Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat
beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarga, para sahabat serta umatnya hingga akhir zaman, Amin. Penulisan makalah ini diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Lembaga Keuangan pada program pendidikan
manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Sangga Buana YPKP dengan judul tugas:

BANK GARANSI

Dengan kehadiran makalah ini mudah-mudahan dapat membantu dalam proses belajar mengajar
dalam bermakna bagi kita semuanya Amin. Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan serta kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk pembuatan tugas yang akan datang.

Bandung, juni 2019


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagaimana pengertian bank yang diatur dalam pasal 1 ayat 2 UU Perbankan bahwa fungsi
bank adalah sebagai lembaga intermediasi, yaitu dana yang diperoleh bank untuk kemudian
disalurkan kembali oleh bank melalui kredit bukanlah modal milik bank itu sendiri,
melainkan dana yang telah dihimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan, karena bank
merupakan pihak perantaan keuangan yang punyai peran sebagai prasarana pendukung yang
sangat penting untuk dapat menunjang kelancaran perekonomian. Berdasarkan definisi bank
dalam Pasal 1 ayat 2 UU Perbankan tersebut, maka fungsi bank dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga), yaitu:

Pertama, bank sebagai lembaga yang menghimpun dana-dana masyarakat atau penerima
kredit. Dalam pengertian ini bank menerima dana-dana yang berupa simpanan dalam bentuk
tabungan, deposito berjangka, danrekening giro. Dengan ini dapat dikatakan bahwa

bank melaksanakan operasi perkreditan secara pasifdengan menghimpun dana dari pihak
ketiga;

Kedua, bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit
atau sebagai lembaga pemberi kredit dengan ini dapat dikatakan bahwa bank melaksanakan
operasi perkerditan secara aktif

Ketiga, bank sebagai lembaga yang berfungsi untuk melancarkan transaksi perdagangan dan
pembayaran uang (Johannes Ibrahim, 2003:42). Salah satu jenis fasilitas kredit yang saat ini
banyak digunakan dikalangan bisnis yaitu bank garansi

Jasa perbankan seperti bank garansi memang dipergunakan untuk menjamin terlaksananya
transaksi yang terjadi antara pihak di luar bank dari kemungkinan resiko yang timbul di
kemudian hari dan hal ini memang sangat diminati di kalangan bisnis. Fasilitas bank seperti
bank garansi ini memberikan jaminan terhadap kelancaran suatu transaksi atau usaha yang
sedang dilakukan. Bagi pihak yang memegang bank garansi akan mendapatkan keyakinan
atau rasa aman dari kemungkinan terjadinya suatu tindakan dari pihak lain yang dianggap
merugikan. Bank garansi merupakan semua garansi yang diterima atau diberikan oleh
suatu bank untuk pihak tertentu baik peorangan atau badan usaha yang dinyatakan oleh
pihak bank akan dipenuhikewajibannya dari pihak yang dijamin tersebut kepada pihak
lainnya selaku penerima jaminan apabila pada waktu tertentu telah ditetapkan pihak dijamin
tidak dapat memenuhi kewajibannya atau pembayarannya (cidera janji)

Berdasarkan uraian yang telah penulis uraikan diatas maka penulis akan membahas lebih
dalam materi mengenai bank garansi melalui makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

BAB II
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN BANK GARANSI


Bank Garansi adalah merupakan jaminan pembayaran yang diberikan oleh bank kepada
suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan atau lemabga lainnya. Dalam bentuk
surat jaminan. Pemberian jaminan dengan maksud bank menjamin akan memenuhi (
membayar) kewajiban - Kewajiban dari pihak yang dijaminkan kepada pihak yang
menerima jaminan, apabila yang dijamin kemudian hari teryata tidak memenuhi kewajiban
kepada pihak lain sesuai dengan yang diperjanjikan atau cidera janji. Jaminan bank (bank
garansi) ini merupakan kredit, sebab dapat menimbulkan kewajiban pada bank setiap saat
bila ternyata pihak yang terjamin wan prestasi. Untuk itu sebagai pengamanan, bank sering
juga meminta kontra jaminan atas jaminan bank yang diberikan. Kontra jaminan tersebut
dapat berupa setoran jaminan (margin deposit) sebesar sekian persen dari nilai jaminan yang
diberikan, tanah dan bangunan, deposito, atau jaminan lainnya yang dapat di terima bank.

B. JENIS-JENIS BANK GARANSI


Dalam prakteknya, Bank Garansi yang diterbitkan oleh Bank memiliki beberapa jenis
Dari Segi Tujuan Penggunaannya Bank Garansi, antara lain:

1. Bank Garansi pelaksanaan / Performance Bond


Yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank kepada pemilik proyek
(pihak penerima jaminan) untuk kepentingan kontraktor guna menjamin
pelaksanaan pekerjaan atau proyek oleh kontraktor (terjamin)

2. Bank Garansi Uang Muka / Advance Payment Bond


Yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank kepada pemilik proyek
untuk kepentingan kontraktor atas uang muka yang diterima oleh
kontraktor (terjamin).

3. Bank Garansi Pemeliharaan / Maintenance Bond


Yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank kepada pemilik proyek
untuk kepentingan kontraktor (terjamin) guna menjamin pemiliharaan
atas suatu proyek yang telah diselesaikan.

4. Bank Garansi Pembelian.


Yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank sebagai jaminan
pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan oleh nasabah
terjamin kepada penjual (penenma jaminan).

5. Bank Garansi Pita Cukai Tembakau.


Yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank sebagai jaminan
pembayaran pita cukai tembakau atas rokok yang dijual oleh pabrik
rokok (terjamin) kepada kantor beacukai.

6. Bank Garansi Penangguhan Bea Masuk.


Yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank kepada kantor beacukai
sebagai jaminan pembayaran bea masuk atas barang yang dikeluarkan
dan pelabuhan milik nasabah(terjamin).

7. Bank Garansi Penawaran Bid / Tender Bond


Yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank kepada pemilik proyek
untuk kepentingan kontraktor (terjamin) yang akan mengikuti tender atas
suatu proyek, dalain hal ini pihak yang dijamin kontraktor.

Selain itu ada beberapa jenis Bank Garansi yang sering ditemui dalam dunia usaha :

1. Customs Bonds/ Surety Bond


Bank Garansi yang diterbtkan untk kepentingan pihak Bea Cukai atau lembaga
pemerintahan lainnya, dengan tujuan untuk menangguhkan pembayaran pajak kepada Bea
cukai atau lembaga pemerintah. Alasan penangguhan pajak ini bisa dikarenakan barang yang
diimpor itu akan diekspor kembali
2. Bid Bond
Bank Garansi yang diterbitkan untuk kepentingan mengikuti suatu tender. Ini untuk
mengantisipasi, bila suatu perusahaan telah dinyatakan menang dalam tender, tetapi
perusahaan tersebut tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam tender, maka Bank Garansi
ini akan dicairkan

3. Performance Bond
Bank Garansi diterbitkan untuk kepentingan suatu proyek
Contoh : Kontraktor untuk membangun statu gedung, perlu memberikan performance bond
kepada pemilk tanah bahwa kontraktor membangun gedung tersebut sesuai dengan
perjanjiannya. Bila kontraktor wan prestasi, maka pemilik tanah akan mencairkan bank
garansi itu ke Bank penerbit Bank Garansi.

4. Advance Payment Bond


Bank Garansi yang diterbitkan karena kontraktor telah menerima uang muka dari pemilik
tanah. Untuk memulai satu perjanjian/proyek, biasanya pemilik uang muka/down payment
kepada kontraktor. Namun pemilik tanah juga khawatir bila kontraktor setelah menerima
uang muka/down payment kemudian ingkar janji. Karena kekhawatiran itu, pemilik tanah
minta Advance Payment Bond dari Kontraktor sebelum uang muka dibayarkan ke
kontraktor.

C. MANFAAT BANK GARANSI


Bank Garansi diterbitkan oleh Bank atas dasar permohonan Nasabah. Penerbitan Bank
Garansi memiliki beberapa manfaat sesuai dengan fungsi Bank Garansi, baik manfaat bagi
Bank maupun bagi nasabah.

Manfaat Bank Garansi Bagi Bank adalah


1. Penerimaan berupa biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pemohon Bank Garansi biaya-
biaya tersebut adalah
a. Biaya Provisi
Contoh :
Jumlah nominal Bank Garansi Rp. 200.000.000
Jangka waktu 3 bulan Provisi ditetapkan 1% setahun Besarnya Provisi dapat dihitung
sebagai berikut :
3
x 1% x Rp. 200.000.000 = Rp. 500.000
12

b. Biaya Administrasi
Merupakan biaya yang wajib di pungut berhubungan untuk pelaksanaan administrasi.
Jumlah yang di kenakan kepada pihak terjamin tergantung masing-masing Bank.

c. Bea Materai
Merupakan biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian Bank Garansi yang
ditanda tangani oleh Bank danm Pihak Terjamin.
d. Memperluas Kegiatan Operasionalnya
e. Dapat meningkatkan kreadibilitas Bank dimata Nasabah dan pihak yang dijamin
f. Sumber dana bagi bank jika anggunan bank garansi dalam bentuk uang tunai

Manfaat Bank Garansi Bagi Nasabah:

1. Bagi Pemegang Jaminan adalah dapat memberi keyakinan bahwa ia tidak akan menderita
kerugian, bila pihak dijamin melakukan wanprestasi, karena adanya Jaminan Bank.
2. Memberikan Fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transasksi nasabah, seperti
mengerjakan usaha atau proyek atau akan mengikuti tender.
3. Dapat menumbuhkan saling percaya antara pemberi jaminan yang dijamin dan yang
menerima jaminan. Rasa saling percaya ini diwujudkan dalam perjanjian yang saling
menguntungkan dalam sertifikat garansi.
Sedangkan Manfaat Bank Garansi bagi Penerima Jaminan (Beneficary) adalah
sebagai berikut :
1. Pengaruh Inflansi dapat dikurangi karena pembelian telah dijamin Kontraktor dan Bank
Garansi
2. Penyusunan Anggaran lebih mudah dan pasti karena penyediaan barang-barang telah
dikontrak leveransif.

D. Pihak-pihak yang terlibat atau terkait dalam pelaksanaan pemberian bank garansi
adalah
1. Pihak Penjamin (Bank)
Pihak yang memberikan Jaminan kepada nasabah, dalam bentuk Surat Jaminan atau Bank
Garansi.

2. Pihak Terjamin (Pemohon atau Nasabah)


Pihak Terjamin merupakan pihak yang mengajukan Bank Garansi untuk mengikuti tender
atau untuk melaksanakan pekerjaan.

3. Pihak Penerima Jaminan Pihak Penerima Jaminan merupakan pihak yang menawarkan
pekerjaan dan akan mendapat ganti rugi dari pihak penjamin apabila pihak terjamin tidak
melakukan pekerjaan sesuai dengan perjanjian.
Agar bank mau menjamin, maka pada saat menerbitkan atau, mengeluarkan bank Garansi
hingga pencairannya harus memenuhi beberapa persyaratan pemberian Bank Garansi dapat
dilihat dari gambar berikut:

Adapun keterangan lebih lanjut penjelasan dari skema di atas adalah sebagai berikut :

1. Kontraktor adalah nasabah yang mengajukan bank garansi ke Bank X hal ini dilakukan
karena kontraktor hendak melaksanakan pekerjaan milik PLN.

2. Bank X akan menerbitkan garansi bank jika kontraktor memenuhi syarat termasuk telah
menyetor jaminan lawan

3. Bank garansi asli diserahkan oleh kontraktor kepada pihak PLN.

4. Jika telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang dapat mertigikan pihak PLN,
misakrya kontraktor ingkar janji, maka pihak

PLN dapat langsung membawa garansi asli yang dipegangnya di Bank X untuk dicairkan.

5. Pihak Bank X akan memberikan ganti rugi dengan cara mcncairkan jaminan lawan yang
diserahkan oleh kontraktor sebelumnya.

6. Jika tidak terjadi masalah dalam pekerjaannya, maka pihak PLN akan mengembalikan
garansi asli ke kontraktor sehingga kontraktor dapat
Bank dalam hal ini bertindak sebagai penjamin yang akan membayar sejumlah uang kepada
pihak PLN apabila si kontraktor ingkar janji dapat memennhi kewajibannya atau cedera janji

E. Dasar hukum bank garansi


Bank garansi yang merupakan jaminan yang diberikan oleh bank demi kepentingan nasabah
agar memerikan jaminan kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan
perjanjian yang berlaku.
Dan perlu disadari bahwa, memberikan bank garansi, bank juga telah membuat pengakuan
secara tertulis kepada penerima jaminan. Sebagai kompensasi atas kesanggupan mengambil-
alih risiko ini, bank harus mendapatkan fee (provisi) dan meminta kontra garansi dari
nasabah (sebagai pihak yang dijamin oleh bank) dalam jumlah yang memadai sesuai dengan
perhitungan bisnis.
Dan Dasar hukum Bank Garansi, adalah perjanjian penanggungan (borgtocht) yang diatur
dalam KUH Perdata pasal 1820 s/d 1850.Untuk menjamin kelangsungan Bank Garansi,
maka penanggung mempunyai “Hak istimewa “ yang diberikan undang-undang, yaitu untuk
memilih salah satu, menggunakan pasal 1831 KUH Perdata atau pasal 1832 KUH Perdata.
Pasal 1831 KUH Perdata: Si penanggung tidaklah diwajibkan membayar kepada si
berpiutang, selain jika si berutang lalai, sedangkan benda-benda si berutang ini harus lebih
dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya.
Sedangkan pasal 1832 KUH Perdata berbunyi: Si penanggung tidak dapat menuntut supaya
benda-benda si berutang lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi utangnya. Dan manfaat
dengan adanya bank garansi sendiri adalah :
Sebagai sarana untuk memperlancar lalu lintas barang dan jasa.
a. Penerima jaminan tidak akan menderita kerugian bila pihak yang dijamin melalaikan
kewajiban karena penerima jaminan akan mendapat ganti rugi (pembayaran) dari bank.
Dan untuk jenis bank garansi yang ada pada sebuah bank misalnya BCA, adalah sebagai
berikut :
1. Bid Bond
2. Garansi yang diterbitkan untuk memenuhi prasyarat mengikuti tender/lelang
3. Payment Bond
4. Garansi yang diterbitkan untuk menjamin pembayaran Anda kepada pihak ketiga.
5. Advance Payment Bond
6. Garansi yang diterbitkan untuk menjamin pelaksanaan suatu pekerjaan Anda yang
7. telah dibayar terlebih dahulu oleh pihak ketiga.
8. Perfomance Bond
9. Garansi yang diterbitkan untuk menjamin pelaksanaan suatu proyek, umumnya
proyek konstruksi, milik pihak ketiga
10. Pusat Pengelolaan Pembebasan dan Pengembalian Bea Masuk (P4BM)
11. Garansi yang diterbitkan khusus untuk menjamin pembayaran oleh anda kepada
P4BM atas Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan dan PPN terhadap barang dan
bahan asal impor yang ditangguhkan pembayarannya.

