Anda di halaman 1dari 4

Akulturasi dan asimilasi merupakan dua dari sekian konsep yang dikenal di saat seseorang

memperbincangkan tentang relasi antaretnik atau interaksi dan komunikasi antara dua
komunitas atau individu yang berbeda budaya. Konsep akulturasi dan asimilasi dimaknai tidak
seragam oleh para pakar dan ilmuwan. Diantara mereka memberi definisi dan pemaknaan serta
pengimplementasian yang beragam.
Subkomite tentang akulturasi yang ditunjuk Dewan Penelitian Ilmu Sosial (the Social Science
Research Council) yang terdiri dari Robert Redfield, Ralph Linton, dan Melville J. Herskovits
mendefenisikan akulturasi sebagai fenomena yang timbul ketika kelompok-kelompok individu
yang berbeda budaya berhubungan langsung dan sinambung, perubahan mana terjadi pada
budaya asli salah satu atau kedua kelompok. Mulyana menilai bahwa definisi tersebut masih
umum, dalam arti bahwa isi tidak merinci derajat perubahan kelompok-kelompok tersebut, baik
secara personal, sosial atau pun struktural. Mulyana menganggap bahwa definisi akulturasi itu
merupakan definisi otoritatif yang telah menjadi inspirasi bagi ilmuwan lainnya untuk
memberikan definisi akulturasi yang serupa, yaitu bahwa akulturasi adalah suau bentuk
perubahan budaya yang diakibatkan oleh kontak kelompok-kelompok budaya, yang
menekankan penerimaan pola-pola dan budaya baru dan ciri-ciri masyarakat pribumi oleh
kelompok-kelompok minoritas. Akulturasi menurut Kim merupakan bentuk enkulturasi (proses
belajar dan penginternalisasian budaya dan nilai yang dianut oleh warga asli) kedua. Kim
mendefinisikan akulturasi sebagai suatu proses yang dilakukan imigran untuk menyesuaikan
diri dengan dan memperoleh budaya pribumi, yang akhirnya mengarah kepada asimilasi.
Makna dan posisi akulturasi dalam konteks realsi antra etnik semakin jelas ketika
mengemukakan makna asimilasi. Park dan Burgess mengatakan bahwa: Asimilasi adalah suatu
proses interpretasi dan fusi. Melalui proses ini orang-orang dan kelompok-kelompok
memperoleh memori-memori, sentimensentimen, dan sikap-sikap orang-orang atau kelompok-
kelompok lainnya, dengan berbagai pengalaman dan sejarah, tergabung dengan mereka dalam
suatu kehidupan budaya yang sama. Definisi dan pemaknaan asimilasi itu mencerminkan
adanya relasi antara dua kelompok, di mana satu kelompok sebagai komunitas pribumi yang
biasa dominan dan mayoritas dengan satu kelompok minoritas yang biasanya merupakan
komunitas atau individu pendatang atau migran. Dalam kondisi seperti ini biasanya kelompok
minoritas secara bertahap akan kehilangan identitas dirinya. Dalam proses reduksi identitas di
saat asimilasi berlangsung, menurut Jiobu dapat memunculkan dua kemungkinan akibat dari
asimilasi, yaitu:
1) Kelompok minoritas kehilangan keunikannya dan menyerupai kelompok mayoritas. Dalam
proses itu kelompok mayoritas tidak berubah.
2) Kelompok minoritas dan kelompok mayoritas bereampur secara homogen_ Masing-masing
kelompok kehilangan keunikannya, lalu muncul suatu produk unik lainnya, suatu proses yang
disebut Belanga Pencampuran (Melting Pot).
Asimilasi adalah proses perubahan pola kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan
mayoritas. Menurut Danadjaya, proses pembauran suatu budaya biasanya melalui asimilasi
yang melalui dua proses asimilasi, yaitu; asimilasi tuntas satu arah dan asimilasi tuntas dua
arah. Asimilasi tuntas satu arah yaitu seseorang atau kelompok mengambil alih budaya dan jati
diri kelompok dominan dan menjadi bagian dari kelompok itu. Asimilasituntas dua arah dapat
berlangsung manakala dua atau lebih kelompok etnik saling memberi dan menerima budaya
yang dimiliki oleh setiap kelompok etnik. Beberapa ilmuwan membedakan asimilasi ke dalam
beberapa dimensi. Gordon misalnya, membedakan tujuh dimensi asimilasi, yakni: asimilasi
kultural atau perilaku (akulturasi), struktural, marital, identifikasional, penerimaan sikap,
penerimaan perilaku, dan kewarganegaraan. kultural atau akulturasi ditandai dengan
perubahan pada pola-pola budaya kelompok minoritas seperti bahasa, nilai, pakaian, dan
makanan. Sementara asimilasi struktural ditandai dengan rnasuknya kelompok minoritas ke
dalam klik, klub, dan lembaga masyarakat pribumi

Setelah mempelajari materi pada sesi ketiga, topik yang menjadi bahan diskusi pada
minggu ini adalah tentang bagaimana peranan KAB pada proses akulturasi dan
asimilasi yang terjadi  di sekitar kehidupan kita sehari-hari.  Jelaskan hal tersebut dan
berikan contoh  dari apa yang alami sendiri. Jadi tentunya apa yang akan Anda sajikan
berbeda masing-masing. 

Jangan menjelaskan sesuatu yang cops dari pemikiran orang atau referensi yang ada.

Selamat belajar dan berdiskusi

Secara sederhana, akulturasi merupakan penggabungan 2 budaya menjadi satu. Dalam kamus
Merriam Webster, akulturasi artinya perubahan budaya dari individu atau kelompok dengan
menyesuaikan atau meminjam ciri-ciri dari budaya lain. Dari segi istilah, mengutip buku Ilmu
Pengetahuan Sosial (2006), pengertian akulturasi adalah proses pertemuan unsur-unsur
berbagai kebudayaan berbeda diikuti dengan percampuran unsur-unsur tersebut. Oleh suatu
masyarakat, unsur budaya asing itu lambat laun diterima oleh mereka, namun tidak
menghilangkan budaya asli masyarakat bersangkutan.

Percampuran berbagai budaya tidak selamanya mempertahankan identitas asli dari budaya
bersangkutan. Apabila identitas khas dari suatu budaya itu berkurang atau hilang sama sekali,
percampuran budaya itu dikenal dengan istilah asimilasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) menuliskan bahwa asimilasi artinya penyesuaian diri terhadap kebudayaan dan pola-
pola perilaku tertentu.
Penggabungan dua kebudayaan yang berbeda dalam asimilasi ini membentuk budaya baru,
serta ada reduksi dari budaya asli atau hilang sama sekali.

Contoh akulturasi salah satunya : masuknya musik rap ke Indonesia. Di industri musik, genre
rap diterima dan diadopsi oleh beberapa penyanyi yang mengaku rapper, tapi tidak semuanya
mentah-mentah diterima. Beberapa penyanyi menyanyikan rap dengan bahasa Indonesia,
bahasa Jawa, atau bahasa daerah lainnya.
Contoh asimilasi di kehidupan sehari-hari adalah salah satu contohnya : Perkawinan antara
orang dari suku Jawa dan suku Minangkabau, atau antarorang dari suku berbeda lainnya di
Indonesia. Perkawinan dua orang yang berbeda budaya jadi bentuk asimilasi jika membuat 2
kebudayaan melebur menjadi satu dan masing-masing unsurnya dalam kehidupan mereka
tidak kelihatan aslinya lagi.

Berinteraksi dengan orang dari bermacam budaya dan subbudaya yang


paling tepat adalah melalui .....

 tidak perlu mendengarkan orang lain.


 mengirimkan pesan bermakna.
 berkomunikasi sesuai dengan keinginan kita.
 menempatkan diri sebagai bagian dari budaya.
Berdasar materi yang sudah diberikan, atau modul BMP Komunikasi Antar Budaya,
berinteraksi dengan orang dari bermacam budaya dan subbudaya dapat dilakukan
dengan berbagai cara,diantaranya dengan menempatkan diri sebagai bagian dari
budaya

Kalau kita memahami makna suatu ruang maka kita akan mengetahui ....
 bagaimana membangunnya.
 dimana menempatkan diri.
Berdasar modul BMP Komunikasi Antar Budaya, kalau kita memahami makna suatu
ruang maka kita akan mengetahui dimana menempatkan diri
 bahan dasar dari bangunan.
 lokasi ruang

Jarak antara manusia yang dianggap menyenangkan untuk melakukan


interaksi sosial dikenal dengan istilah :
 relasi.
 prosemic.
Berdasar modul BMP Komunikasi Antar Budaya, jarak antara manusia yang dianggap
menyenangkan untuk melakukan interaksi sosial dikenal dengan istilah prosemic
 privasi.
 pronomic

Berikut adalah beberapa aspek komunikasi yang tidak nampak, kecuali :


 supervision.
Berdasar modul BMP Komunikasi Antar Budaya, beberapa aspek komunikasi yang
tidak nampak, yaitu meaning, learning, negotiation, subjectivity, budaya, interacting
contexts and levels, self-reference, self-reflexivity, ethics, dan invitability
 learning.
 negotiation.
 meaning.

Dimensi-dimensi dalam melihat globalisasi adalah sebagai berikut, kecuali :


 world civil order.
Berdasar modul BMP Komunikasi Antar Budaya, dimensi-dimensi dalam melihat
globalisasi adalah sebagai berikut, the nation state system, world capitalist, world
military order, and international divison labour
 the nation state system.
 world capitalist.
 world military order

Anda mungkin juga menyukai