Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI PERBANKAN

“BANK GARANSI”
Bank Garansi
Bank Garansi adalah suatu pernyataan tertulis dari pihak bank untuk
membayar pihak ketiga apabila terjadinya kondisi khusus yaitu nasabah bank
tersebut tidak bisa melakukan pembayaran sesuai dengan perjanjian atau tidak
bisa memenuhi kewajiban lainnya.
Manfaat Bank Garansi
 Penerimaan berupa biaya administrasi ( provisi dan komisi ) yang
merupakan fee based income bagi bank.
 Pengendapan dana storjam yang merupakan dana murah bagi bank
 Memberikan pelayanan kepada nasabahnya sehingga nasabah menjadi
lebih royal kepada bank.
Tujuan Bank Garansi
 Bank akan memperoleh keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayar
oleh nasabah.
 Memberikan rasa aman dan ketentraman dengan berusaha, baik bagi bank
maupun pihak sebaliknya.
 Menumbuhkan rasa saling percaya satu sama lain antara pemberi jaminan,
yang dijaminkan dan yang menerima jaminan.
 Sebagai alat untuk mempermudah atau memperlancar perdagangan barang
dan jasa.
Jenis-jenis Bank Garansi
1. Jenis bank garansi berdasarkan bentuknya :
 Penerimaan dan pernerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi baik
dalam rangka pemberikan kredit, risk sharing dan standby loan maupun
dalam rangka pelaksanaan proyek
 Akseptasi atau endosmen surat berharga yaitu pemberian jaminan atau
garansi bentuk penandatanganan kedua atau seterusnye atas wesel
2. Jenis bank garansi berdasarkan kegunaannya :
 Tender
 Perdagangan
 Penangguhan bea masuk
 Cukai rokok
 Uang muka kerja
Perlakuan Akuntansi Bank Garansi
Bank garansi yang diterima maupun yang diterbitkan bank sendiri
dicatat sebesar jumlah atau nilai bank garansi yang diberikan. Pencatatan
dilakukan dengan posisi di kredit dengat ayat jurnal tunggal sebesar nilai
kewajiban bank, di samping pencatatan pada rekening efektif untuk setoran
jaminan bank garansi. Setoran jaminan ini merupakan sumber dana bagi bank
dan pada saatnya akan dikembalikan kepada pihak yang dijamin, bila tidak
melakukan wanprestasi. Kalau pihak yang dijaminan melakukan wanprestasi,
maka jelas dana setoran jaminan di limpahkan kepada pemegang bank
garansi.
Pihak-Pihak yang Terlibat didalam
Bank Garansi

 Pihak Penjamin ( Bank )


 Pihak Terjamin
 Pihak penerima jaminan atau bouwheer ( pihak ketiga)
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam Bank Garansi

 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Bagi Penerima Bank Garansi


1. Memastikan keaslian dan keabsahan bank garansi
2. Memeriksa masa berlaku bank garansi sesuai dengan jangka waktu proyek.
3. Memeriksa dan memahami persyaratan-persyaratan klaim untuk
memudahkan melakukan klaim apabila diperlukan.
 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Bagi Pihak yang dijamin Bank Garansi

1.Memperhatikan biaya-biaya yang harus dibayar dalam rangka penerbitan


bank garansi.
2. Melaksanakan kewajiban sesuai dengan yang diperjanjian dengan pihak
penerima agunan sehingga tidak terjadi klaim atas bank garansi yang
diterbitkan.
3. Menjelaskan usaha yang dijalankan secara terbuka kepada pihak bank
tanpa harus menutupinya.
 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan oleh Bank menerbitkan Bank Garansi:

1. Dalam menerbitkan garansi bank, bank terikat oleh suatu ketentuan-


ketentuan maupun larangan-larangan yang ditaati antara lain:
 Syarat-syarat yang terlebih dahulu harus dipenuhi untuk berlakunya
garansi bank tersebut
 Ketentuan bahwa garansi bank boleh diubah atau dibatalkan secara
sepihak (Revocable/irrevocable).
2. Bank dilarang memberikan garansi bank untuk kartu kredit yang
diberikan atau untuk dana yang diterima oleh bank lain.
3. Bank dilarang memberikan jaminan:
 Dalam rupiah untuk kepentingan bukan penduduk.
 Dalam valuta asing baik untuk penduduk maupun bukan penduduk.
 Bank asing dilarang memberikan garansi bank untuk perusahaan
diluar Jakarta.
4. Bank umum dan Bank Pembangunan Pemerintah dilarang
memberikan Garansi Bank jangka menengah dan panjang kepada
pengusaha non pribumi dalam rangka pengadaan barang modal.
Sedangkan untuk pengusaha pribumi harus dengan izin Bank
Indonesia demikian juga Penanaman modal asing (PMA).
Biaya-biaya yang terdapat didalam
Bank Garansi

1. Biaya Provisi
Biaya provisi adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh
terjamin kepada bank sebagai balas jasa untuk pemberian
bank garansi.
2. Biaya Administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang dipungut berhubungan
untuk pelaksanaan administrasi, Jumlah yang dikenakan
terhadap terjamin tergantung bank masing-masing.
3. Bea Materai
Bea materai yaitu biaya materai yang dilekatkan pada surat
perjanjian bank garansi yang ditandatangani oleh bank dan
pihak yang terjamin.
Proses Transaksi Bank Garansi
1. Perundingan rencana kerja proyek antara kontraktor
yang akan menerima proyek dengan pemilik proyek.
2. Kontraktror mengajukan Bank Garansi pada suatu bank
dengan membayar provisi atau komisi.
3. Bank memberikan sertifikat Bank Garansi kepada
kontraktor.
4. Sertifikat diberikan kepada pemilik proyek pada saat
pemilik proyek memberikan proyek pada kontrakrtor.
5. Ketika kontraktor cedera janji atau gagal menepati janji,
maka pemilik proyek dapat mencairkan sertifikat Bank
Garansi pada pihak bank yang mengeluarkan sertifikat.
6. Bank penjamin akan membayar sertifikat Bank Garansi
pada pemilik proyek.
7. Ketika pekerjaan atau proyek dapat diselesaikan oleh
kontraktor maka sertifikat Bank Garansi harus
dikembalikan.
Sekian &
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai