KELOMPOK 5 :
DELA SAFITRI
FIONA DIAH A
HAINY MASROATUL R
MADYA A.P
A. Ekologi dan Maknanya bagi Manusia
Ekologi berasal dari kata oikos (Yunani) yang artinya “rumah tangga” dan logos, yang artinya
studi atau mempelajari. Dengan kata lain, ekologi mempelajari lingkungan rumah tangga dari
seluruh makhluk hidup di dalam rumah tangganya, serta seluruh proses yang berfungsi untuk
memungkinkan rumah itu dihuni para penghuninya di ekologi adalah ilmu yang membahas
rumah tangga (makhluk hidup). Ekologi mengungkapkan secara utuh menyeluruh pola, tatanan
dan hubungan timbal-balik antara makhluk hidup sesamanya dengan semua faktor dalam
lingkungan hidupnya itu.
1. Ekologi Manusia
Pada mulanya ekologi dibagi dalam dua cabang yang terpisah ekologi tumbuhan (plant ecology)
dan ekologi hewan (animal ecology), yang sebenarnya kurang tepat karena dalam konsep tentang
komunitas (masyarakat makhluk hidup), tumbuhan dan hewan sulit untuk dipisahkan. Hubungan
antara tumbuhan dan hewan juga tidak terpisahkan dalam konsep rantai makanan dan daur
materi. Pembagian ekologi yang lain adalah membedakan studi ekologi yang memusatkan
perhatian pada satu jenis makhluk hidup yang disebut autekologi, sedang yang membahas lebih
dari satu jenis disebut sinekologi. Ekologi manusia yang memusatkan permasalahan pada dan di
sekitar manusia, tentu tidak mungkin meninggalkan pembicaraan tentang makhluk hidup lain di
luar manusia.
2. Peranan ekologi manusia
Metode ilmiah ekologi adalah suatu persoalan yang disusun secara sistematik (systematic
enquiry) yang meliputi pengamatan (observasi), perkiraan (spekulasi), dan alasan (reasoning).
Urutan metode ilmiah ekologi adalah:
b. jawaban sementara berdasar asumsi ilmiah, yang dapat dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
atau dalam bentuk hipotesis;
c. diuji apakah hipotesis itu benar (melalui percobaan atau dapat juga dengan dialog dengan
pakar dari berbagai disiplin);
a. Kepekaan sosial
Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan perilakunya sesuai pandangan dengan
harapan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya perlu kawan dan
bekerja sama dengan orang lain.
Selanjutnya
b. Kelangsungan prilaku
Artinya antara prilaku yang satu ada kaitannya dengan prilaku yang lain, prilaku sekarang adalah
kelanjutan prilaku yang baru lalu dan seterusnya. Dalam kata lain bahwa perilaku manusia terjadi
secara berkesinambungan bakat secara serta merta.
Artinya bahwa setiap prilaku manusia selalu memiliki orientasi pada suatu tugas tertentu.
Seorang mahasiswa yang rajin belajar menuntut ilmu, orientasinya adalah untuk dapat menguasai
ilmu pengetahuan tertentu.
Selanjutnya
Usaha dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan ditentukan sendiri, tidak akan
memperjuangkan sesuatu yang memang tidak di perjuangkan. Jadi, sebenarnya manusia memiliki
cita-cita yang ingin diperjuangkan, sedangkan hewan hanya berjuang untuk mendapatkan sesuatu
yang sudah disedia di alam.
Unik di sini mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan
tidak ada duanya manusia yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar.
Manusia mempunyai ciri-ciri sifat, watak, tabiat, kepribadian, motivasi tersendiri yang
membedakannya dari manusia lain. Perbedaan pengalaman yang dialami individu pada masa
silam dan cita-citanya kelak di kemudian hari, menentukan perilaku individu di masa kini yang
berbeda-beda pula.
Proses Pembentukan Perilaku
Menurut Notoadmodjo (2012), dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari dengan
pengetahuan, di dalam diri orang tersebut tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1. Awareness
2. Interest
3. Evulation
4. Trial
5. Adoption
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2012) faktor yang mempengaruhi perilaku adalah :
1. Faktor Intrinsik
2. Umur
3. Integensi
4. Tingkat Emosional
5. Faktor Ekstrinsik
6. Lingkungan
7. Pendidikan
8. Sosial ekonomi
9. Kebudayaan
Macam-macam perilaku manusia
1. Domain perilaku
Berdasarkan dari Teori Bloom, perilaku dibagi menjadi tiga yaitu cognitive domain, affective
domain, dan psicomotor domain.(Notoatmodjo, 2012). Dalam perkembangan selanjutnya para
ahli pendidikan dan untuk kepetingan pengukuran hasil, ketiga domain tersebut diukur dari:
•Cognitive Domain diukur dari pengetahuan (knoeledge)
3. Perilaku terbuka
Perilaku terbuka terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau
praktik ini dapat diamati oleh orang lain dari luar atau observable behavior (Kholid, 2012).
3. Cultural Awareness (Kesadaran Budaya)
a). Pengertian cultural awareness
Kesadaran budaya (Cultural awareness) adalah kemampuan seseorang untuk melihat ke luar
dirinya sendiri dan menyadari. Selanjutnya, seseorang dapat menilai apakah hal tersebut normal
dan dapat diterima pada budayanya atau mungkin tidak lazim atau tidak dapat diterima di budaya
lain. Oleh karena itu perlu untuk memahami budaya yang berbeda dari dirinya dan menyadari
kepercayaannya dan adat istiadatnya dan mampu untuk menghormatinya.
(ircham.Machfoedz.2008).
b). Cara menumbuhkan cultural awareness dalam kehidupan sehari-hari bias di lakukan sebagai
berikut:
Data merupakan tingkat terendah dari tingkatan informasi secara kognitif. Data terdiri dari
signal-signal atau tanda-tanda yang tidak melaluiproses komukasi antara setiap kode-kode yang
terdapat dalam sistim, atau rasa yang berasal dari lingkungan yang mendeteksi tentang manusia.
◦ 2. Culture consideration.
Setelah memiliki data dan informasi yang jelas tentangsuatu budaya maka kita akan dapat
memperoleh pemahaman terhadap budaya dan faktor apa saja yang menjadi nilai-nilai dari
budaya tertentu.
◦ 3. Cultural knowledge.
Informasi dan pertimbangan yang telah dimiliki memangtidak mudah untuk dapat diterapkan
dalam pemahaman suatu budaya. Namun, pentingnya pengetahuan budaya merupakan faktor
penting bagi seseorang untuk menghadapi situasi yang akan dihadapinya.
4. Cultural Understanding
Memiliki pengetahuan tentang budaya yang dianutnya dan juga budaya orang lain melalui
berbagai aktivitas dan pelatihan penting agar dapat memahami dinamika yang terjadi dalam suatu
budaya tertentu.
5. Cultural Competence
Tingkat tertinggi dari kesadaran budaya adalah kompetensi budaya. Kompetensi budaya
berfungsi untuk dapat menentukan dan mengambil suatu keputusan dan kecerdasan budaya.
Pentingnya kesadaran budaya
Kesadaran budaya merupakan sikap positif manusia dalam menyikapi perbedaan-perbedaan yang
ada dalam masyarakat.Kesadaran budaya sangatlah dibutuhkan dalam mengelola perbedaan-
perbedaan budaya yang ada.Hal ini dikarenakan oleh seringnya perbedaan budaya yang
menimbulkan konflik-konflik di dalam masyarakat. Masyarakat terkadang lupa bahwa pada
dasarnya setiap masyarakat memiliki pola dan corak kebudayaan yang berbeda satu sama lain.