Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jasa perbankan untuk menjamin terlaksananya transaksi yang terjadi antara
pihak di luar bank dari kemungkinan resiko yang timbul di kemudian hari
semakin di minati kalangan bisnis. Hal ini sejalan dengan perkembangan bisnis
yang menuntut adanya integritas antara pihak-pihak yang melakukan transaksi.
Bank sebagai pihak yang dilibatkan, berada diantara kedua belah pihak dalam
memberikan jaminan berupa bank garansi. Bank garansi memberikan jaminan
terhadap kelancaran suatu transaksi atau usaha yang sedang dilakukan, bagi
pihak yang memegang bank garansi akan mendapatkan keyakinan atau rasa
aman dari kemungkinan tindakan pihak lain yang merugikan. Lantas apa yang
di maksud bank garansi ?
Bank garansi merupakan semua garansi yang diterima aatau diberikan oleh
suatu bank untuk pihak tertentu baik perorangan atau badan usaha yang
dinyatakan oleh bank akan dipenuhi kewajibannya dari pihak yang dijamin
tersebut kepada pihak lainnya selaku penerima jaminan apabila ada waktu
tertentu telah ditettapkan pihak dijamin tidak dapat memenuhi kewajibannya/
pembayarannya.
Bank menerbitkan bank garansi setelah ada transaksi sebelumnya, dalam
artian untuk menerbitkan bank garansi itu harus ada kegiatan pokok yang di
jamin melalui bank garansi. Kegiatan pokok tersebut misalnya suatu
pemenangan tender proyek tertentu. Dengan demikian masa berlakunya bank
garansi akan berakhir karena berakhirnya masa berlakunya perjanjian pokok
atau berakhirnya bank garansi sebagai mana di tetapkan dalam bank garansi itu
tersendiri.untuk masa berlakunya bank garansi hanya satu kali saja, namun bila
menghendaki dapat di perpanjang.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian bank garansi?
2. Siapa saja pihak-pihak yang terlibat?
3. Bagaimana proses bank garansi?
4. Apa saja fungsi bank garansi?
5. Apa saja tujuan bank garansi?
6. Apa saja jenis-jenis bank garansi?
7. Apa saja biaya-biaya yang dikeluarkan?
8. Apa itu jaminan lawan?
9. Bagaimana perlakuan akuntansi bank garansi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian bank garansi.
2. Untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat.
3. Untuk mengetahui proses bank garansi.
4. Untuk mengetahui fungsi bank garansi.
5. Untuk mengetahui tujuan bank garansi.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis bank garansi.
7. Untuk mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan.
8. Untuk mengetahui jaminan lawan.
9. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi bank garansi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Garansi


Bank garansi adalah jaminan tertulis dari bank yang diberikan/ ditujukan
kepada nasabahnya (terjamin) untuk memenuhi suatu kewajiban, dan apabila
pihak terjamin dikemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada
pihak lain sesuai dengan persetujuan (wanprestasi), maka bank sebagai pihak
penjamin dapat mengambil tindakan untuk menginkasokannya kepada pihak
penerima jaminan (beneficiary).1
Bank garansi juga merupakan jaminan pembayaran yang diberikan oleh
bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/ lembaga
lainnya dalam bentuk surat jaminan. Pemberian jaminan dengan maksud bank
menjamin akan memenuhi (membayar) kewajiban-kewajiban dari pihak yang
dijaminkan kepada pihak yang menerima jaminan, apabila yang dijamin
dikemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai
dengan yang diperjanjikan atau cendera janji.
Sebagai contoh, PT Kiam Lui memperoleh pekerjaan proyek pemasangan
kabel telepon dari PT Telkom senilai Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliar
rupiah). Salah satu persyaratan yang diajukan oleh PT Telkom kepada PT
Kiam Lui adalah bahwa PT Kiam Lui harus menyediakan bank garansi senilai
proyek tersebut. Artinya jika PT Kiam Lui memiliki bank garansi berarti sama
dengan memiliki uang tunai senilai bank garansi. Untuk memperoleh bank
garansi PT Kiam Lui dapat mengajukan ke Bank Lippo dengan memenuhi
persyaratan yang telah dipersyaratkan. Bank garansi asli dipegang oleh PT
Telkom sampai proyek selesai dikerjakan tanpa masalah. Namun, jika PT Kiam
Lui ingkar janji dan tidak menyelesaikan proyek tersebut, maka pihak PT
Telkom dapat mencairkan bank garansi tersebut ke Bank Lippo sebagai ganti
kelalaian PT Kiam Lui
Disamping untuk mengerjakan proyek bank garansi dapat juga digunakan
untuk mengikuti tender. Dengan demikian bank garansi, maka si peserta tender
1
Rimsky K Judisseno, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2005), hlm. 173.

