Anda di halaman 1dari 4

Afif futaqi

0606096585

“Ecological Anthropology by Benjamin S. Orlov”


Antroplogi ekologi merupakan salah satu bidang study yang menekankan pada
hubungan-hubungan yang terjadi antar popolusi yang sangat dinamis, serta melihat
organisasi sosial di dalam popolasi tersebut. Dan melihat budaya dari populasi tersebut
dalam memandang dan memperlakukan lingkungan sekitarnya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Selain itu juga melakukan dengan analisi sinkronik dan diakronik.
Dalam perkembangannya antropologi ekologi mengalami beberapa tahapan pandangan
terhadap hubungan popolasitersebut dengan lingkungannya.
Tahapan pertama diperkenalkan oleh julian steward dan leslie white. Pada tahapan
ini pekembangan antropologi ekologi masih bersandarkan pada evolusionisme morgan
dan taylor. Pada tahapan ini kebudayan memliki tahapan-tahapan dari kebudayan yang
paling rendah dan terus bergerak menuju tahapan kebudayaan yang lebih baik. Tetapi
aliran boasian di columbia university beranggapan bahwa fokus dari studi antropologi
ekologi ini adalah bukan tahap dari kebudayaan tersebut tetapi masyarakat dari
kebudayaan tersebut dalam menghadapi lingkungannya. Di dalam masyarakat tersebut
terdapat banyak element-elament yang memiliki fungsinya masing-masing dalam
struktur-struktur. Aliran boasian ini juga memiliki beberapa tahapan pekembangan. Yang
pertama(1930-1960) adalah pendekatan antropologi ekologi bersandarankan pada
teoritkal, dengan menjelaskan suatu masalah yang ada dengan memilih banyak solusi
dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Dan yang kedua (awal 1970) adalah
pendekekatan yang bersifat analisa mendalam sehingga lebih bersifat terfokus pada satau
masalah. Dan pada tahap ini lebih individual pada siapa yang menjadi aktornya seperti
leslie white di chicago dan julian steward di berkeley ini.
Julian steward menggunakan metode antropologi eklogi dalam menyelesaikan
postdoktoralnya yang lebih menekankan pada matrial. Pendekatannya melihat hubungan-
hubungan keistimewaan dari lngkunagan dan ciri-ciri yang ada dalam suatu kebudayaan
dengan proses yang terjadi pada manusia yang hidup di lingkungan tersebut. Steward
sangan tertarik pada qualitas, quantitas dan distribusi dari sumber daya. Hal ini sangat
berkaitan dengan teknologi, aktifitas ekonomi dan demografi dalam suatu masyarakat.
Tetapi dalam kenyataan keadaaan lingkungan sangat tergantung dari elemen-elemen dari
suatu kebudayaan. Yang disebut “culture core” dan elemen kebudayaan yang lain
mendajadi subjek yang otonom dalam proses suatu kebudayaan. Dengan begitu steward
menemukan apa yang disebut dengan “regulaties” atau persamaan antara kebudayaan
dengan sejarah yang berulang-ulang di dalam sebuah wilayah atapun tradisi. Dimana
dapat menjelaskan hasil dari keistimewaan dari lingkungan itu sendiri. Sehingga dapat
menganalisa persamaan dari perubahan-perubahan individu menggunakan pendekatan
multilinear evolusi dengan konsep “level of sosialcultute integration” sebagai usaha
menyatukan sutdi tentang masyarakat skala kecil(tribal)-masyarakat terasing dengan
masyarakat kompleks dan memiliki sosio-politikal yang besar.
Steward metode berdasarkan pada sinkronik dan diakronik dengan masa yang
panjang dan pendek dalam suatu proses evolusi. Dia melakukan penelitian pada
masyaraka prehistori di amerika bagian barat daya. Yang akhiranya menghasilkan buku “
handbook of soutwest america indians” yang didalamnya menjelaskan tetang evolusi
peradaban irigasi. Kemudian selanjutnya membandingkan dengan masyarakat indian
yang ada di amerika bagian utara dan selatan dan membuat gambaran umum tentang
evolusi kebudayaan.
Sedangkan white sama halnya dengan steward yang menulis tentang partikular
history, tetapi white lebih menekankan pada kebudayaan sebagai unit analisanya dan dia
tertarik pada evolusi kebudayaan. White membatasi kebudayan menjadi teknologi, sosial,
dan ideologi. Dengan begitu dia mendapatkan componet gamparan umum terhadap
material tersebut. White juga sangat fokus kepada details pada evolusi adaptasi manusia
terhadap lingkungannya. Dia juga menekankan pada energi yang digunakan dalam
evolusi kebuyaan.
Pada dasarnya white lebih menjelaskan kerangka teoritikal dengan menjelaskan
