Anda di halaman 1dari 65

Oleh

dr. Julian Chendrasari, Sp.PA


Definisi

 Patologi logos (ilmu)
tentang

Pathos (penyakit)

Ilmu mengenai perubahan pd sel, jaringan dan organ yg


mendasari penyakit

Disiplin ilmu yg menjembatani praktek klinis & ilmu dasar


Pembagian Ilmu
Patologi :

• Pelajari respon umum sel
& jaringan terhadap Patologi
stimulus abnormal yg
mendasari penyakit
Umum

• Pelajari respon spesifik


pada organ & jaringan Patologi
tertentu khusus
Teknik yang digunakan Ahli
patologi
MIKROBIOLOGIK
 TUJUAN
• Memahami
perubahan
struktur serta
fungsi sel, jaringan,
MOLEKULER IMUNOLOGIK
& organ

• Kepentingan
diagnostik
MORFOLOGIK
- Makroskopik
- Mikroskopik • Pedoman terapi
Teknik yang digunakan

 Histopatologi
 Fiksasi: formalin buffer 10%,
10 vol. jaringan
 Sitopatologi
 Fiksasi: alkohol 96%
 Imunohistokimia
4 Aspek Utama Patologi :
1. Etiologi

• Intrinsik / genetik (cth: mutasi yg diwariskan, variasi gen yg
berhubungan dg penyakit)
• Ekstrinsik / didapat (cth: infeksi, nutrisi, kimia, fisik)
• Konsep lama 1 etiologi untuk 1 penyakit
• Konsep terbaru lebih dari 1 etiologi untuk 1 penyakit
• Etiologi utama backbone dx, memahami penyakit, Tx

2. Patogenesis
• Respon sel atau jaringan thd etiologi sejak awal stimulus sampai
muncul penyakit
• Patogenesis suatu penyakit penting untuk dipahami karena
walaupun penyebab awal penyakit telah diketahui (infeksius atau
molekuler) namun penyakitnya tidak selalu langsung
diekspresikan
3. Perubahan Morfologis 
• Perubahan struktur pada sel & jaringan yg menggambarkan
karakteristik penyakit atau diagnosis dari suatu proses penyakit
• Patologi diagnostik ditujukan untuk mengidentifikasi sifat dasar
dan progresivitas penyakit dgn mempelajari perubahan morfologi
jaringan dengan perubahan kimiawi pada pasien

4. Perubahan fungsi dan Manifestasi klinis


• Jenis perubahan morfologis & distribusinya pd organ & jaringan yg
berbeda mempengaruhi fungsi normal serta gambaran klinik (tanda
& gejala), perjalanan penyakit, dan prognosis
• Rudolf Virchow ~ Bapak patologi modern (konsep semua penyakit
dimulai dari perubahan struktur & molekuler sel)
Gangguan Hemodinamik

 Pendahuluan
 Fungsi dan metabolisme normal sel dan organ tgt
sistem sirkulasi yg utuh ~ penghantaran nutrisi, O2,
hormon, elektrolit, dan air, serta mengangkut sisa
buangan metabolisme dan CO2
 Terdiri dari
 Jantung ~ pompa
 Aorta dan arteri ~ saluran penghubung
 Mikrosirkulasi: arteriol, kapiler, venule
Hiperemi dan Kongesti

 Peningkatan volume darah di jaringan
 Hiperemi ~ proses aktif, warna kemerahan
 Olahraga, inflamasi
 Kongesti ~ hiperemi pasif, warna merah kebiruan
 Obstruksi vena

Sumber: Harsh Mohan Textbook of Pathology, 7th ed.


Perdarahan

 Ekstravasasi darah keluar dari pembuluh darah
karena kerusakan pembuluh darah atau sumbatan
 Manifestasi:
 Hematoma: akumulasi darah di jaringan
 Hemothorax: perdarahan di rongga pleura
 Hemopericardium: perdarahan di rongga pericardial
 Hemoperitoneum: perdarahan di rongga peritoneum
 Hemarthrosis: perdarahan di rongga sendi
 Manifestasi:
 Petekie: perdarahan titik2 (1-2 mm)
 Purpura: perdarahan yg lebih lebar (3-5 mm)
 
Ekimosis: hematoma subkutan ~ memar (1-2 cm)
 Keluar lubang tubuh: epistaksis, melena, hemoptoe

Petekie

Sumber: Rubin’s pathology: clinicopathologic foundations of medicine, 7th ed


Iskemia & Infark

 Iskemia: ggn perfusi vaskular sehingga jaringan yg
diperdarahi kekurangan nutrisi dan oksigen
 Bisa reversibel
 Sel otot jantung dan neuron otak paling rentan

