Anda di halaman 1dari 2

1.

Asimilasi
Istilah “asimilasi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “assimilation” yang artinya
pembauran, perpaduan, penerimaan, dan pencampuran yang harmonis. Sehingga kata
asimilasi dapat didefinisikan sebagai proses penyesuaian sifat-sifat asli dengan sifat-sifat
lingkungan sekitar sehingga membentuk keteraturan sosial, kebiasaan, dan budaya baru yang
dianggap sesuai.
Asimilasi adalah suatu kondisi dimana terjadi pembauran dua kebudayaan yang disertai
dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli dan menghasilkan kebudayaan baruPendapat lain
mengatakan arti asimilasi adalah proses interaksi sosial dalam kurun waktu yang lama antara
dua masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Pada prosesnya, kedua masyarakat
tersebut melakukan berbagai usaha untuk mengurangi perbedaan, baik perorangan maupun
kelompok dengan mengutamakan kepentingan dan tujuan bersama.

2. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial dalam masyarakat dimana terjadi interaksi antara
dua budaya yang berbeda sehingga mengakibatkan terbentuknya budaya baru, namun unsur
dan sifat budaya yang asli masih tetap ada.
Pendapat lain mengatakan arti akulturasi adalah proses sosial di mana seseorang atau
kelompok dari suatu budaya tertentu mengadopsi praktik dan nilai-nilai budaya lain yang
berbeda, namun tetap mempertahankan budaya mereka sendiri.
Proses akulturasi sering terjadi pada kelompok-kelompok minoritas atau imigran yang secara
budaya atau etnis berbeda dari masyarakat mayoritas di tempat mereka bermigrasi. Namun,
proses akulturasi juga terjadi pada budaya masyarakat mayoritas yang mengadopsi unsur
budaya masyarakat minoritas karena adanya interaksi di tingkat individu dan kelompok, baik
secara langsung, melalui media, seni, atau sastra.

3. Difusi
Difusi kebudayaan adalah penyebaran kebudayaan dari satu contoh kelompok sosial ke
kelompok lainnya. Melalui difusi budaya, cakrawala diperluas dan orang menjadi lebih kaya
secara budaya. Terjadinya pencampuran budaya dunia melalui berbagai etnis, agama, dan
kebangsaan hanya meningkat dengan komunikasi, transportasi, dan teknologi yang semakin
canggih.
Proses difusi tidak hanya dilihat dari sudut bergeraknya unsur-unsur kebudayaan dari satu
tempat ke tempat lain di muka bumi saja, tetapi terutama sebagai proses di mana unsur
kebudayaan dibawa oleh individu dari suatu kebudayaan, dan harus diterima oleh individu-
individu dari kebudayaan lain.

4. Invention dan Discovery


 Invention
Invention atau invansi merupakan suatu hal yang benar-benar baru (new), yang belum
pernah ada sebelumnya, benar-benar hasil kreasi manusia yang belum pernah
dijumpai/ditemukan. Munculnya ide, atau kreativitas yang baru itu tentu didasarkan pada
pengalaman dan pengamatan ataupun hal-hal yang sudah ada tetapi wujud ditemukanyya
adalah baru. Misalnya, bahan bakar dari limbah, mode pakaian, ataupun teori belajar, teori
pendidikan dsb.
 Discovery
Discovery atau diskoveri merupakan suatu penemuan yang telah ada sebelumnya tapi
belum diketahui orang kebanyakan. Misalnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua
Amerika itu sudah lama ada, tetapi baru ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492, maka
dikatakan Columbus menemukan benua Amerika, artinya orang Eropa yang pertama
menjumpai benua Amerika.

5. Culture Shock
Culture shock, atau gegar budaya merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perasaan terkejut, gelisah, keliru yang dirasakan apabila seseorang
bersentuhan dengan kebudayaan yang berlainan sama sekali, seperti ketika berada di negara
asing. Perasaan ini timbul akibat adanya perbedaan dan kesukaran dalam beradaptasi dengan
budaya baru. Gegar budaya dapat mencakup aspek yang ada di kehidupan sehari-hari seperti
makanan, cara berpakaian, harga barang, dll. Semakin berbeda budayanya, semakin parah
efek yang ditimbulkan.

6. Culture Lag
Cultural Lag merupakan salah satu peristiwa dari disintegrasi, yang mana disintegrasi ini
adalah salah satu reaksi masyarakat terhadap bentuk perubahan sosial. Proses disintegrasi
sebagai akibat perubahan sosial dapat terjadi dalam peristiwa sepeti cultural lag.

7. Etnosentrisme
Etnosentris berasal dari kata etnik. Etnosentrisme adalah suatu presepsi yang dimiliki
kebudayaan yang mereka miliki tiap individu yang menganggap bahwa kebudayaan yang
mereka miliki lebih baik dari budaya lainnya atau dapat dikatakan etnosentrisme itu adalah
fanatisme suku bangsa.
Pengertian etnosentrisme yang lain yaitu etnosentrisme adalah penilaian terhadap
kebudayaan lain diatas dasar niai dan standar budayanya orang etnosentrisme menilai
kelomok ain relatif pada kelompok dan kebudayaannya khususnya jika berkaitan dengan
bahasa, perilaku, kebiasaan dan agama etnosentrisme ini mungkin terkadang tampak maupun
tidak tampak meskipun ini dianggap sebagai kecendurangan alamiah.

Anda mungkin juga menyukai