Term adalah kata atau sejumlah kata yang merupakan ekspresi verbal dari suatu pengertian dapat berfungsi sebagai predikat atau subyek dalam sebuah proposisi, atau sebagai penghubung antara dua proposisi dalam sebuah silogisme. Berdasarkan pengertian di atas maka, term bisa dirumuskan sebagai bagian dari proposisi, yang berfungsi sebagai subyek atau predikat.
Term
selalu mengandung sebuah pengertian tetapi kata tidak selalu mengandung pengertian. Kata yang mengadung pengertian (term) disebut kategorimatis. Kata yang tidak mengandung pengertian disebut sinkategorimatis
atau kumpulan kata adalah term. Karena tidak semua kata pada dirinya sendiri merupakan ekspresi verbal dari pengertian dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi. Contoh: Kata semua, tetapi, beberapa, Karena, dengan dan kata keterangan, kata depan, kata penghubung, serta kata sandang biasanya berfungsi sebagai kata-kata sinkategorimatis.
Misalnya:
Berjalan adalah suatu kata kategorimatis, artinya dapat difungsikan sebagai term dalam proposisi. Tetapi dengan cepat adalah kata sinkategorimatis, karena tidak mengungkapkan suatu pengertian, jadi tidak dapat difungsikan sebagai term dalam sebuah proposisi. Jadi: kata-kata sinkategorimatis selalu tergantung pada kata-kata kategorimatis untuk membentuk sebuah term.
3. Term Universal adalah term yang menyebut seluruh lingkungan dan bawahannya masing-masing tanpa ada yang dikecualikan. Atau term yang mengatakan tentang seluruh luasnya. Contoh: semua manusia, hewan, kucing, tikus, tak seorangpun.
Sehubungan dengan jenis term di atas, jika suatu term terdapat kata sinkategorimatis yang menunjuk pada kuantitas (itu, ter., seorang, beberapa, semua, setiap,tak seorangpun atau berupa nama diri (Anton, Jakarta, dsb) maka tidak sulit menentukan luas term tersebut. Dalam praktek kita sering berhadapan dengan term-term yang tidak disertai dengan kata-kata
kita tentu mengerti mengapa luas term subyek dua proposisi yang pertama adalah universal, sedangkan luas term subyek dua proposisi yang terakhir adalah partikular.
1. Kucing
adalah binatang buas (mengatakan tentang seluruh kucing) 2. Mahasiswa angkatan 2011 tidak diperkenankan merokok di kampus (mengatakan tentang seluruh mahasiswa angkatan 2011) 3. Orang Bali pandai menari (mengatakan tentang sebagian besar orang Bali). 4. Wanita lebih tajam intuisinya daripada pria (mengatakan tentang sebagian wanita)
Berdasarkan Sifat 1.Term Distributif Suatu term bersifat distributif jika pengertian yang terkandung dalam term itu dapat mencakup setiap anggota yang ditunjuk dengan term tersebut satu demi satu/ secara individual. Contoh: term manusia dapat dikatakan untuk setiap manusia.
B.
2. Term Kolektif Suatu term bersifat kolektif bila pengertian yang terkandung dalam term tersebut dapat mengatakan tentang suatu kesatuan (dari suatu lingkungan), tetapi tidak mengatakan tentang setiap anggota dari term tersebut, melainkan hanya dapat mengatakan seluruh anggota sebagai kesatuan. Misalnya term kesebelasan bersifat kolektif. Karena
subyek yang bersifat kolektif (sekali lagi: sejauh tidak disertai kata sinkategorimatis yang menunjuk pada kuantitas) selalu merupakan term singular. Perhatian contoh proposisi berikut ini: 1. Kesebelasan adalah suatu team dalam olahraga sepakbola (mengatakan tentang semua kesebelasan) 2. Konser sangat mengandalkan kekompakan (mengatakan tentang semua konser) Tetapi coba perhatikan proposisi berikut: Kesebelasan Persipura bermain sangat buruk pada pertandingan semalam). Luas term subyek ini tentu saja bukan universal melainkan singular, karena hanya mengatakan tentang satu kesebelasan tertentu.