 Infark: kematian jaringan (nekrosis) karena iskemi


 Ireversibel
 Tromboembolik  penyebab tersering
Infark

 Area yang mengalami nekrosis iskemik karena
OKLUSI ARTERI atau vena
 trombus atau embolus
 Penyebab lain:
 perfusi jaringan tidak memadai ~ gagal jantung, syok
 vasospasme lokal
 perdarahan
 kompresi pembuluh darah oleh tumor
 jarang: terpuntirnya pembuluh darah, ruptur
pembuluh darah karena trauma
17
Vascular lesions causing ischaemia. [A]
Thrombosis:


initiated by abnormal flow (e.g. stasis, turbulence),
damage to vessel wall (e.g. denudation of
endothelial lining) or abnormal blood constituents.
[B] Embolism. [C] Spasm: due to contraction of
smooth muscle in media of vessel, for example due
to lack of nitric oxide from endothelium. [D]
Atheroma: occurs only in arteries and may in turn
be complicated by thrombosis and embolism. [E]
Compression: veins are more susceptible because
of their thinner walls and lower intraluminal
pressure. [F] Vasculitis: inflammation of vessel wall
narrows lumen and may be complicated by
superimposed thrombosis. [G] Vascular steal: for
example, an
artery may be narrowed by atheroma but flow is
still sufficient to maintain viability of perfused
territory; however, flow may be compromised by
increased demands of a neighbouring territory. [H]
Hyperviscosity: increased viscosity, for example, in
hypergammaglobulinaemia resulting from
myeloma, causes impaired flow and predisposes to
thrombosis.

Sumber: Underwood’s pathology, 6th ed.


Jenis infark

Diklasifikasikan menurut:
 warna: merah dan putih
 ada tidaknya infeksi: septik atau lunak

19
Infark

 Infark merah/hemoragik, terjadi pada:
 oklusi vena (torsio ovarium)
 pada jaringan longgar (paru2) dimana darah dapat terkumpul
pada area yang infark
 pada jaringan dengan sirkulasi ganda (paru2, usus)

 Infark putih/anemik:
 Oklusi arteri pada organ padat dengan sirkulasi arteri
terminal (jantung, ginjal, limpa)
Infark

 Gambaran histologik  nekrosis koagulatif iskemik
 Otak  nekrosis likuefaktif

 Infark septik: mikroba berkembang pada jaringan


nekrotik  abses

21
Perjalanan infark

Nekrosis koagulatif  jaringan merah karena
hiperemi  edema dan perdarahan  respons
inflamasi di tepi  fibrosis tampak pucat

22

A. Infark merah (paru2). B. Infark putih (limpa)


23

Sumber: Robbins basic pathology, 10th ed.


24

Sumber: Robbins basic pathology, 10th ed.


TROMBOSIS

 Trombus: pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah
 3 kelainan utama yg menyebabkan pembentukan trombus (triad
Virchow)
Jejas Endotel

 Aktivasi atau disfungsi endotel  faktor
prokoagulan >>, antikoagulan <<
 Hilangnya endotel  pajanan matriks ekstrasel
subendotel dan inflamasi  adhesi platelet 
trombosis
Perubahan Aliran Darah

 Turbulens  jejas endotel  trombosis
 Turbulens (arteri) dan stasis (vena)
 Aktivitas prokoagulan >>
 Gangguan aliran laminar, platelet kontak dg endotel
Hiperkoagulasi

Thrombosis is exemplified by its occurrence on


an atheromatous plaque, a particularly common
event. Important steps in this sequence include:
loss of endothelial cells and exposure of the
underlying collagen; platelet adherence and
activation; partial or complete arterial occlusion
by the multilayered thrombus.
PERJALANAN TROMBUS

 PROPAGASI: akumulasi platelet dan fibrin bertambah
 EMBOLISASI: trombus lepas dan menuju pembuluh
darah di tempat lain
 DISOLUSI: penyusutan ukuran atau hilangnya
trombus akibat fibrinolisis
 ORGANISASI & REKANALISASI: pertumbuhan ke
dalam (ingrowth) fibroblas, endotel, dan otot polos
(organisasi)  terbentuk kanal kapiler untuk menjaga
kontinuitas lumen (rekanalisasi).
TROMBUS

MORFOLOGI
 Dpt terjadi dimana saja pada sistem kardiovaskular
 Ukuran dan besar trombus bergantung tempat dan
penyebabnya
 Gambaran mikroskopik: garis Zahn (lapisan selang-
seling antara deposit fibrin dan platelet yg pucat dg
lapisan kaya eritrosit yg lebih gelap)

Trombus mural
A. Trombus tampak pada apeks ventrikel kanan dan kiri terletak diatas white fibrous
scar
B. Trombus mural pd aneurisma aorta abdominal

33

Sumber: Robbins basic pathology, 10th ed.


