PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jasa perbankan untuk menjamin terlaksananya transaksi yang terjadi antara
pihak di luar bank dari kemungkinan resiko yang timbul di kemudian hari
semakin di minati kalangan bisnis. Hal ini sejalan dengan perkembangan bisnis
yang menuntut adanya integritas antara pihak-pihak yang melakukan transaksi.
Bank sebagai pihak yang dilibatkan, berada diantara kedua belah pihak dalam
memberikan jaminan berupa bank garansi. Bank garansi memberikan jaminan
terhadap kelancaran suatu transaksi atau usaha yang sedang dilakukan, bagi
pihak yang memegang bank garansi akan mendapatkan keyakinan atau rasa
aman dari kemungkinan tindakan pihak lain yang merugikan. Lantas apa yang
di maksud bank garansi ?
Bank garansi merupakan semua garansi yang diterima aatau diberikan oleh
suatu bank untuk pihak tertentu baik perorangan atau badan usaha yang
dinyatakan oleh bank akan dipenuhi kewajibannya dari pihak yang dijamin
tersebut kepada pihak lainnya selaku penerima jaminan apabila ada waktu
tertentu telah ditettapkan pihak dijamin tidak dapat memenuhi kewajibannya/
pembayarannya.
Bank menerbitkan bank garansi setelah ada transaksi sebelumnya, dalam
artian untuk menerbitkan bank garansi itu harus ada kegiatan pokok yang di
jamin melalui bank garansi. Kegiatan pokok tersebut misalnya suatu
pemenangan tender proyek tertentu. Dengan demikian masa berlakunya bank
garansi akan berakhir karena berakhirnya masa berlakunya perjanjian pokok
atau berakhirnya bank garansi sebagai mana di tetapkan dalam bank garansi itu
tersendiri.untuk masa berlakunya bank garansi hanya satu kali saja, namun bila
menghendaki dapat di perpanjang.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian bank garansi?
2. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat?
3. Bagaimana proses bank garansi?
4. Apa saja fungsi bank garansi?
5. Apa saja tujuan bank garansi?
6. Apa saja jenis-jenis bank garansi?
7. Apa saja biaya-biaya yang dikeluarkan?
8. Apa itu jaminan lawan?
9. Bagaimana perlakuan akuntansi bank garansi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian bank garansi.
2. Untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat.
3. Untuk mengetahui proses bank garansi.
4. Untuk mengetahui fungsi bank garansi.
5. Untuk mengetahui tujuan bank garansi.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis bank garansi.
7. Untuk mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan.
8. Untuk mengetahui jaminan lawan.
9. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi bank garansi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
diyakini benar-benar memiliki dana seperti yang diinginkan. Proses pengajuan
ke bank pun sama dengan proses untuk bank garansi seperti diatas.2
2
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan: Edisi Revisi 2014 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),
hlm. 220-222.
3
Ibid. hlm. 222-223.
4
Merupakan pihak yang memberikan pekerjaan kepada nasabah untuk
mengerjakan suatu proyek (dalam contoh diatas PT Telkom). Tujuannya
adalah agar proyek yang dikerjakan selesai tepat waktu dan sesuai pula
dengan persyaratan yang telah disepakati. Dengan jaminan bank garansi dari
bank yang dipegang pihak ketiga, maka jika nasabah ingkar janji pihak
ketiga dapat langsung menagihkannya ke bank. Dengan demikian, ada
jaminan bahwa proyek akan terlaksana dengan baik dan terhindar dari
kerugian.
4
Ibid, hlm. 223-225.
5
Kelima, pihak Bank Lippo akan memberikan ganti rugi dengan cara
mencairkan jaminan lawan yang diserahkan oleh kontraktor sebelumnya.
Pengganti akan dilakukan setelah melalui penelitian bahwa benar si nasabah
telah ingkar janji.
Keenam, jika dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi masalah dalam
pekerjaanya, maka pihak PT Telkom akan segera mengembalikan garansi asli
ke kontraktor, sehingga kontraktor dapat mengembalikannya ke Lippo dan
mencairkan jaminan lawan.
Untuk lebih jelasnya proses pemohonan bank garansi dapat dilihat dari
skema berikut:
1
Kontraktor 3
2 PT Kiam Lui
6 6
Adapun keteranga lebih lanjut penjelasan dari skema diatas adalah sebagai
berikut:
6
dapat langsug membawa garansi asli yang dipegangnya di Bank Lippo
untuk dicairkan.
5. Pihak Bank Lippo akan memberikan ganti rugi dengan cara mencairkan
jaminan lawan yang diserahkan oleh kontraktor sebelumnya.
6. Jika tidak terjadi masalah dalam pekerjaannya, maka pihak PT Telkom akan
mengembalikan garansi asli ke kontraktor, sehingga kontraktor dapat
mengembalikannya ke Lippo.
Bank Lippo dalam hal ini bertindak sebagai penjamin yang akan membayar
sejumlah uang kepada pihak PT Telkom apabila si kontraktor ingkar janji tidak
dapat memenuhi kewajibannya atau cedera janji.
5
Rimsky K Judisseno, Sistem Moneter, hlm. 175.
7
E. Tujuan Bank Garansi6
Bank garansi diterbitkan oleh permohonan nasabah, terutama nasabah bank
itu sendiri. Penerbitan bank garansi memiliki beberapa tujuan sesuai dengan
fungsi bank garansi. Secara umum tujuan pemberian bank garansi oleh pihak
bank kepada si penerima jaminan atau yang dijaminkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi bank tujuannya adalah memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan
dalam memperlancar transaksi nasabah dalam hal untuk mengerjakan suatu
usaha atau proyek atau baru mau mengikuti tender. Dengan adanya bank
garansi, maka nasabah dapat menjalankan usaha atau proyeknya.
2. Bagi pemegang jaminan (pemberi pekerjaan) bank garansi adalah untuk
memberikan keyakinan bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita
kerugian bila pihak yang dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena
pemegang akan mendapat ganti rugi dari pihak perbankan yang menerbitkan
bank garansi.
3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang
dijaminkan dan yang menerima jaminan. Rasa saling percaya ini diikat
dalam suatu perjanjian yang saling menguntungkan dalam sertifikat bank
garansi.
4. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank
maupun bagi pihak lainnya. Hal ini jelas terutama bagi pemberi pekerjaan.
Demikian pula, bank sebagai pemberi jaminan tidak akan menderita
kerugian selama jaminan lawan yang diberikan benar dan sesuai persyaratan
yang ditetapkan. Pihak nasabah pun tidak akan berani ingkar janji karena
adanya jaminan lawan ditinggalkan di bank.
5. Bagi bank disamping keuntungan yang diatas juga akan memperoleh
keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan
lawan yang diberikan. Bank juga akan meningkat kredibilitasnya dimata
para nasabahnya.
Disamping memiliki tujuan bank garansi juga memiliki sifat-sifat tertentu.
Adapun sifat bank garansi adalah hanya berlaku untuk 1 kali transaksi, yaitu
sampai dengan tanggal berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan sesuai
6
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012),
hlm.148.
8
dengan klausa yang tercantum dalam surat bank garansi yang bersangkutan.
Bank garansi tidak dapat diperpanjang, tetapi dapat diajukan permohonan oleh
nasabah untuk memperbarui atas persetujuan tertulis dari pemegang surat bank
garansi.
7
Ibid, hlm. 149.
9
Merupakan bank garansi yang diberikan untuk kepentingan kontraktor
yang akan mengikuti tender pemborong yang mana bouwheer adalah pihak
luar negeri.
7. Bank garansi untuk perdagangan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada agen atau dealer
perdagangan atau depot-depot perdagangan.
8. Bank garansi untuk penyerahan barang
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada nasabah yang akan
melakukan penyerahan barang, baik yang dibiyai oleh bank maupun tidak.
9. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang
Yaitu bank garansi yang diberikan untuk pengeluaran barang yang L/C
nya belum dibayar penuh oleh importir.
8
Kasmir, Dasar-dasar, hlm. 228-229.
10
3/12 x 1% x Rp 100.000.000,- = Rp. 250.000,-
2. Biaya administrasi
Merupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan dengan pelaksanaan
biaya administrasi. Jumlah yang dikenakan terhadap terjamin tergantung
bank masing masing.
3. Bea materai.
Merupakan biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank
garansi yang ditandatanganin oleh bank dan pihak terjamin.
H. Jaminan Lawan9
Disamping biaya yang dikenakan terhadap nasabahnya, permohonan bank
garansi juga harus disertai jaminan lawan yang sepadan.jaminan lawan yang
akan diberikan oleh nasabah kepada bank sebagai jaminan terhadap risiko yang
mungkin akan timbul dikemudian hari. Dalam menentukan besar jaminan
pihak bank selalu berpedoman pada ketentuan bank sentral dan kelaziman yang
berlaku didunia perbankan. Oleh karena itu bank garansi mengandung suatu
tingkat risiko, maka pertimbangan tentang risiko ini perlu diperhatikan dan
jaminan lawan dituntut untuk menyediakan jaminan lawan atau disebut counter
guarante.
Adapun bentuk jaminan lawan yang diberikan antara lain dapat berupa:
1. Uang tunai
2. Giro yang dibekukan
3. Sertifikat deposito
4. Surat-surat berharga, seperti obligasi dan saham
5. Sertifikat tanah
6. Dan jaminan lawan lainnya
Setelah semua persyaratan terpenuhi maka bank akan menerbitkan surat
garansi bank yang kemudian akan diberikan kepada nasabah pemohon
(terjamin). Selanjutnya terjamin menandatangani surat perjanjian garansi bank
serta membayar lunas biaya-biaya yang telah ditetapkan.
9
Kasmir, Bank dan Lembaga, hlm. 150-151.
11
Surat garansi yang diterbitkan oleh bank hendaknya memuat hal-hal
minimal sebagai berikut :
1. Judul garansi bank atas bank garansi.
2. Nama dan alamat bank pemberi bank garansi.
3. Nama dan alamat terjamin
4. Nama dan alamat penerima jaminan.
5. Macam transaksi antara penerima jaminan dengan terjamin.
6. Tanggal penerbitan surat bank garansi.
7. Jumlah uang yang dijaminkan oleh bank.
8. Batas waktu untuk megajukan claim kepada bank.
9. Penyataan bahwa pejamin (bank) akan memenuhi pembayaran hingga
suatu jumlah tertentu dengan terlebih dahulu menyita dan menjual terlebih
dahulu barang-barang milik terjamin yang dijadikan jaminan lawan.
10. Jangka waktu pembayaran oleh bank kepada penerima jaminan terhitung
saat bank menerima tuntutan.
11. Tanda tangan pihak bank pemberi garansi.
Kententuan dan syarat-syarat lainnya tidak boleh dimuat dalam surat
garansi bank antara lain :
1. Sebagai syarat berlaku bank garansi terjamin terlebih dahulu harus
memenuhi syarat-syarat tertentu,
2. Keterangan yang menyatakan bahwa bank garansi dapat diubah atau
dibatalkan secara sepihak.
10
Taswan, Akuntansi Perbankan: Transaksi Dalam Valuta Rupiah (Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2008), hlm. 315-316.
12
garansi kalau nasabah ingkar janji atau wanspertasi. Sebagai transaksi
bersyarat, maka saat pembukuan atau penerbitan bank garansi dicacat dalam
rekening admimistratif kelompok kontenjensi kewajiban dengan posisi di sisi
kredit dengan ayat jurnal tunggal sebesar nilai kewajiban bank di samping
pencatatan pada rekening efektif untuk setoran jaminan BG.
Jasa penerbitan bank garansi akan memberikan pendapatan bagi bank
penerbit. Pendaptan yang berasal dari transaksi ini berupa komisi penerbitan
BG. Komisi ini diterima dimuka saat penerbitan. Namun pendapatan tersebut
harus dilaporkan setiap periode selama masa berlaku bank garansi. Dengan
demikian secara akrual pendapatan tersebut harus diamortasi setiap periode
pelaporan akuntansi. Untuk detora jaminan, besarnya tergantung kesepakatan,
setor jaminan ini merupakan sumber dana bagi bank dan pada saatnya akan
dikembalikan kepada pihak yang dijamin bila tidak melakukan wanspertasi.
Kalau pihak yang dijamin melakukan wanspertasi maka jelas dana setoran
jaminan atau dilimpahkan kepada pemegang bank garansi.
Contoh :
Tanggal 1 mei 2017 Bank itra Niaga semarang menerbitkan bank garansi atas
permintaan PT Daya Upaya Semarang yang ditujukan kepada PT Husada
Bnadung. Nilai bank garansi sebesar Rp300.000.000 dengan setoran jaminan
diterima 70% yaitu berupa cek BNi Semarang Rp200.000.000, cek bank Mitra
Niaga yang ditarik oleh sdr, Bintang Rp20.000.000 dan sisanya tunai. Komisi
penerbitan bank garansi Rp1.000.000 tunai. Bank garansi ini akan Berlaku 4
bulan sejak tanggal penerbitan.
1. Pencatatan ketika penerbitan bank garansi di Bank Mitra Niaga Semarang
Keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
13
Keterangan Rekening Debet(Rp) Kredit(Rp)
14
2. Jurnal untuk amortisasi komisi penerbitan bank garansi
Jangka waktu bank garansi adalah 1 mei 2017 sampai dengan 31 agustus
2017. Dengan demikian pendapatan yang berasal dari komisi penerbitan
bank garansi yang diterima tanggal 1 mei 2017 harus dialokasikan setiap
akhir bulan selama periode bank garansi.
15
Cr. Pendapatan Komisi Penerbitan 250.000
BG
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bank garansi juga merupakan jaminan pembayaran yang diberikan oleh
bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/ lembaga
lainnya dalam bentuk surat jaminan. Pemberian jaminan dengan maksud bank
menjamin akan memenuhi (membayar) kewajiban-kewajiban dari pihak yang
dijaminkan kepada pihak yang menerima jaminan, apabila yang dijamin
dikemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai
dengan yang diperjanjikan atau cendera janji.
Di dalam pemberian fasilitas bank garansi ada tiga pihak yang terlibat, yaitu
sebagai berikut:
1. Pihak penjamin (bank)
2. Pihak terjamin (nasabah)
3. Pihak penerima jaminan (pihak ketiga)
Tujuan pemberian bank garansi oleh pihak bank kepada si penerima jaminan
atau yang dijaminkan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan bantuan fasilitas dan mempermudahkan dalam mempelancar
transaksi nasabah.
2. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan
bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang
dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan mendapatkan
ganti rugi dari pihak perbankan.
3. Menumbuhkan rasa saling percaya atara pemberi jaminan, yang dijaminkan
dan yang menerima jaminan.
4. Memberikan rasa nyaman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank
maupun pihak lainnya.
5. Bagi bank dismping keuntungan yang diatas juga akan memperoleh
keuntungan dari niaya biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan
lawan yang diberikan.
17
Kemudian bank garansi terdiri dari berbagai jenis. Jenis ini dapat dilihat dari
tujuannya sebagai berikut :
1. Bank garansi untuk penangguhan bea masuk
2. Bank garansi untuk pita cukai tembakau
3. Bank garansi untuk tender dalam negeri
4. Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaan
5. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan
6. Bank garansi untuk tender luar negeri
7. Bank garansi untuk perdagangan
8. Bank garansi untuk penyerahan barang
9. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang
Selanjutnya transaksi yang berkaitan dengan bank garansi akan dikenakan
biaya. Biaya-biaya yang dikenakan kepada nasabah yang mengajukan
permohonan bank garansi adalah balas jasa atau pendapatan bagi bank.biaya
biaya ini merupakan kompensasi dari risiko yang akan dihadapi bank yang
mungkin akan terjadi dikemudian hari. Biaya-biaya ini dimaksud adalah:
1. Biaya provisi
Merupakan sejumlah uang yang wajib dibayar oleh pejamin kepada bank
sebagai balas jasa untuk pemberian bank garansi. Besarnya provisi
ditetapkan berdasarkan tujuan pegunaan bank garansi dan ditetapkan
berdasarkan presentase.
2. Biaya administrasi
Merupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan dengan pelaksanaan
biaya administrasi. Jumlah yang dikenakan terhadap terjamin tergantung
bank masing masing.
3. Bea materai
Merupakan biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank
garansi yang ditandatanganin oleh bank dan pihak terjamin.
Disamping biaya yang dikenakan terhadap nasabahnya, permohonan bank
garansi juga harus disertai jaminan lawan yang sepadan.jaminan lawan yang
akan diberikan oleh nasabah kepada bank sebagai jaminan terhadap risiko yang
mungkin akan timbul dikemudian hari.
18
Adapun bentuk jaminan lawan yang diberikan antara lain dapat berupa:
1. Uang tunai
2. Giro yang dibekukan
3. Sertifikat deposito
4. Surat-surat berharga, seperti obligasi dan saham
5. Sertifikat tanah
6. Dan jaminan lawan lainnya
B. Saran
Demikian makalah Bank Garansi. Kami menyadari masih terdapat banyak
kesalahan dalam makalah yang kami susun. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi terciptanya
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
maupun penyusunnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
20