Kata
itu yang langsung mengikuti term subyek dalam satu proposisi dapat berfungsi baik sebagai kata penunjuk maupun sebagai kopula. (Kata penghubung antara term subyek dan predikat yang biasanya dilambangkan dengan adalah/ tanda =). Hal ini berpengaruh terhadap luas term subyek bersangkutan. Untuk membedakan apakah kata itu sebagai penunjuk atau kopula, perlu dipahami fungsi kata itu dalam kalimatnya. Contoh: Kebun itu penuh dengan bunga anggrek. Besi itu logam
C. Berdasarkan Arti
1. Term Univokal (sama bunyi, sama arti) yaitu
suatu kata yang digunakan untuk banyak hal (bawahannya) dengan arti yang persis sama.. Atau term yang dapat disebutkan oleh dua atau lebih orang dengan bunyi yang sama dan dengan arti yang persis sama. Contoh: mata adiku, mata ibuku, majalah remaja, majalah wanita. Mata dan majalah diterapkan untuk bawahannya dengan arti yang sama.
satu) yaitu suatu kata yang digunakan untuk beberapa hal dalam arti yang sama sekali berbeda. Contoh: genting: tutup atap rumah yang terbuat
3. Term Analogis (sama bunyi, arti sebagian sama dan sebagian berbeda) yaitu term yang disebutkan dengan bunyi yang sama, tetapi artinya sebagian sama dan sebagian berbeda. Contoh: kaki meja dan kaki seorang wanita, kaki manusia dan kaki gunung, obat sehat dan orang sehat.
D. Berdasarkan Komponen 1. Term Tunggal (terdiri dari hanya satu kata) Contoh: kuda, kambing, dsb. 2. Term Majemuk (terdiri dari sekumpulan kata) Contoh: kuda lumping, kambing hitam, dsb. E. Berdasarkan Fungsi 1. Term Subjek 2. Term Predikat 3. Term Menengah (Middle Term)
KLASIFIKASI PROPOSISI
1. Proposisi kategoris adalah proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkaran tidak disertai dengan syarat. 2.Proposisi Hipotetis adalah proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkarannya selalu disertai dengan syarat
Berdasarkan jenis kata pada term subyek dan predikat. (a). Proposisi kategoris standar. (b). Proposisi kategoris tidak standar
2. Berdasarkan kuantitasnya. (a). Proposisi singular (b). Proposisi partikular (c). Proposisi universal 3. Berdasarkan kualitasnya. (a). Proposisi afirmatif (b). Proposisi negatif
(a)
Proposisi universal afirmatif. A (b) Proposisi Partikular afirmatif. I (c) Proposisi singular afirmatif. A (d) Proposisi universal negatif. E (e) Proposisi partikular negatif. O (f).Proposisi singular negatif. E
Proposisi Universal Singular Partikular I O Affirmatif A Negatif E
Keterangan
kata affirmo/affirmare, berarti saya mengakui/ mengiyakan. Huruf O dan E, diambil dari kata Nego/negare, berarti saya menyangkal
LUAS TERM PREDIKAT Luas term subjek sama dgn luas proposisi. Jika subjek singular maka proposisi singular. Jika subjek partikular maka proposisi partikular, dstnya. Sementara luas term predikat mempunyai ketentuan tersendiri Proposisi sbb : Kualitas Luas Term Predikat
Afirmatif Partikular Universal Singular Negatif Universal Partikular Singular Kecuali ternyata Singular Singular Universal Partikular
Singular
Luas term subjek sama dgn luas proposisi. Jika subjek singular maka proposisi singular. Jika subjek partikular maka proposisi partikular, dstnya. Sementara luas term predikat mempunyai ketentuan tersendiri sbb :
Proposisi Semua Pejabat adalah Jujur Sebagian Pejabat adalah Jujur Robert, mahasiswa LSPR 2011 adalah Jujur Semua Pejabat Tidak Jujur Sebagian Pejabat Tidak Jujur Robert adl bukan Mahasiswa LSPR Robert, seorang Pejabat Pemda DKI, Tidak Jujur Simbol A I A E O E E Luas Term Predikat Partikular Partikular Singular Universal Universal Universal Singular
lingkaran yang saling berpotongan sebagai lambang dari sebuah proposisi 2.Bagian lingkaran adalah simbol dari sebuah kelas tertentu 3.Tanda-tanda yang dipakai dalam diagram : Tanda silang (X) artinya kelas beranggota Tanda arsir artinya kelas kosong atau tidak beranggota
PROPOSISI
SIMBOL
TANDA DIAGRAM
LETAK
CONTOH
X
S P
Universal Negatif
Arsir
LAMBANG BOOLE Unsur-unsur dalam Lambang Boole : P Lambang dari sebuah kelas yang berfungsi sbg
Predikat S Lambang dari sebuah kelas yg berfungsi sbg Subyek
P Negasi dari P S Negasi dari S O Lambang dari kelas kosong (tidak beranggota) SP Lambang dari sebuah kelas yg memiliki ciri S dan P = melambangkan kesamaan. melambangkan ketidaksamaan. Kelas kosong, yang disimbolkan dengan O, adalah
Proposisi Simbol
0 =0
Tanda Diagram
Letak
Diagram Venn
Lambang Boole
X
S
SP = 0
Arsir
Di tengah
S P
SP = 0
Partikular Afirmatif
Silang
Di tengah X S
P
SP 0
Partikular Negatif
Silang
SP 0
Hukum Perlawanan
1. Hukum Perlawanan Kontradiktoris Jika satu proposisi benar, mk proposisi yg lain
salah Jika satu proposisi salah, mk proposisi yg lain benar Tidak bisa dua proposis sama-sama benar atau salah
2. Hukum Perlawanan Kontraris Jika satu proposisi benar, mk proposisi yg lain
4. Hukum Perlawanan Subalterna Jika proposisi universal benar, mk proposisi partikular benar Jika proposisi partikular benar, mk proposisi universal B/S Jika proposisi universal salah, mk proposisi partikular B/S Jika proposisi partikular salah, mk proposisi universal salah Hukum perlawanan ini dpt dirumuskan demikian :
Universal Benar Partikular Salah Universal Salah Partikular Benar 2 proposisi benar 2 proposisi salah Proposisi awal / titik tolak Nilai kebenaran
pernyataan sebagian mahasiswi LSPR cantik terbukti benar maka bagaimana nilai kebenaran dari proposisi berikut ini : a. Tidak ada mahasiswi LSPR yang tidak cantik b. Tidak semua mahasiswi LSPR itu cantik c. Semua mahasiswi LSPR cantik d. Tidak ada mahasiswi LSPR yang cantik
terbukti salah maka bagaimana nilai kebenaran dari proposisi berikut ini : a. Ada politisi yang tidak jujur b. Semua politisi jujur c. Beberapa politisi jujur
SILOGISME Silogisme adl sebuah argumen yg terdiri dari 3 proposisi, 2 proposisi pertama disebut premis, dan berdasarkan 2 proposisi ini diturunkan proposisi ke tiga yg disebut kesimpulan atau konklusi. Contoh : Semua kerbau bertanduk Si gemuk adl nama seekor kerbau Jadi, si gemuk bertanduk JENIS SILOGISME 1. Silogisme Kategoris 2. Silogisme Hipotetis
SILOGISME KATEGORIS Selain ada 3 Proposisi terdapat juga 3 Term : Term Subjek, Term Predikat dan Term Menengah. Dlm 3 proposisi itu ada 2 premis : Premis Mayor dan Premis Minor. Premis Mayor Premis dimana terdapat term predikat. Premis Minor Premis dimana terdapat term subjek. Hukum Silogisme Kategoris : 1.Hukum ttg Term a. Jumlah term hanya 3 tidak lebih dan kurang b. Luas term Menengah (M) paling kurang 1 universal, tidak boleh dua-duanya partikular c.Luas term subjek atau predikat pada kesimpulan boleh lebih besar dari term yang sama terdapat pada premis. d.Term menengah (M) tdk boleh terdapat tidak kali tidak yang pada
Proposisi
Maka Kesimpulan Afirmatif Kesimpulan Negatif Kesimpulan Partikular Kesimpulan Partikular dan Negatif
5. 6.
