Ilmu sosial dasar termasuk komponen mata kuliah dasar umum diperguruan tinggi dimana tujuan
diberikannya ialah :
1. sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai
anggota masyarakat dan bangsa serta agama
2. untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap masalah-masalah dan kenyataan sosial yang
timbul dimasyarakat.
3. memberi pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mau berpikir secara interdisipliner, dan
mampu memahami para ahli berbagai ilmu pengetahuan sehimgga demikian mudah –mudahan
mereka berkomunikasi.
MKDU diperguruan tinggi ada 6 mata kuliah :
1. Agama 3. Kewiraan 5. Ilmu sosial Dasar
2. Pancasila 4. Ilmu Budaya Dasar 6. Ilmu Alamiah Dasar
Tujuan MKDU adalah menghasilkan sarjana dengan kualifikasi sebagai berikut :
a. Berjiwa Pancasila
b. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan
kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, budaya, maupun pertahanan keamanan.
d. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan masyarakat.
Latar belakang diberikannya ISD adalah karena banyaknya kritik yang ditujukan kepada sistem
pendidikan diperguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan , terutama sarajna pendidikan, sosial, dan
kebudayaaan.
Tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi diharapkan memiliki 3 jenis kemampuan sebagai
berikut :
Kemampuan Personal, adalah kemampuan kepribadian. tenaga ahli diharapkan mampu menunjukan
sikap,tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian indonesia, memahami nila-nilai
keagamaan,kemasyarakatan, dan kenegaraan (Pancasila).
Kemampuan Akademis, adalah kemampuan berkomunikasi secara alamiah, menguasai peralatan
analisis, berfikir logis, kritis sistematis dan analitis, dan lainnya.
Kemampuan Profesional, adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli diharapkan memilik
pengetahuan dan keterampilan yang tertinggi dalam bidang profesinya.
Sasaran yang diharapkan dalam mempelajari ISD :
1. Berbagi kenyataan bersama- sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan
pendekatan.
2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat.
Tujuan Ilmu Sosial Dasar adalah membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian
mahasiswa agar memperoleh wawasan pikiran pemikiran yang lebih luas.
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial selalu dihadapkan pada masalah-masalah sosial yang timbul
akibat dari hubungan sesama manusia dan akibat tingkah lakunya.
Masalah-masalah sosial merupakan hambatan-hambatan dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan.
- Menurut umum, masalah sosial adalah segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum.
- Meurut para ahli masalah sosial adalahsuatu kondisi atau pperkembangan yang terwujud dalam
masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifatyang dappat menmbulkan kekacauan terhadapp
kehidupppan warga masyarakatsecara keseluruhan.
- Menurut Leslie, masalah sosial adalah suatu kondisi yang memppunyai pengaru ppada kehidupan
Sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, oleh
karena itu dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki.
Kebudayaan, dapat dillihat sebagai mekanise kontrol bagi kelakuan dan tindakan-tindakan sosial
manusia, atau sebagai pola-pola kehidupan manusia.
Masyarakat, adalah suatu sistem yang terdiri atas peranan dan kelompok-kelompok yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi, yang didalamnya tindakan dan tingkah laku manusia diwujudkan.
Untuk bahan dasar dalam mengkaji atau memecahkan masalah sosial perlu dipahami beberapa pengertian
yaitu :
1. Fenomena ( Kejadian atau Gejala ), adalah hasil daya tangka indera manusia tentang masalah yang
ingin diketahui yang diabstrasksikan dalam bentuk konsep-knsep.
2. Konsep, adalah suatu kata atau lambang yang luar biasa pentingnya, menggambarkan kesamaan-
kesamaan dalam berbagai gejala yang berbeda.
Konsep mempunyai tiga dimensi yaitu :
a. Pengembembangan secara internal pola mental yang mmberikan "perasan" kepada kita akan
kemampuan untuk menggunakan konsep tersebut.
b, Verbalisasi, deskripsi atu definisi pola.
c. Pemberian nama untuk konsep.
3. Prinsip, diefinisikan sebagai pola-pola antar hubungan fungsional diantara konsep-konsep.
4. Fakta
Fakta mengandung 4 hal :
a. Suatu pernyataan ( Statement )
b. Menggambarkan suatu gejala (fenomena) tertentu yang ditangkap pancaindera.
c. Meruppakan tanggapan menurut suatu kerangka tertentu.
d. Dapat diuji kebenarannya atas dasar kenyataan empiris.
Fakta sosial adalah pernyataan deskriptif yang sudah merupakan abstraksi dari kejadian-kejadian
masyarakat yang kongkret.
5. Proposisi/Hipotesis, mengandung pengertian sebagai berikut :
a. Suatu pernyataan (statement) yang dianggap berlaku umum dalam kata-kata atau kalimat.
b. Menyatakan hubungan antara dua atau lebih gejala (variabel).
c. Dikemukakan untuk diterima atau ditolak.
6. Teori, adalah prinsip-prinsip dasar yang terwujud dalam bentuk rumus atau aturan yang berlaku
umum, menjelaskan hakikat suatu gejala, hakikat hubungan antara dua gejala atau lebih, relevan
dengan kenyataan yang ada dan operasional, alat untuk penjelasan dan pemahaman, dapat
diverifikasi, berguna dalam beramalkan suatu kejaadian.
Menurut Fuad Hasan dan Koentjaraningrat teori berfungsi dalam :
a. Memppunyai konsistensi internal ( susunan konsep tidak bertentangan satu dengan yang lainnya )
b. Mempunyai konsistensi eksternal ( aada hubungan keserasian antara realitas yang diperoleh
dengan observasi mengenai realitas tersebut ).
c. Mempunyai kekuatan untuk meramalkan suatu kejadian dan dapat diverifikasi ( pembuktian ).
d. Mempunyai kekuatan generalisasi sehingga dapat menerangkan kejdian yang luas.
e. Mempunyai sifat ringkas ilmiah ( dari dua teori yang mampu menjelaskan suatu kejadian dan
meramal, maka dipakai teori yang kurang kompleks ).
7. Postulat, merupakan asumsi dasar yang kebenarannya kita terima tanpa dituntut pembuktiannya.
8. Paradigma, adalah pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok
persoalan. Urutan paradigma meliputi : a. paradigma filsafat; b. paradigma metafisik; c. paradigma
sosial; d. paradigma operasional; e. paradigma kongkret
9. Persepsi, adalah cara pandang seseorang dan biasanya akan terwujud pada tingkah lakunya. Dalam
proses persepsi ada 3 komponen yaitu :
a. Seleksi, adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan
jenisnya dapat banyak atau sedikit.
b. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempuyai arti bagi seseorang.
c. Interpretasi dari persepsi kmudian diterjemahkan kedalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.
10. Reifikasi, adalah pengertian dari fenomena manusia atau hasil aktivitas manusia, sebagai fakta
alam atau manifestasi keninginan Tuhan sebagaimana yang oleh manusa pikirkan.
Menurut Imam Al-Ghazali (Abad ke II) bahwa manusia mempunyai 3 tahap perkembangan jiwa,
yaitu :
1. Nafs al-amarah, yaitu nafsu jahat yang mendesak agen moral untuk melampiaskan tuntutan-
tuntutan yang itidak terkontrol atau nafsu yang mengendalikan kejahatan.
2. Nafs al-lawwanah, yaitu nafsu yang sadar apabila tuntutan-tuntutan naluriah dilampiaskan atas
pengaruh nafs al-amarah. Nafs ini melawan nafs al-amarah.
3. Nafs al-muthma'innah (nafsu yang tenang dan tenteram), meruppakan keadaan tertinggi dari
nafs, keadaan nafs atu jiwa ini betul-betul memperoleh kepuasan yang lengkap dan bebas dari
semua keputusasaaan dan penderitaan.
Menurut Parson sistem sosial akan bekerja secara normal bila memiliki persyaratan
fungsional/kondisi dasar, yaitu :
1. Adaptasi, yaitu penyesuaian sistem terhadap tuntutan lungkungan/kenyataan kondisi
lingkungan, dengan memfungsikan sejumlah fasilitas fisik dan nonfisik.
2. Pencapaian, Tujuan yaitu tujuan anggota suatu sistem sosial, merupakan hasil persetujuan
dan prioritas para anggota.
3. Integrasi, merupakan tingkat solidaritas anggota sistem sosial, memiliki iktan emosional
yang tidak bergantung pada segi keuntungan/pamrih.
4. Pemeliharaan Pola, yaitu setiap masyarakat harus membuat anggotanya memiliki motivasi
yang cukup untuk mmerankan peranan yang dikehendaki dan menghasilkan komitmen
paksaan terhadap nilai masyarakat.
3. Masyarakat Sebagai Tertib Sosial ( Sosial Ordear)
Dalam keadaan normal, dapat pula terjadi perubahan atau disorganisasi sosial yang
menyebabkan terjadinya bemacam-macam peristiwa sebagai berikut.
1. Konflik norma.
2. Tingkat perubahan budaya waktunya semua tidak sama, tetapi terjadi cultural lain yaitu
tidak sama perkembangan antara budaya materi dengan mental orang yang menerima
budaya materi tesebut.
3. Peraturan (sistem) yang tidak baik atau konflik antara manusia dengan lingkungannya (fisik,
sosial, ekonomi, politik, dll).
Teori Tertib Sosial ada 4 yaitu:
1. Teori Paksa (Dwang Teori) berasumsi bahwa pwer adalah sarana amph untuk mencapai
tertib sosial.
2. Teori Kepentingan (Belangen) berasumsi bahwa masyarakat dapat tertib karena ada
kesepakatan sosial dan saling percaya.
3. Teori Kesepakatan (Konsensus) berasumsi bahwa tertib sosial dapat tercapai karena
manusiaterikat dengan norma dan nilai, sehingga terjadi konsensus yag bersifat moral.
4. Teori Lambat (Trangheids) menekankan perlunya suatu kondisi yang dapat
mempertahankan status quo.
4. Tingkat Budaya
Kebudayaan dalam arti luas adalah terdiri dari produk-produk tindakan dan interaksi manusia,
termasuk karya cipta manusia berupa materi dan non materi.
Kebudayaan non materi adalah keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
seni, moral, hukum, kebiasaan dan kemampuan serta tatacara lain yang diperoleh manusia sebagai
seorang anggot masyarakat.
Pokok pikiran yang dikemukakan oleh Sorokin tentang analisa tingkat budaya :
1. Teori Kemajuan ----> sejarah selalu berulang seperti siklus yang tak ada ujungnya.
2. Integrasi sosial dan budaya ----> Nilai, norma dan simbol merupakan kunci untuk memahami
kenyataan sosial budaya.
3. Tipe-tipe mentalitas budaya ada 3 :
- Kebudayaan Idenasional, dunia dilihat sebagai suatu ilusi dan bersifat sementara yang kekal
adalah Allah.
- Kebudayaan Inderawi, dunia materil yang kita alami dengan indera merupakan satu-satunya
kenyataan yang ada.
- Kebudayaan Campura, gabungan antara kebudayaan ideasional dan inderawi.
Analisis tingkat budaya sangat luas bisa didekati dari berbagai sudut/macam ilmu pengetahuan,
misalnya saja dari teori antropologi :
1. Evolusi, suatu proses peningkatan kearah yang lebih semppurna bahwa ada suatu kepastian
dalam tata tertib perkembangan melalui lintasan sejarah kebudayaan dengan kecepataan yang
lambat.
Ciri umum Evolusi :
1. Orientasi holistis.
2. Proses evolusi timbul dari kekuatan interen, perubahannya adalah endogen tetapi tidak
menolak pentingnya lingkungan.
3. Perubahan yang terjadi adalah bersifat kontinue dan kumulatif.
4. Etnosentrisme, yaitu masyarakat sendiri dipandang sebagai titik puncak setiap perkembangan
dan dijadikan teladan bagi masyarakat lain yang beum berkembang.
2. Partikularisme Sejarah menurut Boas, menekankan pentingnya data yang memadai untuk
membuat generalisasi yang menyeluruh dan berguna.