Sumber:
Robbins basic pathology, 10th ed.
Rubin’s pathology: clinicopathologic foundations of medicine, 7th ed

Recent pulmonary thromboembolus exhibiting prominent


lines of Zahn. The pale areas consist of fibrin and
platelets; the red areas consist of erythrocytes.

Sumber:
Rubin’s pathology: clinicopathologic foundations of medicine, 7th ed
https://en.wikipedia.org/wiki/Lines_of_Zahn

36
Jenis trombus

 Flebotrombosis: trombus pada vena
 90% kasus tjd di ekstremitas bawah
 Tromboflebitis: radang pada vena akibat trombus
 Arteri
 Jantung, aorta  trombus mural
 Katup jantung  vegetasi
 Endokarditis infektif  bakteri, fungi
 Endokarditis trombotik nonbakteri  hiperkoagulasi

37
Akibat Trombus

Tergantung: besar & jenis trombus, pembuluh
darah yg terkena, kolateral
Vena  stasis darah, bendungan pasif, edema,
nekrosis
Arteri  iskemi, nekrosis, infark, gangren
Kolateral (+)  nekrosis (-)

38
Trombosis Vena (Flebotrombosis)

Sebagian besar tjd di vena kaki:
 Superfisial: vena safena pd varises
 DVT (vena popliteal, femoral, iliaka)  dpt tjd
emboli paru
50% asimtomatik
Penyebab yg sering: bed rest dan imobilisasi
Trombosis Arteri & Jantung

Aterosklerosis  penyebab tersering
trombosis arteri
Infark miokard, penyakit jantung reumatik
 trombus mural jantung
Dapat emboli ke otak, ginjal, dan limpa
41
Emboli

 Massa solid, cair, atau gas yang terlepas di
intravaskular  terbawa aliran darah ke tempat
yang jauh dari asalnya  oklusi vaskular

 Emboli akibat trombus yang terlepas 


tromboemboli

42
Embolisme Paru

 Trombus yang lepas dari DVT dibawa melalui pembuluh
darah yang lebih besar melewati sisi kanan jantung &
masuk ke arteri pulmonal
 Sebagian besar tidak bergejala klinis karena ukurannya
kecil
 Kematian tiba-tiba, gagal jantung kanan tjd jika emboli
menyumbat >60% sirkulasi pulmoner

43

Embolus di cabang arteri pulmonal, yg berasal dari trombosis vena


dalam di tungkai bawah
44

Sumber: Robbins basic pathology, 10th ed.


Tromboemboli Sistemik

 Emboli di sirkulasi arteri

 80% berasal dari trombus mural


jantung

 Sering pada ekstremitas bawah


(75%), otak (10%), usus, ginjal,
limpa, ekstremitas atas

 Konsekuensi embolisasi tergantung


kerentanan jaringan thd iskemia,
diameter pembuluh darah yang
tersumbat, pembuluh darah
kolateral
45
Sumber:
Rubin’s pathology: clinicopathologic foundations of medicine, 7th ed
Emboli Lemak

 Globul lemak mikroskopik  di sirkulasi setelah
fraktur tulang panjang, trauma jaringan lunak, luka
bakar
 Emboli lemak terjadi pada 90% individu dengan
trauma skeletal
 < 10% yang ada temuan klinis
 Gejala muncul 1-3 hari: takipneu, dyspnea, takikardi
 Pelepasan asam lemak bebas dari globul lemak 
jejas lokal pada endotel, aktivasi platelet dan
menarik sel2 radang

46
47

Sumber: Robbins basic pathology, 10th ed.


Emboli Udara

 Gelembung udara dalam sirkulasi  obstruksi
vaskular
 >100 cc udara  efek klinis
 Penyakit dekompresi pada penyelam, pekerja
bawah air
 nitrogen membentuk gelembung dalam jaringan dan
darah  nyeri
 Paru  edema, perdarahan, atelektasis fokal atau
emfisema  respiratory distress
 Penyakit Caisson (kronik)

48
Emboli Cairan Amnion

 Komplikasi persalinan, masuknya cairan amnion atau
jaringan fetus pada sirkulasi maternal karena robekan
pada membran plasenta atau ruptur dari vena uterin
 Gejala: dispnea berat tiba-tiba, sianosis, syok, kelainan
neurologik dari sakit kepala hingga kejang atau koma
 Survive  defisit neurologis pada 85% yang hidup
 Ditemukan sel skuamosa dari kulit fetus, rambut lanugo,
lemak dari verniks kaseosa, dan mucin dari fetal pada
vaskuler paru ibu

49
50

Sumber: Robbins basic pathology, 10th ed.


Pengertian

 Gangren : daerah yg tdk mendapat suplai darah sama
sekali  jar. mati (nekrosis), biasanya disertai
pembusukan oleh kuman saprofit

 Perlu dibedakan : Gangren, Nekrosis, Infark

jar. mati + jar. mati ok. ggn.


pembusukan sirkulasi darah
jar. mati
diamati mikroskop

 Pada infark terdapat nekrosis, tanpa melibatkan
bakteri
 Gangren terjadi pada bagian tubuh yg telah nekrotik
 Gangren hanya terjadi pada alat-alat tubuh yg tdpt
hubungan dgn udara luar contoh : kulit, lambung,
usus, mulut, paru, serviks uteri

Tidak terjadi pada jantung, limpa, hati


Etiologi

1. Hilangnya pasok darah ke suatu organ / jaringan

2. Invasi bakteri saprofit

Kedua faktor tsb. saling bekerja sama


Tipe gangren

a. Gangren kering
Kondisi : Terjadi pada jaringan yg mengandung
sedikit cairan (tempat yg mudah tjd penguapan/
drainase yg baik) akibat ostruksi/penyempitan
lumen arteri bertahap : aterosklerosis yg diikuti
trombosis, jar. memiliki waktu utk mengering.

Karakteristik : mummifikasi, batas dgn jar. sekitar


jelas
Gangren Kering


 Gangren Senilis
Pada ujung akral, aterosklerosis dg sirkulasi kolateral tdk baik,
pd perabaan akral dingin, nadi hilang. Perluasan gangren lambat
 Gangren pada Diabetes
Terjadi pd usia > muda, kadar gula >> media utk kuman
 Gangren pada Tromboangitis obliterans/Buerger
pd perokok, imun- mediated, iskemia pemb.darah o/k trombus pada
arteri & vena extremitas inferior
 Gangren pada Raynaud disease
pemb. Darah jari tangan & kaki sensitif thd suhu dingin,
vasospasm arteri
 Gangren pada frosbite
Gambaran putih seperti lilin pd hidung, jari kaki, daun telinga
Mummifikasi : Ujung
kaki kehitaman akibat
reaksi H2S dari
bakteri dengan besi yg
dilepaskan
hemoglobin 
membentuk sulfida
besi yg berwarna
hitam.

Dry gangrene
b. Gangren basah

Kondisi : Pada alat tubuh yg terdapat banyak cairan
(tidak memungkinkan tjd penguapan). Lokasinya
baik u/ pertumbuhan kuman. Biasanya pasien
meninggal akibat sepsis.
Karakteristik : organ bengkak & basah, bau busuk :
kuman produksi skatol & indol, warna hitam atau
hijau, batas dgn. jar sekitar tidak jelas

Pada alat2 dalam : lambung, usus halus, appendix,


paru, uterus
Gangren Basah

 Appendisitis gangrenosa
Radang pada appendix yg diikuti proses gangren
 Gangren pada strangulasi hernia
Usus terpuntir krn mesenterium lemah  arus balik
vena
tersumbat
 Gangren pada torsio ovarium / testis
Ovum / testis terpuntir pd pedunkulusnya  obstruksi
vena
 Gangren pada embolus dalam aorta mesenterika
Organ usus
membengkak, warna
hitam, area yg
terkena gangren
mudah menjalar
sehingga mengenai
sebagian besar usus

Sering terbentuk zat-


zat toksik yg
menimbulkan
kematian

Moist gangrene
c. Gangren gas

Kondisi : luka dalam yg terkontaminasi disertai
kerusakan otot relatif luas oleh bakteri penghasil gas :
>>clostridium perfringens

Karakteristik pembengkakan lokal, pembentukan


gelembung gas. Infeksi dapat menyebar cepat,
biasanya berhubungan dengan toxemia berat.
 Left lower extremity in a 56-
year-old patient with
alcoholism who was found
comatose after binge
drinking. Surgical drainage
was performed to treat the
pyomyositis-related, large,
non–foul-smelling (sweetish)
bullae. Gram staining
showed the presence of
gram-positive rods. Cultures
revealed Clostridium
perfringens. The diagnosis
was clostridial myonecrosis.
Referensi

 Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins basic
pathology, 10th ed. Canada: Elsevier; 2018. p. 97-119.
 Strayer DS, Rubin E. Rubin’s pathology :
clinicopathologic foundations of medicine, 7th ed.
China: Wolters Kluwer Health; 2015. p. 299-326.
 Cross SS. Underwood’s Pathology, 6th ed. China:
Elsevier; 2013. p. 121-32.
 Mohan H. Textbook of Pathology, 7th ed. New Delhi:
Jaypee-Highlights Medical Publishers Inc.; 2015. p.
78-115.

TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai