakan

(1) Proposisi Kategorik: adalah yang mengandung pernyataan adanya syarat.

proposisi tanpa

Contoh : - Budi sedang sakit - Anak-anak yang tinggal di asrama adalah Hal. 2/16 mahasiswa

PROPOSISI
Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari: satu term subyek, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier.
Subyek adalah term yang menjadi pokok

pembicaraan.

Predikat adalah term yang menerangkan subyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan

antara term subyek dan term predikat. satuan yang diikat oleh term subyek.

Quantifier adalah kata yang menunjukkan banyak

nya

Hal. 3/16

PROPOSISI
Contoh : - Sebagian manusia adalah mahasiswa
(1) Quantifier (2) Term subyek (3) Kopula (4) Term Predikat

- Semua mahasiswa tidak buta huruf


(1) Quantifier (2) Term subyek (3) Kopula (4) Term predikat

Quantifier menunjukkan kuantitas proposisi.

Dalam keadaan apapun subyek selalu mengandung jumlah satuan yang diikat.
Kopula menunjukkan kualitas proposisi.

Bila ia mengiyakan disebut proposisi positif dan bila mengingkari disebut proposisi negatif.

PROPOSISI
Dari

kombinasi kuantitas dan kualitas proposisi, maka kita mengenal 6 macam proposisi, yaitu :

1. Universal positif : Semua manusia akan mati. : Semua ikan membutuhkan air 2. Partikular positif : Sebagian manusia adalah guru : Sebagian rumah adalah gedung 3. Singular positif : Rudi adalah pemain bulu tangkis : Mira adalah penyanyi seriosa.

PROPOSISI
4. Universal negatif: Semua kucing bukan burung : Semua awan bukan kapas. 5. Partikular negatif: Beberapa mahasiswa tidak lulus : Beberapa pejabat tidak jujur 6. Singular negatif : Rina bukan gadis pemalu : SBY bukan penakut : Ibu Ani bukan koruptor.

PROPOSISI
Dengan pembahasan di atas, maka kita mengenal lambang permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut : Lambang Permasalahan Rumus Semua S adalah Sebagian S Semua S bukan P Sebagian S

A Universal positif P I Partikular positif adalah P E Universal negatif O Partikular negatif bukan P

PROPOSISI
Dalam menentukan apakah suatu proposisi itu

positif atau negatif, kita tidak boleh sematamata berdasarkan ada atau tidak adanya indikator negatifnya, seperti : tak, tidak atau bukan.
Indikator

itu menentukan negatifnya suatu proposisi apabila ia berkedudukan sebagai kopula. Bila indikator tidak berkedudukan sebagai kopula proposisi itu adalah positif.

PROPOSISI
Perhatikan proposisi-proposisi berikut ini : Semua yang tidak rajin bekerja mendapat sedikit. (A) Tidak semua orang pandai pidato.(I) Semua yang tidak belajar mengalami kegagalan (A) Sebagian orang mempunyai harta yang melimpah bukan karena jerih

Dari beberapa kenyataan di atas maka dapat ditampilkan bebrapa proposisi dari semua permasalahan
A. : Semua mahasiswa adalah terdidik

: semua yang tidak tekun jarang sukses. : Manusia yang sabar akan mendapat sesuatu yang tidak menyedihkan. : Semua yang tidak mendapat sesuatu menyenangkan. waspada akan yang tidak

I: Sebagian mahasiswa sudah kawin

: Tidak semua orang mampu berpikir dengan baik. : Beberapa pedagang bekerja tidak jujur. : Sebagian orang yang tidak malas mempunyai nasib yang tidak begitu menyenangkan. E: Semua mahasiswa tidak malas bangun pagi. :Tak satupun juara angkat besi adalah wanita lemah. :semua yang malas tidak disukai oleh

O:

Sebagian mahasiswa tidak berpenampilan menarik. : Beberapa orang tidak mampu berpikir positif. : Sebagian orang yang jujur tidak mempunyai kedudukan yang layak. : Beberapa orang yang konsekuen dan jujur serta bekerja sesuai peraturan tidak disenangi oleh atasannya.

(2) Proposisi Hipotetik Proposisi hipotetik adalah proposisi yang mengandung pernyataan dengan syarat.

Proposisi Kategorik Proposisi Hipotetik - Kopulanya : adalah, - Kopulanya : apabila, bukan, tidak. jika, manakala. - Kopulanya : menghubungkan 2 buah buah term. akibat). - Kopulanya : menghubungkan 2 pernyataan (sebab-

PROPOSISI
Contoh : Jika permintaan bertambah, maka harga akan naik. Proposisi hipotetik mempunyai 2 buah bentuk, yaitu : Bila A adalah B, maka A adalah C. Contoh : - Bila Budi rajin, ia akan naik kelas
(A) (B) (A) (C)

- Jika tanaman sering diberi pupuk, maka ia akan subur.


Hal. 11/16

PROPOSISI
Bila A adalah B, maka C adalah D.

Contoh : - Bila hujan turun, maka saya naik becak.


(A) (D) (B) (C)

- Bila permintaan bertambah, harga naik


(A) (D)
Hal. 12/16

(B)

(C)

PROPOSISI
(3)

Proposisi Disyungtif Proposisi disyungtif adalah proposisi yang mengandung pernyataan pilihan. Proposisi Hipotetik Disyungtif - Kopulanya : menghubungkan 2 2 buah pernyataan (sebab-akibat). Proposisi - Kopulanya : menghubungkan alternatif

Hal. 13/16

Proposisi
Contoh : - Budi ada di rumah atau di sekolah. - Jika bukan Budi yang mencuri, maka Agus. Proposisi disyungtif mempunyai 2 bentuk, yaitu : Proposisi disyungtif sempurna. Proposisi disyungtif sempurna mempunyai alternatif kontradiktif. Rumusnya adalah : A mungkin B mungkin non B.

