Anda di halaman 1dari 2

SAOL DISKUSI 3 KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Materi yang menjadi bahan diskusi pada minggu ini adalah tentang bagaimana peranan
Komunikasi Antar Budaya pada proses akulturasi dan asimilasi yang terjadi di sekitar kehidupan
kita sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya Anda pernah mengalami proses tersebut,
lelaskan kedua konsep tersebut dan berikan contoh yang Anda temui dalam kehidupan Anda
sehari-hari !

JAWABANNYA

Asimilasi adalah proses adaptasi dua kebudayaan yang melahirkan budaya baru, sedangkan
akulturasi adalah proses adaptasi dengan tetap mempertahankan kebudayaan lama.
Persinggungan dari berbagai perbedaan yang ada menjadikan suatu ketertarikan untuk bisa
melakukan proses adaptasi ke dalam berbagai bentuk kebudayaan. Hal tersebut didasarkan oleh
kemajuan zaman dan juga kebutuhan dari masing-masing kelompok untuk bisa bertahan dan juga
dapat terus berkembang. Perbedaan Akulturasi dan Asimilasi Proses akulturasi dan asimilasi
merupakan suatu cara untuk tiap kelompok dapat mengembangkan dan juga mempertahankan
kebudayaannya. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan pengembangan maupun pembaruan
sistem dengan kelompok sosial lain. Proses ini menurut Dr. Trina Harlow juga dianggap sebagai
cara untuk mempertahankan budaya sendiri sekaligus belajar memahami keberadaan budaya
lain. Namun, dari kedua proses tersebut terdapat berbagai perbedaan antara akulturasi dan
asimilasi. Akulturasi Menurut sosiolog Gillin dan Raimy akulturasi adalah proses budaya dalam
suatu masyarakat yang dimodifikasi dengan budaya lain. Terjadinya proses ini diakibatkan dari
aktivitas kontak sosial dengan budaya lain yang berdampak pada munculnya proses akulturasi.
Secara lebih luas, akulturasi adalah proses adaptasi kebudayaan dengan tetap mempertahankan
kebudayaan lama. Sehingga proses ini tidak berjalan secara tunggal, melainkan terjadi secara
dinamis. Baca juga: Contoh Asimilasi dan Akulturasi di Indonesia Beserta Penjelasannya
Sedangkan sosiolog Dr. Trina Harlow mencontohkan proses akulturasi seperti sebuah mangkuk
salad. Ibaratnya di dalam mangkuk itu berisikan berbagai jenis bahan makanan yang masing-
masing tetap independen tetapi bercampur dan meningkatkan posisi satu sama lain. Terkait
dengan prosesnya, terdapat berbagai perdebatan teori apakah proses ini dilakukan oleh individu
ataupun kelompok. Menurut Devereux dan Loeb, akulturasi merupakan proses kelompok tanpa
mengacu pada peran individu. Hal tersebut karena kelompok dijadikan sebagai kepentingan
konstituen dalam suatu budaya. Sedangkan menurut Dohrewen dan Smith mengatakan bahwa
meskipun kelompok sebagai elemen penting dalam akulturasi, tetapi memiliki pengaruh terhadap
peluang akulturasi individu. Keseluruhan perdebatan tersebut ditegaskan kembali oleh Gillin dan
Raimy, dan Eaton bahwa pada akhirnya akulturasi dapat terjadi pada keduanya, baik individu
maupun kelompok. Dalam analisis tingkat kelompok, akulturasi mungkin menunjukkan
perubahan orientasi nilai dan juga adopsi nilai-nilai kelompok lain. Akan tetapi hal tersebut
bukanlah kondisi utama yang diperlukan agar akulturasi bisa diciptakan. Melainkan hal tersebut
diciptakan melalui nilai dan sikap yang dilakukan tanpa paksaan. Contoh alkuturasi dalam
bidang arsitektur atau bangunan antara lain, bangunan keraton yang merupakan perpaduan antara
gaya arsitektur Jawa, Eropa, Arab, dan China. Asimilasi Sedangkan menurut Raymond H. C.
Teske, Jr.dan Bardin H. Nelson, akulturasi dan asimilasi merupakan suatu proses terpisah.
Menurut mereka, asimilasi adalah suatu proses penggabungan dua kebudayaan berbeda menjadi
suatu kebudayaan baru. Proses ini juga dapat diartikan sebagai suatu peleburan budaya dengan
menghilangkan budaya asli menjadi suatu budaya baru yang lebih dominan. Jika kita melihat
perbedayaannya, akulturasi tidak membutuhkan penerimaan dari luar kelompok, sedangkan
asimilasi memerlukan penerimaan karena merupakan suatu budaya baru atas peleburan dari dua
kebudayaan lama. Kemudian, asimilasi juga membutuhkan orientasi positif terhadap luar
kelompok. Secara lebih lanjut, juga membutuhkan adanya identifikasi dengan kelompok luar.
Contoh asimilasi dapat dilihat dalam penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya anak muda yang kerap menggunakan kata "sorry" daripada "maaf". Baca juga: Apa Itu
Stratifikasi Sosial: Definisi, Penyebab, Teori di Sosiologi Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI
atau tulisan menarik lainnya Muhammad Ibnu Azzulfa (tirto.id - Pendidikan) Kontributor:
Muhammad Ibnu Azzulfa Penulis: Muhammad Ibnu Azzulfa Editor: Agung DH Penyelaras:
Ibnu Azis ARTIKEL TERKAIT Perbedaan Mobilitas Sosial Naik dan Turun Serta Contohnya
Mengenal 6 Faktor Penghambat Integrasi Sosial dalam Masyarakat 8 Faktor Penghambat
Perubahan Sosial dalam Masyarakat, Apa Saja?

Baca selengkapnya di artikel "Akulturasi dan Asimilasi; Pengertian, Perbedaan &


Contoh", https://tirto.id/f8Co

Anda mungkin juga menyukai