3. Difusionisme (Smith, Perry dan Rivers), Mengangap bahwa kebudayaan itu berkembang melalui
proses penyebaran dari masyarakat maju.
4. Fungsionalisme (Malinowski), kebudayaan berfungsi dalam masyarakat, seperti yang nampak
berperan pada masyarakat tersebut. Misalnya Nilai, Norma, Pola, Adat Istiadat, Sistem
Kepercayaan.
5. Psikologis (Ralph Linton), adanya hubungan antara kepribadian dengan kebudayaan.
1. Individu
Individu berasal dari kata latin yaitu individum yang berarti tidak terbagi. Jadi individu adalah
manusia secara perorangan.
Individu ciptaan tuhan disebut manusia mempunyai 3 aspek yang melekat pada dirinya yaitu :
- Aspek Organik (Jasmaniah)
- Aspek Psikis (Rohaniah)
- Aspek Sosial (Kebersamaan)
Ketiga aspek terssebut saling mempengaruhi, keguncangan pada satu aspek akan membawa pada
aspek lainnya.
2. Keluarga
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan social terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial
yang ditandai adanya kerjasama ekonomi dalam hal keuangan atau pengaturan keuangan.
Fungsi keluarga adalah :
- Berkembang biak
- Mensosialisasi atau mendidik anak
- Menolong
- Melindungi atau merawat orang tua
3. Masyarakat
Dalam Bahasa inggris masyarakat disebut society , asal katanya socius yang berarti kawan.
Masyarakat berasal dari Bahasa Arab Syirk yang artinya bergaul. Masyarakat disebut pula kesatuan
sosial yang mempunyai ikatan-ikatan sayang yang erat.
Berikut relasi individu dengan lingkungan sosialnya : Relasi Individu dengan Dirinya, Relasi
Individu dengan Keluarga, Relasi Individu dengan Lembaga, Relasi Individu dengan
Komunitas, Relasi Individu dengan Masyarakat, Dan Relasi Individu dengan Nasion (Suatu
Jiwa/Asa Spiritual/Solidartas).
BAB IV
MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Lingkungan yang ditentukan oleh beerbagai prinsip hubungan kekerabatan(geneologis) dan prinsip
hubungan tinggal dekat (territorial) hubungannya saling terjaring yang batas-batasnya berbeda-beda :
- Pola Konsentris artinya hubungan tiap individu dimulai dengan lingkungan kecil mencakup
keluarga dan tetangga dekat
- Pola Terkupas artiya suatu hubungan dimana orang bergaul untuk suatu lapangan kehidupan
dalam batas lingkungan sosial tertentu, tetapi tidak termasuk warga dan lingkungan tadi.
1. Jelaskan latar belakang diberikannya matakuliah ilmu sosial dasar di perguruan tinggi !
Jawab :
Latar belakang diberikannya ISD adalah karena banyaknya kritik yang ditujukan kepada sistem
pendidikan diperguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan , terutama sarajna pendidikan, sosial, dan
kebudayaaan.
2. Dengan diberikannya MK Ilmu Sosial Dasar, Apa saja kemampuanyang diharapkan terhadap tenaga
ahli yang dihasilkan perguruan tinggi ?
Jawab :
diharapkan tenaga ahli yang dihasilkan perguruan tinggi memiliki : kemampuan personal,
kemampuan akademis, dan kemampuan professional.
10. Hal apa saja yang dapat diteluusuri untuk menjelaskan perbedaan atau ciri-ciri masyarakat pedesaan
dan perkotaan ?
Jawab :
- Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam
- Pekerjaan atau mata pencaharian
- Ukuran komunitas, kepadatan penduduk
- Homogenitae dan heterogitae
- Diferensiasi sosial
- Pelapisan sosial
- Mobilitas sosial
- Interaksi sosial
- Pengawasan sosial
- Pola kepemimpinan, standar kehidupan
- Kesetiakawanan sosial
- Nilai dan system nilai.
OLEH :
NAMA : JOKO NURAHMAN
NIM : 21120034
PRODI : AGROTEKNOLOGI (C)
FAKULTAS : PERTANIAN
UNIVERSITAS SJAHKIYAKIRTI
PALEMBANG