Wulan Nurjannah

18412018
Akuntansi 18
Tugas Mandiri Pertemuan 8

Kasus Enron Corporation dan KAP Arthur Andersen

1. Kasus apa yang terjadi?

Kasus yang terjadi pada Enron Corporation adalah proses rekayasa laporan keuangan
yang melibatkan KAP Arthur Andersen.
Kasus Enron dimulai dari Kerjasama dengan KAP Andersen dengan menyiapkan
serial limited partnership (perusahaan rekanan terbatas) yang disebut Special Purpose
Entities yang memungkinkan perusahaan dapat tidak mencantumkan special purpose
entities pada laporan keuangan, asalkan terdapat satu pihak yang dapat mengontrol
penyelenggaraannya serta memiliki setidaknya 3% nilai SPE.
Selanjutnya entitas dengan tujuan khusus ini mengajukan sejumlah besar hutang
dengan saham Enron sebagai penjaminnya yang diakui sebagai pembelian nilai lebih
kontrak dan dicatat sebagai uang pendapatan penjualan meskipun sebenarnya adalah
hutang. Entitas SPE ini juga mengambil alih sejumlah besar hutang Enron. Hal ini
memungkinkan tidak dilaporkannya hutang Enron karena tidak dicatat dalam neraca
(off-balance sheet) dan membuat para pemegang saham Enron percaya bahwa Enron
mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Manajemen Enron sendiri pun telah melakukan mark up pendapatannya sebesar US$
600 juta dan telah menyembunyikan hutangnya sebesar US$ 1,2 milyar dengan
Teknik off-balance sheet.

2. Bagaimana keterlibatan KAP Arthur Andersen pada kasus Enron Corp.

tersebut?
KAP Arthur Andersen tidak hanya mengaudit laporan keuangan Enron, tetapi juga
sebagai konsultan manajemen Enron. KAP Arthur Andersen bekerja sama dengan
Andrew Fastow ketika membuat ide untuk menggunakan nilai kelebihan kontrak
sebagai pendapatan dengan menyiapkan serial limited partnership yang disebut
Special Purpose Entities.
Ketika entitas tujuan khusus mengajukan sejumlah besar hutang dengan saham Enron
sebagai penjaminnya, dan dicatat sebagai pendapatan penjualan, KAP Arthur
Andersen menyatakan bahwa laporan Enron adalah akurat.
Auditor Enron, KAP Arthur Andersen pada kasus ini disalahkan karena ikut
membantu proses rekayasa keuangan tingkat tinggi ini, sehingga manipulasi ini
berlangsung selama bertahun-tahun.
Keterlibatan KAP Arthur Andersen ini juga meliputi kegiatan outsourcing oleh Enron
atas fungsi internal audit perusahaan, hal ini dapat dilihat dari:
 Mantan Chief Audit Executif Enron (kepala internal audit) mulanya adalah
partner KAP Andersen yang ditunjuk sebagai akuntan public perusahaan
 Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen
 Sebagian besar staff akunting Enron berasal dari KAP Andersen
 Partner KAP Andersen telah melakukan evaluasi terhadap kemungkinan untuk
mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien, mengingat risiko yang sangat
tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis Enron. Namun, KAP Andersen
tetap ingin mempertahankan Enron sebagai kliennya.
Pada saat Enron mendaftarkan kebangkrutan perusahaan ke pengadilan pun terungkap
bahwa terdapat hutang yang tidak dilaporkan senilai lebih dari $1 milyar yang
menyebabkan nilai investasi dan laba yang ditahan (retained earning) berkurang
dalam jumlah yang sama. KAP Arthur Andersen telah melakukan Tindakan criminal
dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas
kebangkrutan Enron, sehingga terjadi penghambatan terhadap proses peradilan.

3. Apakah KAP Arthur Andersen melanggar kode etik? Jika iya, pada aktivitas
apa kode etik yang dilanggar olehnya?
KAP Arthur Andersen menyatakan laporan keuangan Enron dengan opini wajar tanpa
pengecualian. KAP Arthur Andersen juga memberikan dua jasa sekaligus yaitu
sebagai auditor dan sebagai konsultan bisnis mengenai pembentukan entitas dengan
tujuan khusus (SPE).
Pada kasus Enron, KAP Arthur Andersen telah melanggar kode etik profesi akuntan
public terhadap prinsip dasar etika profesi yaitu integritas, objektivitas, kompetensi
dan sikap cermat kehati-hatian, dan perilaku professional. Aktivitas kode etik yang
dilanggar KAP Arthur Andersen ini adalah membantu proses rekayasa keuangan
tingkat tinggi yang terjadi selama bertahun-tahun, adanya benturan kepentingan
terhadap outsourcing yang dilakukan oleh Enron, dan Tindakan criminal dalam
bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan
Enron yang menghambat proses peradilan.

4. Teori apa yang melatarbelakangi kasus tersebut?

Melihat dari pelanggaran yang dilakukan oleh KAP Andersen dan Enron, yaitu
manipulasi laporan keuangan dan perilaku tidak etis (pelanggaran terhadap kode etik),
maka teori yang melatarbelakangi kasus tersebut adalah teori fraud.

5. Semenjak kasus tersebut booming, langkah apa yang diambil komunitas

akuntansi global yang berdampak hingga saat ini?
Dampak dari skandal kasus Enron Corporation dan KAP Arthur Andersen ini
memberikan dampak yang besar terhadap Amerika Serikat dan dunia. Setelah adanya
skandal kasus Enron dan KAP Andersen ini, Langkah yang diambil oleh komunitas
akuntansi global antara lain:
 Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX), untuk melindungi
investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang
dilakukan oleh perusahaan public
 Dibentuknya Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) yang
bertugas mendaftarkan KAP yang mengaudit perusahaan dan menetapkan atau
mengadopsi standar audit, pengendalian mutu, etika, independensi dan standar
lain yang berkaitan dengan audit perusahaan public
 Pada akhir 2001, International Federation Accountants (IFAC), merevisi kode
etik bagi para akuntan yang bekerja
 Di Indonesia sendiri, IAI dan BAPEPAM membahas pengawasan kompetensi dari
Akuntan Publik terutama yang terlibat di pasar modal Indonesia.

6. Bagaimana relevansinya kasus Enron Corp. yang terjadi tahun 2001 dengan
kasus PT. SNP Finance yang terjadi pada tahun 2018 di Indonesia?
Pada kasus PT SNP Finance, perusahaan ini melakukan pemalsuan data dan
manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen PT SNP Finance.
Membuat laporan keuangan dan data customer fiktif yang tidak terdeteksi KAP
Delloite (KAP yang mengaudit PT SNP Finance). Sebaliknya, KAP Delloite malah
memberikan opini wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangan PT SNP Finance.