Anda di halaman 1dari 40

ETIKA LINGKUNGAN

M. Pramono Hadi

PelatihanDasar-dasarAmdal
Maret2022
DEFIN ISI

ETIKA:
Sebuah refleksi kritis tentang norma dan nilai,
atau prinsip moral yang dikenal umum selama
ini, dalam kaitan dengan lingkungan, cara
pandang manusia dg manusia, hubungan
antara manusia dg alam, serta perilaku yang
bersumber dari cara pandang ini (Sonny Keraf,
2002)
DEFINISI
ETIKALINGKUNGAN:
Refleksi kritis tentang norma dan nilai atau prinsip moral
yang selama ini dikenal dalam masyarakat untuk
diterapkan secara lebih luas dalam lingkungan biotis atau
lingkungan ekologis.

Sebagai refleksi kritis tentang apa yg harus dilakukan


terkait dengan isu lingkungan hidup, termasuk pilihan
moral dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang
memberi dampak pada lingkungan.
CARA PANDANG ETIKA LINGKUNGAN
1. ANTROPOSENTRISME
• Manusia sebagai pusat sistem alam semesta
 hanya manusia yang mempunyai hak,
kepentingan, dan nilai atas alam
• Kepentingan manusia yang paling utama,
paling penting dan paling tinggi.
• Segala sesuatu yang lain di alamhanya dinilai
sebatas fungsinya untuk menunjang dan memebuhi
kebutuhan manusia.
• Diperkuat denganparadigma Cartesian-Newtonian: Alam
semesta semata-mata dipandang sebagai mesin yang mati
tanpamaknasimbolik dankualitatif, tanpa nilai, tanpa cita
rasa etis danestetis. Alambetul-betul hampadankosong
dari nilai spiritualitas.
• Contoh hegemonisasi paradigmini:
– Bidang biologi  mempelajari anatomi
– Bidang kedokteran  operasi/bedah
– Psikologi  pengembangan SDMsuatu perusahaan
– Sosiologi 
2. BIOSENTRISME:
• Setiap bentukkehidupan danmakhlukhidup mempunyai
nilai danberharga bagi dirinya sendiri sehingga pantasdan
perlu mendapatkan penghargaan dan kepedulian atas nilai
danharga dirinya itu, terlepas apakah dia bernilai atau
tidak bagi kehidupan manusia.
3. EKOSENTRISME
• Mengembangkanwilayah pandanganetika pada seluruh
lingkungan ekologis, baik yang hidup (biotik) maupun yang
tidak hidup (abiotik)
• Secaraekologis, sistem alamsemestadibentuk dan
disusun oleh sistem yg hidup dan benda-benda abiotik
yang saling berinteraksi satu sama lain, saling
membutuhkan, saling melengkapi, saling mengisi,
• Seluruh entitas ekologis mempunyai kewajiban dan
tanggung jawab moral yang sama
dari ekosentrisme munculah deepe
cology
• Deepecology menunjukkansebuahetika moralyangtidak
berpusat pada manusia, melainkan pada makhluk hidup secara
keseluruhandalamkaitannya denganmengatasipersoalan
lingkungan hidup.  manusiabukanlagi sebagaipusat dari
segalanya.
• DeepEcology adalah filsafat baru yangbertumpupada perubahan
dari antroposentrik menjadi gerakan lingkungan murni.
• Filsafat ini ditandai dengan tafsir baru tentang identitas manusia
dg cara menghilangkan dualisme rationalistik antara manusia dan
lingkungannya.
• Deep Ecology menekankan pada nilai-nilai intrisik pada spesies
lain, sistem danproses proses yang terjadi di alam.
masih deep ecology
• Konsekuensi dari cara pandangini adalahideologi
peradaban barat telah menyebabkan hilangnya sumber-
sumberkehidupan.Inilah yang melahirkan kebutuhan
paradigma baru seperti Deep Ecology yang mampu
menjadipanduankegiatan manusiamenghindari
kerusakan lingkungan yang lebih buruk.
• Contoh:
– penerapan ecolabeling bagi produksi kayu/log
– Standar-standar (ISO)
– EIA/Amdal/ESS guideline
– Lahirnya UUPL diilhami adanya DE ini
prinsip deepecology(Sessions, 1995)
1. Keberadaan dan perkembangan kehidupan manusia dan benda lain mempunyai nilai
sendiri-sendiri yang tidak berkait dengan asas manfaat bagi manusia.
2. Kekayaan dan keberagaman bentuk kehidupan akan mendukung realisasi dari nilai-nilai
tersebut di atas.
3. Manusia tidak mempunyai hak untuk mengurangi kekayaan dan keberagamanbentuk
kehidupan tersebut, kecuali untuk memenuhi kebutuhan yang vital.
4. Perkembangankehidupan manusiadan budayanyaharus dapat diterima secara
substansial dalam populasi manusia yang lebih kecil. Perkembangan kehidupan di luar
manusia membutuhkan dukungan populasi manusiajuga.
5. Gangguan keberadaan manusia kepada kehidupan di luar manusia semakin lama akan
makin memburuk.
6. Berdasarkan kondisi tersebut, makakebijakan/ideologi harus diubah tidak lagi didasarkan
pada struktur ekonomi dan teknologi.
7. Perubahan ideologi yang terutama adalah “menghargai kualitas hidup”, bukan sekedar
menaikkan standar kehidupan.
8. Siapapun mempunyai kewajiban untuk segera melakukan perubahan yang diperlukan
untuk meningkatkan kualitas hidup.
simpulan deepecology

• Deep Ecology memusatkan perhatian kepada seluruh spesies,


termasuk spesies bukan manusia.
• Deep Ecology juga tidak memusatkan pada kepentingan jangka
pendek, tetapi jangka panjang. Maka dari itu, prinsip moral yang
dikembangkan Deep Ecology menyangkut seluruh kepentingan
komunitas ekologis.
• DeepEcology mengutamakanprinsip-prinsip moral etika
lingkungan yangharus diterjemahkan dalamaksi nyata. Etika
lingkunganmenyangkut suatu gerakan yang jauh lebih dalam
dan komprehensif dari sekadar sesuatu yang amat instrumental
dan ekspansionis, merupakan gerakan nyata, yaitu perubahan
cara pandang, nilai dan perilaku atau gaya hidup.
DASAR PEMIKIRAN/PENDEKATAN Etika Lingkungan
1. DASAR PENDEKATAN EKOLOGIS
– Mengenalkan suatu pemahaman adanya
keterkaitan yg luas atas kehidupan; tindakan
manusia pada masa lalu, sekarang dan yg akan
datang akan memberikan dampak pada organisme
lain maupun komponen ekosistem yg lain.

2. DASAR PENDEKATAN HUMANISME


– Setara dg pendekatan ekologis, menekankan pada
pentingnya tanggung jawab kita untuk hak dan
kesejahteraan manusia lain atas sumberdaya alam
3. DASARPENDEKATANTEOLOGIS
– Merupakan dasar dari kedua pendekatan sebelumnya,
bersumberdari nilai-nilai agama,bagaimanaalam
diciptakan danbagaimanakedudukandanfungsi
manusiaserta interaksi ygselayaknyaterjalin antara
manusia dan alam.
– Misal:
• Ar Rum41(Telahnampakkerusakan di darat dandi laut disebabkankarena
perbuatan tangan manusia, supayaAllah merasakan kepada mereka sebahagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)
kompetensi
• Kompetensiadalahseperangkat tindakan cerdas, penuh
tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagaisyarat
untukdianggap mampuoleh masyarakat dalam
melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
• kompentesi adalahsuatu keterampilan, pengetahuan,sikap
dasar, dannilai yangterdapat dalamdiri seseorang yang
tercermin dari kemampuanberpikir danbertindak secara
konsisten.
• Dengan kata lain, kompetensi tidak hanya tentang
pengetahuan atau kemampuan seseorang,
namun kemauan melakukan apa yang diketahui
sehingga menghasilkan manfaat.
Taksonomi Bloom
Sejarah:
Dalamkonferensi 1948, Bloommengatakanbahwahapalan sebenarnya
merupakantingkat terendahdalamkemampuanberpikir [thinking
behaviors]. Masihbanyaklevel lain yanglebih tinggi yangharusdicapai
agarproses pembelajaran dapatmenghasilkan siswa yangkompetendi
bidangnya.

1956, Bloom, Englehart, Furst, Hill dan Krathwohl berhasil mengenalkan


kerangka konsep kemampuan berpikir yang dinamakan Taxonomy
Bloom  adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai
dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi.

Dalam kerangka konsep ini, Bloom membagi menjadi tiga domain/ranah


kemampuan intelektual yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
kognitif - afektif - psikomotirik

Ranahkognitif berisi perilaku yang menekankanaspekintelektual,


seperti pengetahuan, dan keterampilan berpikir.

Ranahafektif mencakupperilaku terkait denganemosi, misalnya


perasaan, nilai, minat, motivasi, dan sikap.

Ranah psikomotorik berisi perilaku yang menekankan fungsi


manipulatif dan keterampilan motorik/kemampuan fisik, berenang, dan
mengoperasikan mesin.
Kandungan etika dalam kompetensi

• Menurut Jack Gordon (1998), ada 6 aspek yang


terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu;

1. Pengetahuan (knowledge)
2. Pemahaman (understanding)
3. Kemampuan (skill)
4. Nilai (value)
5. Sikap (attitude) 4 &5  menjadi bahasan dalam etika

6. Minat (interest)

1 & 2: kognitif; 3: psikomotorik; 4,5,6: afektif


Di Indonesia

Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan


doktrinnya Cipta, Rasa dan Karsa atau Penalaran,
Penghayatan, dan Pengamalan.