MODUS DAN FIGUR Modus Silogisme Kategoris adl susunan yg memperlihatkan kombinasi proposisi (Premis Mayor, Premis Minor, dan Kesimpulan). Dlm sebuah silogisme kategoris dilihat dari segi kuantitas dan kualitasnya. Contoh : (A)Semua mahasiswa LSPR senang musik klasik (I)Beberapa artis adl mahasiswa LSPR (II)Jadi, beberapa artis senang musik klasik. AII adl modus dari silogisme kategoris dlm cnth di atas Figur adl susunan term menengah (M) dlm premispremis silogisme kategoris. Berdasarkan letak term menengah maka ada 4 macam figur : Sub-pre, Pre-pre, Sub-sub, dan Pre-sub
Contoh :
Semua koruptor tidak disukai masyarakat Sebagian koruptor adalah pejabat Jadi sebagian pejabat tidak disukai masyarakat
Modus dari silogisme ini adl E I O dan figurnya adl sub-sub (subjek- subjek). Figurnya disebut sub-sub karena susunan term M terdiri dari subjek-subjek dlm kedua premis.
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Contoh : - Besi bila dipanaskan memuai - Bung Tomo adalah pahlawan Semua pernyataan pikiran yang mengungkapkan keinginan dan kehendak serta tidak dapat dinilai benar dan salahnya, bukanlah proposisi. Contoh : - Ambilkan aku segelas air - Semoga Tuhan selalu melindungimu
PROPOSISI
Proposisi menurut bentuknya menjadi 3 macam, yaitu : dibedakan
proposisi tanpa
Contoh : - Budi sedang sakit - Anak-anak yang tinggal di asrama adalah Hal. 2/16 mahasiswa
PROPOSISI
Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari: satu term subyek, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier.
Subyek adalah term yang menjadi pokok
pembicaraan.
Predikat adalah term yang menerangkan subyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan
antara term subyek dan term predikat. satuan yang diikat oleh term subyek.
nya
Hal. 3/16
PROPOSISI
Contoh : - Sebagian manusia adalah mahasiswa
(1) Quantifier (2) Term subyek (3) Kopula (4) Term Predikat
Dalam keadaan apapun subyek selalu mengandung jumlah satuan yang diikat.
Kopula menunjukkan kualitas proposisi.
Bila ia mengiyakan disebut proposisi positif dan bila mengingkari disebut proposisi negatif.
PROPOSISI
Dari
kombinasi kuantitas dan kualitas proposisi, maka kita mengenal 6 macam proposisi, yaitu :
1. Universal positif : Semua manusia akan mati. : Semua ikan membutuhkan air 2. Partikular positif : Sebagian manusia adalah guru : Sebagian rumah adalah gedung 3. Singular positif : Rudi adalah pemain bulu tangkis : Mira adalah penyanyi seriosa.
PROPOSISI
4. Universal negatif: Semua kucing bukan burung : Semua awan bukan kapas. 5. Partikular negatif: Beberapa mahasiswa tidak lulus : Beberapa pejabat tidak jujur 6. Singular negatif : Rina bukan gadis pemalu : SBY bukan penakut : Ibu Ani bukan koruptor.
PROPOSISI
Dengan pembahasan di atas, maka kita mengenal lambang permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut : Lambang Permasalahan Rumus Semua S adalah Sebagian S Semua S bukan P Sebagian S
A Universal positif P I Partikular positif adalah P E Universal negatif O Partikular negatif bukan P
PROPOSISI
Dalam menentukan apakah suatu proposisi itu
positif atau negatif, kita tidak boleh sematamata berdasarkan ada atau tidak adanya indikator negatifnya, seperti : tak, tidak atau bukan.
Indikator
itu menentukan negatifnya suatu proposisi apabila ia berkedudukan sebagai kopula. Bila indikator tidak berkedudukan sebagai kopula proposisi itu adalah positif.
PROPOSISI
Perhatikan proposisi-proposisi berikut ini : Semua yang tidak rajin bekerja mendapat sedikit. (A) Tidak semua orang pandai pidato.(I) Semua yang tidak belajar mengalami kegagalan (A) Sebagian orang mempunyai harta yang melimpah bukan karena jerih
Dari beberapa kenyataan di atas maka dapat ditampilkan bebrapa proposisi dari semua permasalahan
A. : Semua mahasiswa adalah terdidik
: semua yang tidak tekun jarang sukses. : Manusia yang sabar akan mendapat sesuatu yang tidak menyedihkan. : Semua yang tidak mendapat sesuatu menyenangkan. waspada akan yang tidak
: Tidak semua orang mampu berpikir dengan baik. : Beberapa pedagang bekerja tidak jujur. : Sebagian orang yang tidak malas mempunyai nasib yang tidak begitu menyenangkan. E: Semua mahasiswa tidak malas bangun pagi. :Tak satupun juara angkat besi adalah wanita lemah. :semua yang malas tidak disukai oleh
O:
Sebagian mahasiswa tidak berpenampilan menarik. : Beberapa orang tidak mampu berpikir positif. : Sebagian orang yang jujur tidak mempunyai kedudukan yang layak. : Beberapa orang yang konsekuen dan jujur serta bekerja sesuai peraturan tidak disenangi oleh atasannya.
(2) Proposisi Hipotetik Proposisi hipotetik adalah proposisi yang mengandung pernyataan dengan syarat.
Proposisi Kategorik Proposisi Hipotetik - Kopulanya : adalah, - Kopulanya : apabila, bukan, tidak. jika, manakala. - Kopulanya : menghubungkan 2 buah buah term. akibat). - Kopulanya : menghubungkan 2 pernyataan (sebab-
PROPOSISI
Contoh : Jika permintaan bertambah, maka harga akan naik. Proposisi hipotetik mempunyai 2 buah bentuk, yaitu : Bila A adalah B, maka A adalah C. Contoh : - Bila Budi rajin, ia akan naik kelas
(A) (B) (A) (C)
PROPOSISI
Bila A adalah B, maka C adalah D.
(B)
(C)
PROPOSISI
(3)
Proposisi Disyungtif Proposisi disyungtif adalah proposisi yang mengandung pernyataan pilihan. Proposisi Hipotetik Disyungtif - Kopulanya : menghubungkan 2 2 buah pernyataan (sebab-akibat). Proposisi - Kopulanya : menghubungkan alternatif
Hal. 13/16
Proposisi
Contoh : - Budi ada di rumah atau di sekolah. - Jika bukan Budi yang mencuri, maka Agus. Proposisi disyungtif mempunyai 2 bentuk, yaitu : Proposisi disyungtif sempurna. Proposisi disyungtif sempurna mempunyai alternatif kontradiktif. Rumusnya adalah : A mungkin B mungkin non B.
Proposisi
Contoh : - Budi berbaju putih atau non putih. - Agus berbahasa Arab atau berbahasa non Arab.
Proposisi disyungtif tidak sempurna.
Proposisi ini alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif. Rumusnya adalah : A mungkin B mungkin C
Hal. 15/16
Proposisi
Contoh : - Budi di toko atau di rumah. - Budi berbaju hitam atau berbaju putih. - PSSI kalah atau menang.
Hal. 16/16
Pengertian
Arti Pengertian : Adalah hasil tanggapan akal budi mengenai
esensi atau hakekat dari seseorg. Jika pengertian menunjuk pada hasil dari kegiatan akal budi, maka aktifitas dalam menangkap hakekat sesuatu itu dinamakan abstraksi.
Isi dan luas Pengertian : Isi pengertian (Komperhensi)
adalah dalam
Putusan
Putusan
adalah rangkaian pengertian yang terdapat dalam akal budi yang berisi pengakuan atau pengikaran dari sesuatu (predikat) terhadap sesuatu yang lain.
Hubungan Isi dan Luas Pengertian : Jika isi pengertian itu sedikit atau kecil, maka luas pengertian yg sama itu menjadi besar. Sebaliknya jika isi pengertian itu besar maka luas pengertian menjadi kecil atau sedikit. Bentuk hubungan itu dapat di gmbrkan sbb : JIKA MAKA Yg ditunjuk oleh pengertian Semakin konkrit Semakin abstrak Isi Luas pengertian pengertian Semakin besar Semakin kecil
Arti Definisi
Secara harafiah adalah pembatasan lingkup
pengertian dari sesuatu (dari kata bahasa Latin yaitu definiere yang berarti membatasi lingkup dari sesuatu.
Dalam pengertian yang lazim Defini adalah
suatu rumusan yang singkat, padat, jelas dan tepat ttg makna yg terkandung dalam sebuah Term, sehingga dapat dibedakan dari term yang lain.
adalah jenis definisi yang hanya memberikan keterangan tentang sebuah term atau kata dari segi nama. terdiri dari : definisi sinonim kata definisi dengan contoh definisi etimilogis
b. Definisi Esensial atau hakiki (essential definition) adalah definisi yang memberikan keterangan tentang unsur hakiki dari sesuatu. c. Definisi Deskriptif (descriptive definition) adalah jenis definisi yg hanya mendeskripsikan sifat-sifat yang terdapat pada sesuatu yang didefinisikan. d. Definisi Kausal (causal definition) adalah defini yang memberikan keterangan dengan menunjukkan sebab (cause) terjadinya hal yang didefinisikan.
e. Definisi Final (final definition) adalah definisi yang memberi keterangan dengan menunjuk untuk tujuan/ maksud apa sesuatu itu dibuat. f. Definisi Genetis adalah definisi yang memberikan keterangan dengan cara menunjukkan proses terjadinya sesuatu.
hal yang didefinisikan dan luasnya harus tetap sama dan definisi tidak boleh lebih luas
kayu, bersandar, dan berkaki (Banyak juga kursi yang tidak dibuat kayu). adalah sikap sikap mau mengakui kesalahan sendiri (Padahal mau mengakui kelebihan lawan adalah juga sikap yang jujur). disimpan (Banyak selain hasil pertanian juga disebut kekayaan)
- Jujur
Prinsip-Prinsip Definisi
2.Hal yang didefinisikan (definiendum) tidak boleh menggunakan kata yang didefinisikan (definiens). Contoh : Kafir adalah orang yang ingkar. : Wajib adalah perbuatan yang harus dikerjakan oleh setiap orang. : Merdeka adalah dalam keadaan bebas.
Prinsip-Prinsip Definisi
Hanya bila keadaan tidak mungkin dihindari
diperbolehkan,
seperti
Contoh: -Orang buta adalah orang yang indera penglihatannya tidak berfungsi. -Orang buntung adalah orang yang tidak mempunyai anggota tubuh yang lengkap. -Orang miskin adalah orang yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.