Proposisi
Contoh : - Budi berbaju putih atau non putih. - Agus berbahasa Arab atau berbahasa non Arab.
Proposisi disyungtif tidak sempurna.

Proposisi ini alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif. Rumusnya adalah : A mungkin B mungkin C

Hal. 15/16

Proposisi
Contoh : - Budi di toko atau di rumah. - Budi berbaju hitam atau berbaju putih. - PSSI kalah atau menang.

Hal. 16/16

Pengertian
Arti Pengertian : Adalah hasil tanggapan akal budi mengenai

esensi atau hakekat dari seseorg. Jika pengertian menunjuk pada hasil dari kegiatan akal budi, maka aktifitas dalam menangkap hakekat sesuatu itu dinamakan abstraksi.
Isi dan luas Pengertian : Isi pengertian (Komperhensi)

keseluruhan unsur yg termuat pengertian. Luas pengertian (ekstensi) adalah seluruh

adalah dalam

Putusan
Putusan

adalah rangkaian pengertian yang terdapat dalam akal budi yang berisi pengakuan atau pengikaran dari sesuatu (predikat) terhadap sesuatu yang lain.

Hubungan Isi dan Luas Pengertian : Jika isi pengertian itu sedikit atau kecil, maka luas pengertian yg sama itu menjadi besar. Sebaliknya jika isi pengertian itu besar maka luas pengertian menjadi kecil atau sedikit. Bentuk hubungan itu dapat di gmbrkan sbb : JIKA MAKA Yg ditunjuk oleh pengertian Semakin konkrit Semakin abstrak Isi Luas pengertian pengertian Semakin besar Semakin kecil

Semakin kecil Semakin luas/besar

Arti Definisi
Secara harafiah adalah pembatasan lingkup

pengertian dari sesuatu (dari kata bahasa Latin yaitu definiere yang berarti membatasi lingkup dari sesuatu.
Dalam pengertian yang lazim Defini adalah

suatu rumusan yang singkat, padat, jelas dan tepat ttg makna yg terkandung dalam sebuah Term, sehingga dapat dibedakan dari term yang lain.

Jenis Jenis Definisi


a. Definisi Nominal (definitio nominis)

adalah jenis definisi yang hanya memberikan keterangan tentang sebuah term atau kata dari segi nama. terdiri dari : definisi sinonim kata definisi dengan contoh definisi etimilogis

b. Definisi Esensial atau hakiki (essential definition) adalah definisi yang memberikan keterangan tentang unsur hakiki dari sesuatu. c. Definisi Deskriptif (descriptive definition) adalah jenis definisi yg hanya mendeskripsikan sifat-sifat yang terdapat pada sesuatu yang didefinisikan. d. Definisi Kausal (causal definition) adalah defini yang memberikan keterangan dengan menunjukkan sebab (cause) terjadinya hal yang didefinisikan.

e. Definisi Final (final definition) adalah definisi yang memberi keterangan dengan menunjuk untuk tujuan/ maksud apa sesuatu itu dibuat. f. Definisi Genetis adalah definisi yang memberikan keterangan dengan cara menunjukkan proses terjadinya sesuatu.

Prinsip prinsip Definisi


Agar pembuatan definisi terhindar dari kekeliruan, perlu diperhatikan patokan berikut ini : 1. Definisi harus dapat dibolak balik dengan

hal yang didefinisikan dan luasnya harus tetap sama dan definisi tidak boleh lebih luas

atau lebih sempit dari konotasi kata yang didefinisikan.


Contoh definisi yang terlalu luas adalah sebagai berikut: - Merpati adalah burung yang dapat terbang cepat (Banyak burung yang dapat terbang cepat bukan merpati) - Negara adalah organisasi masyarakat yang memiliki peraturan-peraturan (Ingat: ada juga organisasi yang memiliki banyak aturan tetapi bukan negara)

Contoh definisi yang terlalu sempit sebagai berikut:


- Kursi adalah tempat duduk yang dibuat dari

kayu, bersandar, dan berkaki (Banyak juga kursi yang tidak dibuat kayu). adalah sikap sikap mau mengakui kesalahan sendiri (Padahal mau mengakui kelebihan lawan adalah juga sikap yang jujur). disimpan (Banyak selain hasil pertanian juga disebut kekayaan)

- Jujur

- Kekayaan adalah hasil pertanian yang dapat

Prinsip-Prinsip Definisi
2.Hal yang didefinisikan (definiendum) tidak boleh menggunakan kata yang didefinisikan (definiens). Contoh : Kafir adalah orang yang ingkar. : Wajib adalah perbuatan yang harus dikerjakan oleh setiap orang. : Merdeka adalah dalam keadaan bebas.

Prinsip Prinsip Definisi


3.Definisi tidak boleh memakai penjelasan yang justru membingungkan atau harus paralel dengan yang didefinisikan. Contoh: Sejarah adalah samudera pengalaman yang selalu bergelombang tiada putusputus. : Hidup adalah sebuah panggung sandiwara : Indonesia adalah sebuah negeri ibarat kolam susu dimana kail dan jala cukup menghidupimu serta tongkat, kayu dan batu jadi tanaman. 4. Definisi tidak boleh menggunakan bentuk negatif. Contoh : Miskin adalah keadaan tidak kaya.

Prinsip-Prinsip Definisi
Hanya bila keadaan tidak mungkin dihindari

bentuk negatif misalnya:

diperbolehkan,

seperti

Contoh: -Orang buta adalah orang yang indera penglihatannya tidak berfungsi. -Orang buntung adalah orang yang tidak mempunyai anggota tubuh yang lengkap. -Orang miskin adalah orang yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai