t4 l5
berbicara', 'makhluk sosial', dan sebagainya. Tetapi pengertian 'ma- 3. Pembagian kata-kata
nusia' itu tidak mengandung unsur-unsur, seperti 'berkulit hitam',
'berkebangsaan Indonesia','berambut keriting', dan sebagainya. Kata, seperti sudah dikatakan, adalah pernyataan lahiriah dari pe-
ngertian. Namun kata tidak sama dengan pengertian. Pengertian
2.2. Selanjutnya luas pengertian adalah benda-benda (lingkungan yang sama sering kali dinyatakan dengan kata-kata yang berbeda. Se-
realitas) yang dapat dinyatakan oleh pengertian yang tertentu. Penye- baliknya kata-kata yang sama sering kali menyatakan pengertian
lidikan yang teliti menunjukkan bahwa 1) setiap pengertian mempu- yang berbeda-beda pula. Kenyataan ini menyebabkan pentingnya
nyai daerah lingkupnya sendiri. Pengertian-pengertian itu mencakup dan betapa pentingnya memperhatikan arti setiap kata itu.
semua barans atau benda yang bisa disebut dengan pengertian terse- Arti setiap kata dapat dilihat dari dua sudut. Yang pertama ialah arti
but. Misalnya, pengertian'kuda' menunjukkan hanya semua makhluk kata dilihat sebagai sesuatu yang berdiri sendiri. Arti kata itu dilihat
(hewan) yang tertentd'yang dinyatakan oleh pengertian itu dan bukan terlepas dari fungsinya dalam suatu kalimat. Yang kedua ialah arti
makhluk (hewan) lainnya. Selain itu 2) pengertian-pengertian itu kata dilihat dari sudut fungsinya dalam kalimat yang konkret. Yang
juga tidak sama luasnya. Pengertian yang seitu lebih luas (sempit) akhir ini biasanya disebut 'suposisi' term. Dan yang dimaksudkan de-
daripada pengertian lainnya. Misalnya, pengertian 'hewan' lebih luas ngan 'suposisi' itu ialah arti khusus suatu tbrm dalam kalimat yang
daripada pengertian 'kuda'. Sedangkan pengertian 'kuda' lebih sem- tertentu, dipandang dari sudut arti, isi dan luasnya.
pit daripada pengertian 'hewan'. Dengan ini dinyatakan bahwa pe- Karena itu kata (term) perlu dibagikan menurut arti, isi serta luas-
ngertian'kuda' merupakan bawahan dari pengertian'hewan'. nya.
Orang membedakan dua macam luas pengertian. Yang satu disebut
luas yang mutlak, yang lainnya disebut luas yang fungsional. Luas 3.1. $alau dibagikan menurut artinya, terdapatlah kata-kata:
yang mutlak adalah luas pengertian terlepas dari fungsinya dalam ka- J. univok (sama suara, sama artinya). Artinya, kata yang me-
limat. Sedangkan luas yang fungsional adalah luas pengertian dilihat nunjukkan pengertian yang sama pula. Kata 'anjing'rnisal-
dari sudut fungsinya dalam kalimat. Atau, luas pengertian dilihat da- nya, hanya menunjukkan 'pengertian'yang dinyatakan oleh
ri sudut fungsinya sebagai subyek atau predikat dalam kalimat yang kata itu saja;
tertentu. 2. ekuivok (sama suara, tetapi tidak sama artinya). Kata yang
2.3. Akhirnya, antara isi dan luas pengertian terdapat suatu hubung- menunjukkan pengertian yang berlain-lainan. Kata 'gen-
an. Adanya hubungan itu kiranya tidak dapat disangkal. Tetapi ma- ting', misalnya, menunjukkan arti 'atap rumah', tetapi juga
'suatu keadaan yang gawat';
nakah sifat hubungan itu? Sifatnya dapat dijabarkan sebagai berikut:
Semakin banyak isinya, semakin kecil luas (daerah lingkup)nya. Se- 3. analog (sama suara, sedangkan artinya di satu pihak ada ke-
makin banyak (besar) isinya hanyalah menyatakan bahwa benda yang samaannya, di lain pihak ada perbedaannya). Kata yang
ditunjukkan itu menjadi semakin konkret, nyata dan tertentu. Se- menunjukkan banyak barang yang sama, tetapi serentak ju-
baliknya, semakin sedikit isinya, semakin luas lingkungan (daerah ga berbeda-beda dalam kesamaannya itu. Kita ambil kata
lingkup)nya. Ini pun hanyalah menyatakan bahwa apa yang ditun- 'ada', misalnya. Kalau kata itu dikenakan pada hewan, ma-
jukkan itu menjadi semakin abstrak, tidak (kurang) mendekati ke- nusia serta Tuhan, di satu pihak sama artinya. Tetapi di
nyataan. lain pihak tidak sama artinya. Sebab, cara makhluk berada
lain daripada cara Tuhan berada. Makhluk, termasuk ma-
nusia, menerima adanya dari sesuatu yang lain, sedangkan
Tuhan menerima adanya dari diri-Nya sendiri.
16 r7
3.2. Selanjutnya, kalau dilihat dari sudut isinya, terdapatlah kata-
kata:
l. abstrak, yang menunjukkan suatu bentuk atau sifat tanpa
bendanya (misalnya,'kemanusiaan','keindahan') dan kon- BAB III
kret, yang menunjukkan suatu benda derrgan bentuk atau PEMBAGTAN (PENCGOTONCAN) DAN DEFTNtSI
sifatnya (misalnya,'manusia');
2. kolektif, yang menunjukkan suatu kelomJrok (misalnya, 'ten-
tara') dan individual, yang menunjukkan suatu individu saja l. Pembagian (penggolongan)
(misalnya, 'Narto' : nama seorang anqq()ta tr:ntara). Schu- Ada pengarang yang lebih suka menggunakan istilah 'pembagian',
bungan dengan ini perlu dicatat: Apa yang <lapat dikatakan ada juga yang lebih suka menggunakan istilah 'penggolongan' untuk
tentangseluruh kelompok, belum tentu da1>:rt rlikatakan pu- pokok yang mau dibicarakan sekarang. Di sini kedua istilah itu digu
la tentang setiap anggota kelompok..Dcrnikian pula scbalik' nakan. Keduanya sebenarnya menunjukkan hal yang satu dan sama
nya. saja.
3. sederhana, yang terdiri dari satu ciri s:rja (rnisalnyir, kata Yang dimaksudkan dengan pembagian (penggolongan) ialah suatu
'ada' yang tidak dapat diuraikan lagi) dan jarnak, yang
kegiatan akal budi yang tertentu. Dalam kegiatan itu akal budi meng-
terdiri dari beberapa atau banyak ciri (rnis:rlnya, k:rtu 'ma-
uraikan,'membagi','menggolongkan' dan menyusun pengertian-pe-
nusia', yang dapat diuraikan menjadi 'nrakhlr-rk' <larr 'bcr-
ngertian dan barang-barang yang tertentu. Penguraian dan penyu-
budi').
sunan itu diadakan menurut kesamaan dan perbedaannya.
3.3. Dan akhirnya menurut luasnya dapatlah dibedakan: Dalam proses pemikiran dan ilmu pengetahuan, pembagian (penggo
longan) ini memegang peranan yang sangat penting. Sebab, tidak
l. term singular. Term ini dengan tegas menunjukkan satu in-
mudah mengupas suatu masalah tanpa dapat menangkap bagian-ba-
dividu, barang atau golongan yang tertentu. Misalnya, Sla-
giannya. Juga tidak mudah menghadapi suatu persoalan tanpa meng-
met, orang itu, kesebelasan itu, yang terpandai, dan seba-
uraikan unsur-unsur yang menyusunnya. Demikian juga dalam setiap
gainya;
ilmu pengetahuan. Karena itu perlulah orang mengrrasai ketrampilan
2, term partikular. Term ini menunjukkan hanya sebagian sa-
ja dari seluruh luasnya. Artinya, menunjukkan lebih dari sa- untuk menemukan pembagian (penggolongan) itu. Untuk membaca
tu, tetapi tidak semua bawahannya. Misalnya, beberapa suatu buku dengan berhasil, misalnya, perlulah orang menemukan
mahasiswa, kebanyakan orang, empat orang muda, dan se- pembagian itu dan menyusun jalan pikiran yang terkandung di da-
bagainya;
lamnya dalam suatu bagan atau skema. Kalau tidak, hampir musta-
3. term universal. Term ini menunjukkan seluruh lingkungan hillah ia mempelajari serta menguasainya secara berhasil dan me-
dan bawahannya masing-masing, tanpa ada yang dikecuali- muaskan.
kan. Misalnya, semua orang, setiap dosen; kera adalah bina- l.l. Ada bermacam-macam cara untuk mengadakan pembagian
tang, dan sebagainya. (penggolongan) itu. Bagaimanapun juga setiap cara mempunyai kele-
bihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahannya. Karena itu
baiklah diberikan beberapa aturan yang perlu ditepati sehubungan
dengan pembagian (penggolongan) itu.
l8 l9