Anda di halaman 1dari 26

Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

dan Persetujuan Lingkungan

Dr. Wahyu Yun Santoso


PSLH UGM
Hp. 081328605445
Email: wahyu.yuns@ugm.ac.id
Perizinan dan Pembangunan yang Berkelanjutan
KONSEP DASAR
PERIZINAN LINGKUNGAN
PRINSIP PERIZINAN
Permanent Sovereignty Over Natural Resources
“Izin sebagai instrumen pengendalian”
Vs.
Property Over Natural Resources
“Izin sebagai hak kepemilikan atau pengelolaan”

• Perizinan dalam arti luas adalah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-
undang.
• Perizinan dalam arti sempit adalah:
- Dispensasi
- Lisensi
- Konsesi
• Pengertian izin menurut definisi yaitu pernyataan mengabulkan. Sedangkan istilah
mengizinkan mempunyai arti memperkenankan, memperbolehkan, tidak melarang.
Pada prinsipnya “Environmental Law is formed not to stop the impact of an
activities, but how to limit and manage the impact”

3 Prinsip PENGELOLAAN DAMPAK LINGKUNGAN


Tinggi
 Hindari (avoidance)
Prioritas  Minimisasi (minimisation) • Apakah proyek
dibutuhkan?
 Penanganan (mitigation) • Apakah proyek harus
Rendah dilaksanakan saat ini?
• Apakah ada alternatif
Memberikan kompensasi atau ganti rugi lokasi?
terhadap lingkungan yang rusak

• Mengurangi skala, besaran, ukuran


• Apakah ada alternatif untuk proses, desain, bahan baku,
bahan bantu? RISKS IMPACT
RELUNG PELAKSANAAN KLHS & AMDAL
Perpres 59/2017
Pencapaian TPB Permendagri 7/2018 Permendagri
86/2017
Kebijakan
Rencana
Program
Proyek

PP 46/2016
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
KLHS RTRW/RDTR AMDAL
KLHS KRP
KLHS RPJMD
Partidario (2000, 2003)
UU 32/2009 sbg
LEX SPECIALIS SYSTEMATIS

Perizinan,
Berbasis PP No. 5 Tahun 2021

KONSEP PERIZINAN BERBASIS RISIKO


PUTUSAN 55/PUU-XIX/2021 (dr 9
Bagaimana Nasib UUCK Pasca Putusan MK? permohonan lainnya)
 Ditolak secara penuh permohonan uji
PUTUSAN 91/PUU-XVIII/2020 materi

 Formal Review  pengujian pada procedural  Menimbang bahwa berdasarkan amar


Putusan MK Nomor 91/PUU-XVIII/2020
 Batasan Pengujian formil: syarat legal standing adalah bahwa Pemohon mempunyai
tersebut, telah ternyata UU 11/2020
hubungan pertautan yang langsung dengan Undang-Undang yang dimohonkan dinyatakan inkonstitusional bersyarat
 Isi: dan putusan mempunyai kekuatan
1. Menyatakan pembentukan UU 11/2020 bertentangan dengan UUD RI 1945 dan tidak mempunyai hukum mengikat sejak diucapkan.
kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai “tidak dilakukan Sehingga pengujian materiil dalam
perbaikan dalam waktu 2 (dua) tahun sejak putusan ini diucapkan”. perkara a quo tidak relevan lagi untuk
2. Menyatakan UU 11/2020 masih tetap berlaku sampai dengan dilakukan perbaikan dilanjutkan pemeriksaannya karena
pembentukan sesuai dengan tenggang waktu sebagaimana yang telah ditentukan dalam objek permohonan Pemohon tidak lagi
putusan ini; sebagaimana substansi UU Ketika
dimohonkan pengujiannya (kehilangan
3. Memerintahkan kepada pembentuk undang-undang untuk melakukan perbaikan dalam
obyek).
jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak putusan ini diucapkan dan apabila dalam
tenggang waktu tersebut tidak dilakukan perbaikan maka UU 11/2020 menjadi
KONSEKUENSI:
inskonstituional secara permanen;
a. UU CK masih tetap berlaku, tapi hilang daya
4. Jika inskonstutional maka ketentuan UUs yg sebelumnya menjadi berlaku Kembali; ikatanya
5. Menyatakan untuk menangguhkan segala tindakan/kebijakan yang bersifat strategis dan b. UU P3 (12/2011) wajib untuk direvisi dan
disesuaikan
berdampak luas, serta tidak dibenarkan pula menerbitkan peraturan pelaksana baru yang c. Pelibatan DPD dalam pembahasan (putusan MK
berkaitan dengan UUCK Nomor 92/PUU-X/2012)
Perizinan Berbasis Risiko
 “Perizinan Berusaha Berbasis Risiko” adalah pemberian Perizinan Berusaha dan
pelaksanaan pengawasan berdasarkan tingkat risiko usaha dan/atau kegiatan.

 “tingkat risiko” adalah potensi terjadinya suatu bahaya terhadap kesehatan,


keselamatan, lingkungan, pemanfaatan Sumber Daya Alam dan/atau bahaya
Uncertainty Risky Riskless
lainnya yang masuk ke dalam kategori rendah, menengah, atau tinggi.
 RISKS (may possible to occur)
Aspek yang dinilai
a. kesehatan;  v. IMPACT (certain to occur)
b. keselamatan; Penilaian tingkat bahaya dengan RISK BASED APPROACH membutuhkan dukungan data
c. lingkungan; memperhitungkan: yg kuat dan terpadu!!
d. pemanfaatan dan pengelolaan sumber a. jenis kegiatan usaha; FAKTANYA??
daya; dan/atau b. kriteria kegiatan usaha;  Masih lemahnya database kita (daerah, sektoral,
e. risiko volatilitas. nasional)
c. lokasi kegiatan usaha; dan/atau
 Tidak ada pembanding riil (apple to apple) utk risk
d. keterbatasan sumber daya. based licensing ini
 Belum pernah ada lembaga yang berkewenangan
Penilaian potensi terjadinya a. kegiatan usaha berisiko rendah; mengatur risiko secara holistik di Indonesia.
bahaya meliputi: b1. kegiatan usaha berisiko  Minimnya kajian/mitigasi risiko pd sektor public.
a. hampir tidak mungkin terjadi; menengah tinggi;  RBA juga perlu didukung oleh KRP yang memiliki
proyeksi atas risiko  inventarisasi LH, RPPLH, KLHS,
b. kemungkinan kecil terjadi; b2. kegiatan usaha berisiko RTRW, RDTR, DDDTLH, dan RPJM/P (NB belum
c. kemungkinan terjadi; atau menengah rendah; atau menerapkan hal tsb!)
d. hampir pasti terjadi. c. kegiatan usaha berisiko tinggi  Sektor informal terlalu banyak (apakah auto masuk
risiko rendah?)
Proses Perizinan Berusaha Berdasar PP 5/2021
a. Alur Kegiatan Usaha
PERSYARATAN DASAR (pasal 5)
Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang

Persetujuan Lingkungan

Persetujuan Bangunan Gedung


Sertifikat Laik Fungsi

PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO


(Pasal 12-15)

1. Nomor Induk Berusaha (NIB)


2. NIB dan Sertifikat Standar
3. NIB dan Izin
b. Penentuan Tingkat Risiko (Pasal 9)
c. Tahapan Penentuan Perizinan Berusaha oleh K/L

