Anda di halaman 1dari 5

Nama : Timotius Putra Sudjarwo

TUGAS LTM 1
NPM : 1906354274

Jurusan : Teknik Elektro

Kelas : MPKT A - 01

Difusi Kebudayaan
Manusia merupakan makhluk sementara yang memiliki usia terbatas. Kita semua pada
akhirnya pasti akan mengalami kematian. Semua orang tanpa terkecuali akan pada akhirnya
mati. Dalam sejarah dunia yang telah berjalan dari dulu sekarang, hanya ada beberapa hal
yang kekal ataupun abadi. Salah satu dari hal itu merupakan kebudayaan. Kebudayaan
memiliki definisi cara hidup yang dimiliki bersama oleh kelompok masyarakat tertentu di seluruh
dunia ini. Setiap dan masyarakat mempunyai kebudayaan sendiri yang dapat dibedakan dari
kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat yang lain. Secara singkat, kebudayaan
merupakan seluruh cara hidup manusia. Dapat ditafsirkan dari definisinya bahwa kebudayaan
merupakan salah satu aspek kemasyarakatan yang sangat penting untuk dimiliki tidak hanya sekarang
tetapi terus menerus ke masa depan untuk selama lamanya. Oleh karena kepentingan itu,
kebudayaan merupakan salah satu hal yang telah diteruskan dan dikembangkan oleh manusia
dari generasi sebelum ke generasi berikutnya dari awal mula sejarah sampai masa kini.
Peristiwa pewarisan kebudayaan itu diberi nama “Dinamika Kebudayaan”.

Menurut KBBI dinamika berdefinisi “gerak (dari dalam); tenaga yang menggerakkan;
semangat.” Secara singkat atau dipermudah, dinamika memiliki arti interaksi atau
interdependensi antara masyarakat satu dengan yang lain. Ada beberapa cara bagaimana
sebuah budaya dapat diteruskan. Sebelum itu perlu diketahui bahwa budaya dapat diwariskan
secara dua tipe yaitu secara vertikal maupun secara horizontal dimana secara vertikal
kebudayaan dapat diwariskan dari generasi ke generasi dan secara horizontal kebudayaan
disebarkan dengan melalui pertemuan antarindividu dan antarmasyarakat. Ada banyak cara
pewarisan yang telah dilakukan oleh manusia dan masyarakat untuk meneruskan dan
mewariskan kebudayaan mereka. Salah satu dari cara itu merupakan dengan proses yang
disebut “Difusi Kebudayaan”.

Difusi dari segi ilmu pengetahuan alam atau IPA memiliki arti peristiwa mengalirnya
atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah yang akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara
1
merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi
walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Pengertian ini hampir mirip dengan pengertian
difusi kebudayaan yaitu suatu proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu
kelompok sosial ke kelompok lainnya atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.

Penyebaran tipe difusi kebudayaan ini umumnya terjadi ketika sekelompok manusia
atau masyarakat melakukan migrasi ke sebuah tempat tertentu. Migrasi merupakan suatu
kejadian berpindahnya sekelompok atau beberapa kelompok manusia ataupun masyarakat
dari satu tempat ke tempat lainnya. Contoh migrasi dapat dilihat dari ilmu paleontology yang
memperkirakan bahwa manusia, yang sekarang telah menduduki hampir seluruh muka bumi
ini dalam segala macam lingkungan iklim, pada awalnya semua terletak dan tersumber dari
daerah sabana tropical di Afrika Timur. Kejadian ini dapat dijelaskan dengan adanya proses
migrasi ataupun pembiakan manusia dari satu tempat ke seluruh bumi yang disertai proses
penyesuaian atau adaptasi fisik dan sosial budaya dari makhluk manusia dalam jangka waktu
berates-ratus ribu tahun lamanya sejak zaman purba. Dengan terjadinya migrasi, kebudayaan
mereka turut melebur dan juga ditiru oleh masyarakat di daerah yang ditemuinya dan telah
atau akan mereka tuju tersebut.

Difusi kebudayaan dapat terjadi akibat 3 hal. Pertama adalah adanya suatu individu-
individu tertentu dimana membawa unsur-unsur kebudayaannya ke tempat yang lumayan
atau sangat jauh. Contoh dari ini adalah para pelaut serta penyebar agama. Suatu hari mereka
pergi hingga jauh ke suatu tempat dan mereka mendifusikan budaya-budaya mereka, dari
mana mereka berasal yang mana hal ini umumnya dilakukan para-para penyebar agama.
Kedua adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dimana dilakukan oleh individu-individu
dalam suatu kelompok, dengan adanya sebuah pertemuan antara individu-individu kelompok
yang lain. Disinilah terjadi proses difusi budaya dimana mereka saling mempelajari serta
saling memahami antara budaya mereka masing-masing sendiri. Ketiga adalah dengan
adanya bentuk hubungan perdagangan, dimana para pedagang masuk ke sebuah wilayah serta
unsur-unsur budaya pedagang tersebut masuk ke dalam kebudayaan penerima tanpa atau
maupun disengaja.

Berikut merupakan pengertian difusi kebudayaan menurut para ahli Pertama adalah
menurut W.A. Haviland. Dia mengatakan “Difusi ialah penyebaran kebiasaan atau adat
istiadat dari kebudayaan satu kepada kebudayaan lain. Proses difusi berlangsung dengan
menggunakan teknik meniru atau berarti imitasi. Meniru lebih mudah dilakukan

2
dibandingkan menciptakan sendiri, terutama untuk hal-hal yang baru.” Kedua adalah menurut
Koentjaraningrat. Ia mengatakan “Difusi ialah proses pembiakan dan gerak penyebaran atau
migrasi yang disertai dengan proses penyesuaian atau adaptasi fisik dan sosial budaya dari
makhluk manusia dalam jangka waktu beratus-ratus ribu tahun lamanya sejak zaman purba.”

Difusi kebudayaan dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan prosesnya. Pertama adalah
hubungan Symbiotic yaitu Hubungan yang terjadi hampir tidak mengubah unsur kebudayaan
yang dimiliki. Contohnya adalah hubungan barter yang terjadi selama berabad-abad antara
suku Afrika dengan kelompok Negrito. Suku bangsa Afrika memberikan hasil pertanian,
sedangkan kelompok Negrito memberikan hasil berburu dan hasil hutan. Selama terjadinya
hubungan tersebut, kebudayaan masing-masing suku tidak mengalami perubahan. Kedua
adalah hubungan Penetration Pacifique. Penetration pacifique adalah terjadinya pemasukan
unsur-unsur kebudayaan tanpa adanya paksaan. Contohnya yaitu unsur kebudayaan yang
dibawa masuk oleh para pedagang dari India ke Indonesia. Cerita Ramayana dan Mahabarata
yang berkembang di Indonesia salah satunya diperoleh melalui aktivitas perdagangan
masyarakat India ke Indonesia. Masuknya unsur-unsur kebudayaan tersebut terjadi secara
tidak sengaja ke dalam kebudayaan penduduk setempat. Terakhir adalah Stimulus Diffusion
yang memiliki arti bentuk difusi yang terjadi karena penyebaran kebudayaan secara beruntun.
Contohnya yaitu suku bangsa A bertemu B terjadi difusi, B bertemu C terjadi difusi, C
bertemu D terjadi difusi, begitu pula seterusnya. Misalnya adalah kewajiban melakukan
seikirei pada masa penjajahan Jepang di Asia.

Difusi kebudayaan memiliki beberapa karakteristik yaitu Proses Selektif (melibatkan


seleksi lakukan sifat-sifat dari satu budaya yang tampaknya sesuai dan harus diadopsi oleh
yang lain pada seleksi), Difusi Kebudayaan Material Berlangsung Cepat (Dalam difusi
budaya aspek material berubah dengan cepat sedangkan aspek non-material seperti arti nilai
norma, kebiasaan kaku atau sulit untuk berubah), Proses Dua Arah (Ada jembatan antara dua
budaya. Jika satu budaya memberi sifat kepada yang lain, akan mudah untuk mengambil sifat
lain dari budaya yang berlawanan), Budaya Yang Mengakar Kuat Kurang Dapat Disebar
(Budaya lemah memiliki lebih banyak perubahan untuk menyebar sementara budaya yang
telah mengakar kuat dan berkembang menyebar perlahan. Masyarakat dengan populasi besar
dan berakar pada budaya tertentu, sehingga mengubah budaya sosial seperti itu sulit), dan
Proses Terus Menerus dan Meningkat (Difusi budaya adalah proses yang berkelanjutan dan
terus meningkat di setiap masyarakat).

3
Difusi kebudayaan dapat menimbulkan dampak-dampak positif ataupun negatif bagi
suatu masyarakat. Dari sisi positif difusi kebudayaan dapat memberikan dampak positif.
Banyak budaya telah mendapat manfaat dari adanya pertukaran budaya. Dampak positif
difusi kebudayaan adalah ketika teknologi baru tersebar di seluruh dunia. Penemuan seperti
teleskop, mesin cetak, mesin uap, mobil, dan komputer semuanya memiliki dampak besar
pada bagaimana orang hidup di setiap wilayah di dunia. Penemuan ini juga meningkatkan
laju di mana difusi budaya dapat terjadi. Dari sisi negatifnya difusi kebudayaan juga dapat
memberikan dampak negative dalam kehidupan masyarakat, misalnya nilai sakral suatu
dogma telah bergeser, demikian juga halnya dengan mitos dan kepercayaan. Kejujuran telah
berubah menjadi manipulasi dan keserakahan. Kapitalisme sudah mulai merambah hingga
pelosok negeri. Nilai humanisasi juga mengalami pergeseran ke arah dehumanisasi. Difusi
budaya yang berdampak tidak baik juga terjadi ketika seks bebas telah dianggap sebagai hal
yang lumrah. Selain itu, terjadinya kasus narkoba, perselingkuhan, dan pergaulan bebas dapat
menjadi pemicu tersebarnya penyakit HIV/AIDS. Dampak negatif lain dari terjadinya difusi
budaya yaitu prostitusi yang berkembang pesat, karena budaya permisif masyarakat
menjadikan prostitusi mendapat tempat sebagai hal yang wajar. Oleh karena itu, filter
terhadap fenomena yang ada saat ini harus kuat agar kita bisa bertahan dari nilai negatif yang
bisa menggoyahkan nilai yang menjadi pendrong disintegrasi bangsa.
Berikut merupakan beberapa contoh difusi selain yang telah dijelaskan sebelumnya.
Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk ke Indonesia dilakukan melalui teknik
imitasi atau meniru. Misalnya yaitu penyebaran agama Islam yang dilakukan melalui media
perdagangan, yang disertai dengan cara berdagang yang jujur, dan model pakaian yang
digunakan, lambat laun ditiru oleh masyarakat. Ada juga gaya berpakaian para pejabat
kolonial Belanda ditiru oleh para penguasa pribumi. Contoh lain adalah cara makan orang
Eropa dengan menggunakan sendok ditiru oleh orang Indonesia.

4
Referensi:
1. http://www.guruips.com/2016/12/difusi-kebudayaan-pengertian-contoh.html
2. http://repositori.kemdikbud.go.id/5950/1/KK%20E.pdf
3. http://dosensosiologi.com/difusi-kebudayaan/
4. https://rumusrumus.com/bagaimana-terjadinya-difusi-kebudayaan-dalam-
masyarakat-indonesia/
5. Buku Ajar MPKT A
6. https://thegorbalsla.com/pengertian-
kebudayaan/#Pengertian_Kebudayaan_Secara_Umum
7. http://muhghifari.blogspot.com/2016/12/dinamika-masyarakat-dan-
kebudayaan.html
8. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-difusi/
9. https://kbbi.web.id/dinamika

Anda mungkin juga menyukai