Cipta dapat diidentikkan dengan ranah kognitif ,


rasa dengan ranah afektif dan karsa dengan
ranah psikomotorik.
Ranah Kognitif (bloom)
• [1] knowledge [pengetahuan],
• [2] comprehension [pemahaman atau persepsi],
• [3] application [penerapan],
• [4] analysis [penguraianatau penjabaran],
• [5] synthesis [pemaduan], dan
• [6] evaluation [penilaian].
Ranah Afektif 1)Minat (interest): adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek, merupakan
faktor pendorongindividu untukmelaksanakanusahanya/aktivitas yang
menstimulus perasaan senang pada individu”.

2)Sikap (attitude): merupakankecenderunganuntuk meresponsesuatu baik


individu, tata nilai, peristiwa, dansebagainyadengancaracara tertentu Jadi sikap
akan memberikanarah kepadaindividu untuk melakukanperbuatan yangpositif
ataupun negatif.

3)Nilai (value): sebagai sesuatu yang bersifat abstrak. Ia ideal, nilai bukan benda
konkrit, bukanfakta, tidak hanyapersoalan benardansalah yangmenuntut
pembuktian empirik, melainkan soal penghayatanyangdikehendaki dantidak
dikehendaki,disenangi dantidak disenangi. sehinggaia dapat membedakanbenar
dan salah, baik dan buruk dan mana yang lebih penting dalam hidup.

4)Apresiasi:sering diartikan sebagai penghargaanterhadap suatu bendabaik


abstrak maupunkongkret yangmemiliki nilai luhur danumumnyadikaitkan dengan
karya seni.

5)Penyesuaian(adjustment): merupakan aspek afektif yang mengontrol perilaku


siswa sesuai denganprinsip-prinsip yang tertanam dalam dirinya
Ranah Psikomotorik

• Adalahranahygberkaitan denganketerampilan (skill) atau


kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu
• Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni:
– (a) gerakan refleks,
– (b) keterampilan gerakan dasar,
– (c) kemampuan perseptual,
– (d) keharmonisan atau ketetapan,
– (e) gerakan keterampilan kompleks,
– dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.
M oral
• sesuatu yang berhubungan dengan prinsip-
prinsip tingkah laku; akhlak, budi pekerti, dan
mental, yang membentuk karakter dalam diri
seseorang sehingga seseorang tsb dapat
menilai dengan benar apa yang baik dan
buruk.
Etika & Moral
• Secara etimologi, etika dan moral awalnya
memiliki arti yang sama atau dengan kata lain
disebut dengan sinonim.
• Moral digunakan untuk perilaku atau tingkah laku
yang sedang dinilai.
• Etika dilakukan dengan sistem nilai yang ada.
• Moral merupakan kewajiban mutlak yang harus
dimiliki oleh manusia sedangkan etika tidak
mutlak tapi lebih baik apabila manusia
memilikinya.
Contoh Nilai Moral
• Membuang Sampah (Tindakan yang baik membuang sampah pada
tempatnya(bermoral) danyangburuk membuangsampahdi
sembarang tempat (tidak bermoral).
• Berbicara pelan/halus (tidak membentak) di depan Orang
Tua (Tindakan inilah menjadi contoh penjelasan mengenai
rasa penghormatan yang selalu dimunculkan oleh masyarakat,
terutama masyarakat yang memiliki kebudayaan ‘timur’.
Berbicara pelan dan halus sebagai ilustrasi nyata perilaku
moral yang baik, dan sebaliknya).
ETIKA
Ilmu tentang adat kebiasaan (Bertens, 2000)

Adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan


dengan upaya menentukan perbuatan-2 yang
dilakukan oleh manusia untuk dikatakan baik atau
buruk, dengan kata lain merupakan aturan atau
pola-pola dari tingkah laku yang dihasilkan oleh akal
manusia. Karena adanya etika pergaulan dalam
bermasyarakat (sbg mahkluk social) akan terlihat
baik dan buruknya.
Contoh Etika:
• Mengucap salam ketika kita bertamu atau memasuki rumah
• Izin dan mencium tangan kedua orang tua ketika ingin pergi
• Membuang sampah pada tempatnya
• Meminta maaf ketika apabila salah
Etika & Moral: persamaannya
Etika dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan,tingkah
laku, sifat danperangai yang baik

Etika dan moral merupakanprinsip atau aturan hidupmanusiauntuk menakarmartabat


danharkat kemanusiaannya.Sebaliknya semakin rendah kualitas etika, moral dan
susila seseorangatau sekelompokorang, makasemakinrendah pula kualitas
kemanusiaannya
Etika dan moral seseorang atau sekelompokorang bukanmerupakanfaktor keturunan
yangbersifat tetap, statis dankonstan,tetapi merupakanpotensi positif yangdimiliki
setiap orang. Untukpengembanganpotensipositip tersebut diperlukanpendidikan,
pembiasaan dan keteladanan,serta dukungan lingkungan, mulai dari keluarga,
sekolahdanmasyarakat yangsecaraterus menerus,berkesinambungan, dengan
tingkat konsistensi yang tinggi.