IDENTIFIKASI BAHAYA PENENTUAN PENENTUAN


IDENTIFIKASI
& POTENSI PERIZINAN
KEGIATAN USAHA
TERJADINYA TINGKAT RISIKO BERUSAHA

PEMBAHASAN DENGAN
SETIAP KEMENTERIAN/ 1 PENGAMPU K3L
LEMBAGA melakukan
penentuan risiko kegiatan
usaha yang merupakan KONSENSUS
binaannya dan menetapkan DENGAN K/L
jenis perizinan berusaha YANG BERIRISAN 2
sebagaimana tercantum
dalam: LAMPIRAN I
3 KONFIRMASI DENGAN
PELAKU USAHA
d. Sertifikat Standar – Standar (Permen)
Pasal 6 ayat (9)

Perizinan Berusaha Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Jenis perizinan berusaha : Perizinan Berusaha Untuk


Menunjang Kegiatan Usaha
• NIB
• NIB + SERTIFIKAT STANDAR STANDAR USAHA
• NIB + Izin STANDAR PRODUK

Pernyataan dan atau bukti


pemenuhan standar
pelaksanaan kegiatan usaha STANDAR USAHA adalah cara melakukan suatu usaha (proses)
STANDAR PRODUK adalah spesifikasi teknis dari suatu produk
(barang/jasa)
Contoh :
1. Pelaku usaha akan melakukan kegiatan usaha Industri Perhiasan Imitasi dan Barang sejenis ( KBLI
32120 )
2. KBLI 32120 Lampiran I PP 5/21 – tingkat risiko MR
3. Sistem OSS menerbitkan NIB dan SERTIFIKAT STANDAR sebagai perizinan berusaha
4. Penerbitan SERTIFIKAT STANDAR berdasarkan pernyataan mandiri dari pelaku usaha bahwa akan
memenuhi STANDAR Usaha yaitu standar industry pembuatan perhiasan imitasi ( bagaimana secara
teknis cara pembuatan perhiasan imitasi dan sejenisnya, seperti cincin, gelang, kalung dan barang-
barang sejenisnya yang dibuat dari logam dasar) yang diatur dalam PerMen
OSS BERBASIS RISIKO
Peraturan yg diintegrasikan di Subsistem
sistem OSS , antara lain: INFORMASI
• PP 5/2021 -- NSPK, Lampiran I,
Lampiran II;
• PP 6/2021 – pelaks di daerah
• Peraturan Menteri (standar) Subsistem
Subsistem
• PP 21/2021 -- Kesesuaian PERIZINAN PENGAWASAN
Kegiatan Tata Ruang; BERUSAHA
• PP 22/2021 -- Persetujuan
Lingkungan; Sistem OSS AKAN digunakan oleh (Pasal 167):
• PP 16/2021 -- Persetujuan • Kementerian/Lembaga
Bangunan Gedung, Sertifikat Laik • Pemerintah Provinsi
Fungsi; dan • Pemerintah Kabupaten/Kota
• Peraturan2 lain yang terkait • Administrator KEK
dengan perizinan berusaha • Badan Pengusahaan KPBPB
berbasis risiko • Pelaku Usaha
Konsep Pengaturan UU Cipta Kerja

PERSETUJUAN LINGKUNGAN
Konsep UU CK
• Amdal adalah kajian mengenai dampak penting pada lingkungan hidup
dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, untuk digunakan
sebagai prasyarat pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan serta termuat dalam Perizinan Berusaha atau
persetujuan pemerintah;
• UKL-UPL adalah rangkaian proses pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup yang dituangkan dalam bentuk standar untuk digunakan
sebagai prasyarat pengambilan keputusan serta termuat dalam Perizinan
Berusaha atau persetujuan pemerintah;
• Persetujuan Lingkungan adalah Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
atau Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah.

