Pathos (penyakit)
• Kepentingan
diagnostik
MORFOLOGIK
- Makroskopik
- Mikroskopik • Pedoman terapi
Teknik yang digunakan
Histopatologi
Fiksasi: formalin buffer 10%,
10 vol. jaringan
Sitopatologi
Fiksasi: alkohol 96%
Imunohistokimia
4 Aspek Utama Patologi :
1. Etiologi
• Intrinsik / genetik (cth: mutasi yg diwariskan, variasi gen yg
berhubungan dg penyakit)
• Ekstrinsik / didapat (cth: infeksi, nutrisi, kimia, fisik)
• Konsep lama 1 etiologi untuk 1 penyakit
• Konsep terbaru lebih dari 1 etiologi untuk 1 penyakit
• Etiologi utama backbone dx, memahami penyakit, Tx
2. Patogenesis
• Respon sel atau jaringan thd etiologi sejak awal stimulus sampai
muncul penyakit
• Patogenesis suatu penyakit penting untuk dipahami karena
walaupun penyebab awal penyakit telah diketahui (infeksius atau
molekuler) namun penyakitnya tidak selalu langsung
diekspresikan
3. Perubahan Morfologis
• Perubahan struktur pada sel & jaringan yg menggambarkan
karakteristik penyakit atau diagnosis dari suatu proses penyakit
• Patologi diagnostik ditujukan untuk mengidentifikasi sifat dasar
dan progresivitas penyakit dgn mempelajari perubahan morfologi
jaringan dengan perubahan kimiawi pada pasien
Petekie
initiated by abnormal flow (e.g. stasis, turbulence),
damage to vessel wall (e.g. denudation of
endothelial lining) or abnormal blood constituents.
[B] Embolism. [C] Spasm: due to contraction of
smooth muscle in media of vessel, for example due
to lack of nitric oxide from endothelium. [D]
Atheroma: occurs only in arteries and may in turn
be complicated by thrombosis and embolism. [E]
Compression: veins are more susceptible because
of their thinner walls and lower intraluminal
pressure. [F] Vasculitis: inflammation of vessel wall
narrows lumen and may be complicated by
superimposed thrombosis. [G] Vascular steal: for
example, an
artery may be narrowed by atheroma but flow is
still sufficient to maintain viability of perfused
territory; however, flow may be compromised by
increased demands of a neighbouring territory. [H]
Hyperviscosity: increased viscosity, for example, in
hypergammaglobulinaemia resulting from
myeloma, causes impaired flow and predisposes to
thrombosis.
19
Infark
Infark merah/hemoragik, terjadi pada:
oklusi vena (torsio ovarium)
pada jaringan longgar (paru2) dimana darah dapat terkumpul
pada area yang infark
pada jaringan dengan sirkulasi ganda (paru2, usus)
Infark putih/anemik:
Oklusi arteri pada organ padat dengan sirkulasi arteri
terminal (jantung, ginjal, limpa)
Infark
Gambaran histologik nekrosis koagulatif iskemik
Otak nekrosis likuefaktif
21
Perjalanan infark
Nekrosis koagulatif jaringan merah karena
hiperemi edema dan perdarahan respons
inflamasi di tepi fibrosis tampak pucat
22
Trombus mural
A. Trombus tampak pada apeks ventrikel kanan dan kiri terletak diatas white fibrous
scar
B. Trombus mural pd aneurisma aorta abdominal
33
Sumber:
Robbins basic pathology, 10th ed.
Rubin’s pathology: clinicopathologic foundations of medicine, 7th ed
Sumber:
Rubin’s pathology: clinicopathologic foundations of medicine, 7th ed
https://en.wikipedia.org/wiki/Lines_of_Zahn
36
Jenis trombus
Flebotrombosis: trombus pada vena
90% kasus tjd di ekstremitas bawah
Tromboflebitis: radang pada vena akibat trombus
Arteri
Jantung, aorta trombus mural
Katup jantung vegetasi
Endokarditis infektif bakteri, fungi
Endokarditis trombotik nonbakteri hiperkoagulasi
37
Akibat Trombus
Tergantung: besar & jenis trombus, pembuluh
darah yg terkena, kolateral
Vena stasis darah, bendungan pasif, edema,
nekrosis
Arteri iskemi, nekrosis, infark, gangren
Kolateral (+) nekrosis (-)
38
Trombosis Vena (Flebotrombosis)
Sebagian besar tjd di vena kaki:
Superfisial: vena safena pd varises
DVT (vena popliteal, femoral, iliaka) dpt tjd
emboli paru
50% asimtomatik
Penyebab yg sering: bed rest dan imobilisasi
Trombosis Arteri & Jantung
Aterosklerosis penyebab tersering
trombosis arteri
Infark miokard, penyakit jantung reumatik
trombus mural jantung
Dapat emboli ke otak, ginjal, dan limpa
41
Emboli
Massa solid, cair, atau gas yang terlepas di
intravaskular terbawa aliran darah ke tempat
yang jauh dari asalnya oklusi vaskular
42
Embolisme Paru
Trombus yang lepas dari DVT dibawa melalui pembuluh
darah yang lebih besar melewati sisi kanan jantung &
masuk ke arteri pulmonal
Sebagian besar tidak bergejala klinis karena ukurannya
kecil
Kematian tiba-tiba, gagal jantung kanan tjd jika emboli
menyumbat >60% sirkulasi pulmoner
43
46
47
48
Emboli Cairan Amnion
Komplikasi persalinan, masuknya cairan amnion atau
jaringan fetus pada sirkulasi maternal karena robekan
pada membran plasenta atau ruptur dari vena uterin
Gejala: dispnea berat tiba-tiba, sianosis, syok, kelainan
neurologik dari sakit kepala hingga kejang atau koma
Survive defisit neurologis pada 85% yang hidup
Ditemukan sel skuamosa dari kulit fetus, rambut lanugo,
lemak dari verniks kaseosa, dan mucin dari fetal pada
vaskuler paru ibu
49
50
Gangren Senilis
Pada ujung akral, aterosklerosis dg sirkulasi kolateral tdk baik,
pd perabaan akral dingin, nadi hilang. Perluasan gangren lambat
Gangren pada Diabetes
Terjadi pd usia > muda, kadar gula >> media utk kuman
Gangren pada Tromboangitis obliterans/Buerger
pd perokok, imun- mediated, iskemia pemb.darah o/k trombus pada
arteri & vena extremitas inferior
Gangren pada Raynaud disease
pemb. Darah jari tangan & kaki sensitif thd suhu dingin,
vasospasm arteri
Gangren pada frosbite
Gambaran putih seperti lilin pd hidung, jari kaki, daun telinga
Mummifikasi : Ujung
kaki kehitaman akibat
reaksi H2S dari
bakteri dengan besi yg
dilepaskan
hemoglobin
membentuk sulfida
besi yg berwarna
hitam.
Dry gangrene
b. Gangren basah
Kondisi : Pada alat tubuh yg terdapat banyak cairan
(tidak memungkinkan tjd penguapan). Lokasinya
baik u/ pertumbuhan kuman. Biasanya pasien
meninggal akibat sepsis.
Karakteristik : organ bengkak & basah, bau busuk :
kuman produksi skatol & indol, warna hitam atau
hijau, batas dgn. jar sekitar tidak jelas
Moist gangrene
c. Gangren gas
Kondisi : luka dalam yg terkontaminasi disertai
kerusakan otot relatif luas oleh bakteri penghasil gas :
>>clostridium perfringens