3
diyakini benar-benar memiliki dana seperti yang diinginkan. Proses pengajuan
ke bank pun sama dengan proses untuk bank garansi seperti diatas.2

B. Pihak-pihak yang Terlibat3


Penerbitan bank garansi oleh bank melibatkan berbagai pihak yang
berkepentingan. Masing-masing pihak memiliki tujuan dan maksud tertentu
dengan penerbitan bank garansi. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam
proses pemberian fasilitas bank garansi adalah sebagai berikut:
1. Pihak penjamin (Bank)
Bank merupakan pihak yang mengeluarkan bank garansi yang diinginkan
oleh nasabah (dalam contoh diatas Bank Lippo). Artinya bank akan
memberikan jaminan pembayaran kepada pihak lain (pihak ketiga) apabila
nasabah yang dijaminkannya ingkar janji. Untuk menghindari kerugian bank
dari pihak nasabah, maka bank juga meminta jaminan lawan dari pihak
nasabah. Besarnya nilai jaminan lawan yang harus disediakan oleh pihak
nasabah biasanya melebihi nilai jaminan yang diberikan oleh bank. Jaminan
lawan ini biasanya diberikan dalam bentuk surat-surat berharga atau aset
lainnya.
2. Pihak terjamin (Nasabah)
Merupakan pihak yang meminta jaminan ke bank untuk membiayai suatu
usaha atau proyek (dalam contoh diatas PT Kiam Lui). Jaminan dapat pula
dilakukan untuk mengikuti tender. Tujuannya adalah agar nasabah dianggap
memiliki uang sejumlah tertentu, sehingga oleh pihak pemberi pekerjaan
(pihak ketiga) nasabah dianggap memiliki uang. Untuk memperoleh
jaminan dari bank nasabah harus menyediakan jaminan lawan sebesar atau
lebih besar dari nilai proyek. Jaminan ini akan dicairkan oleh bank apabila
nasabah ingkar janji atau tidak dapat menyelesaikan kewajibannya terhadap
si pemberi proyek.
3. Pihak penerima jaminan atau bouwheer (pihak ketiga)

2
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan: Edisi Revisi 2014 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),
hlm. 220-222.
3
Ibid. hlm. 222-223.

4
Merupakan pihak yang memberikan pekerjaan kepada nasabah untuk
mengerjakan suatu proyek (dalam contoh diatas PT Telkom). Tujuannya
adalah agar proyek yang dikerjakan selesai tepat waktu dan sesuai pula
dengan persyaratan yang telah disepakati. Dengan jaminan bank garansi dari
bank yang dipegang pihak ketiga, maka jika nasabah ingkar janji pihak
ketiga dapat langsung menagihkannya ke bank. Dengan demikian, ada
jaminan bahwa proyek akan terlaksana dengan baik dan terhindar dari
kerugian.

C. Proses Bank Garansi4


Untuk memperoleh jaminan dari bank, maka penerbitan bank garansi
sampai dengan pencairannya memerlukan berbagai persyaratan. Tahap-tahap
atau proses penerbitan sampai dengan pencairan bank garansi adalah sebagai
berikut:
Pertama, pihak kontraktor (PT Kiam Lui) mengajukan bank garansi ke
Bank Lippo dengan maksud pihak kontraktor hendak melaksanakan pekerjaan
milik PT Telkom. Pekerjaan milik PT Telkom ini merupakan proyek
pemasangan kabel sejauh 5 km. Nilai proyek adalah sebesar Rp. 10 miliar
dengan jangka waktu 3 bulan.
Kedua, untuk mengerjakan proyek tersebut pihak PT Telkom meminta
jaminan bank garansi kepada nasabah (PT Kiam Lui). Untuk memperoleh bank
garansi PT Kiam Lui mengajukan permohonan kepada Bank Lippo dan Bank
Lippo akan menerbitkan garansi bank jika kontraktor memenuhi syarat seperti
yang telah dipersyaratkan, termasuk telah menyetor jaminan lawan.
Ketiga, sertifikat bank garansi yang telah diterbitkan diberikan kepada
nasabah dan bank garansi asli diserahkan oleh kontraktor kepada pihak PT
Telkom sebagai pemilik proyek.
Keempat, jika telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang dapat
merugikan pihak PT Telkom, misalnya kontraktor ingkar janji, maka pihak PT
Telkom dapat langsung membawa garansi asli yang dipegangnya di Bank
Lippo untuk dicairkan.

4
Ibid, hlm. 223-225.

5
Kelima, pihak Bank Lippo akan memberikan ganti rugi dengan cara
mencairkan jaminan lawan yang diserahkan oleh kontraktor sebelumnya.
Pengganti akan dilakukan setelah melalui penelitian bahwa benar si nasabah
telah ingkar janji.
Keenam, jika dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi masalah dalam
pekerjaanya, maka pihak PT Telkom akan segera mengembalikan garansi asli
ke kontraktor, sehingga kontraktor dapat mengembalikannya ke Lippo dan
mencairkan jaminan lawan.
Untuk lebih jelasnya proses pemohonan bank garansi dapat dilihat dari
skema berikut:

Bank Lippo 4 PT Telkom

1
Kontraktor 3
2 PT Kiam Lui

6 6

Adapun keteranga lebih lanjut penjelasan dari skema diatas adalah sebagai
berikut:

1. Kontraktor adalah nasabah yang mengajukan bank garansi ke Bank Lippo.


2. Bank Lippo akan menerbitkan bank garansi dan diserahkan kepada
kontraktor.
3. Bank garansi asli diserahkan oleh kontraktor kepada pihak PT Telkom.
4. Jika telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang dapat merugikan
pihak PT Telkom, misalnya kontraktor ingkar janji, maka pihak PT Telkom

6
dapat langsug membawa garansi asli yang dipegangnya di Bank Lippo
untuk dicairkan.
5. Pihak Bank Lippo akan memberikan ganti rugi dengan cara mencairkan
jaminan lawan yang diserahkan oleh kontraktor sebelumnya.
6. Jika tidak terjadi masalah dalam pekerjaannya, maka pihak PT Telkom akan
mengembalikan garansi asli ke kontraktor, sehingga kontraktor dapat
mengembalikannya ke Lippo.
Bank Lippo dalam hal ini bertindak sebagai penjamin yang akan membayar
sejumlah uang kepada pihak PT Telkom apabila si kontraktor ingkar janji tidak
dapat memenuhi kewajibannya atau cedera janji.

D. Fungsi Bank Garansi5


Bank garansi sangat bermanfaat untuk digunakan dalam berbagai kegiatan
misalnya:
1. Dalam pembangunan suatu proyek yang ditenderkan, biasanya si pemberi
kerja akan meminta bank garansi kepada kontraktor yang akan mengerjakan
proyek tersebut. Hal ini dimaksudkan selain sebagai jaminan pekerjaan,
dapat juga menunjukkan bonafiditas kontraktor yang akan mengerjakan
proyek tersebut. Jenis bank garansi yang bisa digunakan dalam kegiatan
tender adalah bid bond yaitu jaminan bank sebagai syarat untuk mengikuti
tender, advance payment bond yaitu jaminan bank atas pembayaran uang
muka yang diterima pada waktu memenangkan suatu tender, performance
bond yaitu jaminan bank atas pelaksanaan pekerjaan proyek, dan retention
bond yaitu jaminan bank atas pemeliharaan setelah proyek selesai
dilaksanakan.
2. Kontraktor dapat saja meminta bank garansi lawan dari pihak pemberi kerja
untuk membuktikan bahwa pekerjaan yang akan dikerjakan dananya benar-
benar ada dan layak.
3. Dalam masalah ekspor-impor sering juga digunakan bank garansi untuk
mengeluarkan barang-barang yang L/C nya belum dibayar penuh.

5
Rimsky K Judisseno, Sistem Moneter, hlm. 175.

7
E. Tujuan Bank Garansi6
Bank garansi diterbitkan oleh permohonan nasabah, terutama nasabah bank
itu sendiri. Penerbitan bank garansi memiliki beberapa tujuan sesuai dengan
fungsi bank garansi. Secara umum tujuan pemberian bank garansi oleh pihak
bank kepada si penerima jaminan atau yang dijaminkan adalah sebagai berikut:
1. Bagi bank tujuannya adalah memberikan bantuan fasilitas dan kemudahan
dalam memperlancar transaksi nasabah dalam hal untuk mengerjakan suatu
usaha atau proyek atau baru mau mengikuti tender. Dengan adanya bank
garansi, maka nasabah dapat menjalankan usaha atau proyeknya.
2. Bagi pemegang jaminan (pemberi pekerjaan) bank garansi adalah untuk
memberikan keyakinan bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita
kerugian bila pihak yang dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena
pemegang akan mendapat ganti rugi dari pihak perbankan yang menerbitkan
bank garansi.
3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang
dijaminkan dan yang menerima jaminan. Rasa saling percaya ini diikat
dalam suatu perjanjian yang saling menguntungkan dalam sertifikat bank
garansi.
4. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank
maupun bagi pihak lainnya. Hal ini jelas terutama bagi pemberi pekerjaan.
Demikian pula, bank sebagai pemberi jaminan tidak akan menderita
kerugian selama jaminan lawan yang diberikan benar dan sesuai persyaratan
yang ditetapkan. Pihak nasabah pun tidak akan berani ingkar janji karena
adanya jaminan lawan ditinggalkan di bank.
5. Bagi bank disamping keuntungan yang diatas juga akan memperoleh
keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan
lawan yang diberikan. Bank juga akan meningkat kredibilitasnya dimata
para nasabahnya.
Disamping memiliki tujuan bank garansi juga memiliki sifat-sifat tertentu.
Adapun sifat bank garansi adalah hanya berlaku untuk 1 kali transaksi, yaitu
sampai dengan tanggal berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan sesuai
6
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012),
hlm.148.

8
dengan klausa yang tercantum dalam surat bank garansi yang bersangkutan.
Bank garansi tidak dapat diperpanjang, tetapi dapat diajukan permohonan oleh
nasabah untuk memperbarui atas persetujuan tertulis dari pemegang surat bank
garansi.

F. Jenis-jenis Bank Garansi7


Kemudian bank garansi terdiri dari berbagai jenis. Jenis ini dapat dilihat dari
tujuannya sebagai berikut :
1. Bank garansi untuk penangguhan bea masuk.
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada kontor bea cukai untuk
kepentingan pemilik barang guna penangguhan pembayaran bea masuk atau
barang yang dikeluarkan oleh pelabuhan.
2. Bank garansi untuk pita cukai tembakau.
Yaitu bea cukai yang diberikan kepada kantor bea cukai untuk
kepentingan yang dijamin (pengusaha pabrik rokok) guna penangguhan
pembayaran pita cukai tembakau atas rokok-rokok yang akan dikeluarkan
oleh pabrik untuk peredaran.
3. Bank garansi untuk tender dalam negeri
yaitu bank garansi yang diberikan kepada bouwheer (yang memberikan
pekerjaan) untuk kepentingan kontraktor atau leveransir yang akan
mengikuti tender dalam negeri.
4. Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk
kepentingan kontraktor guna menjamin pelaksanaan pekerjaan yang
diterima dari bouwheer.
5. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada bouwheer untuk
kepentingan kontraktor untuk menerima pembayaran uang muka dari yang
memberikan pekerjaan.
6. Bank garansi untuk tender luar negeri

7
Ibid, hlm. 149.

9
Merupakan bank garansi yang diberikan untuk kepentingan kontraktor
yang akan mengikuti tender pemborong yang mana bouwheer adalah pihak
luar negeri.
7. Bank garansi untuk perdagangan
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada agen atau dealer
perdagangan atau depot-depot perdagangan.
8. Bank garansi untuk penyerahan barang
Merupakan bank garansi yang diberikan kepada nasabah yang akan
melakukan penyerahan barang, baik yang dibiyai oleh bank maupun tidak.
9. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang
Yaitu bank garansi yang diberikan untuk pengeluaran barang yang L/C
nya belum dibayar penuh oleh importir.

G. Biaya-biaya yang Dikeluarkan8


Selanjutnya transaksi yang berkaitan dengan bank garansi akan dikenakan
biaya. Biaya-biaya yang dikenakan kepada nasabah yang mengajukan
permohonan bank garansi adalah balas jasa atau pendapatan bagi bank.biaya
biaya ini merupakan kompensasi dari risiko yang akan dihadapi bank yang
mungkin akan terjadi dikemudian hari. Biaya-biaya ini dimaksud adalah:
1. Biaya provisi
Merupakan sejumlah uang yang wajib dibayar oleh pejamin kepada bank
sebagai balas jasa untuk pemberian bank garansi. Besarnya provisi
ditetapkan berdasarkan tujuan pegunaan bank garansi dan ditetapkan
berdasarkan presentase. Pemerintah melalui bank Indonesia menetapkan
besarnya provisi bank garansi secara umum tanpa membedakan tujuan
penggunaan bank garansi.
Contoh:
Jumlah bank garansi Rp 100.000.000,-
Jangka waktu 3 bulan
Provisi ditetapkan 1% setahun
Besarnya biaya provisi dapat dihitung sebagai berikut :

8
Kasmir, Dasar-dasar, hlm. 228-229.

10
3/12 x 1% x Rp 100.000.000,- = Rp. 250.000,-
2. Biaya administrasi
Merupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan dengan pelaksanaan
biaya administrasi. Jumlah yang dikenakan terhadap terjamin tergantung
bank masing masing.
3. Bea materai.
Merupakan biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank
garansi yang ditandatanganin oleh bank dan pihak terjamin.

H. Jaminan Lawan9
Disamping biaya yang dikenakan terhadap nasabahnya, permohonan bank
garansi juga harus disertai jaminan lawan yang sepadan.jaminan lawan yang
akan diberikan oleh nasabah kepada bank sebagai jaminan terhadap risiko yang
mungkin akan timbul dikemudian hari. Dalam menentukan besar jaminan
pihak bank selalu berpedoman pada ketentuan bank sentral dan kelaziman yang
berlaku didunia perbankan. Oleh karena itu bank garansi mengandung suatu
tingkat risiko, maka pertimbangan tentang risiko ini perlu diperhatikan dan
jaminan lawan dituntut untuk menyediakan jaminan lawan atau disebut counter
guarante.
Adapun bentuk jaminan lawan yang diberikan antara lain dapat berupa:
1. Uang tunai
2. Giro yang dibekukan
3. Sertifikat deposito
4. Surat-surat berharga, seperti obligasi dan saham
5. Sertifikat tanah
6. Dan jaminan lawan lainnya
Setelah semua persyaratan terpenuhi maka bank akan menerbitkan surat
garansi bank yang kemudian akan diberikan kepada nasabah pemohon
(terjamin). Selanjutnya terjamin menandatangani surat perjanjian garansi bank
serta membayar lunas biaya-biaya yang telah ditetapkan.

9
Kasmir, Bank dan Lembaga, hlm. 150-151.

11
Surat garansi yang diterbitkan oleh bank hendaknya memuat hal-hal
minimal sebagai berikut :
1. Judul garansi bank atas bank garansi.
2. Nama dan alamat bank pemberi bank garansi.
3. Nama dan alamat terjamin
4. Nama dan alamat penerima jaminan.
5. Macam transaksi antara penerima jaminan dengan terjamin.
6. Tanggal penerbitan surat bank garansi.
7. Jumlah uang yang dijaminkan oleh bank.
8. Batas waktu untuk megajukan claim kepada bank.
9. Penyataan bahwa pejamin (bank) akan memenuhi pembayaran hingga
suatu jumlah tertentu dengan terlebih dahulu menyita dan menjual terlebih
dahulu barang-barang milik terjamin yang dijadikan jaminan lawan.
10. Jangka waktu pembayaran oleh bank kepada penerima jaminan terhitung
saat bank menerima tuntutan.
11. Tanda tangan pihak bank pemberi garansi.
Kententuan dan syarat-syarat lainnya tidak boleh dimuat dalam surat
garansi bank antara lain :
1. Sebagai syarat berlaku bank garansi terjamin terlebih dahulu harus
memenuhi syarat-syarat tertentu,
2. Keterangan yang menyatakan bahwa bank garansi dapat diubah atau
dibatalkan secara sepihak.

I. Perlakuan Akuntansi Bank Garansi10


Bank garansi yang diterima maupun yang diterbitkan bank sendiri di catat
sebesar jumlah atau nilai bank garansi yang diberikan. Bank garansi yang
masih berlaku pada tanggal laporan baik yang diterima maupun yang
diterbitkan oleh bank, disajikan sebesar jumlah nominal bank gaansi yang
bersangkutan. Transaksi bank garansi merupakan transaksi persyarat atau
kontinjensi yaitu terjadi atau tidak terjadinya wanspertasi/klaim tergantung
dikemudian hari. Bank akan memenuhi kewajiban kepada pemegang bank

10
Taswan, Akuntansi Perbankan: Transaksi Dalam Valuta Rupiah (Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2008), hlm. 315-316.

12
garansi kalau nasabah ingkar janji atau wanspertasi. Sebagai transaksi
bersyarat, maka saat pembukuan atau penerbitan bank garansi dicacat dalam
rekening admimistratif kelompok kontenjensi kewajiban dengan posisi di sisi
kredit dengan ayat jurnal tunggal sebesar nilai kewajiban bank di samping
pencatatan pada rekening efektif untuk setoran jaminan BG.
Jasa penerbitan bank garansi akan memberikan pendapatan bagi bank
penerbit. Pendaptan yang berasal dari transaksi ini berupa komisi penerbitan
BG. Komisi ini diterima dimuka saat penerbitan. Namun pendapatan tersebut
harus dilaporkan setiap periode selama masa berlaku bank garansi. Dengan
demikian secara akrual pendapatan tersebut harus diamortasi setiap periode
pelaporan akuntansi. Untuk detora jaminan, besarnya tergantung kesepakatan,
setor jaminan ini merupakan sumber dana bagi bank dan pada saatnya akan
dikembalikan kepada pihak yang dijamin bila tidak melakukan wanspertasi.
Kalau pihak yang dijamin melakukan wanspertasi maka jelas dana setoran
jaminan atau dilimpahkan kepada pemegang bank garansi.
Contoh :
Tanggal 1 mei 2017 Bank itra Niaga semarang menerbitkan bank garansi atas
permintaan PT Daya Upaya Semarang yang ditujukan kepada PT Husada
Bnadung. Nilai bank garansi sebesar Rp300.000.000 dengan setoran jaminan
diterima 70% yaitu berupa cek BNi Semarang Rp200.000.000, cek bank Mitra
Niaga yang ditarik oleh sdr, Bintang Rp20.000.000 dan sisanya tunai. Komisi
penerbitan bank garansi Rp1.000.000 tunai. Bank garansi ini akan Berlaku 4
bulan sejak tanggal penerbitan.
1. Pencatatan ketika penerbitan bank garansi di Bank Mitra Niaga Semarang
Keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

Kliring 1 Dr. RAR. Warkat Kliring 150.000.000


Diterima

Kliring 2 Cr. RAR Warkat Kliring 150.000.000


Diterima

13
Keterangan Rekening Debet(Rp) Kredit(Rp)

Setoran efektif Dr. Kas 41.000.000

Dr. Giro BI 150.000.000

Dr. Giro Sdr. Binatang 20.000.000

Cr. Setoran Jaminan 210.000.000


Bank Garansi

Cr. Komisi penerbitan 1.000.000


Bank Garansi Diterima
Dimuka

Pencatatan Cr. RAR. Bank Garansi


Atministratif yang Diterbitkan dan
300.000.000
Belum Jatuh Tempo

Kalau kita perhatikan proses penerbitan BG dilakukan setelah seluruh


warkat setoran jaminan sudah efektif (berhasil ditagIhkan). Misalnya warkat
bank BNI Rp.150.000.000 adalah harus dikliringkan. Untuk itu bank
mencatat kliring pertama (penyerahan) dengan ayat jurnal tunggal (rek.
adminitratif). Kemudian pada hari yang sama pada kliring kedua bank
melalkukan pencatatan kembali atas warkat yang telah di kliringkan.
Dengan demikian rekening administrative warkat kliring menjadi nihil pada
saat kliring kedua. Sekarang seluruh setoran dapat dibukukan secara efektif
seperti tampak pada cacatan di atas. Setelah mencatat seluruh rekening
efektif untuk setoran jaminan bank garansi, maka bank harus mencatat bank
garansi yang diterbitkan tetapi belum jatuh tempo dalam rekening
administrative (kontenjensi) bank generasi yang belum jatuh tempo ini akan
outstanding sampai terjadi kalim atau jatuh tempo.

14
2. Jurnal untuk amortisasi komisi penerbitan bank garansi

Jangka waktu bank garansi adalah 1 mei 2017 sampai dengan 31 agustus
2017. Dengan demikian pendapatan yang berasal dari komisi penerbitan
bank garansi yang diterima tanggal 1 mei 2017 harus dialokasikan setiap
akhir bulan selama periode bank garansi.

tgl Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)