16
Muatan AMDAL = secara prinsip sama
a. pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;
c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terkena dampak
langsung yang relevan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan;
d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang
terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan;
e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk
menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup; dan
f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup

17
UKL/UPL dan SPPL
 Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting
terhadap lingkungan wajib memenuhi standar UKL-UPL.
 Pemenuhan standar UKL-UPL dinyatakan dalam pernyataan
kesanggupan pengelolaan lingkungan hidup.
 Pemerintah Pusat menetapkan jenis usaha dan/atau kegiatan yang
wajib UKL-UPL
 Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL wajib
membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup yang diintegrasikan kedalam Nomor
Induk Berusaha.
 Utk kegiatan yang termasuk dalam kategori beresiko rendah 
menyesuaikan batasan dalam PP 5/2021
 Dokumen Amdal merupakan dasar uji kelayakan lingkungan hidup untuk
rencana usaha dan/atau kegiatan.
 Uji Kelayakan lingkungan hidup dilakukan oleh tim uji kelayakan yang dibentuk
oleh Lembaga Uji Kelayakan Pemerintah Pusat.
 Tim Uji Kelayakan terdiri atas unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
dan ahli bersertifikat.
 Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah menetapkan Keputusan kelayakan
lingkungan hidup berdasarkan hasil kelayakan lingkungan hidup.
 Keputusan kelayakan lingkungan hidup sebagai persyaratan penerbitan
Perizinan Berusaha atau Persetujuan pemerintah.
 Peraturan Pelaksana:
 PermenLHK No. 4 Tahun 2021
 PermenLHK No. 18 Tahun 2021
Penguatan Konteks Persetujuan Lingkungan
Perizinan Berusaha dapat dibatalkan apabila:
a. persyaratan yang diajukan dalam permohonan Perizinan Berusaha
mengandung cacat hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta
ketidakbenaran dan/atau pemalsuan data, dokumen, dan/atau informasi;
b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam
keputusan kelayakan lingkungan hidup atau pernyataan kesanggupan
pengelolaan lingkungan hidup; atau
c. kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen Amdal atau UKL-UPL tidak
dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.
Pengaturan Turunan UU Cipta Kerja
PP 22/2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN PPLH
Struktur Kerangka PP
PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pokok Pengaturan dalam PP 22/2021


Bab IV
Bab II Bab III
Bab I Perlindungan dan
Persetujuan Perlindungan dan
Pengelolaan Mutu
Ketentuan Umum Lingkungan Pengelolaan Mutu Air
Udara
(Pasal 3 – 106) (Pasal 107 – 162)
(Pasal 163 – 219)

Bab VII Bab VIII


Bab V Bab VI
Pengelolaan LB3 dan Dana Jaminan
Perlindungan dan Pengendalian
Pengelolaan Limbah Pemulihan Fungsi
Pengelolaan Mutu Laut Kerusakan LH
Non B3 Lingkungan Hidup
(Pasal 220 – 271) (Pasal 272 – 273)
(Pasal 274 – 469) (Pasal 471 – 479)

Bab XII
Bab X Bab XI
Bab IX Ketentuan Peralihan (527)
Pembinaan dan Tata Cara Penerapan
Sistem Informasi LH Bab XIII
Pengawasan Sanksi Administratif
(Pasal 480 – 489) Ketentuan Penutup
(Pasal 490 – 504) (Pasal 505 – 526)
(Pasal 528 – 534)
Integrasi Persetujuan Lingkungan ke dalam
Perizinan Berusaha
Pengawasan
Dokumen Persetujuan (Psl. 63, UU CK)

Lingkungan Lingkungan
Resiko Tinggi Resiko Tinggi Perizinan
AMDAL SKKL Berusaha :
• Izin Penegakan
Persyaratan
Resiko Menengah
Tinggi penerbitan
• Sertifikat Standar
• NIB
Hukum:
Resiko Menengah Perizinan • Administrasi
UKL-UPL PKPLH Berusaha Matrik RKL-RPL
TERMUAT dalam
(Psl. 24 ayat (5), Perizinan Berusaha (Psl. 77, UU CK)
Resiko Menengah
UU CK) (Psl 1 angka 11 & 12,
Rendah
UU CK)
SPPL • Gubernur dan Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
Perizinan Berusaha;
Resiko Rendah Resiko Rendah • Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi
pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan

NIB NIB pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.


• Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan
(Psl. 1, angka 35, UU CK) ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha.
(Psl. 72 & 76, UU CK)
Penguatan Perlindungan dan Pengelolaan LH dalam UU CK??
Pengintegrasian kembali “Izin Lingkungan” kedalam Perizinan Berusaha,
memperkuat posisi perlindungan terhadap Lingkungan Hidup
UU 23 Tahun 1997 dg turunannya PP 27/1999
Persetujuan Lingkungan
Dalam Implementasi di lapangan
SKKL/Rekomed Pejabat penerbit Izin Usaha tidak
asi UKL-UPL
Izin Usaha memasukkan Peryaratan
Pejabat Penerbit Izin Usaha memasukkan
persyaratan Lingkungan dalam Izin Usaha Lingkungan dalam Izin Usaha yang
diterbitkan
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan tidak dapat di enforce (tidak masuk dalam Izin Usaha)

UU 32 Tahun 2009 dg turunannya PP 27/2012


Persetujuan Lingkungan
SKKL/Rekomen Izin Izin Usaha tidak memasukkan
Izin Usaha Peryaratan Lingkungan, namun
dasi UKL-UPL Lingkungan telah tercantum dalam Izin
Lingkungan
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan dapat di enforce (masuk dalam Izin Lingkungan)

UU Cipta Kerja / 2020


Persetujuan Lingkungan Perizinan Berusaha/ Izin
Izin Perizinan
Usaha/Persetujuan Pemerintah
SKKL/ PKPLH Berusaha/Persetujuan
Lingkungan Pemerintah
akan memuat Peryaratan
kewajiban dan aspek Lingkungan
yang dihasilkan dari proses
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan tetap dapat di enforce dokumen lingkungan
(karena termuat (terintegrasi) dalam Perizinan Berusaha)
24
Konsep Lembaga Uji Kelayakan dan Tim Uji Kelayakan
Dibentuk oleh LEMBAGA UJI
Pemerintah KELAYAKAN

Tim Uji
Lembaga Uji Kelayakan,
Kelayakan Tim Uji bertugas
Tim Uji Tim Uji membantu
membentuk Tim Uji
Kelayakan Kelayakan
Kelayakan
Menteri,
Tim Uji Kelayakan ADHOC
Provinsi Kab/Kota gubernur,
Kelayakan Pusat (penugasan bupati/walikota
(di tiap (di tiap
(di KLHK) sesuai untuk
untuk Provinsi) Kab//Kota)
kebutuhan) melakukan
melaksanak
penilaian uji
an tugasnya kelayakan usaha
dan/atau
• Keanggotaan Tim Uji Kelayakan terdiri dari unsur Pemerintah Pusat, kegiatan sesuai
Pemerintah daerah dan Ahli bersertifikat kewenangan
• Akan disusun mekanisme pemenuhan sertifikasi kompetensi bagi
anggota tim uji kelayakan, sertifikasi kompetensi merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota Tim Uji Kelayakan;
• Tim Uji Kelayakan Adhoc merupakan Tim Uji kelayakan yang dapat
ditugaskan sewaktu-waktu dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan
untuk melakukan penilaian uji kelayakan

25
Rumusan keterlibatan masyarakat dalam UU CK
(Penilaian Amdal)

PENILAIAN AMDAL
Dilakukan oleh TIM UJI KELAYAKAN (TUK)
Dalam Penilaian
Amdal masyarakat
Masyarakat lain terkena dampak
yang relevan:
• Pemerhati
2 langsung
dilibatkan
• LSM
• Pakar
1
PENYUSUNAN AMDAL
Dilakukan oleh PEMRAKARSA
Dalam Penilaian Amdal Dalam penyusunan Amdal,
masyarakat lain yang Masyarakat yang dilibatkan
masukannya relevan adalah masyarakat terkena
dikonsultasikan dampak langsung dan LSM
Pembina langsung masyarakat

Anda mungkin juga menyukai