Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat
beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarga, para sahabat serta umatnya hingga akhir zaman, Amin. Penulisan makalah ini diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Lembaga Keuangan pada program pendidikan
manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Sangga Buana YPKP dengan judul tugas:
BANK GARANSI
Dengan kehadiran makalah ini mudah-mudahan dapat membantu dalam proses belajar mengajar
dalam bermakna bagi kita semuanya Amin. Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan serta kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk pembuatan tugas yang akan datang.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana pengertian bank yang diatur dalam pasal 1 ayat 2 UU Perbankan bahwa fungsi
bank adalah sebagai lembaga intermediasi, yaitu dana yang diperoleh bank untuk kemudian
disalurkan kembali oleh bank melalui kredit bukanlah modal milik bank itu sendiri,
melainkan dana yang telah dihimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan, karena bank
merupakan pihak perantaan keuangan yang punyai peran sebagai prasarana pendukung yang
sangat penting untuk dapat menunjang kelancaran perekonomian. Berdasarkan definisi bank
dalam Pasal 1 ayat 2 UU Perbankan tersebut, maka fungsi bank dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga), yaitu:
Pertama, bank sebagai lembaga yang menghimpun dana-dana masyarakat atau penerima
kredit. Dalam pengertian ini bank menerima dana-dana yang berupa simpanan dalam bentuk
tabungan, deposito berjangka, danrekening giro. Dengan ini dapat dikatakan bahwa
bank melaksanakan operasi perkreditan secara pasifdengan menghimpun dana dari pihak
ketiga;
Kedua, bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk kredit
atau sebagai lembaga pemberi kredit dengan ini dapat dikatakan bahwa bank melaksanakan
operasi perkerditan secara aktif
Ketiga, bank sebagai lembaga yang berfungsi untuk melancarkan transaksi perdagangan dan
pembayaran uang (Johannes Ibrahim, 2003:42). Salah satu jenis fasilitas kredit yang saat ini
banyak digunakan dikalangan bisnis yaitu bank garansi
Jasa perbankan seperti bank garansi memang dipergunakan untuk menjamin terlaksananya
transaksi yang terjadi antara pihak di luar bank dari kemungkinan resiko yang timbul di
kemudian hari dan hal ini memang sangat diminati di kalangan bisnis. Fasilitas bank seperti
bank garansi ini memberikan jaminan terhadap kelancaran suatu transaksi atau usaha yang
sedang dilakukan. Bagi pihak yang memegang bank garansi akan mendapatkan keyakinan
atau rasa aman dari kemungkinan terjadinya suatu tindakan dari pihak lain yang dianggap
merugikan. Bank garansi merupakan semua garansi yang diterima atau diberikan oleh
suatu bank untuk pihak tertentu baik peorangan atau badan usaha yang dinyatakan oleh
pihak bank akan dipenuhikewajibannya dari pihak yang dijamin tersebut kepada pihak
lainnya selaku penerima jaminan apabila pada waktu tertentu telah ditetapkan pihak dijamin
tidak dapat memenuhi kewajibannya atau pembayarannya (cidera janji)
Berdasarkan uraian yang telah penulis uraikan diatas maka penulis akan membahas lebih
dalam materi mengenai bank garansi melalui makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II
LANDASAN TEORI
Selain itu ada beberapa jenis Bank Garansi yang sering ditemui dalam dunia usaha :
3. Performance Bond
Bank Garansi diterbitkan untuk kepentingan suatu proyek
Contoh : Kontraktor untuk membangun statu gedung, perlu memberikan performance bond
kepada pemilk tanah bahwa kontraktor membangun gedung tersebut sesuai dengan
perjanjiannya. Bila kontraktor wan prestasi, maka pemilik tanah akan mencairkan bank
garansi itu ke Bank penerbit Bank Garansi.
b. Biaya Administrasi
Merupakan biaya yang wajib di pungut berhubungan untuk pelaksanaan administrasi.
Jumlah yang di kenakan kepada pihak terjamin tergantung masing-masing Bank.
c. Bea Materai
Merupakan biaya materai yang dilekatkan pada surat perjanjian Bank Garansi yang
ditanda tangani oleh Bank danm Pihak Terjamin.
d. Memperluas Kegiatan Operasionalnya
e. Dapat meningkatkan kreadibilitas Bank dimata Nasabah dan pihak yang dijamin
f. Sumber dana bagi bank jika anggunan bank garansi dalam bentuk uang tunai
1. Bagi Pemegang Jaminan adalah dapat memberi keyakinan bahwa ia tidak akan menderita
kerugian, bila pihak dijamin melakukan wanprestasi, karena adanya Jaminan Bank.
2. Memberikan Fasilitas dan kemudahan dalam memperlancar transasksi nasabah, seperti
mengerjakan usaha atau proyek atau akan mengikuti tender.
3. Dapat menumbuhkan saling percaya antara pemberi jaminan yang dijamin dan yang
menerima jaminan. Rasa saling percaya ini diwujudkan dalam perjanjian yang saling
menguntungkan dalam sertifikat garansi.
Sedangkan Manfaat Bank Garansi bagi Penerima Jaminan (Beneficary) adalah
sebagai berikut :
1. Pengaruh Inflansi dapat dikurangi karena pembelian telah dijamin Kontraktor dan Bank
Garansi
2. Penyusunan Anggaran lebih mudah dan pasti karena penyediaan barang-barang telah
dikontrak leveransif.
D. Pihak-pihak yang terlibat atau terkait dalam pelaksanaan pemberian bank garansi
adalah
1. Pihak Penjamin (Bank)
Pihak yang memberikan Jaminan kepada nasabah, dalam bentuk Surat Jaminan atau Bank
Garansi.
3. Pihak Penerima Jaminan Pihak Penerima Jaminan merupakan pihak yang menawarkan
pekerjaan dan akan mendapat ganti rugi dari pihak penjamin apabila pihak terjamin tidak
melakukan pekerjaan sesuai dengan perjanjian.
Agar bank mau menjamin, maka pada saat menerbitkan atau, mengeluarkan bank Garansi
hingga pencairannya harus memenuhi beberapa persyaratan pemberian Bank Garansi dapat
dilihat dari gambar berikut:
Adapun keterangan lebih lanjut penjelasan dari skema di atas adalah sebagai berikut :
1. Kontraktor adalah nasabah yang mengajukan bank garansi ke Bank X hal ini dilakukan
karena kontraktor hendak melaksanakan pekerjaan milik PLN.
2. Bank X akan menerbitkan garansi bank jika kontraktor memenuhi syarat termasuk telah
menyetor jaminan lawan
4. Jika telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang dapat mertigikan pihak PLN,
misakrya kontraktor ingkar janji, maka pihak
PLN dapat langsung membawa garansi asli yang dipegangnya di Bank X untuk dicairkan.
5. Pihak Bank X akan memberikan ganti rugi dengan cara mcncairkan jaminan lawan yang
diserahkan oleh kontraktor sebelumnya.
6. Jika tidak terjadi masalah dalam pekerjaannya, maka pihak PLN akan mengembalikan
garansi asli ke kontraktor sehingga kontraktor dapat
Bank dalam hal ini bertindak sebagai penjamin yang akan membayar sejumlah uang kepada
pihak PLN apabila si kontraktor ingkar janji dapat memennhi kewajibannya atau cedera janji