poses-proses adaptasi manusia terhadap lingkungannya dengan pendekatan monolinear
dan monocasual. sedangkan steward lebih menekankan pada membuat wilayah-wilayah
dalam melakukan pendetannya dalam suatu penelitian. Dan melihat perbedaan
kebudayaan dan banyak faktor yang menyebakanya.
Tahapan kedua dalam perkembangan antropologi ekologi adalah neoevolusionis
dan neofungsionalis. Neoevolusionis berbeda dengan evolusionis sebelumnya yanng
berkembang berdasarkan evolusi biologi yang di pelopori oleh darwin serta evolusi yang
bresandarkan pada morgan dan taylor yang masih melihat evolusi kebudayaan seperti
evolusi biologi darwin. Bermula dari steward tengtang evolusi yang multilinear dan
mulailah pemikiran evolusi berkembang tidak seperti evolusi biologi. Neoevolusi melihat
segala aspek dari kebudayaan tersebut. Misalnya proses stratifikasi yang ada di dalam
masyarakat. Jadi evolusi terjadi tidak seragam tetapi lebih spesifik.
Sedangkan neofungsionalism sangat berhubungan dengan marvin harris.
Neofunsionalis menjelaskan oraganisasi sosial dan kebudayaan yang ada di dalam
masyarakat dalam beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Seperti halnya pada marx
yang melihat masyarakat menjadi infrastruktur, strutur, dan superstrukture dalam melihat
masyarakat terhadap lingkunganya. Neoevolusionis dan neo fungsionalis lebih mengikuti
pada biological ekologi yang berfokus pada keseimbangan proses ekosistem. Proses
ekosistem ini berdasarkan lingkaran siklus energi dan nutrisi yang berlangsung terus
menerus. Ekosistem akan berkembanga dari “mature” ke arah yang lebih kompleks lagi
dan di dalamnya terdapat spesies-spesies yang mengganggu ekosistem “pioner” menuju
“klimaks”.
Neoevolusionis dan Neofungsionalis telah teruji sistem mekanik dimana jaringan
sosial dan kebudayaan terhadap lingkungan hal ini menekankan kepada kelangsungan
hidup dan reproduksi merupakan tujuan akhir dari suatu organisme. Neoevolusionis dan
Neofungsionalis juga menjelaskan perbedaan ukuran dari popolasi dan dan perbedaan
waktu. Berarti tiap ukuran dan tiap waktu memeliki pendekatan yang berbeda dalam
mengatasinya. Neofungsionalis mempunyai keuntungan dalam penelitian secara umum,
misalnya dapat menjelaskan secara detail bagaimana sistem memproduksi makanan dan
sangat baik merekam demografi lingkungan yanga ada, serta menyarankan sistem
hubungan interaksi yang baik anatara alam, orhganisasi sosial dan kebudayaan. Misalnya
funsionalist beranggapan bahwa population manusia membawa dampak yang sangat
besar terhadap lingkungan. Selain itu penurunan ekologi di sdi asumsikan penelitain
organisasi sosial dan kebudayaan memiliki fungsi dalam adaptasi populasi terhadap
lingkuannganya. Yang ketiga energi sangat di butuhkan oleh pertumbuhan populasi.
Tahap perkembangan antropologi ekologi yang ketiga adalah pendekatan
prosesual. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menjelaskan perkembangan sehingga
menjadi yang baru. Prosesual antropologi ekologi lebihcenderung menguji hubungan
demografi dan sistem propduksi selain itu menanggapai tekanan-tekanan lingkungan
terhadap populasi. Dan mengatur formasi dan konsolidasi dalam startegi adaptasi. Acuan
dari pendekatan ini adalah perbedaan dan kebesaran yang menjadi fokus kajian adalah
bagaimana membuat suatu keputusan dimana yang menjadi variable adalah keputusan
individu dan kebiasaan individu yang diwujudkan dalam suatu sistem sosial. Dalam
pendekatan ini terdapat “aktor based model”yang memeliki banyak keuntungan dimana
dapat mengukur jarak organisasi sosial dengan contoh modelnya selain itu dapat
mengukur kebiasaan dan variasi kebiasan di dalam suatu populasi serta dapat
menyiapkan diri dalam konflik dan suatu kompetisi sehingga memeliki kemampuan
dalam menganalisa perubahan dalam proses meningkatkan ekonomi, politik, serta
hubungan sosial. Dalam prosesual antropologi ekologi juga berdasarkan menggunakan
pendekatan biologi ekologi. Dalam pendektan ini melihat adaptasi dan seleksi alam
dalam kelangsungan hidup. Maksudnya adalah tekanan-tekanan lingkungan terhadap
popolasi menyebabkan hanya populasi yang dapat beradaptasi dengan lingkuangannyalah
yang dapat bertahan hidup.

Anda mungkin juga menyukai