Anda di halaman 1dari 9

Resume Jurnal Introduction To Cultural Ekology

Antropologi Ekologi

Dhafin Nurrahmani Maulianza (13040220140121)

Gading Addisty Prameswari (13040220140060)

Tiara Elfonda Melati (13040220140122)

Resume Jurnal Bab 4

CULTURAL ECOLOGY

Budaya, merupakan seperangkat nilai, perilaku, dan simbol yang koheren yang dimiliki
oleh sekelompok manusia tertentu. Namun, ternyata pernyataan tersebut juga menuai perdebatan
yang menyebutkan bahwa apakah antropologi harus dimodelkan setelah ilmu alam, seperti biologi,
atau humaniora, seperti sejarah, dengan mengedepankan sebuah teori "kebenaran”. Pada buku
yang menjelaskan tentang konsep budaya ekologi ini, penulis telah banyak memaparkan informasi
seputar pentingnya ilmu ekologi dan unsur-unsur budaya di dalamnya. Organisme, suatu tatanan
kehidupan yang umumnya berasal dari adanya kekuatan evolusi biologis dan seleksi alam yang
terjadi. Seiring berjalanya waktu, keberadaan budaya di masyarakat mulai mempengaruhi
kehidupan manusia yang erat kaitanya dengan keadaan suatu lingkungan. Peran biologi lambat
laun berkurang sebab keberadaan budaya yang menjadi lebih kompleks dan berpengaruh dalam
urusan manusia. Namun, pada kenyataan kajian dalam bab ini menyebutkan bahwa unsur biologi
hanya berperan kecil dalam proses penyesuaian seorang manusia. Hal ini dapat di buktikan
langsung melalui fakta bahwa sebagian besar masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan harus
diselesaikan melalui mekanisme budaya.

KEMAMPUAN MANUSIA

Sejatinya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup dengan sendirinya,
dalam keadaan apapun ia pasti perlu bantuan dari pihak lainya. Perkembangan manusia dalam
mencapai keselarasan hidupnya juga memerlukan sebuah kemampuan dalam berpikir secara
kompleks. Hal ini membuat manusia dapat bertindak secara bijaksana, bukan dengan naluri, dan
peningkatan kemampuan bersosialisasi dan kecerdasan manusia. Menurut bab yang telah di
paparkan sebelumnya, ternyata kita juga dapat mengetahui maksud dari tindakan yang dilakukan
oleh manusia tersebut. Tindakan tersebut tidak lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia dalam berinteraksi terhadap sesama sesuai dengan budaya ekologi yang ada.

1. Naluri dan Perilaku yang Dipelajari

Berbicara mengenai unsur pembentuk perilaku makhluk hidup, dalam bab ini naluri menjadi salah
satu titik fokus kajian dari sifat manusia dan hewan. Pada perkembanganya seorang manusia
faktanya memiliki naluri yang sama dengan hewan. Sebelumya, kita akan mencari tahu bahwa
naluri adalah sebuah anugerah yang tuhan berikan untuk ciptaan-Nya. Manusia memang memiliki
naluri, mulai dari hal kecil seperti menguap, berkedip hingga yang lebih luas seperti
mempertahankan diri. Manusia sejak lahir secara tidak langsung telah mempelajari berbagai hal
yang bersifat naluriah, seperti penggunaan bahasa dalam kehidupanya sehari-hari. Bayi baru lahir
dapat dibesarkan untuk mempelajari bahasa apa pun, tetapi tidak jelas seberapa besar kapasitas
bahasa yang tertanam. Melalui pemahaman kita dalam mempelajari bagaimana gen memengaruhi
kemampuan kognitif manusia, kita dapat menemukan pemahaman tertinggi tentang ekologi
biologis manusia.

2. Keramahan

Topik selanjutnya adalah sifat naluriah dari seorang makhluk hidup yang sangat erat kaitanya
dengan perwujudan proses bersosialisai yaitu keramahan. Sifat ini harus dimiliki oleh masing-
masing makhluk hidup baik manusia maupun hewan sebab, untuk mencapai keselarasan hidup kita
harus saling menjaga hubungan baik terhadap sesama. Apabila sifat tersebut tidak dibangun
dengan baik, di khawatirkan saat mereka membutuhkan sesuatu hal ia tidak bisa mendapatkanya
karena kurangnya keterampilan sosial yang di miliki. Maka dari sinilah, studi yang mejelaskan
tentang evolusi manusia sedikit banyak telah memberikan beberapa jawaban. Garis besar tentang
manusia evolusi sekarang menjadi lebih terkenal, meskipun ada banyak pertanyaan yang belum
terselesaikan tentang detailnya.

3. Intelijen

Selanjutnya, kajian mengenai sifat seorang makhluk hidup telah sampai pada topik kecerdasan
yang dimiliki oleh masing-masing. Menurut apa yang telah di sampaikan pada penulisan
sebelumnya, kecerdasan makhluk hidup adalah kumpulan kemampuan spesifik, dan keterampilan
sosial yang dikembangkan oleh setiap individu. Adapun manusia dan hewan tentu memiliki tingkat
kecerdasan berbeda dan, kecerdasan juga memiliki beberapa manfaat yang bisa kita rasakan.
Selain itu, kecerdasan juga dapat berbentuk kemampuan seseorang untuk mengetahui hampir
semua tentang lingkungan tempat kita tinggal.

4. Kebutuhan Dasar Manusia

Kajian berikutnya membahas tentang kebutuhan dasar yang di miliki seorang manusia,
sebagaimana budaya telah berperan langsung dalam memenuhi kepuasan terhadap hal-hal yang
mereka butuhkan. Kebutuhan manusia yang bisa kita ketahui diantaranya, kebutuhan pangan,
kesehatan, reproduksi untuk perbaikan keturunan, selanjutnya kebutuhan dalam mendapatkan
perlindungan dari pihak tertentu, dan kebutuhan lainya yang dapat menunjang kesejahteraan
mereka. Selain itu, pada dunia sosial yang sangat kompleks ini kita juga membutuhkan dua elemen
penting lainnya, yaitu metode komunikasi dan pengambilan keputusan. Tanpa di sadari sesuai
dengan topik kajian bab ini, kebutuhan biologis dan budaya nyatanya telah membebankan
kebutuhan tambahan pada anggotanya. Contoh kecilnya seperti kegiatan ritual keagamaan atau
tabu, dimana hal itu harus segera dipenuhi agar kebudayaan tetap terjaga. Dalam hal ini, sub-divisi
dari adanya ekologi budaya juga dapat mengajarkan tentang bagaimana dan mengapa orang atau
budaya memilih satu tanggapan di atas yang lain

BUDAYA SEBAGAI MEKANISME ADAPTIF


Setiap orang termasuk dalam budaya tertentu, sekelompok orang yang memiliki pola dasar
yang sama tetapi unik dari perilaku yang dipelajari. Dengan demikian, setiap budaya memiliki
adaptasi ekologi yang berbeda. Menurut Dobzhansky (1972:427), individu dalam budaya
dilahirkan ke dalam sistem yang beroperasi dalam lingkungan tertentu. Seiring dengan perubahan
lingkungan (abiotik, biotik, dan budaya) nyatanya manusia dapat beradaptasi dengan baik secara
biologis maupun budaya sesuai lingkunganya yang bersifat dinamis. Tidak hanya itu, menurut bab
yang menjelaskan tentang budaya sebagai mekanisme adaptif ini, kita dapat mengetahui bahwa
perbedaan lingkungan dapat terjadi akibat perubahan dalam faktor lingkungan masyarakat.
Namun, itu semua dapat di atasi dengan meminimalisir gerakan perubahan tersebut melalui
berbagai kegiatan praktik budaya. Praktik yang dilakukan tersebut, tentu tidak akan terlepas
dengan permasalahan yang harus di hadapi. Solusi lainnya dalam memecahkan masalah yang
dihadapi suatu budaya, adalah dengan melakukan diskusi dengan masyarakat setempat. Menurut
konsep ekologi budaya ini, beda budaya mungkin berbeda juga solusi yang dilakukan dalam
kaitanya dengan pemecahan suatu masalah akan tetapi, semua itu dilakukan sesuai teori kebenaran
yang ada.

1. Organisasi

Pada kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial kita pasti sudah mengenal jauh
tentang istilah organisasi dalam masyarakat. Organisasi adalah salahsatu bagian dari kelompok
sosial sekuder atau secondary group dalam masyarakat. Sebagai bentuk penyelesaian terhadap
tugas-tugas ekonomi sederhana dalam masyarakat, perlu adanya peran organisasi yang cukup
kompleks di dalamnya. Konsep ekologi manusia sebagai oganisai secara umum, berkonsentrasi
pada bagian ekonomi budaya untuk menentukan bagaimana orang mencari nafkah dan interaksi
mereka dengan lingkunganya. Contohnya saja, pada kelompok agama masyarakat terkait ekonomi
yang dapat dianggap sebagai bagian dari adaptasi lingkungan.

Jaringan Sosial

Kegiatan masyarakat yang dinilai dapat mengurangi beban manusia terhadap lingkunganya, kini
dapat diwujudkan melalui pembentukan sebuah jaringan sosial. Kegiatan berbagi kepada sesama
merupakan salah satu teknik sederhana untuk mengurangi distribusi sumber daya yang tidak
merata. Hawkes (1993), berpendapat bahwa manfaat dari berbagi sumber daya mungkin tidak
dalam kalori tetapi dalam pengembangan ikatan sosial. Skala jaringan sosial yang lebih besar dapat
dilihat dalam sistem kekerabatan bilateral. Namun, sistem kekerabatan bilateral mencakup kedua
sisi keluarga dan satu memiliki dua kali jumlah kerabat seperti dalam sistem unilinear.

Pola Penyelesaian

Menurut buku ini, pada sistem ini penulis bermaksut untuk mendeskripsikan bagaimana cara
manusia dan kelompok tertentu mengkonseptualisasikan serta memanfaatkan ruangnya. Maka dari
itu, dengan mengambil beberapa contoh kegiatan masyarakat dalam mempertahankan sumber daya
lingkunganya di harapkan mampu memberikan sedikit gambaran dari pola penyelesaian ini. Selain
yang telah di sampaikan sebelumnya, sistem ekonomi dasar juga akan mempengaruhi jenis dan
skala fasilitas dan teknologi yang digunakan dan jenis sumber daya yang digunakan.

2. Teknologi

Teknologi secara umum merupakan adalah suatu bentuk cara manusia untuk dapat memperoleh
berbagai informasi. Teknologi juga merupakan faktor utama yang membedakan manusia dari
hewan, meskipun beberapa hewan lain memang membuat dan menggunakan alat sederhana.

SISTEM PENGETAHUAN TRADISIONAL

Sepanjang waktu, budaya telah memperoleh dan mengkategorikan pengetahuan tentang budaya
mereka lingkungan. Sebagian besar pengetahuan ini tidak tertulis, diturunkan secara lisan dari
generasi ke generasi. Jumlah pengetahuannya luar biasa. Individu dalam budaya tradisional
biasanya tahu banyak tentang lingkungan, karena mereka bekerja di dalamnya setiap hari. Banyak
yang memiliki pengetahuan khusus yang berkaitan dengan kedokteran, agama, atau bidang
lainnya. Aplikasi praktis dari tradisional pengetahuan dan kebijaksanaan telah menarik para
ilmuwan ekologi serta antropolog (lihat Ford dan Martinez 2000). Namun, hak kekayaan
intelektual tetap menjadi isu terkait dengan pengetahuan ini (Posey 2001; lihat juga edisi khusus
Kuartalan Kelangsungan Hidup Budaya, vol. 24, tidak. 4, 2001).

Semua informasi (data) diperoleh melalui persepsi (misalnya, visi dan pendengaran) tunduk pada
interpretasi dan penyaringan kognitif dalam pikiran pengamat/pemain. Kognisi, cara budaya
memandang sesuatu, merupakan bagian integral dari sistem informasi apa pun dan harus
dipertimbangkan dalam analisis apa pun. Sistem klasifikasi adalah bagian dari doktrin kognitif
semua budaya dan elemen analitis penting (lihat di bawah).

Setiap budaya memiliki sistem yang dengannya pengetahuan diperoleh, yaitu ilmu. Sebagaimana
dicatat dalam Bab 1, ilmu pengetahuan modern benar-benar empiris dan mengharuskan metode
khusus yang digunakan dalam penyelidikan ilmiah. Semua budaya tradisional juga menggunakan
ilmu empiris, dan semua mengakui realitas objektif. Relatif sedikit yang menggunakan yang ketat
metode formal sains Barat, tetapi eksperimen yang cukup besar terjadi di ilmu tradisional,
meskipun catatan tertulis umumnya kurang. Jika seseorang tidak menekankan metode dan
berkonsentrasi pada hasil, kontribusinya adalah benar dipandang sebagai hal yang mengejutkan.
Seorang dokter tradisional mungkin tidak dapat menjelaskan sifat kimia tertentu dari zat yang
digunakan tetapi dengan jelas memahami hasil.

Contoh pemahaman ilmiah semacam itu dapat ditemukan dengan Navajo (lihat Grady 1993;
Schwarz 1995). Pada tahun 1991, orang-orang Navajo yang sehat di barat daya Amerika Serikat
meninggal karena penyakit misterius. Setelah cukup upaya ilmiah, pelakunya ditemukan
hantavirus yang dibawa oleh tikus rusa (Peromyscus maniculatus). Virus ini menyebar ke manusia
melalui paparan air seni dan air liur tikus. Pemeriksaan kepercayaan tradisional Navajo, banyak
dari yang dilakukan oleh Navajo terlatih dalam pengobatan Barat, menunjukkan bahwa mereka
mengenali tikus sebagai pembawa penyakit dan mengambil tindakan pencegahan khusus untuk
melindungi diri dari urin dan air liur tikus.

KONTROL MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN

Semua budaya di desain untuk mengontrol sumber daya dan lingkungan. Aktivitas ini termasuk
manajemen dalam konservasi, eksploitasi, dan manipulasi. Manajemen bisa mencakup beberapa
skala di dalamnya mulai dari rencana seorang individu hingga rencana konservasi keseluruhan.
Manajemen juga memeiliki ragam fokus, jangka panjang atau jangka panjang. Sebuah akses dalam
eksploitasi juga dipengaruhi beberapa faktor seperti kekayaan dan kekeluargaan karena ada lahan
yang sudah milik individu ada juga yang dimiliki secara komunal.

a. Domestikasi dan kontrol

Manusia mempengaruhi lingkungannya dengan tingkatan yang berbeda-beda, utamaya adalah


populasi tanaman dan hewan. Skala dari pengaruh ini juga bergantung pada populasi manusia dan
teknologi yang dimiliki

Definisi mengenai domestikasi biasanya berhubungan dengan pertanian. Dalam konteks itu,
domestikasi spesies merupakan kegiatan yang dilakukan manusia dengan sengaja untuk mengatur
genetik dari hewan tersebut yang berbeda dengan proses yang ada di alamnya.

Definisi yang lebih luas mengenai domestikasi adalah mengatur yang lebih umum. Semua budaya
memiliki metode untuk mengambil alih, begitu juga domestikasi dan juga lingkungan mereka.
Lingkungan dikontrol oleh berbagai tehnik, termasuk dalam manipulasi sebuah landscape dan
manajemen seorang individu. JIka sebuah budaya mengontrol sebuah lingkungan, maka
lingkungan itu bisa disebut sebagai hasil domestikasi.

1. Manipulasi lingkungan

Perubahan drastic dalam lingkungan yang dilakukan oleh manusia biasa disebut sebagai
manipulasi lingkungan. Manipulasi bisa bermanfaat bagi manusia untuk janka pendek maupun
jangka panjang. Contohnya seperti penebangan hutan hujan di Brazil yang memberi dampak
jangka pendek yang menguntungkan untuk ekonomi, akan tetapi memberikan dampak negative.
Tehnik manipulasi ini terbagi 2 yaitu aktif dan pasif

a. Manipulasi Aktif

Manipulasi ini dilakukan dengan memanipulasi spesies hewan dan tanaman dengan skala besar

 Membakar Lahan

Membakar lahan merupakan cara yang paling banyak digunakan untuk memanipulasi lingkungan
dalam prasejarah dan sejarah manusia. Api membakar tanaman kering, rumput mati, mengurangi
hewan yang berbahaya bagi manusia.

 Pengolahan ligkungan

Salah satu bentuk manipulasi lingkungan adalah dengan penanaman. Untuk menanam sebuah
tanaman, sebuah lahan butuh dibersihkan dari ekosistem alaminya. Hal ini menyebabkan
hilangnya keberagaman tanaman dengan digantinya dengan tanaman yang ingin di kembangkan.
Contohnya adalah ketika sebuah lahan gambut yang di kapuri agar bisa diolah menjadi sawah.

 Pembangunan terhadap lingkungan

Semua budaya berusaha untuk mengolah lahan mereka dengan mengubah lingkungan abiotiknya.
Beberapa hanya melakukan modifikasi ringan, akn tetapi banyak juga yang sampai membuat lahan
baru yang sesuai dengan keinginan mereka. Salah satu contohnya biasanya dikaitkan dengan para
petani yang biasanya merubah lahan sesuai dengan keinginan mereka. Hal ini bisa dilakukan
dengan berbagai cara, mulai dari menghilangkan hutan, membuat kontur, merubah sturuktur
geologi, membuat dindung, membangun irigasi atau drainase, bahkan membuat terasering.
Sistem irigasi sangat umum digunakan dalam sebuah pembangunana lahan. Sistem ini bisa
berskala kecil hingga sangat besar dan mahal dengan jarak yang jauh. Hal ini banyak dilaukuan di
Indonesia, Filipina, Mesir, dan Cina. Salah satu bentuk modernnya adalah pembangunan
bendungan yang menyuburkan daerah sekitarnya yang kering. Contohnya adalah Bendungan
Aswan di Mesir yang daerah sekitarnya menjadi subur karena adanya bendungan

b. Manipulasi pasif

Manipulasi pasif biasanya dilakukan dengan menggunukan ritual-ritual yang dipercaya dapat
mendatangkan kesuburan. Ritualnya biasanya dengan pengorbanan seorang manusia yang
dilakukan suku Aztec demi melihat matahari akan terus bersinar ketika esok hari.

 Manajemen Sumberdaya

Manajemen sumberdaya dilakukan biasanya dalam skala lebih kecil dibandingan manipulasi
lingkungan. Seperti membakar sedikit lahan untuk menanam kebutuhan sehari-hari tanpa merusak
hutan seluruhnya. Manajemen sumberdaya terbagi dua yaitu dengan aktif dan pasif

I. Manajemen sumbedaya aktif

Manajemen sumberdaya aktif bisa dilakukan dengan membakar sisa-sisa panen kemudian sisa
pembakaran itu dipercaya bisa menyuburkan tanah kembali setelah digunakan.

II. Manajemen sumberdaya pasif

Sumberdaya bisa diatur dengan cara pasif, hal ini dilakukan tanpa melakukan kontak langsung
terhadap fisik tersebut. Salah satu contohnya dengan manajemen dengan ritual.

Ritual ini dilakukan dengan kepercayaan terhadap kekuatan supernatural yang biasanya dalam
bentuk ritual, doa-doa, dan seremoni khusus.

Selain itu ada manajemen pengetahuan. Manajemen ini didapatkan dari pengalaman dan
pembelajaran serta secara pasif. Sebagaian orang di dunia ini menggunakan pengetahan mereka
yang sangat baik untuk pengolahan lahan. Jika sebuah lahan dikuasai oleh sebagian orang dan
memiliki banyak struktur ekologi, serta memliki banyak pengetahuan dan skill, maka akan terjadi
eksploitasi yang lebih besar.
DECISION MAKING

Pengambilan keputusan merupakan cara lain untuk menganalisis manipulasi lingkungan dan
tehnik pengelolaan sumber daya. Semua kelompok dan individu membuat keputusan mengenai
tindakan mereka dalam situasi tertentu. Keputusan memiliki berbagai skala, mulai dari skala kecil
hingga skala besar. Sebuah keputusan biasanya harus dilihat secar rasional. Sebuah keputusan bisa
bersifat baik dimasa sekarang tapi buruk di masa yang mendatang. Teori pengambilan keputusan
merupakan bidang studi dalam antropologi. Berikut adah poin-poin di dalamnya

1. Informasi

Informasi dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, dan harus melihat informasi yang tidak
sempurna sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Untuk membuat keputusan
optimal, dibutuhkan informasi yang lengkap dan akurat. Namun, kondisi ini jarang terjadi karena
karena keputusna optimal hanya terjadi jika hal itu disengaja. Sementara, informasi buruk
kemungkinan akan menghasilkan keputusan yang salah.

Seorang pemburu dan peramu harus tau lingkungan yang ditinggalinya memiliki potensi apa dan
bagaiman cara memanfaatkannya, jika salah dia tidak dapat bertahan hidup.

2. Penjadwalan

Penjadwalan berfungsi untuk melihat kapan harus pindah dan sumber daya mana yang kana di
eksploitasi. Penjadwalan juga membutuhkan informasi yang baik. Untuk memperoleh benih
sebuah tanaman, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang siklus hidu tanaman, informasi di
mana ia berada, kondisinya, dan kapan, serta dimana sumber daya berikutnya akan digunakan,

Anda mungkin juga menyukai