Anda di halaman 1dari 12

BAB I

ILMU SOSIAL DASAR

Ilmu sosial dasar termasuk komponen mata kuliah dasar umum diperguruan tinggi dimana tujuan
diberikannya ialah :
1. sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai
anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2. untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan sosial yang
timbul dimasyarakat.
3. memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mau berpikir secara interdisipliner, dan
mampu memahami para ahli berbagai ilmu pengetahuan sehimgga demikian mudah –mudahan
mereka berkomunikasi.
MKDU diperguruan tinggi ada 6 mata kuliah :
1. Agama 3. Kewiraan 5. Ilmu sosial Dasar
2. Pancasila 4. Ilmu Budaya Dasar 6. Ilmu Alamiah Dasar
Tujuan MKDU adalah menghasilkan sarjana dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Berjiwa Pancasila
b. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan
kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, budaya, maupun pertahanan keamanan.
d. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan masyarakat.

Latar belakang diberikannya ISD adalah karena banyaknya kritik yang ditujukan kepada sistem
pendidikan diperguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan , terutama sarajna pendidikan, sosial, dan
kebudayaaan.
Tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan memiliki 3 jenis kemampuan sebagai
berikut :
 Kemampuan Personal, adalah kemampuan kepribadian. tenaga ahli diharapkan mampu menunjukan
sikap,tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian indonesia, memahami nila-nilai
keagamaan,kemasyarakatan, dan kenegaraan (Pancasila).
 Kemampuan Akademis, adalah kemampuan berkomunikasi secara alamiah, menguasai peralatan
analisis, berfikir logis, kritis sistematis dan analitis, dan lainnya.
 Kemampuan Profesional, adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli diharapkan memilik
pengetahuan dan keterampilan yang tertinggi dalam bidang profesinya.
Sasaran yang diharapkan dalam mempelajari ISD :
1. Berbagi kenyataan bersama- sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan
pendekatan.
2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat.

Tujuan Ilmu Sosial Dasar adalah membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian
mahasiswa agar memperoleh wawasan pikiran pemikiran yang lebih luas.
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selalu dihadapkan pada masalah-masalah sosial yang timbul
akibat dari hubungan sesama manusia dan akibat tingkah lakunya.
Masalah-masalah sosial merupakan hambatan-hambatan dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan.
- Menurut umum, masalah sosial adalah segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum.
- Meurut para ahli masalah sosial adalahsuatu kondisi atau pperkembangan yang terwujud dalam
masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifatyang dappat menmbulkan kekacauan terhadapp
kehidupppan warga masyarakatsecara keseluruhan.
- Menurut Leslie, masalah sosial adalah suatu kondisi yang memppunyai pengaru ppada kehidupan
Sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, oleh
karena itu dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki.

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


Kebudayaan Masyarakat, Dan Masalah-Masalah Sosial

Kebudayaan, dapat dillihat sebagai mekanise kontrol bagi kelakuan dan tindakan-tindakan sosial
manusia, atau sebagai pola-pola kehidupan manusia.
Masyarakat, adalah suatu sistem yang terdiri atas peranan dan kelompok-kelompok yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi, yang didalamnya tindakan dan tingkah laku manusia diwujudkan.
Untuk bahan dasar dalam mengkaji atau memecahkan masalah sosial perlu dipahami beberapa pengertian
yaitu :
1. Fenomena ( Kejadian atau Gejala ), adalah hasil daya tangka indera manusia tentang masalah yang
ingin diketahui yang diabstrasksikan dalam bentuk konsep-knsep.
2. Konsep, adalah suatu kata atau lambang yang luar biasa pentingnya, menggambarkan kesamaan-
kesamaan dalam berbagai gejala yang berbeda.
Konsep mempunyai tiga dimensi yaitu :
a. Pengembembangan secara internal pola mental yang mmberikan "perasan" kepada kita akan
kemampuan untuk menggunakan konsep tersebut.
b, Verbalisasi, deskripsi atu definisi pola.
c. Pemberian nama untuk konsep.
3. Prinsip, diefinisikan sebagai pola-pola antar hubungan fungsional diantara konsep-konsep.
4. Fakta
Fakta mengandung 4 hal :
a. Suatu pernyataan ( Statement )
b. Menggambarkan suatu gejala (fenomena) tertentu yang ditangkap pancaindera.
c. Meruppakan tanggapan menurut suatu kerangka tertentu.
d. Dapat diuji kebenarannya atas dasar kenyataan empiris.
Fakta sosial adalah pernyataan deskriptif yang sudah merupakan abstraksi dari kejadian-kejadian
masyarakat yang kongkret.
5. Proposisi/Hipotesis, mengandung pengertian sebagai berikut :
a. Suatu pernyataan (statement) yang dianggap berlaku umum dalam kata-kata atau kalimat.
b. Menyatakan hubungan antara dua atau lebih gejala (variabel).
c. Dikemukakan untuk diterima atau ditolak.
6. Teori, adalah prinsip-prinsip dasar yang terwujud dalam bentuk rumus atau aturan yang berlaku
umum, menjelaskan hakikat suatu gejala, hakikat hubungan antara dua gejala atau lebih, relevan
dengan kenyataan yang ada dan operasional, alat untuk penjelasan dan pemahaman, dapat
diverifikasi, berguna dalam beramalkan suatu kejaadian.
Menurut Fuad Hasan dan Koentjaraningrat teori berfungsi dalam :
a. Memppunyai konsistensi internal ( susunan konsep tidak bertentangan satu dengan yang lainnya )
b. Mempunyai konsistensi eksternal ( aada hubungan keserasian antara realitas yang diperoleh
dengan observasi mengenai realitas tersebut ).
c. Mempunyai kekuatan untuk meramalkan suatu kejadian dan dapat diverifikasi ( pembuktian ).
d. Mempunyai kekuatan generalisasi sehingga dapat menerangkan kejdian yang luas.
e. Mempunyai sifat ringkas ilmiah ( dari dua teori yang mampu menjelaskan suatu kejadian dan
meramal, maka dipakai teori yang kurang kompleks ).
7. Postulat, merupakan asumsi dasar yang kebenarannya kita terima tanpa dituntut pembuktiannya.
8. Paradigma, adalah pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok
persoalan. Urutan paradigma meliputi : a. paradigma filsafat; b. paradigma metafisik; c. paradigma
sosial; d. paradigma operasional; e. paradigma kongkret
9. Persepsi, adalah cara pandang seseorang dan biasanya akan terwujud pada tingkah lakunya. Dalam
proses persepsi ada 3 komponen yaitu :
a. Seleksi, adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan
jenisnya dapat banyak atau sedikit.
b. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempuyai arti bagi seseorang.
c. Interpretasi dari persepsi kmudian diterjemahkan kedalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
10. Reifikasi, adalah pengertian dari fenomena manusia atau hasil aktivitas manusia, sebagai fakta
alam atau manifestasi keninginan Tuhan sebagaimana yang oleh manusa pikirkan.

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


BAB II
PENGANTAR TEORI ILMU SOSIAL DAN REALITAS SOSIAL

Tingkat kenyataan sosial ada 4, yaitu :


1. Tingkat individual
Analisisnya dapat dibagim menjadi dua bagian yaitu tingkat perilaku ( behavioral ) dan tingkat
subjektif.
Teori dasar-dasar psikologi (sosial) yang mengkaji tentang individu ini meliputi :
- Teori Stimulus Respon ( S - R ) atau teori Stimulus Organisme ( S - O - R ). tokoh teori ini
adalah Watson.
- Teori Sikap, sikap dalam hal kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku
tertentu menghadapi suatu ruangan tertentu.
- Teori Peran, beranggapan bahawa peranan seseorang itu merupppakan hasil interaksi dari diri
( self ) dengan posisi dan dengan peran ( menyangkut norma dan nilai ).
- Teori Medan (Field theory), bahwa ruang kehidupan (life space) merupakan penentu dari
perilaku seseorang.
Teori yang mengkaji individu adalah psikoanalisa dari Freud yang membedakan 3 sistem dalam
hidup psikis, yaitu :
- Id adalah lappisan psikis yang paling dasar terdiri dari naluri-naluri bawaan (seksual dan agresif)
dan keinginan-keinginan yang direpresi.
- Ego adalah hasil deferensiasi dari Id karena kontak dengaan dunia luar. Ego aktivitasnya dapat
sadar, prasadar, atau tidak sadar. Aktivitas sadar adalah pprseppsi lahiriah, batiniah dan proes-
proses intelektual. Aktivitas prasadar adalah fungsi ingatan. Aktivitas tak sadar adalah Ego
dijalankan dengan mekanisme-mekanisme pertahanan.
Tugas ego adalah mempertahankan kepribadiannya, adaptasi dengan lingkungan,
menghilangkan konflik dengan realitas dan mendamaikan konflik-konflik berbagai agar selaras.
Fungsi ego adalah sebagai filter appa-apa yang masuk kesifat sadar dan apa yang akan
dikerjakan.
- Superego, adalah potensi hasil dari proses internalisai, sehingga menjadi miliknya berasal dari
subjeknya sendiri, meskipun sebelumnya berasal dari luar dirinya.

Menurut Imam Al-Ghazali (Abad ke II) bahwa manusia mempunyai 3 tahap perkembangan jiwa,
yaitu :
1. Nafs al-amarah, yaitu nafsu jahat yang mendesak agen moral untuk melampiaskan tuntutan-
tuntutan yang itidak terkontrol atau nafsu yang mengendalikan kejahatan.
2. Nafs al-lawwanah, yaitu nafsu yang sadar apabila tuntutan-tuntutan naluriah dilampiaskan atas
pengaruh nafs al-amarah. Nafs ini melawan nafs al-amarah.
3. Nafs al-muthma'innah (nafsu yang tenang dan tenteram), meruppakan keadaan tertinggi dari
nafs, keadaan nafs atu jiwa ini betul-betul memperoleh kepuasan yang lengkap dan bebas dari
semua keputusasaaan dan penderitaan.

2. Tingkat Antar Pribadi (Interpersonal)


Merupakan interaksi antarindividu dengan semua arti yang berhubungan dengan kerjasama, konflik,
adaptasi, negoisasi komunikasi simbolis dan hal lain yang mempunyai arti hubungan.
Menurut G.H Mead ada beberapa tahapan tentang ppengembangan diri, yaitu :
a. Tahap persiapa, merupakan tahap peniruan (imitation) murni dan sebagai objek sosial termasuk
"self" dari semua ppengertiann yang belum sempurna dalam kata-katanya.
b. Tahap Bermain, merupakan tahap mengumppullkan sebanyak-banyaknya bahan.
c. Tahap Permainan, tahapp ini menggambarkan organisasi dan kebutuhan berasumsi perspektif
dari banyak rangsangan, misalnya mulai bekerjasama.
d. Tahap Kelompok Refern, Dalam tahap ini individu memunyai banyak kelompok refern
(masyarakat) dan masing-masing dari mereka membentuk sebuah perspektif.
Setelah melalui tahap ketiga dan kempat maka individu harus lebih menggunakan
"mind"=pikiran = suatu kesadaran untuk memudahkan pemahaman.

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


Tindakan adalah pola kelakuan yang terorganisasikan. Ada 3 alasan mengapa manusia bertindak :
1. Karena dia memerlukan untuk bertindak.
2. Karakteristik-karakteristik pribadi - sikap, kepantingan, image diri, mendorongnya untuk
bertindak.
3. Faktor lingkungan yang mendorongnya untuk bertindak.
Menurut Mead tindakan mempunyai 4 tingkatan yatu :
1. Gerak hati (Impulse), yaitu menempatkan diri secara umum untuk bertindak.
2. Persepsi, dimana seseorang mendenisikan situasi yang aka dimasuki.
3. Manipulasi, yakni memanipulasi situasi dengan kontak yang berhubungan dengan aspek-aspek
yang releven dalam situasi.
4. Pertempuran (consummation), yakni merupakan akhir tindakan dimana tujuan berhasil atau
memperbaiki keseimbangan.
Dalam melakukan tindakan individu kadang-kadang membawakan peran orang lain, ada beberapa
hal yang menyebabkan pentingnyaa membawakan pperan orang lain, yaitu :
1. Untuk timbulnya kekuatan diri.
2. Untuk menjaga diri dalam segala situasi.
3. Untuk mempelajari perspektif-persppektif mengenai segala hal.
4. Untuk bekerja dalam segala situasi-situasi sosial.
5. Untuk menolong seseorang dalam situasi interaksi melalui pengetahuan bagaimana
memanipulasi, mengarahkan dan mengontrol.
6. Untuk mencintai orang lain.
7. Sebagai dasar untuk kerjasama.
8. Sebagai dasar umtuk komunikasi simbolik manusia.
Selanjutnya menurut Mead ada 5 hal dalam proses interaksi individu, masyarakat, dan pikiran
yaitu :
1. Individu tidak konsisten.
2. Masyarakat adalah individu dalam proses interaksi dan brsifat dinamis.
3. Individu mmpunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan "diri".
4. Manusia mempunyai banyak diri.
5. Kebenaran, ide-ide, sikapp, persepsi dan perspektif meruppakan proses berpendapat pada setiap
individu.
Asumsi interaksionisme simbolik dikmukakan oleh Blumer, sebagai berikut ;
1) Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi
mereka.
2) Makna terseut berasal dari "interaksi sosial" seseorang dengan orang lain.
3) Makna-makna tersebut dimodifikasi (disempurnakan) melalui suatu proses penafsiran oleh
individu dalam keterikatannya dengan simbol-simbol yang dihadapi.
Teori ini menekankan pada pemahaman kata , tidak memperhatikan motivasi, persepsi intuitif,
penghayatan, penentuan diri, dan penilaian etis dari perilaku.

Teor interaksi dari Simmel, yaitu :


1. Masyarakat terbentuk dari jaringaan relasi-relasi antar orang, sehingga merupakan suatu
kesatuan.
2. Jaringan relasi-relasi itu tidak sama sifatnya.
3. Dalam jaringan relasi tidak selamanya terbentuk integrasi dan harmonis, tetapi dapat pula terjadi
kritik, oposisi, persaingan, dan lain-lain.
4. Frekuensi interaksi dan kadar interaksi bervariasi ada yang tinggi dan ada yang rendah.
Jadi Simmel memandang masyarakat senagai "produk" dari proses interaksi individu.
TeoriPertukaran (Exxchange Theory) antar pribadi dari Humans :
- Antar pribadi terjadi pertukaran karena keadaan internal ( tidak mampu engatasi keinginan atau
kondisi ) dan keadaan eksternal ( ada konsensus nilai pelembagaan ) sehingga memperoleh
keseimbangan emosional atas dasar pribadi.

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


Teori Dramaturgi dari Goffman :
Menyatakan bahwa individu senantiasa akan mengontrol kesan-kesannya dalam hubungan sosial
yang diberikan kepada oprang lain. mMisalnya terjadi pada saat pesta (orang berusaha menutupi
kekurangan).

3. Tingkat Struktur Sosial


Tingkat analisis struktur ini memandang struktur sosial sebagai berikut :
1. Masyarakat sebagaimana halnya organisme hidup. Pendapat Radelife Brown bahwa struktur
sosial mempunyi unit :
Individu-----------> Sel
Struktur berupa hubungan antar individu -------> Hubunggan antar sel.
Aktivitas beruppa tingkah laku dan kolektivitas------------> Hubungan Tingkah laku sel.
Fungsi berupa pemeliharaan struktur sosial---------> Penyesuaian dan pemeliharaan aktivitas sel
bagi strukrur.
2. Masyarakat sebagai Sistem Sosial
dikenal juga dengan tori struktural-fungsional yang menganggap masyarakat merupakan sistem
sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling
menyatu dalam keseimbangan.
Asumsi dasar dari pendekatan struktral fungsional adalah :
1. Masyarakat harus dilihat sebagai suatu sistem daripada bagian-bagian yyangg saling
berhubungan satu sama lain.
2. Hubungan antara setiap bagian adalah bersift saling mempengaruhi dan timbal balik.
3. Sistem Sosial cenderung bergerak kearah keseimbangan yang bersifat dinamis.
4. Sistem Sosial selalu mengarah ke integrasi sosial, melalui penyesuaian-penyesuaian.
5. Perubahan Sosial yang terjadi, disebabkan oleh upaya penyesuaian yang dilakukan oleh
sistem sosial terhadap pengaruh yang datang dari luar.
6. Daya interaksi yang paling tinggi dari suatu sistem sosial, akibat adanya konsensus nilai-
nilai yang merupakan prinsip dan tujuan daasar dari anggota masyarakat.

Asumsi eksklusif menurut COhe dalam teori struktual -fungsional dalah :


1. Norma-norma dan nilai-nilai merupakan unsur-unsur dasar dari kehidupan sosial.
2. Kehidupan sosial melibatkan komitmen.
3. Sesuatu masyarakat memerlukan kohesif.
4. Terwujudnya suatu kehidupan sosial bergantung kepada solidaritas.
5. Suatu kehidupan sosial didasarkan kepada resiprotas dan kerjasama.
6. Suatu sistem sosial bertahan pada konsensus.
7. Suatu masyarakat selalu mengenal adanya otoritas legitimasi.
8. Sistem-sistem sosial selalu terintegrasikan.
9. Sistem sosial cenderung untuk bertahan lama.

Masyarakat sebagai sistem sosial mempunyai persyaratan seperti :


- Anggotanya lebih dari 2 orang
- Terjadi interaksi di antara mereka
- Memiliki struktur
Sistem sosial memiliki 10 unsur penting, yaitu :
1. Keyakinan (pengetahuan) ------> mulai dari yang bersumber dukun dan sampai hasil
penelitian.
2. Perasaan (sentimen) -------> dalam menghadapi berbagai peristiwa ( meningkatkan
solidaritas).
3. Cita-cita atau tujuan ------> cita-cita yang ingin dicapai.
4. Norma -----------> patokan tingkah laku yang diwajibkan atau dibenarkan dalam
situasi-situasi tertentu.
Ketaatan terhadap norma wujudnya dapat berupa :

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


- Usage,yaitu cara dalam bertingkah laku, tidak ada sanksi hanya sorota/pandangan dari orang
lain.
- Folkways, yaitu aturan dalam m elakukan sesuatu yang dibenarkan umum, tetapi tidak
memiliki status paksaan atau kharusan dan mempunyai daya pengikat yang lebih kuat dari
usage.
- Mores, yaitu norma pengatur berperilaku yang harus diikuti oleh anggota masyarakat untuk
membantu terciptanya ketertiban yang diharapkan masyarakat.
- Custom, (Adat Istiadat) merupakan norma yang kuat integrasinya dengan pola-pol perilaku
masyarakat, sehingga apabila ada pelanggaran terhadap custom akan dikenakan
sanksi sosial.
- Hukum, adalah norma-norma yang meliputi kekuatan yang diorganisir secara politis
5. Posisi kedudukan/peranan atau statis
Status kependudukan dalam sistem sosial yang tidak bergantung kepada para pelakunya.
Peranan : Bagian dari status yang disertai dengan norma-norma sosial
6. Kekuasaan : Kemampuan/kapasitas dalm mempengaruhi/menguasai orang lain.
7. Tingkatan : Disebut kepangkatan sosialyang ditentukan oleh posisi status dalam hubungan
peranan.
8. Sangsi : Sistem ganjaran (reward) dan sistem hukuman (punishment) dalam suat
sistem sosial.
9. Sarana : Cara atau jalan yang dapat digunakan untuk mencapai sistem sosial, bisa fisik
maupun nonfisik. misalnya kelembagaan.
10. Tekanan Ketegangan : Sistem sosial akan mengalami tekanan ketegangan, hal ini
disebabkan tidak ada sejumlah individu anggota sistm mempunyai interpretasi yang sama
tentang sesuatu objek, bisa timbul konflik atau ketegangan.

Menurut Parson sistem sosial akan bekerja secara normal bila memiliki persyaratan
fungsional/kondisi dasar, yaitu :
1. Adaptasi, yaitu penyesuaian sistem terhadap tuntutan lungkungan/kenyataan kondisi
lingkungan, dengan memfungsikan sejumlah fasilitas fisik dan nonfisik.
2. Pencapaian, Tujuan yaitu tujuan anggota suatu sistem sosial, merupakan hasil persetujuan
dan prioritas para anggota.
3. Integrasi, merupakan tingkat solidaritas anggota sistem sosial, memiliki iktan emosional
yang tidak bergantung pada segi keuntungan/pamrih.
4. Pemeliharaan Pola, yaitu setiap masyarakat harus membuat anggotanya memiliki motivasi
yang cukup untuk mmerankan peranan yang dikehendaki dan menghasilkan komitmen
paksaan terhadap nilai masyarakat.
3. Masyarakat Sebagai Tertib Sosial ( Sosial Ordear)
Dalam keadaan normal, dapat pula terjadi perubahan atau disorganisasi sosial yang
menyebabkan terjadinya bemacam-macam peristiwa sebagai berikut.
1. Konflik norma.
2. Tingkat perubahan budaya waktunya semua tidak sama, tetapi terjadi cultural lain yaitu
tidak sama perkembangan antara budaya materi dengan mental orang yang menerima
budaya materi tesebut.
3. Peraturan (sistem) yang tidak baik atau konflik antara manusia dengan lingkungannya (fisik,
sosial, ekonomi, politik, dll).
Teori Tertib Sosial ada 4 yaitu:
1. Teori Paksa (Dwang Teori) berasumsi bahwa pwer adalah sarana amph untuk mencapai
tertib sosial.
2. Teori Kepentingan (Belangen) berasumsi bahwa masyarakat dapat tertib karena ada
kesepakatan sosial dan saling percaya.
3. Teori Kesepakatan (Konsensus) berasumsi bahwa tertib sosial dapat tercapai karena
manusiaterikat dengan norma dan nilai, sehingga terjadi konsensus yag bersifat moral.
4. Teori Lambat (Trangheids) menekankan perlunya suatu kondisi yang dapat
mempertahankan status quo.

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


4. Masyarakat Sebagai Sub Stratum yang melahirkan konflik.
Didalam masyarakat selain ada tertib sosial juga ditemui adanya konflik-konflik yang menurut
David Loockwood dapat dibuktikan sebagai berikut :
1. Setiap struktur sosial didalamnya mengandung konflik-konfliik dan kontradiksi-kontradiksi
yang bersifat internal, sehingga dapat mrupakan terjadinya perubahan sosial.
2. Reaksi dari suatu sistem sosial terhadap prubahn yang datang dari luar tidak selalu bersifat
mengatur.
3. Sistem sosial dalam waktu yang panjang dapat mengalami konflik sosial yang bersifat
melekat (kronis)
4. Perubahan sosial yng terjadi dalam suatu sistem sosial tidak selamanya bersifat perlahan
(gradual), tetapi dapat pula terjadi secara revolusioner.
Konflik mempunyai 4 fungsi yaitu :
1. sebagai alat memelihara solidaritas
2. Membantu menciptakan ikatan aliansi dengan kelompok lain
3. Mengaktifkan peranan individu yang semula terisolasi
4. Sarana komunikasi -----> dengan adanya konflik posisi masing-masing lawan yang
berkonflik salning diketahui.

4. Tingkat Budaya
Kebudayaan dalam arti luas adalah terdiri dari produk-produk tindakan dan interaksi manusia,
termasuk karya cipta manusia berupa materi dan non materi.
Kebudayaan non materi adalah keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
seni, moral, hukum, kebiasaan dan kemampuan serta tatacara lain yang diperoleh manusia sebagai
seorang anggot masyarakat.
Pokok pikiran yang dikemukakan oleh Sorokin tentang analisa tingkat budaya :
1. Teori Kemajuan ----> sejarah selalu berulang seperti siklus yang tak ada ujungnya.
2. Integrasi sosial dan budaya ----> Nilai, norma dan simbol merupakan kunci untuk memahami
kenyataan sosial budaya.
3. Tipe-tipe mentalitas budaya ada 3 :
- Kebudayaan Idenasional, dunia dilihat sebagai suatu ilusi dan bersifat sementara yang kekal
adalah Allah.
- Kebudayaan Inderawi, dunia materil yang kita alami dengan indera merupakan satu-satunya
kenyataan yang ada.
- Kebudayaan Campura, gabungan antara kebudayaan ideasional dan inderawi.
Analisis tingkat budaya sangat luas bisa didekati dari berbagai sudut/macam ilmu pengetahuan,
misalnya saja dari teori antropologi :
1. Evolusi, suatu proses peningkatan kearah yang lebih semppurna bahwa ada suatu kepastian
dalam tata tertib perkembangan melalui lintasan sejarah kebudayaan dengan kecepataan yang
lambat.
Ciri umum Evolusi :
1. Orientasi holistis.
2. Proses evolusi timbul dari kekuatan interen, perubahannya adalah endogen tetapi tidak
menolak pentingnya lingkungan.
3. Perubahan yang terjadi adalah bersifat kontinue dan kumulatif.
4. Etnosentrisme, yaitu masyarakat sendiri dipandang sebagai titik puncak setiap perkembangan
dan dijadikan teladan bagi masyarakat lain yang beum berkembang.
2. Partikularisme Sejarah menurut Boas, menekankan pentingnya data yang memadai untuk
membuat generalisasi yang menyeluruh dan berguna.
3. Difusionisme (Smith, Perry dan Rivers), Mengangap bahwa kebudayaan itu berkembang melalui
proses penyebaran dari masyarakat maju.
4. Fungsionalisme (Malinowski), kebudayaan berfungsi dalam masyarakat, seperti yang nampak
berperan pada masyarakat tersebut. Misalnya Nilai, Norma, Pola, Adat Istiadat, Sistem
Kepercayaan.
5. Psikologis (Ralph Linton), adanya hubungan antara kepribadian dengan kebudayaan.

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


BAB III
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

1. Individu
Individu berasal dari kata latin yaitu individum yang berarti tidak terbagi. Jadi individu adalah
manusia secara perorangan.
Individu ciptaan tuhan disebut manusia mempunyai 3 aspek yang melekat pada dirinya yaitu :
- Aspek Organik (Jasmaniah)
- Aspek Psikis (Rohaniah)
- Aspek Sosial (Kebersamaan)
Ketiga aspek terssebut saling mempengaruhi, keguncangan pada satu aspek akan membawa pada
aspek lainnya.
2. Keluarga
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan social terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial
yang ditandai adanya kerjasama ekonomi dalam hal keuangan atau pengaturan keuangan.
Fungsi keluarga adalah :
- Berkembang biak
- Mensosialisasi atau mendidik anak
- Menolong
- Melindungi atau merawat orang tua

Menurut William J. Goode fungsi keluarga meliputi :


1. Pengaturan Seksual
Akan terjadi kekacauan apabila tidak ada pengaturan seksual. Jenis-jenis penyimpangan social
pengaturan seksual menurut ketidaksetujuan social/ketidakseimbangan dalam struktur social :
a. Hidup Bersama atas dasar suka sama suka (kumpul kebo).
b. Pergundikan
c. Hubungan seorang bangsawan dengan gundiknya
d. Melahirkan anak pada masa tunangan
e. Perzinahan, sang lelaki sudah menikah
f. Kehidupan Bersama yang berjarak (biarawan, biarawati)
g. Perzinahan, sang Wanita sudah menikah
h. Perzinahan, keduanya sudah menikah
i. Kehidupan seorang wanita kasta tinggi dengan laki-laki kasta rendah
j. Incest (hubungan seksual dalam suatu keluarga ).
k. Incest, bapak dengan anak perempuan
l. Incest, ibu dengan anak laki-laki
2. Reproduksi
Perkembangbiakan atau pengembangan keturunan manusia.
3. Sosialisasi
Manusia sebagai makhluk dalam evolusinya lebih bergantung kepada kebudayaan, dan bukan
kepada naluri atau insting.
4. Pemeliharaan
Dari masa kehamilan samai melahirkan seorang anak wanita harus dijaga lebih serus diberi
perlindungan dan pemeliharaan oleh suami dan keluarganya.
5. Penempatan Anak di dalam Masyarakat
Sebaiknya anak ditempatkan dalam masyarakat sejak dini agar sianak cepat mampu beradaptasi.
6. Pemuas Kebutuhan Perseorangan
Keluarga merupakan tempat persemaian sifat-sifat individu yang khas selaku manusia.
7. Kontrol Sosial
Fungsi control sosial keluarga adalah dalam mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai
masyarakat.
Wujud keluarga ada :

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


- Poligami artinya pasangan terdiri dari satu orang suami dengan dua orang istri atau lebih.
- Poliandri artinya pasangan terdiri dari satu orang istri dengan dua orang suami, contohnya di
India.

3. Masyarakat
Dalam Bahasa inggris masyarakat disebut society , asal katanya socius yang berarti kawan.
Masyarakat berasal dari Bahasa Arab Syirk yang artinya bergaul. Masyarakat disebut pula kesatuan
sosial yang mempunyai ikatan-ikatan sayang yang erat.

Interaksi antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat


Adanya aspek organis-jasmaniah, psikis-rohaniah, dan sosial kebersamaan yang melekat pada
individu , mengakibatkan bahwa kodratnya asalah untuk hidup bersama orang lain. Individu barulah
individu apabila pola perilakunya yang khas dari dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan
sosial yang disebut masyarakat.

Berikut relasi individu dengan lingkungan sosialnya : Relasi Individu dengan Dirinya, Relasi
Individu dengan Keluarga, Relasi Individu dengan Lembaga, Relasi Individu dengan
Komunitas, Relasi Individu dengan Masyarakat, Dan Relasi Individu dengan Nasion (Suatu
Jiwa/Asa Spiritual/Solidartas).

BAB IV
MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN

Lingkungan yang ditentukan oleh beerbagai prinsip hubungan kekerabatan(geneologis) dan prinsip
hubungan tinggal dekat (territorial) hubungannya saling terjaring yang batas-batasnya berbeda-beda :
- Pola Konsentris artinya hubungan tiap individu dimulai dengan lingkungan kecil mencakup
keluarga dan tetangga dekat
- Pola Terkupas artiya suatu hubungan dimana orang bergaul untuk suatu lapangan kehidupan
dalam batas lingkungan sosial tertentu, tetapi tidak termasuk warga dan lingkungan tadi.

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan masyarakat perkotaan. Untuk menjelaskan


perbedaan atau ciri-ciri dari kedua masyarakat tersebut, dapat ditelusuri dalam hal : lingkungan
umum dan orientasi terhadap alam, pekerjaan atau mata pencaharian, ukuran komunitas,
kepadatan penduduk, homogenitae dan heterogitae, diferensiasi sosial, pelapisan sosial,
mobilitas sosial, interaksi sosial, pengawasan sosial, pola kepemimpinan, standar kehidupan,
kesetiakawanan sosial, serta nilai dan system nilai.

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


ESSAY

1. Jelaskan latar belakang diberikannya matakuliah ilmu sosial dasar di perguruan tinggi !
Jawab :
Latar belakang diberikannya ISD adalah karena banyaknya kritik yang ditujukan kepada sistem
pendidikan diperguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan , terutama sarajna pendidikan, sosial, dan
kebudayaaan.

2. Dengan diberikannya MK Ilmu Sosial Dasar, Apa saja kemampuanyang diharapkan terhadap tenaga
ahli yang dihasilkan perguruan tinggi ?
Jawab :
diharapkan tenaga ahli yang dihasilkan perguruan tinggi memiliki : kemampuan personal,
kemampuan akademis, dan kemampuan professional.

3. Jelaskan yang dimaksud dengan kebudayaan dan masyarakat !


Jawab :
- Kebudayaan, dapat dillihat sebagai mekanise kontrol bagi kelakuan dan tindakan-tindakan sosial
manusia, atau sebagai pola-pola kehidupan manusia.
- Masyarakat, adalah suatu sistem yang terdiri atas peranan dan kelompok-kelompok yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi, yang didalamnya tindakan dan tingkah laku manusia
diwujudkan.

4. Jelaskan pengertian proposisi/hipotesis !


Jawab :
Proposisi/Hipotesis adalah suatu pernyataan (statement) yang dianggap berlaku umum dalam kata-
kata atau kalimat yang menyatakan hubungan antara dua atau lebih gejala (variable) serta
diungkapkan untuk diterima atau ditolak.

5. Apa saja yang termasuk tingkatan sosial ?


Jawab :
1. Tingkat Individual
2. Tingkat Antar Pribadi (Interpersonal)
3. Tingkat Struktur Sosial
4. Tingkat Budaya

6. Jelaskan pengertian dari Tindakan serta alas an mengapa manusia bertindak !


Jawab :
Tindakan adalah pola kelakuan yang terorganisasikan. Ada 3 alasan mengapa manusia bertindak :
4. Karena dia memerlukan untuk bertindak.
5. Karakteristik-karakteristik pribadi - sikap, kepantingan, image diri, mendorongnya untuk
bertindak.
6. Faktor lingkungan yang mendorongnya untuk bertindak.

7. Apa isi dariTeori Dramaturgi yang dikemukakan oleh Goffman ?


Jawab :
Menyatakan bahwa individu senantiasa akan mengontrol kesan-kesannya dalam hubungan sosial
yang diberikan kepada oprang lain. mMisalnya terjadi pada saat pesta (orang berusaha menutupi
kekurangan).

8. Jelaskan arti kebudayaan !


Jawab :
Kebudayaan dalam arti luas adalah terdiri dari produk-produk Tindakan dan interaksi manusia,
termassuk karya cipta manusia yang berupa materi maupun non materi.

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


9. Jelaskan arti ari individu, keluarga dan masyarakat !
Jawab :
- Individu berasal dari Bahasa latin individum yang berarti tidak terbagi. Jadi individu adalah manusia
secara perorangan.
- Keluarga adalah satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial yang ditandai
adanya Kerjasama ekonomi dalam hal keuangan/pengaturan keuangan.
- Masyarakat d Bahasa inggris masyarakat disebut society , asal katanya socius yang berarti kawan.
Masyarakat berasal dari Bahasa Arab Syirk yang artinya bergaul. Masyarakat disebut pula kesatuan sosial
yang mempunyai ikatan-ikatan sayang yang erat.

10. Hal apa saja yang dapat diteluusuri untuk menjelaskan perbedaan atau ciri-ciri masyarakat pedesaan
dan perkotaan ?
Jawab :
- Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
- Pekerjaan atau mata pencaharian
- Ukuran komunitas, kepadatan penduduk
- Homogenitae dan heterogitae
- Diferensiasi sosial
- Pelapisan sosial
- Mobilitas sosial
- Interaksi sosial
- Pengawasan sosial
- Pola kepemimpinan, standar kehidupan
- Kesetiakawanan sosial
- Nilai dan system nilai.

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )


RANGKUMAN DAN SOAL
ILMU SOSIAL DASAR

OLEH :
NAMA : JOKO NURAHMAN
NIM : 21120034
PRODI : AGROTEKNOLOGI (C)
FAKULTAS : PERTANIAN

UNIVERSITAS SJAHKIYAKIRTI
PALEMBANG

JOKO NURAHMAN (21120034)_AGROTEKNOLOGI ( C )

Anda mungkin juga menyukai