31/5/2017 Dr. Komisi Penerbitan BG Diterima 250.000


Dimuka

Cr. Pendapatan Komisi Penerbitan 250.000


BG

30/6/2017 Dr. Komisi Penerbitan BG Diterima 250.000


Dimuka

Cr. Pendapatan Komisi Penerbitan 250.000


BG

31/7/2017 Dr. Komisi Penerbitan BG Diterima 250.000


Dimuka

Cr. Pendapatan Komisi Penerbitan 250.000


BG

31/8/2017 Dr. Komisi Penerbitan BG Diterima 250.000


Dimuka

15
Cr. Pendapatan Komisi Penerbitan 250.000
BG

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bank garansi juga merupakan jaminan pembayaran yang diberikan oleh
bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/ lembaga
lainnya dalam bentuk surat jaminan. Pemberian jaminan dengan maksud bank
menjamin akan memenuhi (membayar) kewajiban-kewajiban dari pihak yang
dijaminkan kepada pihak yang menerima jaminan, apabila yang dijamin
dikemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai
dengan yang diperjanjikan atau cendera janji.
Di dalam pemberian fasilitas bank garansi ada tiga pihak yang terlibat, yaitu
sebagai berikut:
1. Pihak penjamin (bank)
2. Pihak terjamin (nasabah)
3. Pihak penerima jaminan (pihak ketiga)
Tujuan pemberian bank garansi oleh pihak bank kepada si penerima jaminan
atau yang dijaminkan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan bantuan fasilitas dan mempermudahkan dalam mempelancar
transaksi nasabah.
2. Bagi pemegang jaminan bank garansi adalah untuk memberikan keyakinan
bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang
dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan mendapatkan
ganti rugi dari pihak perbankan.
3. Menumbuhkan rasa saling percaya atara pemberi jaminan, yang dijaminkan
dan yang menerima jaminan.
4. Memberikan rasa nyaman dan ketentraman dalam berusaha baik, bagi bank
maupun pihak lainnya.
5. Bagi bank dismping keuntungan yang diatas juga akan memperoleh
keuntungan dari niaya biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan
lawan yang diberikan.

17
Kemudian bank garansi terdiri dari berbagai jenis. Jenis ini dapat dilihat dari
tujuannya sebagai berikut :
1. Bank garansi untuk penangguhan bea masuk
2. Bank garansi untuk pita cukai tembakau
3. Bank garansi untuk tender dalam negeri
4. Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaan
5. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan
6. Bank garansi untuk tender luar negeri
7. Bank garansi untuk perdagangan
8. Bank garansi untuk penyerahan barang
9. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang
Selanjutnya transaksi yang berkaitan dengan bank garansi akan dikenakan
biaya. Biaya-biaya yang dikenakan kepada nasabah yang mengajukan
permohonan bank garansi adalah balas jasa atau pendapatan bagi bank.biaya
biaya ini merupakan kompensasi dari risiko yang akan dihadapi bank yang
mungkin akan terjadi dikemudian hari. Biaya-biaya ini dimaksud adalah:
1. Biaya provisi
Merupakan sejumlah uang yang wajib dibayar oleh pejamin kepada bank
sebagai balas jasa untuk pemberian bank garansi. Besarnya provisi
ditetapkan berdasarkan tujuan pegunaan bank garansi dan ditetapkan
berdasarkan presentase.
2. Biaya administrasi
Merupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan dengan pelaksanaan
biaya administrasi. Jumlah yang dikenakan terhadap terjamin tergantung
bank masing masing.
3. Bea materai
Merupakan biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank
garansi yang ditandatanganin oleh bank dan pihak terjamin.
Disamping biaya yang dikenakan terhadap nasabahnya, permohonan bank
garansi juga harus disertai jaminan lawan yang sepadan.jaminan lawan yang
akan diberikan oleh nasabah kepada bank sebagai jaminan terhadap risiko yang
mungkin akan timbul dikemudian hari.

18
Adapun bentuk jaminan lawan yang diberikan antara lain dapat berupa:
1. Uang tunai
2. Giro yang dibekukan
3. Sertifikat deposito
4. Surat-surat berharga, seperti obligasi dan saham
5. Sertifikat tanah
6. Dan jaminan lawan lainnya

B. Saran
Demikian makalah Bank Garansi. Kami menyadari masih terdapat banyak
kesalahan dalam makalah yang kami susun. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi terciptanya
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
maupun penyusunnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Judisseno, Rimsky K. Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2012.
Kasmir. Dasar-dasar Perbankan: Edisi Revisi 2014. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014.
Taswan. Akuntansi Perbankan: Transaksi Dalam Valuta Rupiah. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN, 2008.

20

Anda mungkin juga menyukai