Objek: perbuatan manusia; Ukuran: baik dan buruk; Tujuan: membentuk kepribadian manusia
Moral & Etika: Perbedaan
Moral digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai.
Etika digunakan untuk sistemnilai yang ada.

• moral mengajarkan apa yang benar etika melakukan yang benar.


• moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup  etika berbuat atau bertindak sesuai dengan
apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral.
• moral menyediakan “rel” kehidupan  etika berjalan dalam “rel” kehidupan.
• moral itu rambu-rambu kehidupan  etika mentaati rambu-rambu kehidupan.
• moral itu memberikan arah hidup yang harus ditempuh  etika berjalan sesuai arah yang telah
ditetapkan (menuju arah).
• moral itu seperti kompas dalam kehidupan  etika memperhatikan dan mengikuti arah kompas
dalam menjalani kehidupan.
• moral ibarat peta kehidupan  etika mengikuti peta kehidupan.
• moral itu pedoman kehidupan etika mengiuti pedoman.
• moral tidak bisa dimanipulasi etika bisa dimanipulasi
• moral itu aturan yang wajib ditaati  etika berorientasi pada situasi dan kondisi, motif, tujuan,
kepentingan, dan sebagainya.
• moral acuannya adalah norma dan adat istiadat,  etika bersumber pada akal manusia
• moral memandang tingkah laku manusia secara lokal atau khusus, etika berpandangan pada
tingkah laku manusia secara umum
Seberapa penting etika dalam amdal?
Mengapa Etika menjadi penting dalam
Perlindungan dan Pengelolaan LH?

Ilustrasi
Great wall Jakarta
Keputusan great wall?
• STOP (dihentikan)
• Dilanjutkan, tetapi…
– Ada pengelolaan
– Ada pemantauan (pelaporan RKL-RPL)

• DILEMA
– Pembangunan (orientasi ekonomi) vs PPLH
(UU32/UU11PP22)
AM DAL
• Kajian mengenai dampak penting suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.

(UU NO 32 TAHUN 2009 tentang PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP)


PERAN ETIKA LINGKUNGAN

• Etika lingkungan hidup memberikan dasar


bertindak yang dinilai baik secara moral dalam
hubungan antar manusia (aspek budaya),
dengan makhluk hidup (aspek hayati), dan
dengan alam semesta (aspek non-hayati).
PRINSIP DASAR ETIKA LINGKUNGAN

• Memegang teguh etika lingkungan termasuk keselamatan,


kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. (HSE)
• Memberikan layanan jasa hanya di bidang kompetensi yang
dikuasai.
• Pernyataan ke publik hanya dilakukan secara obyektif dan jujur.
• Menghindari tindakan untuk mengelabui fihak lain.
• Selalu bertindak secaraterhormat, bertanggungjawab, etis,
sehingga dapat meningkatkan kehormatan, reputasi diri sendiri
dan profesi.
Etika bagi penyusun dokumen Amdal
• Memiliki dan memelihara integritasnya dgn
berkiprah sesuai dengan kompetensinya
• Bersikap objektif
• Tidak berpihak
• Menghormati sesama penyusun
• Menjauhi penyimpangan ilmiah (academic crime) e.g.
plagiasi dan lainnya
Yang sering terjadi….

• Tidak mengetahui bagaimana cara dan praktek yang baik


(best practices):  tidak kompeten
• Mengetahui cara dan praktek yang baik, tetapi tidak tahu
bagaimana melakukannya:  kurang pengalaman
• Mengetahuicara danpraktek yangbaik, dan
melakukannya kurang baik:  kurang pengalaman &
keterampilan
• Mengetahui tetapi tidak mengikuti cara dan praktek yang
baik:  praktek yang tidak etis
Ethical issues

Teknis EIA/AMDAL
• Tidak memiliki kemampuan teknis yang memadai/ kompetensi
• Pemalsuan data
• Penggunaan metode dan/atau alat yang tidak sesuai

Non Teknis:
• Menerima suap (KKN)
• Intervensi terhadap kajian teknis
• Pembiaran terhadap praktek-praktek yang salah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai