Korupsi
1
Evi Hartanti, 2012, Tindak Pidana Korupsi : Edisi Kedua, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 5.
Unsur subjektif adalah unsur-unsur yang melekat pada diri si pelaku
atau yang berhubungan dengan diri si pelaku, dan termasuk ke dalamnya yaitu
segala sesuatu yang terkandung didalam hatinya, unsur-unsur tersebut adalah:2
1. Kesengajaan atau kelalaian.
2. Maksud dari suatu percobaan atau poging.
3. Berbagai maksud seperti yang terdapat dalam kejahatan pencurian,
penipuan, pemeresan, pemalsuan dan lain-lain.
4. Merencanakan terlebih dahulu.
5. Perasaan takut seperti yang terdapat dalam rumusan tindak pidana
menurut Pasal 308 KUHP.
b. Unsur Objektif
Sedangkan unsur objektif adalah unsur-unsur yang ada hubungannya
dengan keadaan-keadaan, yaitu di dalah keadaan-keadaan mana tindakan-
tindakan dari si pelaku itu harus dilakukan. Unsur-unsur tersebut adalah:3
1. Sifat melawan hukum.
2. Kualitas dari pelaku.
3. Kausalitas, yaitu hubungan antara suatu tindakan sebagai
penyebab dengan kenyataan sebagai akibat.
Selanjutnya istilah korupsi berasal dari kata latin corruptio atau
corruptus yang berarti kerusakan atau kebobrokan, atau perbuatan tidak jujur
yang dikaitkan dengan keuangan. Sedangkan dalam Black’s Law Dictionary,
korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan
suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak – hak dari pihak lain secara salah
menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan
untuk dirinya sendiri atau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan hak –
hak dari pihak lain.4 Selanjutnya Syed Husen Alatas menyatakan bahwa korupsi
itu dapat di kelompokkan ke dalam beberapa bentuk, sebagai berikut:5
1. Korupsi Transaktif
2. Korupsi Ekstortif (memeras)
3. Korupsi Nepotistik (perkerabatan)
4. Korupsi Investif
5. Korupsi Suportif (dukungan)
6. Korupsi Autogenik
7. Korupsi Defensif
2
Evi Hartanti, ibid, hlm. 7.
3
Ibid.
4
Chaerudin DKK, 2008, Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi, PT
Refika Aditama, Bandung, hlm. 2.
5
Chaerudin DKK, Ibid, hlm. 39.
Suatu tindakan dapat dikatakan sebagai tindak pidana korupsi perlu
memenuhi beberapa unsur, sebagai berikut:6
1. Perbuatan melawan hukum;
2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi;dan
4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Berdasarkan keterlibatan Walikota Tegal Siti Masitha berkaitan dengan
tindak pidana korupsi yang di landaskan berdasarkan penjelasan di atas, tindakan
tersebut dikatan sebagai tindak pidana korupsi Nepotistik atau korupsi yang
berdasarkan perkerabatan atau persahabatan. Tindak pidana korupsi tersebut di
kenal secara merupakan perbuatan yang memperdagangkan pengaruh (trading in
influence). Menurut pada penelitian BEEPS, Trading in influence,7 diartikan
sebagai perbuatan yang dilakukan dengan sengaja menjanjikan, menawarkan atau
memberikan kepada seseorang pejabat publik atau orang lain, secara langsung
atau tidak langsung, suatu keuntungan yang tidak semestinya, agar pejabat publik
itu menyalahgunakan pengaruhnya yang nyata, atau yang diperkirakan, suatu
keuntungan yang tidak semestinya bagi si penghasut asli tindakan tersebut atau
untuk orang lain. Arti sempit dari pengertian TI yaitu menggunakan pengaruh
(kekerabatan, kekeluargaan, persahabatan atau hubungan lain) untuk menghasut
pejabat publik demi memuluskann kepentingan seorang pengusaha atau pelaku
korupsi. Korupsi ini tidak menggunakan suap sehingga korupsi ini dilakukan
melalui kekerabatan. Oleh karena itu, perbuatan yang di lakukan oleh Walikota
Tegal Siti Masitha merupakan suatu berbuatan yang salah dan bertentangan
dengan kewajiban dan tanggungjawab sebagai pejabat publik. Siti Masitha
terbukti memanfaatkan kewenangannya untuk menjadikan Amir Mirza
Hutagalung sebagai orang kepercayaan sekaligus calon wakil walikota untuk
pilkada periode selanjutnya dengan pendaan sosialisasi pencalonan yang
bersumber dari proyek – proyek pemerintah yang dana tersebut merupakan
berasal dari negara, sehingga tindakan Siti Masitha merugikan keuangan negara.
6
https://id.wikipedia.org/wiki/korupsi diakses pada 14 Juli 2020 Pukul 00.00 WIB.
7
http://fayusman-rifai.blogspot.com/2011/02/bentuk-bentuk-tindak-pidana-korupsi diakses
pada 14 Juli 2020 Pukul 00.30 WIB.