F. Proses aplikasi produk jasa bank garansi


1. Syarat Ketentuan Permohonan Bank Garansi
a. Pemohon telah menjadi nasabah bank Artinya, pemohon bank garansi terlebih dahulu
harus memiliki rekening pada bank tempat di mana ia akan mengajukan bank garansi
yang diinginkannya atau yang dipersyaratkan oleh bouwheer (pemberi kerja).
b. Nasabah bank mengajukan permohonan bank garansi kepada bank yang bersangkutan.
Permohonan bank garansi yang diajukan oleh nasabah tersebut sesuai dengan jenis dan
besarnya bank garansi yang diminta atau yang dipersyaratkan oleh pemberi kerja
(proyek)
c. Bank melakukan analisis atas permohonan bank garansi yang diterima dari
nasabahnya. Meneliti sifat dan nilai transaksi yang akan dijamin, menilai jumlah atau
nominal bank garansi yang akan diberikan menurut kemampuan bank.
d. Nasabah pemohon bank garansi menyediakan kontra garansi. Kontra bank garansi
adalah syarat yang selalu diminta oleh bank sebagai lawan bank garansi.
e. Bank memberikan surat persetujuan prinsip pemberian bank garansi kepada
nasabahnya / pemohon bank garansi.
f. Dilakukan perjanjian pemberian bank garansi antara bank dan nasabahnya sebagai
perjanjian pokok dari bank garansi.
g. Penerbitan warkat bank garansi oleh bank yang bersangkutan.
2. Ketentuan Penerbitan Bank Garansi
a. Tanda tangan pemohon yag tertera dalam PPGB dan dokumen pendukung telah
diverifikasi oleh Asisten Administrasi Kredit dengan membubuhkan cap Signature
Verfied" dan paraf asisten
b. Seluruh dokomen pendukung yang menjadi syarat penerbitan garansi bank telah
diserahkan oleh pemohon.
c. Bila aplikasi garansi bank dibuat dengan memnggunakan fasilitas NCL
persetujuan penerbitan garansi bank dari pengelola kredit. Setelah itu pengelola kredit
akan melakukan pengecekan atas ketersediaan fasilitas dan tanggal jatuh tempo fasilitas.
d. Aplikasi garansi bank juga harus didukung dengan bukti pemblokiran rekening giro
atau surat kuasa penyerahan bilyet deposito untuk pembayaran setoran jaminan.
e. Pastikan bahwa nomor garansi bank benar-benar diberikan oleh pemimpin bidang atau
pejabat berwenang lainnya dengan bukti tan tangan pejabat berwenang di surat pengantar
permintaan nomor garansi bank.
f. Tingkat provisi dan komisi yang dikenakan pemohon harus sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan pemberian tingkat provisi yang berbeda harus disertai dengan
persetujuan dari pejabat cabang yang berwenang.
g. Journal voucher dan nota debet harus sesuai dengan PPGB dan dokumen pendukung
dan ditandatangani oleh pejabat berwenang.
h. Lakukan pengecekan atas validasi yang tercetak di journal voucher dan nota debet,
pastikan bahwa tanggal pencatatan serta nilai dan nomor rekeninng yang telah dicatat
sesuai dengan informasi yang tertera di journal voucher dan nota debet.
i. Journal voucher diverifikasi oleh koordinator kliring dengan tanda tangan sebagai bukti
pengecekan.
j. Lakukan pencocokan atas setiap journal voucher dengan daftar journal yang dicetak
dari sistem. Pastikan bahwa daftar journal tersebut telah ditandatangani oleh koordinator
kliring sebagai bukti pemeriksa an.
k. Sertifikat asli garansi bank harus ditandatangani oleh pemimpin cabang di atas materai.
Penerbitan Bank Garansi terkena ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK legal lending limit) dan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
penghitungannya di lakukan secara gabungan sehingga meliputi pemberian garansi oleh
kantor bank di dalam maupun maupun di luar negeri (pasal 7 Surat Keputusan Direksi BI
No. 23/ 88 KEP/ DIR Penerbitan Bank Garansi atau stand by L/ C atas permintaan bukan
hanya penduduk diperkenankan apabila disertai dengan kontrak garansi dari bank yang di
luar negeri yang bonafid ( dalam pengertian tersebut tidak termasuk cabang dari bank
yang bersangkutan ters ebut di luar negeri), atau setoran sebesar 100 % dari nilai garansi
yang diberikan (pasal 8 ayat [1] surat keputusan Direksi Bank Indonesia 23/88/
KEP/DIR),

3. Klaim Bank Garansi


Klaim bank garansi tersebut di anggap sah apabila diajukan oleh pemegang penerima
bank garansi dengan tidak menyerahkan asli warkat, bilyet, atau sertifikat bank garansi
dan tidak melebihi jangka waktu sesuai dengan klausula yang tercantum dalam warkat,
bilyet, atau sertifikat bank garansi.
Bank sebaiknya menghubungi nasabah pemohon bank garansi untuk melakukan negosiasi
dan menyelesaikan kewajibannya atas terjadinya klaim, apakah akan diselesaikan secara
sekaligus atau dengan pemberian fasilitas kredit.

4. Berakhirnya Bank Garansi


a. Pembayaran Untuk kredit, pembayaran (lunas) ini merupakan prestasi dari debitur, baik
pokok, bunga, denda, maupun biaya-biaya lainnya yang wajib dibayar lunas oleh debitur.
b. Subrogasi
Subrogasi oleh pasal 1400 KUH Perdata disebutkan sebagai penggantian hak-hak si
berpiutang oleh seorang pihak ketiga yang membayar kepada si berpiutang itu
c. Novasi
Pembaharuan hutang di sini adalah dibuatnya suatu perjanjian kredit yang baru atau
sebagai pengganti perjanjian kredit yang lama.
d. Kompensasi Menurut pasal 1425 KUH Perdata adalah suatu keadaan adanya pihak
yang saling berhutang, dan selanjutnya mereka bersepakat untuk mengkompensasikan
hutang-piutang tersebut sehingga perikatan hutang itu menjadi hapus

Anda mungkin juga menyukai